Perjanjian dan Pernikahan

Kathryn terus menyetir mobilnya. Namun, tiba-tiba ia tersadar—ia tidak tahu sedang berada di mana. Ia lupa kalau dirinya baru saja menginjakkan kaki di kota ini. Ia ingin menemui Daniel, tapi tak tahu alamatnya, bahkan nomor telepon Daniel pun tak ia miliki.

Kathryn turun dari mobilnya. Ia melihat seorang pria yang sedang melintas dan memberanikan diri untuk bertanya.

"Kuya, permisi... Mau ke mana buru-buru? Boleh saya bertanya sebentar?"

"Aduh, maaf, gue buru-buru. Kalau mau nanya, nanya aja di sana. Di sana banyak banget orang yang bisa ditanyain," jawab pria itu sambil menunjuk ke sebuah tempat yang tampak ramai.

“T-tapi, Kuy—”

Belum selesai ia bicara, pria itu sudah pergi meninggalkannya.

"Tempat apa itu? Kenapa banyak sekali orang di sana?" Kathryn bergumam dan melangkah menuju keramaian itu untuk menjawab pertanyaannya sendiri.

Sesampainya di sana, ia melihat banyak mobil berderet dengan merek-merek beragam. Masing-masing mobil tampak memiliki pemilik yang sedang bersiap. Kathryn sangat terkejut dengan apa yang ia lihat.

Dalam hatinya ia bergumam, Apakah Indonesia seburuk ini? Anak-anak remaja seusianya rela menghamburkan uang hasil kerja keras orang tua mereka hanya untuk balapan dan bertaruh.

Ia hendak berbalik pergi, namun tiba-tiba...

"Oh, tidak! Mobil itu menuju ke arahku!"

Pekik Kathryn ketakutan. Semua orang di sekitar berteriak agar ia segera menepi. Tapi mobil itu semakin mendekat, dan ternyata remnya bermasalah.

"Tidaaaaakkk!" jerit Kathryn menutup matanya, pasrah.

Tubuhnya terlempar ke pinggir arena. Kathryn merasakan sesuatu menindih tubuhnya. Perlahan ia membuka mata...

“Kamu... Apakah aku sudah mati? Apa ini surga?” gumam Kathryn, memukul pipinya.

"Awwh!" terasa sakit. Ia sadar ia masih hidup.

"Nggak usah drama. Ikut gue!" ketus Daniel, membantu Kathryn berdiri dan langsung menarik tangannya menjauh dari arena.

Sesampainya di mobil, Daniel bertanya dengan nada kesal.

“Lo ngapain di sini? Udah bosen hidup? Lo nggak tahu tempat ini bahaya banget buat lo?”

“Seharusnya aku yang tanya. Kenapa kamu bisa ada di tempat seperti ini?”

“Gue yang nanya! Jangan nanya balik! Sekali lagi gue tanya: ngapain lo ke sini?!”

“Kenapa kamu marah dan bentak aku?”

“Kathryn, jawab gue!”

“Aku ke sini cari kamu.”

“Ngapain?”

“Tadinya kupikir kamu ada di rumah, jadi aku coba cari rumahmu. Tapi tersesat, dan kutanya orang yang lewat. Dia tidak menjawab, malah menyuruhku bertanya ke arah keramaian ini. Aku tak menyangka sesuatu yang buruk hampir saja terjadi padaku.”

“Apa tujuan lo nyari gue? Kayaknya penting banget, ya? Sampai lo nekat keluar rumah tanpa tahu arah? Atau lo mau nampar gue karena gue udah nyium lo? Nih, tampar gue, pipi gue gratis buat lo!” ucap Daniel sambil menggenggam tangan Kathryn dan mengarahkannya ke pipinya.

“Ayo tampar!” katanya lagi.

“Tidak, Daniel. Aku datang bukan untuk itu. Ini tentang pernikahan kita. Aku ingin membatalkannya. Aku... aku belum siap untuk menikah.”

“Tunggu, tunggu. Jadi maksud lo ke sini buat minta gue batalin pernikahan kita? Yang besok itu? Gila! Fix lo emang gila,” sahut Daniel sambil menempelkan tangannya ke kening Kathryn.

“Aku masih waras! Jadi kamu tahu kita akan menikah besok, tapi kenapa kamu tidak membatalkannya?”

“Andai gue bisa. Tapi gue masih punya hati nurani.”

“Apa maksudmu?”

“Bokap gue sakit, punya penyakit jantung. Kalau gue nekat batalin pernikahan, itu sama aja kayak gue ngebunuh dia. Lagipula, pernikahan ini bukan cuma buat kita, tapi juga masa depan bisnis keluarga kita.”

“Aku tahu... Orang kaya memang akan selalu memikirkan itu. Karena bagi mereka, uang adalah segalanya. Bahkan cinta pun bisa dijual demi uang.”

“Udah, ngomongnya? Lo benar, uang emang bisa beli cinta. Karena cinta tanpa uang bukan apa-apa. Itu yang selama ini gue pahami. Itu juga yang bikin gue kuat sampai hari ini. Buat gue, cinta itu nggak ada artinya.”

