.... Di Kediaman Rumah Papah Rendy ....
Mamah Fani terlihat mondar-mandir di ruang tamu. Ia cemas, khawatir, dan takut terjadi sesuatu.
Suara deruman mobil. Dan bunyi pintu terbuka. Masuklah sesosok lelaki dengan wajah lesu dan pakaian berantakan.
"Rio dari mana saja seharian tak pulang. Kamu tahu gak sekarang jam berapa?" Mamah Fani menujuk jam dinding menunjukan jam 10:30 menit.
Mamh Fani langsung memeluk anaknya yanv hanya berdiri dan terdiam tanpa suara. Mamah Fani merasakan kesedihan yang mendalam pada putranya. Mamah Fani menuntun anaknya untuk duduk dan memulai bicara dengan lembut.
"Sudah pergi gak pulang. Gak ngabarin Mamah. Seenggaknya bilang sama Derry. Rio punya masalah ? Bilang sama Mamah. Jangan pergi, gak pulang, trus gak ngabarin sama sekali. Mamah khawatir nak. Takut Rio kenapa-kenapa. Jangan begini lagi ya." Ucap Mamah Fani dengan suara menangis tersendu-sendu.
Rio pun melihat Mamahnya menangis karenanya merasakan apa yang di rasakan oleh Mamahnya. "Maafkan Rio Mah. Rio hanya menenangkan diri saja." Jelas Rio.
"Menenangkan diri kata kamu ! . Pulang sebelum jam sekolah, pergi tidak memberi kabar, sekarang sudah larut malam kamu baru pulang. Itu yang Kamu bilang menenangkan diri ! " ucap sang Mamah Fani. "Maafkan Rio Mah. Rio gak bakal ulangin lagi. Rio janji Mah." Ujar Rio.
"Sudahlah, jika alasan kamu tidak mau menikah dengan calon yang Mamah dan Papah pilihkan untukmu. Maka batalkan semuanya, sebelum terlambat. Mamah kecewa dengan Rio." Mamah Fani mengungkapkan perasaan Rio dan pergi berlalu meninggalkan Rio.
Di saat Mamah Fani baru melangkah berberapa. " Oke Mah. Rio janji tidak mengulangnya kembali kejadian hari ini. Dan Rio bersedia menikah dengan wanita pilihan Mamah dan Papah. Dan Rio minta maaf sekali lagi." Jelas Rio
"Jika begitu Mamah pegang janjimu" ucap Mamah Fani dan berlalu pergi meninggalkan Rio.
Rio masuk kekamarnya. Persaan Rio sangat kalut, ia frustasi dengan keadaan yang menghimpitnya. Usia semuda Rio pasti tidak mampu menanggung beban yang akan ia jalankan. Rio hanya berharap, keputusan yang ia ambil adalah yang terbaik untuknya.
3 Bulan kemudian
..... Di sekolah.....
Hari kelulusan telah tiba. Hari dimana para siswa dan siswi bahagia dengan hasil mereka. Dimana para siswa dan Siswi berharap setelah kelulusan mereka mendapatkan fakultas terbaik yang di harapakan. Senyum mereka tepancar bahagia. Mereka bersenda gurau ria bersama. Bahagia pasti....
Tapi lain dengan Rio. Rio murung dan tak ada semangat sama sekali. Rio hanya tertunduk lesu , seperti orang putus harapan. Rio hanya ingin kelulusan ini hanyalah bunga tidur. Rio tak mau cepat berakhir. Rio tak ingin menikah dengan siapa pun. Rio hanya ingin menggapai impiannya. Rio masih ingin menikmati masa-masa remajanya. Tapi apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Ucapannya 3 bulan terakhir tak dapat di tarik kembali. Jika itu terjadi, itu akan membuar keluarganya sedih karena ulahnya.
.... Siang Hari ....
Rio pulang dengan lesu. Dia langsung masuk kedalam rumahnya. Tanpa memberi salam. "Assalamualaikum" Ucap Mamah Fani yang tengah duduk di meja makan keluarga. "Eh waalaikumsalam" kaget Rio yang tak tahu Mamahnya di rumah. "Kenapa pulang-pulang cemberut gitu, Nak? Masuk tidak memberi salam pula " Jelas Mamah Fani sembari mengarahkan anaknya untuk duduk di meja makan. "Nih minum dulu jus mangganya. Ini kesukaan kamu, Mamah sengaja buatin ini untuk Rio kesayangan Mamah." Kata Mamah Fani langsung menyodorkan segelas jus mangga favoritnya Rio.
"Makasih ya mah, maaf Rio fikir Mamah belum pulang." Jelas Rio singkat sembari meminum jusnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
💕Řëńà&Ŕèšțî💕
pingin lihat pemeran nyh dong author 😊😊
2020-04-01
2
Andi Isriana
penasaran dengan jodoh Rio 🤔
2020-02-26
2