Perjanjian pra nikah

Ancaman ayah Shania tak main main, pelaporan atas tindakan p3l3c3h4n.

Shania sudah memohon mohon pada ayahnya, ia memang menyukai Arka, mengagumi lebih tepatnya, tapi tidak begini endingnya, well this is terrible.

Ayah Shania memang tipe manusia batu, Shania sampai di kurung di dalam kamarnya tak boleh keluar lagi. Kejadian tadi di sekolah hanya segelintir orang saja yang tau, mereka yang ada disana diminta tidak membocorkan kejadian yang barusan terjadi.

Arka memijit pelipisnya, kepalanya terasa berdenyut. Sangat mustahil ia menikahi Shania, muridnya sendiri, baru membayangkan saja ia sudah menelan salivanya susah, bagaimana nasibnya nanti, apa yang akan ia katakan pada ibunya, Alya, jika tiba tiba ia menikah dengan Shania muridnya sendiri, si bocah berisik dengan perangai yang selalu membuat orang gagal survive dari penyakit darah tinggi.

Tapi ancaman itu, permintaan kepala sekolah yang meminta Arka mengikuti keinginan ayah Shania, agar nama sekolah tak tercoreng astaga...kepalanya rasanya ingin meledak.

"Kenapa bro ?" tanya Dimas, mengambil duduk di depan Arka, bahkan lemon tea dingin di depannya saja, sudah tak sedingin 20 menit yang lalu.

"Gue lagi ada masalah, " jawab Arka, tanpa mau menjawabnya lebih, ia tau temannya ini tipe orang kemal, kepo maksimal. Sebelum ia tau sampai ke akar akarnya sudah dipastikan Dimas akan terus bertanya.

"Tumben amat, biasanya juga segede gedenya masalah loe, loe ga sampai kaya gini, loe anteng anteng aja !" ucap Dimas.

"Gue dituntut suruh nikahin anak orang Dim, "

"Hah ?!!" tenggorokannya tercekat air ludahnya sendiri.

"Yang bener ? emangnya loe abis apain tuh anak orang ?!" Dimas benar benar sudah dilanda kekepoan.

Arka menceritakan kejadian tadi di sekolah pada Dimas.

"Apa yang harus gue bilang sama ibu ? sama Alya?" tanya Arka.

"Ada baiknya loe jujur sama ibu Ka, loe cerita terus terang bagaimana baiknya, kalo masalah Alya..." Dimas kembali berfikir.

"Loe tinggal pilih bro, semua memang ada konsekuensinya...loe milih Alya maka loe harus berhadapan sama hukum, sama keluarga anak murid loe itu."

Ucapan Dimas malah semakin membuat Arka dilanda kebimbangan. Arka menyenderkan kepalanya di kursi cafe menarik dan membuang nafasnya beberapa kali, tapi percuma ia tetap tak menemukan solusinya.

Arka belum mau memutuskan apapun, jujur ia sangat keberatan dengan tuduhan dan tuntutan ayah Shania, sampai beberapa hari setelahnya. Sayangnya, ia pun tak memiliki cukup bukti, bahkan bukti dan saksi justru mengarahkan padanya sebagai pihak bersalah, sungguh sial hidupnya kali ini. Seakan semesta tak sedang berpihak padanya.

"Tok...tok...tok....!"

Arka yang baru saja selesai lari pagi dikejutkan dengan kedatangan petugas pos berseragam oren.

"Arkala Mahesa ?!" tanya nya, Arka mengangguk, seraya mengusap peluh yang mulai terjun bebas di pelipis menuju tulang pipi memakai punggung lengan.

"Betul, " petugas kantor pos itu menyodorkan amplop berwarna coklat pada Arka.

"Makasih pak, " jawab Arka masih mengernyitkan dahinya jadi beberapa lipatan, matanya menatap tajam saat membaca surat pemanggilan yang dilayangkan dari sebuah lembaga bantuan hukum, dengan mencantumkan nama lawyer.

Rupanya ayah Shania tak main main, Arka menyugar rambutnya. Tak ia pungkiri sore itu ia memang melihat tubuh Shania yang hanya terbalut br4 saja, tapi come on, yang benar saja ! hanya gara gara itu ia harus sampai menikahi anak piyik berisik itu.

Arka masuk ke dalam rumahnya, tangannya terulur mengambil gelas dan air minum dari teko, meneguknya hingga tandas.

"Siapa nak ?!" tanya ibunya.

"Eh, bu !"

"Itu tadi petugas pos, " jawab Arka.

"Ada apa ? siapa yang mengirim sesuatu?" tanya wanita paruh baya berjilbab itu pada anaknya.

"Surat bu, " jawab Arka dengan sedikit menunduk.

"Surat ?" ibunya menautkan alisnya hingga menyatu.

"Surat apa ?!" tanya ibunya selepas Arka mengangguk.

Kenapa susah sekali, rasanya ia tak kuasa mengatakan semuanya pada ibu.

"Bu," Arka mengajak ibunya duduk di sofa, mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol.

"Kenapa ?" tanya ibu.

"Jika Arka menikah..apa ibu merestui ?" tanya Arka hati hati.

Senyum mengembang, dan matanya yang menyipit menandakan jika perempuan yang memiliki surganya di telapak kakinya itu tersenyum senang, maklum saja, usia Arka sudah menginjak 33 tahun, sudah usia ideal untuk menikah bahkan memiliki anak, Dimas saja sudah menikah dan memiliki anak, meskipun bahtera pernikahannya kandas di tengah jalan.

"Tentu ibu merestui nak, bilang saja, kapan kita ke rumah Alya, " jawab ibunya.

"Bu, " ada kegelisahan di wajah Arka.

"Kenapa nak? ada yang salah ?" tanya ibunya.

"Kalau seandainya wanita itu bukan Alya ?" tanya Arka lagi menatap ibunya yang membalas menatapnya penuh makna, raut wajah yang tadinya mengembamg kini sedikit mengerut.

"Lalu siapa? apa hubunganmu dengan Alya sudah kandas nak?" tanya ibu memegang tangan lebar putra satu satunya. Arka memang sudah tak memiliki ayah, ia juga tak memiliki saudara, karena ia anak tunggal.

Arka menghirup nafas rakus kemudian membuangnya panjang, ia menceritakan semuanya pada ibunya, raut yang tadinya masih tersisa senyuman, kini berubah menjadi khawatir.

"Ya Allah nak, meskipun kamu tidak melakukannya, kamu sudah melihat yang bukan hakmu. Apa keputusanmu, sekarang? ibu pasti mendukung dan merestui. Jika memang kamu memilih Shania, maka akhirilah hubunganmu dengan Alya," lirih sang ibu.

"Arka masih bingung bu, Arka tidak mencintai Shania, tapi Arka pun tak bisa menolak tuntutan ayah Shania."

******************

Arka memutuskan mengajak Shania bertemu, ia sudah melakukan shalat istikharah nya beberapa malam belakangan ini, tapi tetap bayangan Shania yang muncul, gadis itu memang seperti iklan selembaran kredit motor, ada dimana mana. Bahkan di mimpinya pun selalu ada.

Shania yang sebenarnya tidak diijinkan keluar oleh ayahnya, terpaksa harus keluar lewat jendela.

"Srrooott...srupuuuttt !"

Gadis ini menyedot jus alpukat hingga tandas dari gelasnya, sementara Arka sudah beberapa kali menggelengkan kepalanya dan berdecih, tak disangka ia akan lebih memilih anak bau kencur ini ketimbang Alya yang jelas jelas calon wanita idaman. Lihatlah gaya cueknya, membuat Arka ingin membungkus Shania dengan daun dan mengukusnya.

"Apa kamu tak punya dress panjang atau baju tertutup yang lebih layak?" tanya Arka.

"Ini darurat pak, saya keluar juga kaya maling jemuran. Ga ada yang tau...boro boro mikirin pake baju. Lagian ini udah tertutup juga, ga pake hot pens, masih pake celana panjang !" sungut Shania mencibir Arka yang kuno. Apa yang ia harapkan Shania memakai gamis seperti Alya ? oh tidak, Shania tidak sekolot itu.

"Tapi celana kamu sobek sobek ?! aurat !"

"Udah deh, bapak mau ngomongin apa sama saya? buruan !" jawab Shania.

"Saya akan menikahi kamu, " jawab Arka dengan berat hati dan nada bicara yang pasrah, seakan hari esok sudah tak ada lagi untuknya.

Shania mengangkat kedua alisnya antara percaya dan tidak. Sebenarnya ia pun masih fifty fifty, di satu sisi ia merasa beruntung, pak Arka juga orang yang ia kagumi, tapi di sisi lain ia pun tak mau menikah muda apalagi hanya karena alasan konyol seperti ini, teman temannya saja yang sampai tidur bersama dan melakukan hal yang biasanya pasangan suami istri lakukan, anteng anteng saja bebas.

"Bapak yakin?!" tanya Shania.

"Ya...yakin tak yakin, tapi saya akan mengajukan persyaratan. Jujur saya tidak mencintai kamu, jangankan cinta rasa respect saja tidak ada. Saya ingin kamu menanda tangani surat perjanjian pra nikah, " jawab Arka.

Shania mengerutkan keningnya dengan setengah mencibir.

"Syarat apa ? jangan yang susah susah !" gerutunya.

Arka menyerahkan selembar kertas pada Shania, dan memintanya membubuhkan tanda tangannya di atas materai.

Perjanjian pra nikah

1. Tinggal di rumah Arka

2. Tidak saling mengganggu urusan pribadi masing masing

3. Uang saku dan jajan diberi Arka.

4. Tidak boleh menuntut apapun dari Arka.

5. Semua keputusan ditentukan oleh Arka.

6. Tidak ada yang tau status pernikahan selain memang orang orang yang sudah tau sebelumnya.

7. Jika melanggar maka salah satu pihak berhak mengajukan cerai, dan tak berhak mengajukan harta gono gini.

Dengan ini kedua belah pihak menyetujuinya.

pihak satu pihak kedua

ARKA SHANIA

"Apa apaan ini ?!" tanya Shania menohok.

"Silahkan tanda tangan, " ucap Arka dingin. Shania menghela nafas lelah,

"Berapa uang jajan sehari ?" tanya Shania penuh perhitungan, jangan sampai kurang dari yang ayahnya biasa berikan.

"Berapa uang jajanmu sehari ?" tanya Arka melipat kedua tangannya di dada.

"Seratus lima puluh ribu, " jawab Shania.

"Oke deal, " Shania melongo tak percaya, jika ternyata semudah itu meminta uang saku pada calon suaminya ini, ia tadi akan meminta lebih.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

menjalani pernikahan harus dengan niat yang baik.... biar saat menjalankan pernikahannya... prosesnya biar lebih mudah

2024-04-16

1

MrsDohKyungsoo

MrsDohKyungsoo

jodohnya mas guru emang ituuu

2024-03-17

1

Lia Bagus

Lia Bagus

wah mau dibikin pepes kamu sha🤣🤣

2024-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Legenda SMA Bakti Persada
2 Gosip mangsa baru
3 Guru Kimia tampan
4 Tertidur di perpustakaan
5 GGH
6 Anak badung vs sugar baby
7 Kayanya Imposibble
8 Meminta pertanggung jawaban.
9 Perjanjian pra nikah
10 Menang banyak loe !
11 sah tanpa rasa
12 Satu kamar
13 Salah persepsi
14 Complicated relationship
15 Adegan horor
16 Sungguh kejam
17 Mulai khawatir
18 Saat hanya berdua
19 Masak masakan
20 Bukan pahlawan
21 Mengantar bekal
22 Harus remedial
23 Terlanjur salah
24 Pengakuan yang terlambat
25 Memberi jarak
26 Ingin membawa kembali
27 Show the love with action
28 Membujuk Shania
29 Dicederai
30 Dislokasi sendi
31 Panggil saya mas
32 Cara lain minum obat
33 Usaha berdamai dengan obat
34 hecticnya bunda
35 How can he do it ?
36 Invasi besar besaran
37 Hujan petir
38 Hor Mon Bahagia
39 Ga romantis !
40 Ga pantes jadi tukang gombal
41 Egoiskah aku ?
42 Otewe mencinta
43 Gaji mas berapa ?!!
44 Tidak terkejut
45 Lucky Guy
46 Daun muda
47 Tahan Godaan Demi Shania
48 Dialah yang merugi
49 Just simple reason, cause i love you
50 Jatuh cinta
51 Mencintaimu dengan caraku
52 Mata adalah jendela hati
53 Ego yang mulai roboh
54 Sha ditilang polisi
55 Don't leave me alone
56 Ia merindu...
57 Karena mereka tidak tau
58 Cuma butiran debu tanpanya !
59 Pembagian rapot
60 Panggil aku cinta
61 Beautiful station for beautiful girl
62 Semoga ini yang terbaik
63 What's going on between them?
64 Obrolan 3 semprul
65 The real teacher
66 Pagi menyapa
67 Kebo bule ngambek
68 Laki laki yang menyayangimu
69 Pak guru natckal, so hot, so crazy
70 Dia mencintainya
71 Punyaku lebih berbisa
72 Ibu tidak usah khawatir
73 Pacaran ala pak guru part 1
74 Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75 Bakat [di]pendamnya chef Shania
76 MPLS part 1
77 MPLS part 2
78 Terkejod, terkesiap, terpesona
79 Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80 5 L
81 Mimpi buruk Shania
82 Bangunkan aku dari mimpi burukku
83 Love you to the bone
84 Family Route 78
85 Love you to the moon and back
86 Keanehan demi keanehan
87 Penghakiman
88 Kasih sayang ibu sepanjang masa
89 Hati yang terjatuh
90 'Cause you are the reason
91 Tamu tak diundang
92 Daebakkkk !!!
93 Butuh kehangatan
94 I love you at 2084 mdpl
95 Kenyataan pahit, pengorbanan
96 Kekhawatiran akan Shania
97 Ikhlaskan, keep strong !
98 I'm Oke !
99 Ngajak ribut nih cabe !
100 Kehidupan memang tak terduga
101 Berandal squad
102 Ujian
103 Romeonya Shania
104 Cantik
105 Kedipan genit
106 Cakar macan
107 Buah kesabaran
108 Depresi Antenatal
109 Pelarian terakhir
110 Sakit perut ?
111 Semoga lancar sayang
112 Helow to the melow
113 The New Little Angel
114 Like an angel (seperti malaikat)
115 Geng burung kicau
116 Kamu sakit aku ikut sakit.
117 Rindu itu berat, aku tak mau
118 Momy, pindah haluan ?
119 Modal nekat dan kata bunda
120 I'm coming kampus hejo !
121 Bertemu kembali
122 Tak disangka, Alya...
123 (Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124 Bala bantuan
125 Kejutan buat mama Sha-Sha
126 Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127 Ada apa dengan Shania ?
128 Penjelasan Arka
129 Cabe termanis dan tercantik
130 Berbesar hati dan memaafkan
131 Cita-cita mulia Shania
132 Minal Aidin Wal Faidzin
133 Mulai terendus
134 oo...kamu ketahuan !
135 Usulan rencana
136 Terjebak bersama Riyan
137 Cara lain biar sadar
138 Kemarahan Shania
139 Kasus Pisang Strawberry
140 Momy Sha, oh momy Sha...
141 1001 rayuan menuju Senayan
142 Emak-emak berjas
143 Si neng natckal
144 Urusan perut
145 Punya loe bangun !
146 Gedubrakkkk !
147 Ambigu, speechless...
148 Incredible !!!!
149 Kuman baru
150 Cemburu beda versi
151 Galexia where are you ?
152 Ko_lor ijo penculik anak
153 Dimas mengejar cinta
154 Jiwa emak-emak Shania
155 Mode John Cena
156 Nonton film
157 Disaat satu daun jatuh
158 Cantik-cantik sales panci
159 Stalkerin pria soleh
160 Kejadian demi kejadian
161 Dikira lontong isi
162 Metal jajal girlband
163 Patah hati bikin nekat
164 Otewe menahan rindu
165 Kesambet jin apa ?
166 Bye kaka Gale !
167 Love you till the end
168 Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169 Extra part 1
170 extra part 2
171 ekstra part 3
172 Extra part 4