“Itu karena kamu nggak pernah mengenal cinta. Jadi kamu nggak tahu apa-apa soal cinta.”

“Siapa bilang gue nggak kenal cinta? Buat gue, cinta dari orang tua gue aja udah cukup. Lo bilang cinta, padahal lo sendiri dikhianatin sama cinta. Cinta buta lo sama James bikin lo lupa kalau masih ada kebahagiaan yang lebih indah dari itu.”

“Cukup! Kamu tidak berhak bicara begitu. Kamu tidak tahu apa yang terjadi antara aku dan James. Jangan sok tahu soal masalahku. Kalau keputusanmu sama dengan orang tua kita, berarti misi pertamaku gagal. Tapi aku masih punya misi kedua.”

“Misi? Apaan lagi sih?”

“Misi kedua adalah syarat dan janji sebelum menikah.”

“Ya udah, apa?”

“Pertama, kita menikah tapi bukan berarti kita saling memiliki. Jangan pernah menyentuhku. Pura-puralah saling menyayangi di depan orang tua kita. Tapi kalau mereka nggak ada, bersikaplah seperti orang asing. Kedua, kita tidak boleh tidur seranjang. Kamu setuju?”

“Udah? Itu doang? Kalau gitu, gue juga punya syarat. Syarat gue simpel: kita bebas ketemu siapa aja. Nggak boleh ada yang ngelarang.”

“Apa maksudmu? Kamu tahu sendiri aku nggak punya pacar.”

“Itu urusan lo. Deal, ya? Nggak ada yang boleh ngelanggar.”

[Di Teras Rumah Kathryn]

Ibu Kathryn mondar-mandir, cemas menanti putrinya. Kecemasannya hilang ketika mobil Kathryn akhirnya tiba. Ia terkejut melihat Daniel bersama Kathryn. Namun, Kathryn langsung masuk ke kamar tanpa menyapa ibunya.

"Selamat malam, Bu."

"Nak Daniel, jadi Kathryn bersamamu? Andai ibu tahu, ibu tak perlu cemas!"

"Iya, Bu. Tadi Kathryn nyari saya."

“Untuk apa dia menemuimu, Nak? Apa dia bilang sesuatu?”

“Nggak, Bu. Dia cuma bilang kangen.”

“Benarkah? Syukurlah... Ibu senang kalian berdua sudah akur.”

“Iya, Bu. Kalau gitu, saya pulang dulu ya. Mau siap-siap buat besok.”

“Tapi siapa yang antar kamu?”

“Nggak usah, Bu. Saya naik taksi aja. Kasihan Kathryn, biar dia istirahat.”

“Baiklah, hati-hati, Nak.”

[Di Kamar Kathryn]

Kathryn termenung menatap sebuah bingkai foto dirinya dan James. Ia sangat merindukan James, meski lelaki itu telah mengkhianatinya.

"Kamu tahu, besok aku akan menikah dengan orang yang tidak kucintai. Sakit sekali rasanya, James. Aku... aku tidak tahu harus berbuat apa," isaknya, air mata jatuh membasahi foto.

Ia hanya bisa pasrah. Menikah di usia muda bukan keinginannya, tapi ia harus menerima kenyataan pahit ini.

Keesokan harinya, Kathryn tampil anggun dalam balutan gaun putih. Ia bak bidadari yang baru turun dari kahyangan. Tapi sayang, semua yang terlihat hanya indah di luar. Di dalam hatinya, luka menganga.

Ia berusaha tersenyum di depan kedua orang tuanya.

“Oh... lihatlah dirimu, Putriku. Kamu sangat cantik. Ibu jadi teringat saat ayahmu menikahi ibu. Dulu kami juga menikah tanpa cinta...”

“Maksud Ibu?”

“Ibu sama sepertimu. Tapi, cinta itu tumbuh sendiri. Karena cinta itulah kamu hadir di dunia ini. Percayalah, pelan-pelan kamu dan Daniel akan saling mencintai.”

Air mata Kathryn kembali jatuh. Ibunya memeluknya, mencoba menguatkan.

Kathryn berjalan ke pelaminan, digandeng sang ayah. Di sana, Daniel sudah menunggu dengan tampilan sangat tampan dalam balutan jas.

“Lo cantik banget hari ini,” ucap Daniel sambil tersenyum.

“Kamu juga sangat...”

“Tampan, bukan?” sahut Daniel sambil menyombong.

“Iya... Seperti itulah kamu, menyombongkan diri,” timpal Kathryn sambil memanyunkan bibir.

Mereka mengucapkan janji suci. Kini tiba saatnya mereka harus berciuman sebagai tanda cinta.

Kathryn bingung. Tapi Daniel membisikkan sesuatu.

“Bukannya kita udah pernah ngelakuin ini sebelumnya?”

“Apa maksudmu? Kita sudah sepakat, kan? Awas saja kalau kamu berani—”

Belum sempat selesai, Daniel sudah mencium bibirnya. Ia melakukannya lagi, tanpa izin Kathryn.

Orang tua mereka dan para tamu bertepuk tangan meriah. Senyum bahagia menghiasi wajah mereka yang renta.

[Malam Hari]

Setelah pesta, Kathryn buru-buru ke kamarnya. Ia lelah. Tapi betapa terkejutnya ia saat mendapati Daniel sudah mendengkur di atas ranjang.

“Hei! Bangun! Aku mau tidur!”

“Lo aja yang bangun. Gue mau tidur,” balas Daniel malas, masih dengan mata tertutup.

Kathryn bingung. Ia tak mungkin tidur seranjang dengan Daniel. Ia mengambil bantal dan berbaring di sofa.

Namun, tiba-tiba Daniel bangkit dari ranjang dan menghampirinya.

“Kau... kau mau apa?” tanya Kathryn dengan suara bergetar.

BERSAMBUNG.........

Terpopuler

Comments

Ana Johana

Ana Johana

sampai du sini dulu ya say.. Emak perlu merantau lagi ke lapak lain..

jumpa lagi sayng.... semangat ya😘😘😘😘

2021-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan, Pertemuan dan luka yang baru
2 Ciuman, Kolam Renang dan Sebuah Rahasia
3 Perjanjian dan Pernikahan
4 Bulan Madu ke Manila?
5 Pelukan yang Mengungkap Rahasia
6 Pertemuan dan Luka yang Tak Terduga
7 Hampir tapi tidak jadi
8 Kecemburuan membawa kenikmatan
9 Jejak Cinta dan Kabut Rahasia
10 Rencana Gila Alisa
11 Lupa ingatan
12 "Di Bawah Atap yang Sama, Di Balik Luka yang Sama"
13 Dalam luka yang membawa ingatan
14 Kabar dari Rembulan
15 Di Ambang Pengorbanan
16 . “Saat Cinta Harus Berpisah: Kisah Terakhir Kathryn dan Daniel”
17 “Tante Cantik dan Rahasia Nilka”
18 TANTE CANTIK YANG MENGGUNCANG HATI
19 Ciuman Tak Sengaja dan Perasaan yang Tertinggal
20 "Wajah yang Tak Pernah Pergi"
21 Sandra dan Dunia yang Tiba-Tiba Berubah
22 Peringatan yang Membekas
23 Darah yang Sama, Luka yang Berbeda
24 Darah untuk Nilka, Luka untuk Sandra
25 Keajaiban yang Tak Bernama
26 Rasa Itu Seperti Madu
27 Sentuhan Tak Sengaja, Hati yang Meriang
28 Pagi yang Tak Biasa
29 Tanda Tangan yang Mengikat
30 Sosok yang Selalu Hadir di Saat Tak Terduga
31 Sebuah Keputusan yang Terlalu Dini
32 Malam yang Mengubah Segalanya
33 Tante Jahat dan Anak Pemberani
34 Bayangan Gaun dan Bayang-Bayang Masa Lalu
35 Gaun dari Masa Lalu
36 Di Antara Jarak dan Tatapan
37 Langkah Kecil menuju Hati
38 Pernikahan yang Tak Diucapkan Cinta
39 Pagi yang Belum Terbiasa
Episodes

Updated 39 Episodes

1
Perpisahan, Pertemuan dan luka yang baru
2
Ciuman, Kolam Renang dan Sebuah Rahasia
3
Perjanjian dan Pernikahan
4
Bulan Madu ke Manila?
5
Pelukan yang Mengungkap Rahasia
6
Pertemuan dan Luka yang Tak Terduga
7
Hampir tapi tidak jadi
8
Kecemburuan membawa kenikmatan
9
Jejak Cinta dan Kabut Rahasia
10
Rencana Gila Alisa
11
Lupa ingatan
12
"Di Bawah Atap yang Sama, Di Balik Luka yang Sama"
13
Dalam luka yang membawa ingatan
14
Kabar dari Rembulan
15
Di Ambang Pengorbanan
16
. “Saat Cinta Harus Berpisah: Kisah Terakhir Kathryn dan Daniel”
17
“Tante Cantik dan Rahasia Nilka”
18
TANTE CANTIK YANG MENGGUNCANG HATI
19
Ciuman Tak Sengaja dan Perasaan yang Tertinggal
20
"Wajah yang Tak Pernah Pergi"
21
Sandra dan Dunia yang Tiba-Tiba Berubah
22
Peringatan yang Membekas
23
Darah yang Sama, Luka yang Berbeda
24
Darah untuk Nilka, Luka untuk Sandra
25
Keajaiban yang Tak Bernama
26
Rasa Itu Seperti Madu
27
Sentuhan Tak Sengaja, Hati yang Meriang
28
Pagi yang Tak Biasa
29
Tanda Tangan yang Mengikat
30
Sosok yang Selalu Hadir di Saat Tak Terduga
31
Sebuah Keputusan yang Terlalu Dini
32
Malam yang Mengubah Segalanya
33
Tante Jahat dan Anak Pemberani
34
Bayangan Gaun dan Bayang-Bayang Masa Lalu
35
Gaun dari Masa Lalu
36
Di Antara Jarak dan Tatapan
37
Langkah Kecil menuju Hati
38
Pernikahan yang Tak Diucapkan Cinta
39
Pagi yang Belum Terbiasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!