Page 14. Afwan

"Gua mengundurkan diri, ya, Ji."

Spontan pria di sebelahnya menoleh gelisah. Dalam kepala menunduk, sesekali iris emerald bergerak ke atas, mendapati pemuda  dengan mulut buka-tutup tak karuan.

"K-k-kok kamu me-mengundurkan diri?" tanya Aji berkaca-kaca.

"Itu ...." Tidak, bukan saatnya Shakira bercerita. Ia mengerling, menggeleng pelan dengan senyum lembut. "... ceritanya panjang, gua gak bisa kasih tau ke elu."

"K-kamu gak suka, ya?" tanya Aji menatap sayu. "P-padahal kamu satu-satunya harapan aku."

"Iya ...." Shakira mengerling ke arah sekilas, "... g-gua tau kok, gua cuma—"

"Ada keluhan, kah?" Mata Aji mulai berkaca-kaca. "Aku mohon, kasih tau aku, Kir. Aku gak mau keinginan aku bikin beban buat kamu."

"Benaran, gua gak kenapa-napa kok. Lu gak usah cemasi gua." Shakira terkekeh sumbang. "Lu percaya sama gua, kan?"

Di tengah mereka berdebat, sosok gadis dengan tahi lalat di sudut mata kanan datang menghampiri. Wajahnya lain dari hari-hari sebelumnya. Dia terlihat muram dan tanpa ekspresi. Saat mengucapkan salam pun terdengar lebih ... seram mungkin? Nyaris membuat mereka bergidik ngeri.

"Assalamualaikum." Caranya mengucapkan salam terkesan seperti zombi.

"Waalaikumsalam." Sudah tentu mereka takut bukan main, menelan saliva saja susah minta ampun.

"K-kamu kenapa, Nami?" tanya Aji gelagapan. Bukannya digubris, Nami justru mengerling kosong. Tak ada pancaran apapun dari netra hitam itu, beralih menatap Shakira yang sedari tadi membaca buku catatan bahasa Inggris.

"Kir," Nami melihat sang lawan bicara yang mendongak ragu-ragu, "nanti sore pulang bareng gue, ya."

"E-eh? M-mau ngapain?" Bibir merah Shakira berkedut memamerkan manisnya senyuman. "T-tumben mau pulang bareng gua."

Lagi-lagi Nami tak menggubris. Ia tetap menatap Shakira seperti tatapan yang Aji terima, lalu pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua. Alhasil, mereka kembali memperdebatkan soal belajar bersama walau hanya sekejap.

Lain dengan Nami, gadis berkerudung jeblus putih itu duduk di kursi santai bekas bangku kelas tahun lalu. Bersandar menatap pemandangan dengan kosong, pikirannya terus tertuju pada kejadian kemarin. Nami berpikir, hubungan antara ia dengan Aji ada kalanya, sebab itu Tati memberitahu aib semasa SMP pada Shakira.

Shakira salah, apa yang Tati ucapkan memang ada hubungannya. Namun, Shakira tak menggubrisnya. Malahan ia menegur Tati bahwa dia tak berhak mengumbar aib orang lain.

Mata belo Nami terpejam, membiarkan bulir asin meluncur dari sudut mata. Ia membatin, Shakira, gak semestinya lo dukung gue yang hina ini.

"Nami?" Seseorang menyerukan namanya, dibalas dengan delikan. Terlihat gadis berkacamata tengah menatapnya khawatir. "Kok lo nangis? Ada masalah, kah?"

"H-haa? G-gue?" Walau hasil garing, Nami tetap tertawa keras menepuk lengan kursi. "Ngapain gue ketawa? Ada-ada aja lo, Ris."

"Ih, serius gue. Gue cemas sama lo, Mi," sanggah Risma rajuk.

Nami mulai berhenti tertawa ataupun menepuk-nepuk lengan kursi, lantas mendogak melihat siapa teman yang Risma ajak. Gadis berkulit sawo matang dan berbadan buntal, Tati. Ah, melihat wajahnya saja sudah bikin Nami muak!

"Nami, mau makan bareng kita?" ajak Risma tersenyum manis.

"Ah, nggak deh. Lagi gak punya selera makan," jawab Nami nyinyir, terlihat dari lirikan sinisnya. "Mending selesaikan tugas. Maaf, ya."

"Santai aja kali." Risma tertawa kecil dan menoleh ke Tati. "Yuk, Ti."

Mereka pun memasuki kelas, memperlihatkan wajah tak suka dari Nami. Memang patut Nami kesal, baru beberapa minggu sudah ada biang masalah di kelasnya. Nasib baik guru BK tak tahu masalah ini.

Kalau tahu, bisa berabe!

****

Masa belajar pun berakhir dengan erangan lelah para pelajar. Selepas guru bahasa Inggris keluar, terlihat gurat kesenangan di wajah mereka. Kakinya sudah gatal ingin berpijak di tempat keluarga bernaung melepas penat. Terlihat banyak yang mengobrol soal motor ataupun idol kegemaran mereka, bahkan ada yang piket. Nami pun piket bersama Tati, sungguh malas!

"Mi, gua mau sholat ashar dulu, ya." Begitulah yang Shakira bilang saat hendak pergi ke masjid. Kini dikelas hanya ada pelajar yang mendapatkan giliran piket.

Sebenarnya hanya dua: Nami dan Tati. Dua siswi lainnya tengah ada acara eskul, jadi mereka hutang piket besok. Sedari tadi, mereka menyapu barisan kelas, saling berjauhan. Hingga pukulan meja akibat gagang sapu itulah yang membuat Tati kaget.

"Lain kali, lo gak usah ngumbar aib gue." Nami berkata demikian sambil memukul meja.

"Apa maksud lo, Mi?" tanya Tati mengernyit, menghentikan kegiatan menyapunya. "Lo gak usah sok tau, ya."

"Gue denger semuanya, lo tau itu!" Langsung saja jiwa tomboy Nami keluar. Ia membanting sapu dan menendang meja sembarangan. "Lo kira gue kemarin udah pulang? Kagak! Gue dengar semua aib yang lo umbar! Lo ngumbar aib orang yang gak bersalah, Shakira jadi gak enak temenan sama orang!"

Tati pun menunduk, gadis berwajah tembam nan bulat itu hanya bisa berdiam diri.

"Heh!" Amukan Nami tidak berakhir di sini, ia menggebrak papan tulis putih dengan penghapus, lalu melemparkannya ke arah gadis tukang adu domba. "Lo dengar kagak ucapan gue?"

Tati tetap membisu, bahkan bahunya terangkat tak karuan.

"Makanya jadi orang jangan banyak bacot!" ketus Nami disertai dengan kedatangan Shakira yang selesai sholat ashar. Saat datang pun, Shakira hanya memasang wajah heran atas kedua temannya.

"Mi," Shakira menatap Nami yang datang dengan dua tas, "tadi lu ngapain—"

"Udah, mending kita pulang. Nih tas lo." Segera ia menyodorkan tas gendong pada Shakira dengan wajah dingin. "Gue udah selesai piket."

"Oh, ya udah." Shakira menerima barang yang Nami sodor, menggendongnya sembari menatap Tati dengan senyum lembut. "Gua sama Nami duluan. Assalamualaikum."

Tati baru membalas salam Shakira begitu kedua hawa itu benar-benar keluar kelas. Gadis berbadan buncit langsung terduduk lemas, tersedan hebat menggema ke seluruh sudut kelas yang ia huni.

Lain dengan Shakira dan Nami. Selama perjalanan lewat jalan kaki, mereka sama sekali tak mau bercakap. Baik itu Shakira ataupun Nami, keadaan berlangsung ramai akan deru kendaraan umum.

Sebenarnya, Shakira ingin bertukar cerita dengan Nami, saking penasaran dengan ucapan Egi waktu itu. Hm, ia kumpulkan ribuan nyali untuk sekedar mengobrol panjang dengan Nami.

"Makasih udah nutupi aib gue."

Shakira terlonjak kaget. Benarkah tadi Nami yang angkat bicara? Ia gelagapan mengerling. "M-maksud lu? G-gua? K-k-kapan gua nutupi—"

"Lo gak usah sok gak tau." Nami tersenyum manis. "Maaf udah bikin lo terlibat sama masalah gue sama Aji."

"L-lu dengar semuanya, ya." Shakira menjeda cukup lama sebelum akhirnya tertawa kecil. "Mi, boleh curhat kagak?"

"Curhat aja kali." Mereka berhenti di sisi jalan, menunggu angkutan umum datang. Namun, yang mereka lihat hanyalah kendaraan pribadi dan bus saja.

"Gua ... kepengen keluar dari rohis." []

yeeeiii, gak ngaret lagi! Jan lupa like yaa.

Reirin Mitsu

Episodes
1 Page 01. XI MIPA 4
2 Page 02. First Contact
3 Page 03 (a). Masa SMP
4 Page 3(b). Nyeri di Jantung
5 Page 04. Tentang Aji
6 Page 05. Si Ceria Bak Singa
7 Page 06. Ustadzah Galak
8 Page 07. Tiga Adam
9 Page 08. Tekad dan Cemburu
10 Page 09. Keberatan
11 Page 10. Sahabat Egi
12 MON MAAF!!
13 Page 11. Aji, Egi, dan Geger Otak
14 Page 12. Shakira & Suka
15 Page 13. Amimah
16 Page 14. Afwan
17 Page 15. Pengakuan Sang Bejat
18 Page 16. Bermula Kembali
19 Page 17. Nami dan Egi
20 Page 18. Ucapan Terima Kasih
21 Last Page. Wo Ai Ni, Shakira
22 Extra Page
23 Extra Page 2
24 Last Extra Page
25 Peluncuran...
26 [Season 2] Prolog
27 [SEASON 2] Catatan Shakira - Teman Belajar Baru
28 [SEASON 2] Catatan Aji - Perubah Konflik Cinta
29 [SEASON 2] Cerita Niko
30 [SEASON 2] interview Calon Partner Belajar
31 [SEASON 2] Modus Asmara
32 [SEASON 2] Klarifikasi Dugaan Gadis Temperamen
33 [SEASON 2] Pembuat Keributan
34 [SEASON 2] Rapuhnya Hati
35 [SEASON 2] Trauma Kehilangan
36 [SEASON 2] Seseorang Tak Dikenal
37 [SEASON 2] Harus Percaya, kah?
38 [SEASON 2] Zen Namanya
39 [SEASON 2] An Charming Letter
40 [SEASON 2] She's So Beautiful!
41 [SEASON 2] Akhir Kesenangan Aura
42 [SEASON 2] She's My Paradise!
43 [SEASON 2] Move On #1
44 [SEASON 2] Move On #2
45 [SEASON 2] Kesempatan Kedua
46 [SEASON 2] Tamu
47 [SEASON 2] Berkilah
48 [SEASON 2] He's Need You
49 [SEASON 2] You're Strong
50 [SEASON 2] Travel via Virtual
51 [SEASON 2] Resolusi
52 [SEASON 2] I'm Okay
53 HE'S SO SHY SUDAH TERBIT!
54 [SEASON 2] I'm Sorry
55 [SEASON 2] Tahun Baru
56 [SEASON 3] Page 01 - Aji si Primadona Sekolah
57 [SEASON 3] Page 02 - Ritual Wajib Cewek
58 [SEASON 3] Page 03 - Kalut
59 [SEASON 3] Page 04 - Tak Minat
60 [SEASON 3] Page 05 - Ini Salahku
61 [SEASON 3] Page 06 - Please Accept Me!
62 [SEASON 3] Page 07 - Jangan Ganggu
63 [SEASON 3] Page 08 - Kau Penghalang
64 [SEASON 3] Page 09 - Sadarlah!
65 [SEASON 3] Page 10 - Pelik
66 [SEASON 3] Page 11 - Tell Me
67 [SEASON 3] Page 12 - Menjauhlah
68 [SEASON 3] Page 13 - Everytime With Him
69 [SEASON 3] Page 14 - Give They A Second Chance
70 [SEASON 3] Page 15 - Local Summer
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Page 01. XI MIPA 4
2
Page 02. First Contact
3
Page 03 (a). Masa SMP
4
Page 3(b). Nyeri di Jantung
5
Page 04. Tentang Aji
6
Page 05. Si Ceria Bak Singa
7
Page 06. Ustadzah Galak
8
Page 07. Tiga Adam
9
Page 08. Tekad dan Cemburu
10
Page 09. Keberatan
11
Page 10. Sahabat Egi
12
MON MAAF!!
13
Page 11. Aji, Egi, dan Geger Otak
14
Page 12. Shakira & Suka
15
Page 13. Amimah
16
Page 14. Afwan
17
Page 15. Pengakuan Sang Bejat
18
Page 16. Bermula Kembali
19
Page 17. Nami dan Egi
20
Page 18. Ucapan Terima Kasih
21
Last Page. Wo Ai Ni, Shakira
22
Extra Page
23
Extra Page 2
24
Last Extra Page
25
Peluncuran...
26
[Season 2] Prolog
27
[SEASON 2] Catatan Shakira - Teman Belajar Baru
28
[SEASON 2] Catatan Aji - Perubah Konflik Cinta
29
[SEASON 2] Cerita Niko
30
[SEASON 2] interview Calon Partner Belajar
31
[SEASON 2] Modus Asmara
32
[SEASON 2] Klarifikasi Dugaan Gadis Temperamen
33
[SEASON 2] Pembuat Keributan
34
[SEASON 2] Rapuhnya Hati
35
[SEASON 2] Trauma Kehilangan
36
[SEASON 2] Seseorang Tak Dikenal
37
[SEASON 2] Harus Percaya, kah?
38
[SEASON 2] Zen Namanya
39
[SEASON 2] An Charming Letter
40
[SEASON 2] She's So Beautiful!
41
[SEASON 2] Akhir Kesenangan Aura
42
[SEASON 2] She's My Paradise!
43
[SEASON 2] Move On #1
44
[SEASON 2] Move On #2
45
[SEASON 2] Kesempatan Kedua
46
[SEASON 2] Tamu
47
[SEASON 2] Berkilah
48
[SEASON 2] He's Need You
49
[SEASON 2] You're Strong
50
[SEASON 2] Travel via Virtual
51
[SEASON 2] Resolusi
52
[SEASON 2] I'm Okay
53
HE'S SO SHY SUDAH TERBIT!
54
[SEASON 2] I'm Sorry
55
[SEASON 2] Tahun Baru
56
[SEASON 3] Page 01 - Aji si Primadona Sekolah
57
[SEASON 3] Page 02 - Ritual Wajib Cewek
58
[SEASON 3] Page 03 - Kalut
59
[SEASON 3] Page 04 - Tak Minat
60
[SEASON 3] Page 05 - Ini Salahku
61
[SEASON 3] Page 06 - Please Accept Me!
62
[SEASON 3] Page 07 - Jangan Ganggu
63
[SEASON 3] Page 08 - Kau Penghalang
64
[SEASON 3] Page 09 - Sadarlah!
65
[SEASON 3] Page 10 - Pelik
66
[SEASON 3] Page 11 - Tell Me
67
[SEASON 3] Page 12 - Menjauhlah
68
[SEASON 3] Page 13 - Everytime With Him
69
[SEASON 3] Page 14 - Give They A Second Chance
70
[SEASON 3] Page 15 - Local Summer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!