Rio pun langsung memasuki kamarnya, dan menuju Ara yang sedang duduk di sofa.
"Habis darimana ?" Tanya Ara
"Ehm dari bawah, ini ambil air putih." Elak Rio dan langsung menyodorkan segelas air putih ke Ara.
"Terimakasih" Ara pun langsung meminumnya sampai habis.
"Kenapa celana Rio basah ?" Tanya Ara
"Eh anu tadi, ya udah deh aku ganti dulu ya" Rio tak mau jujur karena ia malu kalau harus berterus terang dengan Ara, pasti Ara mentertawakannya.
***
Ara ingin tertawa terbahak-bahak tetapi ia tahan dan bergulingan di lantai karena ingin tertawa lepas namun takut Rio curiga. Karena Ara tadi melihat kejadian Rio melihat setan tapi rupanya Mamahnya sendiri. Apalagi mengingat Rio menyiram Mamah Fani dengan air tepat di wajahnya. Sungguh adegan penuh gelak tawa. Ara menyaksikan dari awal hingga akhir adegan.
***
"Suara apa itu, seperti kegaduhan di luar ?" Saat Rio selesai mengganti celananya dan pergi keluar untuk melihat. Ara tak menyadari langkah Rio keluar dari kamar mandi.
"Kenapa Ra ?" Tanya Rio yang melihat Ara berguling-guling di lantai dengan memegang perutnya.
Deg
Deg
Deg
"Aduh mati aku !! Ketahuan, gimana ini ?" Ara sudah kehabisan akal.
"Ara ?" Panggil Rio
"Aduh sakit.... Perutku sakit sekali ?" Akting Ara
"Kenapa ? Perasaan tadi baik-baik saja " Rio langsung menggendong Ara ke ranjangnya.
"Tiba-tiba kram" Ucap Ara dengan masih memegang perutnya.
"Aduh gimana ini ? Ke rumah sakit ya " Panik Rio
"Gak usah" Tolak Ara
"Terus gimana ? Nanti kalau tambah parah gimana?" Panik Rio dan berusaha menggendong Ara.
"Ara bilang jangan, Rio." Tegas Ara
"Em.. atau Rio panggil Mamah ya " Rio pun ingin melangkah.
Ara langsung menarik kuat lengan Rio. Rio kehilangan keseimbangan tubuh karena di tarik Ara. Tubuh Rio terjatuh ke Tubuh mungil Ara dan langsung mencium bibir Ara. Ara terkejut dan langsung buru-buru mendorong tubuh kekar agar ciumannya berlanjut. Rio tersadar dan langsung berdiri.
"Em... Aku panggil Mamah Ya" Rio salah tingkah
"Ara mohon jangan. Cuma di elus perutnya udah mendingan kok" Ara spontan berbicara seperti itu , berusaha cari alasan agar Rio benar-benar tidak pergi untuk menemui Mamah Fani. Ara menarik lembut tangan Rio.
"Udah tidur aja. Ini sudah sangat malam" Ara menuntun Rio untuk tidur. Rio hanya tertegun dengan ajakan Ara, Rio hanya menurut. Setelah Rio rebahan di kasur, Ara berdiri dan akan tidur di sofanya. Masih dengan pura-pura memegang perutnya. Ara pun terlelap pulas.
****
Jam menunjukan 02:45 malam. Rio masih belum masih tidur, Rio menatap lekat Ara yang tertidur pulas.
"Katanya sakit perut, tapi tidur begitu pulas." Gumam Rio.
Rio pun langsung turun dari ranjang. Mendekati Ara yang sedang tertidur pulas. Rio mengangkat tubuh mungil Ara untuk di pindah ke ranjangnya. Perlahan ia turunkan, dan menyelimuti tubuh Ara. Dan Rio pun rebahan di sisi Ara, jemari besar Rio sengaja ia masukan ke dalam baju bagian perut Ara. Rio merasakan lembut kulit Ara pada saat bersentuhan. Jemari besarnya ia putar-putar di perut Ara untuk mengelus lembut. Rio berfikir, Ara benar-benar sakut perut. Jadi ia hanya berusaha membantu Ara. Karena Rio sudah lama mengelus perut Ara, ia terlelap tidur.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Aisah Fadillah
ko rio sm ara hbs nikah gk ada enaena haha
2019-12-09
0
Iqbal Firdauz
so sweettttt... bener keluarga harmoni...
kira2 kalau rio tahu dirinya fijerjain ara narah g ya..😂😂😂
dasar ara jahil..
semoga g ketangkep basah ketemu brdussn sama dareen takutnya rio salah paham ara di jauhin deh.. 😟😟
2019-09-29
2
Indriyani
lanjut..,
2019-09-24
1