Page 16. Bermula Kembali

Shakira ingin menendang tong sampah sekarang juga! Di waktu sebelum jam pelajaran pertama, Shakira habiskan waktu rehat dengan hapalan bahasa Indonesia? Mau merutuki diri sendiri pun percuma, ini salah Shakira sendiri yang lupa akan hapalan pidato dan memilih belajar matematika peminatan.

Saat ini, gadis bertubuh pendek terlihat mengingat-ingat kalimat yang baru saja ia baca di ponselnya. Pasti berakhir dengan kekesalan yang meluas di otak, hapalan sungguh tidak mengenakan! Sebab itulah Shakira memilih masuk jurusan MIPA! Lagi-lagi Shakira memicing berusaha mengingat-ingat kalimat yang ia hapal.

"Assalamualaikum, ustadzah." Ah, itu pasti Aji. Selalu mengucapkan salam saat dia datang.

"Waalaikumsalam ...." Sekali iris emerald menampakkan diri, wajah cantik Shakira mewakili perasaan terpukau. Sosok pemuda dengan surai hitam dipangkas cepak tengah menaruh tas, duduk dengan penuh wibawa dan menoleh mengembangkan senyum hangat.

"L-lu cukur rambut?" Shakira berpaling mengerucutkan bibir semerah permen kapas.

"Hooh. Kepengen aja," jawab Aji memainkan sejumput rambut. "Emang muka aku aneh, ya, kalau rambutnya kayak begini?"

"G-gak!" sergah Shakira mengangkat bahu. "L-lu kece—maksud gua lu ganteng!"

"Eh?" Iris hitam Aji terpancar rasa penasaran yang begitu polos. "Benaran? Kamu gak salah ngomong?"

Shakira mendelik. Apa yang baru saja ia lontarkan?! Ah, semuanya kacau. Tangan kecilnya memegang kepala Shakira, bertopang dan menunduk merengek tak jelas. "Shakira, dasar lu mata jelalatan!"

"Makasih sudah puji!" kekehnya menimbulkan eye smile. Mulutnya pun tertutupi punggung tangan kiri. "Aku ngelakuin kayak begini gara-gara mikirin omongan kamu."

"Emang gua ngomong apaan?" Ah, dalam hati Shakira, sungguh gadis tolol! Baru lihat pria tampan semacam Aji saja sifat pelupanya kumat lagi!

"Kamu ... semangati aku buat hijrah." Aji tersenyum lembut. "Entah kenapa aku merasa termotivasi sama ucapan semangatmu."

Shakira tak menggubrisnya, terus memekik tak jelas yang mengundang sejumlah tatapan heran bagi penghuni kelas. Ia linglung bukan main sekarang, ia tak sanggup membalas ucapan Aji, atau menatap Aji sekali! Benar-benar tak sanggup!

"Aku dengar kamu mau keluar dari eskul rohis. Apa itu benar, Kir?" kata dia mengalihkan topik.

Perlahan, kelopak mata terbuka memperlihatkan betapa menyapanya iris emerald milik Shakira. Terpancar rasa bingung dan juga hampa, ia tak tahu dengan keputusannya. "Gua kagak tau, Ji."

"Plis," ia mendekatkan wajahnya beberapa senti dari kepala Shakira, mengalihkan pandangan dari iris emerald itu untuk berkontak mata dengannya. Rahangnya mengeras, menatap serius dan melanjutkan ucapannya, "jangan keluar. Gue butuh lo sekarang."

Shakira mendelik, menoleh tak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang ini. Barusan ... dia menggunakan logat gue-lo? Shakira mimpi, kah? "Barusan lu bilang ...."

"Ah, maksud aku," Aji melotot panik, "aku butuh kamu sekarang."

Wajah tirus Shakira kembali berpaling. "Gua ngerasa gak cocok jadi salah satu pengurus di eskul rohis. Lu tau soal ini dari siapa?"

"Nami cerita padaku, aku langsung gelisah saat aku mengetahui kalau kamu mau keluar eskul rohis." Aji menyahut sapaan teman sejenisnya dengan senyum lembut.

"Adkel pada gak suka sama kehadiran gua, Ji," jelas Shakira mendesah pasrah. "Setiap gua datang, mereka langsung diam. Seolah-olah gua ini orang tipikal pemarahnya minta ampun. Gua ngerasa gagal ngejalanin amanah."

"Jangan pikirkan mereka!" Aji langsung menggenggam kedua bahu Shakira dan mendorongnya menghantam tembok. Saat ini, wajah Aji nyaris tak bisa dilihat dengan mata telanjang, seperti siluet. Namun, Shakira bisa melihat kilat harapan dari manik matanya. "Sampaikan ungkapanku waktu kemarin pada mereka. Ustadzah galak adalah ustadzah yang paling sayang."

"J-ji—lu...." Shakira tak bisa berkata apa-apa. Lensanya berdebar-debar, seperti hatinya. Perasaan apa ini? Ia merasa wajahnya panas dan merasa canggung dengan tindakan Aji barusan.

"Plis, jangan keluar dari eskul rohis."

Waktu masih berputar ala kadarnya. Baru pertama kali Shakira merasakan perasaan jantung berdebar-debar. Apa Aji juga merasakan hal yang sama, sebab itulah dia tak bergerak sama sekali? Dia sama sekali tak mau melepaskan cegatannya. Ia seperti tikus yang dicegat oleh kucing, bersiap menjadi mangsanya.

"Ehem!" Deheman dari gadis bertahi lalat di sudut mata kanan mengagetkan dua insan ini. Mereka gelagapan saling membuang muka. Bukan, bukan karena kesal, melainkan rasa malu dan salah tingkah yang menjalar di tubuh remaja mereka.

"Ecieee, rambut baru!" goda dia menambah semburat merah di wajah Aji.

"A-apaan, Nami?!" Aji melirik kesal. Sesekali Shakira mengerling memeriksa keadaan, baru kali ini ia melihat Aji begitu berekspresi. "Aku cuma semangati Shakira aja, gak lebih!"

Nami hanya berdecih tak percaya dan duduk di depan Aji. "Semangati cewek kok caranya gitu? Romantis banget."

"S-suka-suka aku lah!" Aji mengerling tajam, melipat tangan di dada bidang sembari menggembungkan pipi. Yah, Aji merajuk!

"Kir," Nami meneleng menatap Shakira serius, "mending lo ceritain semuanya ke Aji deh. Soal cewek *** yang ngebacot, itu ada hubungannya sama Aji."

Wajah Aji langsung berubah 180 derajat celcius, bertukar wajah polos. "Benarkah? Kenapa kamu gak cerita semuanya sama aku, Kir?"

Mula-mula Shakira menghirup napas panjang sebelum akhirnya ia menjawab, "Gua gak mau kehadiran gua jadi beban buat lu berdua, terutama buat Aji. Dia kayaknya punya rasa sama lu."

Alis tebal Aji bertaut ke bawah. "Ceritain semuanya!"

\= ̄ω ̄\=

Sore hari yang menyebalkan. Hari ini Shakira dan Aji mendapat giliran piket. Mumpung pria jangkung itu lagi gak ada, Shakira bebas melakukan apa saja di kelas tercinta ini. Sembari menyapu barisannya, sesekali matanya menangkap gadis buncit yang siap dengan tasnya, berniat untuk pulang.

"Assalamualaikum!" Shakira sengaja mengucapkan salam dengan nada lantang, membuat gadis itu terperanjat kaget dan menoleh. Gadis kerdil ini hanya menyunggingkan senyum manis.

"A-assalamualaikum." Dia menunduk sekilas sebelum akhirnya pergi meninggalkan kelas, meninggalkan para gadis yang menyapu kelas.

"Tati kenapa, Kir?" Seorang gadis berkacamata bertanya, dibalas dengan tatapan meneduhkan milik Shakira.

"Gua cuma ngingetin dia aja kok, gak lebih."

\= ̄ω ̄\=

Sedang di luar kelas, Tati tak sengaja menabrak seorang pemuda. Bukan Tati yang terpental, tapi pemuda itu, pemuda yang Tati kenal sebagai salah satu pengurus eskul rohis. Sosok bersurai hitam cepak...

Itu Aji!

"A-aji?" Tati gelagapan hingga menunduk sedih. "M-maaf nabrak kamu."

Aji justru menyipit tajam. Rahangnya kembali mengeras dan ia berkata, "Kenapa kamu ngelarang Shakira?"

"Ngelarang Shakira?" Tati mendongak membulatkan mata. "Ngelarang apa?"

"Kamu minta Shakira buat jauhi aku, kan?" Kini nada bicara Aji meninggi, bukan seperti Aji yang Tati kenal. "Apa hak kamu buat aku?"

Tati tetap diam. Ia malah kembali menunduk, meratapi setiap perbuatan yang dilakukannya waktu itu.

"Mending sekarang kamu gak usah berharap padaku." Aji menjeda sesaat dengan helaan napas. "Aku gak mau kehadiranku jadi beban buat kamu. Kamu pikirin dirimu sendiri."

Selepas bercakap demikian, Aji kembali melangkah menuju kelas untuk membuang sampah pada bak sampah dekat kelas 10 IPS 1. Aji tak tahu, ucapannya barusan membuat Tati tak kuasa menahan tangis. Bahunya terangkat dengan tempo tak karuan, sampai setitik air mata jatuh langsung dari belahan kelopak mata.

Kenapa Tati harus melakukan tindakan konyol itu? []

Wahh, makin deket aja ajalnya—eh, ending maksud aku. Heheh 😁😁

**Makasih banget buat yang setia baca cerita aku. Tanpa like, komentar, dan favoritin cerita aku sama kalian itu cerita ini bukan apa-apa. Makasih banget!

Kira-kira, kejutan apa lagi yang akan menemani waktu kalian?

Stay tune yaw!

Reirin Mitsu**

Terpopuler

Comments

Linda

Linda

sebenarnya ni novel udh di kontrak belum sih🤧

2021-03-29

0

Maybelle🌻

Maybelle🌻

semangt ya thorrrr...........😘😘😘😘

2019-12-02

2

lihat semua
Episodes
1 Page 01. XI MIPA 4
2 Page 02. First Contact
3 Page 03 (a). Masa SMP
4 Page 3(b). Nyeri di Jantung
5 Page 04. Tentang Aji
6 Page 05. Si Ceria Bak Singa
7 Page 06. Ustadzah Galak
8 Page 07. Tiga Adam
9 Page 08. Tekad dan Cemburu
10 Page 09. Keberatan
11 Page 10. Sahabat Egi
12 MON MAAF!!
13 Page 11. Aji, Egi, dan Geger Otak
14 Page 12. Shakira & Suka
15 Page 13. Amimah
16 Page 14. Afwan
17 Page 15. Pengakuan Sang Bejat
18 Page 16. Bermula Kembali
19 Page 17. Nami dan Egi
20 Page 18. Ucapan Terima Kasih
21 Last Page. Wo Ai Ni, Shakira
22 Extra Page
23 Extra Page 2
24 Last Extra Page
25 Peluncuran...
26 [Season 2] Prolog
27 [SEASON 2] Catatan Shakira - Teman Belajar Baru
28 [SEASON 2] Catatan Aji - Perubah Konflik Cinta
29 [SEASON 2] Cerita Niko
30 [SEASON 2] interview Calon Partner Belajar
31 [SEASON 2] Modus Asmara
32 [SEASON 2] Klarifikasi Dugaan Gadis Temperamen
33 [SEASON 2] Pembuat Keributan
34 [SEASON 2] Rapuhnya Hati
35 [SEASON 2] Trauma Kehilangan
36 [SEASON 2] Seseorang Tak Dikenal
37 [SEASON 2] Harus Percaya, kah?
38 [SEASON 2] Zen Namanya
39 [SEASON 2] An Charming Letter
40 [SEASON 2] She's So Beautiful!
41 [SEASON 2] Akhir Kesenangan Aura
42 [SEASON 2] She's My Paradise!
43 [SEASON 2] Move On #1
44 [SEASON 2] Move On #2
45 [SEASON 2] Kesempatan Kedua
46 [SEASON 2] Tamu
47 [SEASON 2] Berkilah
48 [SEASON 2] He's Need You
49 [SEASON 2] You're Strong
50 [SEASON 2] Travel via Virtual
51 [SEASON 2] Resolusi
52 [SEASON 2] I'm Okay
53 HE'S SO SHY SUDAH TERBIT!
54 [SEASON 2] I'm Sorry
55 [SEASON 2] Tahun Baru
56 [SEASON 3] Page 01 - Aji si Primadona Sekolah
57 [SEASON 3] Page 02 - Ritual Wajib Cewek
58 [SEASON 3] Page 03 - Kalut
59 [SEASON 3] Page 04 - Tak Minat
60 [SEASON 3] Page 05 - Ini Salahku
61 [SEASON 3] Page 06 - Please Accept Me!
62 [SEASON 3] Page 07 - Jangan Ganggu
63 [SEASON 3] Page 08 - Kau Penghalang
64 [SEASON 3] Page 09 - Sadarlah!
65 [SEASON 3] Page 10 - Pelik
66 [SEASON 3] Page 11 - Tell Me
67 [SEASON 3] Page 12 - Menjauhlah
68 [SEASON 3] Page 13 - Everytime With Him
69 [SEASON 3] Page 14 - Give They A Second Chance
70 [SEASON 3] Page 15 - Local Summer
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Page 01. XI MIPA 4
2
Page 02. First Contact
3
Page 03 (a). Masa SMP
4
Page 3(b). Nyeri di Jantung
5
Page 04. Tentang Aji
6
Page 05. Si Ceria Bak Singa
7
Page 06. Ustadzah Galak
8
Page 07. Tiga Adam
9
Page 08. Tekad dan Cemburu
10
Page 09. Keberatan
11
Page 10. Sahabat Egi
12
MON MAAF!!
13
Page 11. Aji, Egi, dan Geger Otak
14
Page 12. Shakira & Suka
15
Page 13. Amimah
16
Page 14. Afwan
17
Page 15. Pengakuan Sang Bejat
18
Page 16. Bermula Kembali
19
Page 17. Nami dan Egi
20
Page 18. Ucapan Terima Kasih
21
Last Page. Wo Ai Ni, Shakira
22
Extra Page
23
Extra Page 2
24
Last Extra Page
25
Peluncuran...
26
[Season 2] Prolog
27
[SEASON 2] Catatan Shakira - Teman Belajar Baru
28
[SEASON 2] Catatan Aji - Perubah Konflik Cinta
29
[SEASON 2] Cerita Niko
30
[SEASON 2] interview Calon Partner Belajar
31
[SEASON 2] Modus Asmara
32
[SEASON 2] Klarifikasi Dugaan Gadis Temperamen
33
[SEASON 2] Pembuat Keributan
34
[SEASON 2] Rapuhnya Hati
35
[SEASON 2] Trauma Kehilangan
36
[SEASON 2] Seseorang Tak Dikenal
37
[SEASON 2] Harus Percaya, kah?
38
[SEASON 2] Zen Namanya
39
[SEASON 2] An Charming Letter
40
[SEASON 2] She's So Beautiful!
41
[SEASON 2] Akhir Kesenangan Aura
42
[SEASON 2] She's My Paradise!
43
[SEASON 2] Move On #1
44
[SEASON 2] Move On #2
45
[SEASON 2] Kesempatan Kedua
46
[SEASON 2] Tamu
47
[SEASON 2] Berkilah
48
[SEASON 2] He's Need You
49
[SEASON 2] You're Strong
50
[SEASON 2] Travel via Virtual
51
[SEASON 2] Resolusi
52
[SEASON 2] I'm Okay
53
HE'S SO SHY SUDAH TERBIT!
54
[SEASON 2] I'm Sorry
55
[SEASON 2] Tahun Baru
56
[SEASON 3] Page 01 - Aji si Primadona Sekolah
57
[SEASON 3] Page 02 - Ritual Wajib Cewek
58
[SEASON 3] Page 03 - Kalut
59
[SEASON 3] Page 04 - Tak Minat
60
[SEASON 3] Page 05 - Ini Salahku
61
[SEASON 3] Page 06 - Please Accept Me!
62
[SEASON 3] Page 07 - Jangan Ganggu
63
[SEASON 3] Page 08 - Kau Penghalang
64
[SEASON 3] Page 09 - Sadarlah!
65
[SEASON 3] Page 10 - Pelik
66
[SEASON 3] Page 11 - Tell Me
67
[SEASON 3] Page 12 - Menjauhlah
68
[SEASON 3] Page 13 - Everytime With Him
69
[SEASON 3] Page 14 - Give They A Second Chance
70
[SEASON 3] Page 15 - Local Summer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!