Mamah Fani memang tidak menemani Rio ke sekolah. Karena 3 hari nanti Rio akan melaksanakan akad nikah di rumah mempelai wanita. Jadi Mamah Fani sudah seminggu ini bolak-balik untuk mempersiapkan pernikahan anak sulungnya. Walau hanya sederhana, tapi Mamah Fani ingin yang terbaik ketika anak sulungnya menikah nanti.
"Mamah baru saja pulang Rio. Terus langsung bikinin kamu jus." Ucap Mamah Fani sambil tersenyum bahagia. Karena tak menyangka akan punya menantu idaman.
"Mah, Derry mana kok tadi gak kelihatan di sekolah." Tanya Rio sembari menghabiskan satu teguk jus mangga.
"Iya, Derry seharian ini pergi sama Mamah. Buat mempersiapkan pernikahan kamu. Terus karena capek Derry langsung tepar" Jelas Mamah Dengan tersenyum manis.
Rio tahu Mamah sangat bahagia. Karena akan melihat Rio menikah. Tapi tidak dengan Rio sendiri, terluka dan sedih sekali. Tapi ini semua ia lakukan untuk kebahagian orang-orang sekitar terutama Mamahnya. Rio tak mau mengecewakan sang Mamah. Makanya ia juga berpura-pura bahagia di depan Mamahnya. Menutupi kesakitan yang teramat.
Raga Rio sendiri siap, tapi hatinya belum. Hatinya sekarang hancur tak berkeping, terkubur dan membatu. Rio sekarang bukan seperti dulu. Dingin sedingin dinginnya, dan mata yang terpancar menandakan amarah yang terpendam. Itu lah Rio sekarang
....... Pada Malam Hari ......
Rio sedang melamun di balkon kamarnya.
"Tidak sabar ya menanti hari H. Dipanggil sampe gak denger lo Bang. Hehehe" Ucap Derry dengan tertawa ledek.
"Derry... Gue kaget tahu gak. Jitak pala lo, bisa gak masuk tuh ketok pintu kek. Jantung gue ampe mau copot tahu gak." Ucap Rio dengan kaget dan langsung menjitak Adeknya.
"Iya ampun... ampun.... ampun Bang " ucap Derry dengan memegang kepalanya agar tidak dijitak lebih oleh Rio.
"Salah lo sendiri melamun segitunya. Gue tuh udah salam berkali-kali. Udah ketok pintu, tuh pintu lo ampe jebol. Gak ada jawaban dari lo. Di ketok pake tangan gak denger, gue ketok pake palu sekalian." Jelas Derry.
Rio pun langsung melihat kebelakang untuk memastikan Derry tidak benar-benar melakukannya.
"Sialan.... gue di kibulin. Waalaikumsalam " Ucap Rio kesal karena sudah di bohongin.
"Ya maaf. Biar gak tegang aja. Hehehhe" Jawab Derry dengan tertawa.
"Mikirin apa sih Bang. Ntar lo lama-lama botak jidat lagi . Masih muda udah botak parah, ntar istri lo histeris liat asli lo. Hahahaha" Ucap Derry dengan tertawa terbahak-bahak.
"Lucu... Lucu... Ketawa terus ... terus... terus... Gue jitak lo, biar benjol tuh pala." Rii sangat kesal dengan Adiknya yang begitu suka menjahili Abangnya.
"Ampun Bang. Gak lagi deh, jangan dijitak lagi. Maaf Bang, ampuni adek mu yang banyak dosa ini terhadapmu Bang." Ucap Derry dengan memelas.
"Iya gue maaf in lo" jawab Rio singkat,
Rio dan Derry sama-sama memandang ke depan melihat ke arah langit.
"Bang...." Derry mencairkan suasana..
"Hmmm.." Jawab Rio singkat...
Derry langsung membalikan badan dan mengarah ke kamar Abangnya.
"Lo udah siap menikah ? " Derry bertanya dengan penuh serius.
Rio langsung terkejut dengan pertanyaan Derry. Padahal Derry sendiri juga ikut mendorong Rio agar mau menikah dengan gadis pilihan Mamah. Mendengar Derry bertanya dengan penuh keinginan tahunya membuat Rio menaruh curiga. Yang Rio sendiri tidak tahu apa yang membuat Rio merasa pertanyaan Derry menyimpan sesuatu yang berarti.
"Siap lah.. Gue udah berjanji sama Mamah. Dan gue juga gak mau tarik omongan gue. Lagian juga Mamah sendiri sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Kebahagian Mamah adalah separuh jiwaku. Jadi akan gue lakukan selagi gue bisa untuk membahagiakan Mamah." Jelasnya dengan penuh keyakinan.
"Emang kenapa Lo tanya gitu ? Lo gak percaya sama Abang lo ini ? " tanyanya penuh introgasi. Rio sekarang menghadap ke ruangan kamarnya, sembari menatap Derry tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments