Rio semakin marah dengan sikap Lina yang makin agresif dan tak tahu malu. Rio ambil sikap berdiri dan mengambil tas. Rio berlalu meninggalkan Lina dengan masih keadaan duduk di lantai. Saat ini Rio tak butuh siapa pun. Rio frustasi dengan keadaan dirinya. Kacau sekali...
"Liat aja Rio. Gue akan buat Lo jatuh hati ma gue. Gak ada yang boleh merebut Rio dari siapa pun. Karena Rio adalah milik gue seutuhnya. Kalau ada yang berani, bearti cewek itu cari mati..!!" Ucap Lina dengan nada sakit hatinya.
Rio pun memutuskan pulang ke rumah. Rio melewati lorong koridor. Menuju garasi mobil. Dan kebetulan di sisi kiri Rio ada lapangan bola basket. Dan Derry sang adik sedang ikut lomba sehat bola basket bersama timnya.
Derry pun melihat Abangnya yang berlalu dengan wajah kesal. "Kenapa Abang gue kayak orang lagi PMS ya? Mau kemana kok arah garasi?!" Tanya Derry dalam hati sembari melihat Abangnya dengan memegang bola basket.
"Woy Derr....!!! Malah bengong lo. Oper tuh bola...." Teriak Aris yang kesal dengan Derry.
"Eh, iyak. Gue malah bengong yak. Nih terima...." sontak membuat kaget Derry dan langsung mengoper bolanya ke Aris.
.....Di Mobil.....
"Hufttt... Mamah keterlaluan. Rio belum siap buat menikah. Kenapa di paksa? Bagaimana kalo cewek tuh gak baik? Bagaimana cewek tuh gak bisa jadi istri baik? Trus kalo dia cewek kegatelan gimana? Susah di kasih tahu? Trus kalo dia pemalas gimana? Atau cuma bisa ngabisin duit doank? Atau dia terima perjodohan ini karena uang atau harta?" Kesal Rio. Pertanyaan demi petanyaan yang di fikiran Rio sudah menjalar ke seluruh saraf-saraf otaknya. Bahkan belum bertemu dengan calon istrinya saja seperti orang mau balas dendam.
Rio melaju melesat meninggalkan Sekolahnya.
"Assalammualaikum. Mah ! Mah! " panggil Derry. "Waalaikumsalam Derr !. Ada apa sih teriak-teriak , Mamah lagi di nyiram tanaman di halaman belakang." Ucap Mamah Fani.
"Abang Rio dimana, Mah?" Ucap Derry sembari mencium telapak tangan Mamahnya. "Loh kok tanya Mamah ? Kamu kan satu sekolah sama Rio. Rio belum pulang. Emang ada apa Derr?" Jelas sang Mamah.
"Derry fikir Bang Rio pulang kerumah ?" Ucap Derry. Derry melamun sesaat memfikirkan keberadaan sang Abang Rio setelah pergi meninggalkan sekolahan padahal belum jamnya pulang.
"Maksud kamu apa Derr? Mamah gak ngerti apa yang kamu bilang ?" Mamah Fani panik dengan ucapan sang bungsu.
"Eh, iya Mah !" Derry terkejut seketika Mamahnya yang menbuyarkan lamunannya.
"Abangmu kenapa ? Apa terjadi sesuatu ?" Ucap Mamah Fani.
Derry pun menuntun mamahnya untuk duduk. "Duduk dulu ya Mah. Derry ambil air minum dulu" kata Derry. Dan mengambil air putih untuk diminun Mamahnya supaya sedikit tenang. Derry pun menyodorkan segelas air putih ke Mamahnya. "Ini Mah minum dulu." Ucap Derry.
Mamahnya pun meminum beberpa teguk. "Sekarang kamu ceritakan apa yang terjadi ? Dimana Rio sekarang ? Katakan Derr !" Mamah Fani mulai cemas.
"Tenang Mah ! Bang Rio tidak kenapa-kenapa. Tadi Derry melihat Bang Rio pergi sebelum Jam pulang sekolah . Dan pergi laju dengan mobilnya. Derry pikir Bang Rio sudah pulang ke rumah." Jelas Derry
."Ya Allah dengan apa anakku saat ini? Apa ia mulai berubah dengan keputusannya" kata Mamah dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments