How It's All Started

Agustus, 2015

Whatsapp message

10.44 AM (Karen) : Kat, hv you heard sth about your bff?

11.10 AM (Karen): Hello?

11.15 AM (Karen) : Urgent Kat. Pls read!

12.30 PM (Karen) : R u working or got an accident?!

01.00 PM (Karen) : A

01.02 PM (Karen) : B

01.03 PM (Karen) : C

01.04 PM (Karen) :

03.00 PM (Karen) : Hei!!!!

04.00 PM (Karen) : Km bakal nyesal nanti!

04.30 PM (Karen) : Still not yet reply? OMG. Sth bad happened?

05.00 PM (Karen) : Okay. Aku nyerah!

07.00 PM (Kattie) : What is it? I'm sorry just read yr text. I'm too busy T_T

07.10 PM (Karen) : Their relationship just broken. Kupikir Liam butuh km..

10.44 PM (Kattie) : What?! Jgn brcanda,Kar! I don't hv any time for it!

10.45 PM (Karen) : Seriously! Ini lg booming banget di grup. I think u need to read it!

Sebenarnya aku tidak memiliki cukup waktu untuk menanggapi hoax yang sudah menjadi makanan persahabatan kami sejak lima tahun lalu. Bagaimanapun William adalah laki laki yang hampir mendekati kosa kata sempurna. Banyak wanita mengidolakannya sehingga mereka membuat rumor itu. Namun entah mengapa

rumor kali ini bertahan jauh lebih lama dari biasanya. Aku tidak bisa menahan diriku agar tidak mengirimkan pesan singkat di group whatsapp kami (William, Yuriska dan aku) namun anehnya aku tidak mendapatkan response sama sekali padahal mereka telah membaca pesanku. Sesuatu yang buruk telah terjadi, pikirku

Aku berniat untuk menghubungi mereka namun rasa kantuk telah mengetukku. Jujur, aku bahkan tidak sanggup membuka kedua mataku lagi. Aku sedang sibuk dengan salah satu proyek perusahaan dimana aku bekerja. Bahkan karena itu aku harus dinas di Bangkok selama hampir dua minggu dan masih belum pulang pulang

juga. Huh. Aku tidak sadar telah memejamkan mataku pada detik berikutnya. Baiklah, aku akan menginterogasi mereka besok. Setidaknya aku perlu mengistirahatkan otot ototku sekarang juga atau aku akan pingsan nanti

***

Tujuan pertamaku setelah landing di Jakarta adalah apartemen Yuriska. Meski aku tidak yakin apakah mereka sudah balik dari Cambridge namun aku setidaknya harus sedikit berusaha karena aku tidak mungkin terbang ke Cambridge. Aku melirik isi tas kecil yang berada dalam gengamanku. Aku membelikan sedikit oleh oleh kepada Yuriska serta beberapa lingerie seksi. Mungkin mereka dapat berbaikan setelah itu?

Aku sudah menunggu hampir dua puluh menit namun Yuriska tidak kunjung keluar dari apartemen atau

bahkan sekedar mengangkat panggilanku. Aku mencoba menghubungi William setelah itu

Deringan pertama, kedua ...

Panggilan kedua, lima, sepuluh ...

DUH! What happened with them? Mengapa mereka berdua tidak mengangkatnya sama sekali? Jujur, aku mulai khawatir. Mereka tidak pernah tidak mengangkat panggilanku bahkan ketika mereka sedang melakukan ****. Intensitas komunikasi kami memang mulai berkurang namun aku tidak pernah menyangka mereka tidak

memberitahuku mengenai hubungan mereka yang mungkin telah kandas.

Aku menyergit ketika mendapatkan informasi dari Karen bahwa William tengah berada di Youth Club. Hm, aku sering mendengar club ternama itu. Namun… apakah aku pantas kesana dengan pakaian yang super tertutup

ini? Fiuh, siapa peduli? Oke. Aku hanya akan menemuinya, meminta klarifikasi lalu meninggalkan club itu. Benar!

Aku bergegas memanggil taksi sambil berharap bahwa rumor itu tidak benar.

Youth Club penuh dengan kemerlap kemerlip lampu yang membuatku pusing. Lagu yang keras dan dance

floor yang penuh dengan wanita berpakaian seksi membuatku menghembuskan napas pelan. Aku hampir tidak pernah meninggalkan Jakarta namun aku bahkan tidak pernah tertarik menghabiskan waktu di Club. Jujur, kali ini adalah kali pertama aku masuk club. Aku sibuk belajar dan bekerja selama ini. Apakah karena itu aku masih belum terbiasa? Huh, entahlah

Aku bersumpah akan mengomeli William sepanjang hari jika aku menemukannya. Aku mengorbankan

waktuku yang seharusnya tengah mempersiapkan materi meeting untuk besok hanya untuk mereka berdua

Aku hampir menyerah menemukan William. Ia tidak kunjung mengangkat panggilanku. Klub ini juga sangat besar! Aku benar benar sulit menemukan William. Aku menempelkan bokongku di kursi bartender sambil menghembuskan napas pelan. Aku memesan air mineral, yang membuar bartendernya menahan senyum aneh padaku

Well, aku tidak peduli.

Bagaimana jika aku mabuk dan terbangun di kamar yang berbeda besok? Aku tahu aku sedikit berpikiran aneh namun tidak ada jaminan itu tidak akan terjadi, bukan?

Aku tengah menekuk air mineralku sambil memutar pandanganku ke penjuru ruangan lagi. saat mendudukkan bokongku di kursi dekat bartender. Tatapanku jatuh pada dance floor dimana orang-orang menari seperti orang gila. Kemudian disana aku menemukan William di tengah-tengah dance floor! GOTCHA! Aku melipat lengan jaketku kemudian berjalan mendekati William dengan langkah cepat

"LIAM?!!!"

Oh, William tidak mendengarkanku.

Tentu saja. Musik keras disini membuat telingaku terasa hampir pecah. Sebelah alisku terangkat menemukan William tengah menari dengan wanita seksi yang hanya mengenakan bra. Apakah aku tidak salah melihat? William dengan wanita lain? Apakah William memang sefrustasi itu pasca putus dari Yuriska? Hmm, tunggu. Omong omong dia kelihatan berbeda. Tubuhnya menjadi lebih tinggi hampir dua puluh sentimeter. Bentuk

rahangnya semakin tajam. Tubuhnya juga semakin atletis. Huh, kapan terakhir kami bertemu? Empat tahun lalu? Entahlah. Aku sudah berhenti menghitungnya

Aku sedikit berlari kearah William. Aku bahkan perlu menarik tangannya, yang membuatku terkejut, agar ia melihatku. Ia kelihatan terkejut

"Kat? Kenapa kamu disini?" tanya William

"Ini karenamu,stupid boy! Ayo, keluar. Kita harus bicara." tukasku kesal

"Tunggu."

William mendorong tanganku menjauh. Ia kemudan memberi kecupan dalam pada wanita itu sebelum menarikku keluar dari Youth Club sementara aku masih terlalu terkejut dengan aksi baru saja. Ciuman itu kelihatan cukup panas dan itu membuatku tidak nyaman melihatnya

"Apa yang kamu lakukan disini?" tanyaku sambil menatap William dari ujung rambut hingga kaki. Benar, William kelihatan berbeda. Atau apakah ini hanya perasaanku saja? Auranya kelihatan berbeda. Ia kelihatan seperti orang asing bagiku saat ini. Aku tahu terlalu cepat bagiku untuk menyimpulkannya namun sorot tatapannya berubah

"Aku akan memanggil Pak Sam untuk antar kamu pulang." Ucap William sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Aku mengambi alih ponsel William sambil menatapnya dengan sorot tajam.

"Kamu belum jawab pertanyaanku. Apa-apaan yang kamu lakukan tadi? It's really not like you!"

"You get what you see,Kat. Jangan membuatku semakin pusing. Just go back, okay? Kembalikan ponselku. Pak

Sam yang akan antar kamu pulang."

"Tidak. Aku tidak akan pulang kalau ..."

"LIAM!"

Suara teriakan sekumpulan wanita mengejutkanku. Para wanita dengan pakaian super seksi menghampiri kami. Aku bahkan mendapati beberapa, maksudku, semua dari wanita itu, melirikku dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai. Tatapan mereka seolah menyimpulkan bahwa aku itu seperti artefak. Intinya mereka menyadari

bahwa aku memang tidak pantas berada disini juga. Huh. Kedua mataku terbelalak menemukan salah satu dari mereka  kemudian salah satu dari mereka mencium William di depan mataku. Aku bahkan mengambil dua langkah mundur sambil menahan napas. Aku tidak salah melihat kan?

"Siapa wanita ini? Dia tidak seperti tipemu," ucap wanita itu sambil melihatku dengan tatapan merendahkan. Oh, kenapa aku mulai merasa kesal?

"Lila, Kane, Julis, Yura, Iyane, perkenalkan. Ini adalah Kattie, my very very long lost bestfriend." ucap William mengedipkan sebelah matanya padaku sebelum memperkenalkanku kepada teman wanitanya. Aku tidak bisa menahan keterkejutanku. Tunggu. William baru saja mengedipkan sebelah matanya padaku? Aku hanya salah melihat kan? William biasanaya selalu menatapku dengan jahil bukan senyuman nakal seperti itu!

"Lila. Nice to meet you!"

"Kane."

"Julis. I'm Liam's patner."

"Yura. I'm his bestfriend in club."

"Isyana."

Aku hampir mual mendengar nada suara mereka yang terkesan ditarik-tarik layak ******* menjijikkan. Mereka juga terlihat sengaja menunduk saat bersalaman denganku agar mempertontonkan payudara mereka pada William. Oh! Ini tidak bisa dibiarkan! Aku memutuskan untuk tidak menerima uluran tangan mereka kemudian

menatap mereka dengan tajam

"Aku nggak tahu kamu bisa bergaul dengan wanita-wanita seperti ini." sindirku membuat mereka menatapku sinis. Sebagian dari mereka ingin membalas sindiranku dengan pedas namun William melerai kami. Ia meminta teman wanitanya untuk kembali ke dalam club dulu sementara ia menyelesaikan masalah ini denganku

"Kamu benar-benar berhutang penjelasan denganku,Liam! Bagaimana kamu bisa kenal wanita-wanita seperti itu? Kamu nggak pikir perasaan Yuriska?!" tanyaku setelah itu. Aku tidak dapat menyembunyikan kekecewaanku. Sudah kuduga, William benar benar telah berubah

"Panjang,Kat." Jawab William sambil menghembuskan napas pelan

Ia dengan sorot wajahnya yang kelihatan enggan menceritakan segalanya padaku. Huh, ini membuatku semakin kesal namun aku berusaha untuk tidak menunjukkannya. Aku ingin mendengar kisah mereka dan apabila memungkinkan, aku ingin turut membantu mereka. Aku tidak mungkin membiarkan sahabatku menjadi seperti ini bukan?

"Aku janji akan mendengarnya sampai akhir. Kamu hanya perlu menceritakannya padaku. Kamu tahu itu,Liam."

"Tidak. Tidak sekarang."

"NOW LIAM OR I'LL MAKE SURE YOU WILL REGRET THIS."

Aku sedikit terkejut dengan teriakanku yang kupikir melampaui batasku tetapi aku harus mempertahankan raut wajah penuh amarahku dihadapan William agar dia menceritakan segalanya padaku. Sementara itu William

mengacak rambutnya sambil menarik napas kuat

"Aku tidak bisa menceritakannya." ujar William dengan rahang mulai mengeras. Oops. Kupikir sahabatku ini mulai mengenang masa lalu yang menyakitkan? Tunggu. Separah apa sih masalah di antara William dan

Yuriska? Ini benar benar membuatku gila

Aku mengambil dua langkah mendekat

"Kenapa kalian putus? Aku maklum jika kalian putus nyambung tapi kalian sudah berpacaran enam tahun. Something worse happened can be solved well,Liam."

"Kamu tidak tahu apapun,Kat, jadi tolong jangan membuatku semakin pusing. Sebaiknya kamu pulang saja,”

“Aku kemari untukmu,Liam. Bisa nggak sih kamu nggak buat aku khawatir?”

Perkataanku baru saja membuat William kelihatan semakin marah. Aku tidak tahu apa yang membuatnya marah namun ini jelas melukai hatiku. Aku tidak dapat menghentikan diriku untuk melanjut,"Kamu berubah,Liam."

"Kamu hanya tidak tahu,Kat. I've changed so much. Aku tidak keberatan kalau kamu tidak mau berteman denganku lagi."

Sebenarnya aku ingin berteriak padanya dan mengatakan ‘APAKAH KAMU GILA’ namun aku tidak bisa melakukannya sekarang. Aku masih dalam tahap kebinggungan luar biasa. Aku masih perlu mencari cara untuk mengorek informasi dari William karena aku tidak dapat menghubungi Yuriska sama sekali

"Apakah ini karena Yuriska?" tanyaku hati hati

William tidak langsung menjawab pertanyaanku namun mendengar nama itu membuat raut wajah William berubah serratus delapan puluh derajat. Aku tidak tahu apa yang terjadi diantara mereka namun kupikir sesuatu yang serius telah benar benar terjadi. Aku menghembuskan napas pelan kemudian melanjut,“Kalian tidak beneran putus kan? Ini hanya rumor kan?”

Gawat. William tidak membalasku lagi

“Apa yang bisa aku bantu?” lanjutku

William menghembuskan napas pelan. Ia kelihatan tidak ingin berdebat denganku

“Kamu sudah bisa sangat membantuku hanya dengan kamu pulang sekarang,” balasnya membuatku tersindir.Huh, jadi aku sudah tidak penting dihidupnya lagi?

Aku menahan William dengan menarik ujung pakaiannya. Entah sejak kapan kebiasaan ini tidak dapat berubah sejak dulu. Aku mengambil satu langkah mendekat lagi namun aku tidak menyangka bahwa William akan berbalik menghadapku. Kini, jarak kami begitu dekat. Aku bahkan harus mengangkat  daguku

agar dapat menatapnya. Gila, sejak kapan dia menjadi setinggi ini? Jujur, sebenarnya aku merasa terintimidasi detik ini. Entah mengapa aku merasakan kebencian William padaku. Aku tidak merasa ada berbuat kesalahan atau berkata hal yang dapat menyakitinya. Lantas, mengapa ia kelihatan begitu berbeda. Hal ini membuat hatiku sakit

Aku berusaha mengontrol raut wajahku sambil berkata,“Aku disini untukmu,Liam. Kamu bisa menceritakannya padaku. Aku mungkin bisa membantumu,”

William tertawa kecil. Aku tidak tahu arti tawa itu namun itu cukup membinggungkanku. Aku mengambil dua langkah mundur karena merasa jarak diantara kami terlalu dekat dan itu tidak pantas terjadi antara William

dan aku yang notabane adalah sahabat

“Kamu bisa membantuku?” tanya William

Aku mengangguk serius kemudian pada detik berikutnya William membalas,“Apakah artinya kamu bisa menikahiku?”

Aku menyergit

"Do you want to marry me,Kattie Priscilla?"

GOD DAMN. WHAT HE IS TALKING ABOUT?!!

Awalnya aku pikir aku salah mendengar namun rupanya aku tidak salah. William benar benar serius dengan perkataannya. Ia berjalan mendekat. Sebelah tangannya meraih pinggangku sementara tangannya yang

lain mengangkat daguku. ****! Aku tidak dapat mengontrol jantungku yang berdegup kencang. Aku harap William tidak menyadarinya, sungguh.

“Apa-apaan sih? Kamu mabuk ya?!” tanyaku sambil mencoba mencium aroma alcohol ditubuhnya

William memutar kedua matanya. Ia menarikku merapat padanya hingga kupikir kami benar benar tidak berjarak lagi. Aku mendorong tubuhku menjauh namun aku tidak dapat melakukannya. Ia terlalu kuat dan itu membuatku semakin frustasi. Fix. William sudah gila. Bagaimana mungkin dia menanyakan pertanyaan seperti itu padaku?

Jantungku tidak dapat berhenti berdetak kencang ketika aku menemukan William tengah menatap bibirku. Akal

sehatku menolak namun aku merasa dia seperti akan menciumku. Oke. Ini mungkin hanya firasatku lagi. Mana

mungkin William menciumku? Kami hanya sekedar sahabat dan…

Deg

William mengecup bibirku pada detik berikutnya. Tubuhku menegang. Aku seolah tidak dapat mengolah hal yang baru terjadi detik sebelumnya. Aku tidak tahu aku harus marah atau justru kasihan pada William. Semuanya terasa ambigu. Aku hanya tidak dapat menahan sakit hatiku ketika kedua pasang mata kami bertemu. Bolehkah aku jujur? Tatapannya mengisyaratkan kebencian atau mungkin lebih ke tidak berperasaannya. Ia mengusap rahangku sebelum kemudian mulai menciumku dengan panas

Aku ingin marah namun aku tidak dapat melakukannya. Aku seperti orang bodoh yang terbius ke dalam ciumannya yang mahir. Gossh, itu adalah ciuman pertamaku. Aku tidak pernah menyangka ciuman pertamaku akan direbut oleh William. Aku masih terlalu speechless dan tidak dapat memproses segala yang terjadi. Ciuman yang terkesan tergesa-gesa ini membuatku meringis sakit. Samar samar aku mendengar William berbisik berkali kali,

"I swear I'll marry you,Kattie Priscilla!"

****

Terpopuler

Comments

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

l'll artinya apa sih tolng lah tau

2022-04-04

0

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

ambigu


GK tahu arti inggris

2022-04-04

0

Fagatayurino

Fagatayurino

Sayange q dk paham BHS Inggris 😭😭

2022-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Segengam Masa Lalu
2 How It's All Started
3 Pemacu Adrenalin
4 Ketika Kenyataan Itu Menyakitkan, Namun...
5 Ketika Akal Sehat Kalah
6 Harapan dan Kenyataan
7 Satu Kenyataan Menyakitkan
8 Hubungan yang.. Profesional
9 Garis Tipis Antara Kenyataan dan Harapan
10 Kesepakatan
11 Isi Kesepakatan
12 Perubahan Positive
13 Kupikir Kami Sudah Baik Baik Saja, Namun...
14 Janji dan Rahasia
15 Sepucuk Surat
16 Apakah Sebaiknya Aku Menyerah Saja?
17 Ide Gila dan Misi... Penting
18 Kunci yang Hilang
19 Kabar Mengejutkan
20 Pertemuan Tidak Terduga
21 Akhir Kisah Dari Pemeran Pendukung
22 Satu Langkah Berani
23 Kunjungan Tak Terduga
24 Pertanyaan Meresahkan
25 Jawaban atas Pertanyaan Meresahkan Itu
26 Mr. W
27 Andai Kita Bisa Seperti Ini Selamanya
28 An Ordinary Day
29 Pertemuan Pertama Setelah...
30 I'll Completely Lost Without You
31 Ketika Aku Berpikir Semua Sudah Baik Baik Saja, namun..
32 Menghilang
33 Ketika Tidak Ada Jaminan Apapun yang Kekal, namun aku…
34 Let's Not Lose Our Hope For Tomorrow
35 Rindu
36 Teka Teki
37 Pertemuan Keluarga
38 Bukan Dinas Biasa
39 Jawaban Teka Teki
40 Pencarian Jawaban Atas Teka Teki Itu
41 Laura Angela
42 Keraguan
43 Keinginan Yang Bertolak Belakang
44 Garis Tipis Antara Kebodohan dan Kesalahpahaman
45 Gaun, Pesta dan Laki Laki Masa Lalu
46 Kesalahpahaman Lanjutan
47 Makanan dan.. dia
48 Diantara Hak dan Fakta
49 Green Dress and ... Handsome Guy
50 Pertemuan Itu
51 Mengalah Dengan Ego
52 Pasca Berbaikan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Segengam Masa Lalu
2
How It's All Started
3
Pemacu Adrenalin
4
Ketika Kenyataan Itu Menyakitkan, Namun...
5
Ketika Akal Sehat Kalah
6
Harapan dan Kenyataan
7
Satu Kenyataan Menyakitkan
8
Hubungan yang.. Profesional
9
Garis Tipis Antara Kenyataan dan Harapan
10
Kesepakatan
11
Isi Kesepakatan
12
Perubahan Positive
13
Kupikir Kami Sudah Baik Baik Saja, Namun...
14
Janji dan Rahasia
15
Sepucuk Surat
16
Apakah Sebaiknya Aku Menyerah Saja?
17
Ide Gila dan Misi... Penting
18
Kunci yang Hilang
19
Kabar Mengejutkan
20
Pertemuan Tidak Terduga
21
Akhir Kisah Dari Pemeran Pendukung
22
Satu Langkah Berani
23
Kunjungan Tak Terduga
24
Pertanyaan Meresahkan
25
Jawaban atas Pertanyaan Meresahkan Itu
26
Mr. W
27
Andai Kita Bisa Seperti Ini Selamanya
28
An Ordinary Day
29
Pertemuan Pertama Setelah...
30
I'll Completely Lost Without You
31
Ketika Aku Berpikir Semua Sudah Baik Baik Saja, namun..
32
Menghilang
33
Ketika Tidak Ada Jaminan Apapun yang Kekal, namun aku…
34
Let's Not Lose Our Hope For Tomorrow
35
Rindu
36
Teka Teki
37
Pertemuan Keluarga
38
Bukan Dinas Biasa
39
Jawaban Teka Teki
40
Pencarian Jawaban Atas Teka Teki Itu
41
Laura Angela
42
Keraguan
43
Keinginan Yang Bertolak Belakang
44
Garis Tipis Antara Kebodohan dan Kesalahpahaman
45
Gaun, Pesta dan Laki Laki Masa Lalu
46
Kesalahpahaman Lanjutan
47
Makanan dan.. dia
48
Diantara Hak dan Fakta
49
Green Dress and ... Handsome Guy
50
Pertemuan Itu
51
Mengalah Dengan Ego
52
Pasca Berbaikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!