173 Extra part 5
174 The End
175 Season 2 Yeeeayyy !
176 LA PAKKK ANDROMEDA
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Legenda SMA Bakti Persada
2
Gosip mangsa baru
3
Guru Kimia tampan
4
Tertidur di perpustakaan
5
GGH
6
Anak badung vs sugar baby
7
Kayanya Imposibble
8
Meminta pertanggung jawaban.
9
Perjanjian pra nikah
10
Menang banyak loe !
11
sah tanpa rasa
12
Satu kamar
13
Salah persepsi
14
Complicated relationship
15
Adegan horor
16
Sungguh kejam
17
Mulai khawatir
18
Saat hanya berdua
19
Masak masakan
20
Bukan pahlawan
21
Mengantar bekal
22
Harus remedial
23
Terlanjur salah
24
Pengakuan yang terlambat
25
Memberi jarak
26
Ingin membawa kembali
27
Show the love with action
28
Membujuk Shania
29
Dicederai
30
Dislokasi sendi
31
Panggil saya mas
32
Cara lain minum obat
33
Usaha berdamai dengan obat
34
hecticnya bunda
35
How can he do it ?
36
Invasi besar besaran
37
Hujan petir
38
Hor Mon Bahagia
39
Ga romantis !
40
Ga pantes jadi tukang gombal
41
Egoiskah aku ?
42
Otewe mencinta
43
Gaji mas berapa ?!!
44
Tidak terkejut
45
Lucky Guy
46
Daun muda
47
Tahan Godaan Demi Shania
48
Dialah yang merugi
49
Just simple reason, cause i love you
50
Jatuh cinta
51
Mencintaimu dengan caraku
52
Mata adalah jendela hati
53
Ego yang mulai roboh
54
Sha ditilang polisi
55
Don't leave me alone
56
Ia merindu...
57
Karena mereka tidak tau
58
Cuma butiran debu tanpanya !
59
Pembagian rapot
60
Panggil aku cinta
61
Beautiful station for beautiful girl
62
Semoga ini yang terbaik
63
What's going on between them?
64
Obrolan 3 semprul
65
The real teacher
66
Pagi menyapa
67
Kebo bule ngambek
68
Laki laki yang menyayangimu
69
Pak guru natckal, so hot, so crazy
70
Dia mencintainya
71
Punyaku lebih berbisa
72
Ibu tidak usah khawatir
73
Pacaran ala pak guru part 1
74
Semoga tercapai cita citamu, sayang !
75
Bakat [di]pendamnya chef Shania
76
MPLS part 1
77
MPLS part 2
78
Terkejod, terkesiap, terpesona
79
Sadar akan kesalahan, awal langkah yang baik
80
5 L
81
Mimpi buruk Shania
82
Bangunkan aku dari mimpi burukku
83
Love you to the bone
84
Family Route 78
85
Love you to the moon and back
86
Keanehan demi keanehan
87
Penghakiman
88
Kasih sayang ibu sepanjang masa
89
Hati yang terjatuh
90
'Cause you are the reason
91
Tamu tak diundang
92
Daebakkkk !!!
93
Butuh kehangatan
94
I love you at 2084 mdpl
95
Kenyataan pahit, pengorbanan
96
Kekhawatiran akan Shania
97
Ikhlaskan, keep strong !
98
I'm Oke !
99
Ngajak ribut nih cabe !
100
Kehidupan memang tak terduga
101
Berandal squad
102
Ujian
103
Romeonya Shania
104
Cantik
105
Kedipan genit
106
Cakar macan
107
Buah kesabaran
108
Depresi Antenatal
109
Pelarian terakhir
110
Sakit perut ?
111
Semoga lancar sayang
112
Helow to the melow
113
The New Little Angel
114
Like an angel (seperti malaikat)
115
Geng burung kicau
116
Kamu sakit aku ikut sakit.
117
Rindu itu berat, aku tak mau
118
Momy, pindah haluan ?
119
Modal nekat dan kata bunda
120
I'm coming kampus hejo !
121
Bertemu kembali
122
Tak disangka, Alya...
123
(Bukan) Pasukan Demit Bandung Bondowoso
124
Bala bantuan
125
Kejutan buat mama Sha-Sha
126
Barakallah fii umrik, Mabruk Alfa Mabruk
127
Ada apa dengan Shania ?
128
Penjelasan Arka
129
Cabe termanis dan tercantik
130
Berbesar hati dan memaafkan
131
Cita-cita mulia Shania
132
Minal Aidin Wal Faidzin
133
Mulai terendus
134
oo...kamu ketahuan !
135
Usulan rencana
136
Terjebak bersama Riyan
137
Cara lain biar sadar
138
Kemarahan Shania
139
Kasus Pisang Strawberry
140
Momy Sha, oh momy Sha...
141
1001 rayuan menuju Senayan
142
Emak-emak berjas
143
Si neng natckal
144
Urusan perut
145
Punya loe bangun !
146
Gedubrakkkk !
147
Ambigu, speechless...
148
Incredible !!!!
149
Kuman baru
150
Cemburu beda versi
151
Galexia where are you ?
152
Ko_lor ijo penculik anak
153
Dimas mengejar cinta
154
Jiwa emak-emak Shania
155
Mode John Cena
156
Nonton film
157
Disaat satu daun jatuh
158
Cantik-cantik sales panci
159
Stalkerin pria soleh
160
Kejadian demi kejadian
161
Dikira lontong isi
162
Metal jajal girlband
163
Patah hati bikin nekat
164
Otewe menahan rindu
165
Kesambet jin apa ?
166
Bye kaka Gale !
167
Love you till the end
168
Dedek Andromeda, penutup kebahagiaan.
169
Extra part 1
170
extra part 2
171
ekstra part 3
172
Extra part 4
173
Extra part 5
174
The End
175
Season 2 Yeeeayyy !
176
LA PAKKK ANDROMEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!