PUTUS

Aya entah kenapa Gue bisa tergila-gila kaya gini, semoga perasaan ini terbalaskan nanti nya" Gumam Dimas sedang duduk santai di sofa ruang tamu

Dering ponsel nya berbunyi seketika ia meraih ponsel yang berada tepat di atas meja, Panggilan masuk dari Om Heru paman Dimas

"Iya Hallo Om ?!

"Dimas kamu gimana Udah sehat?

" Udah Om , Aku udah pulang kerumah kemarin

" Maaf ya Om gak bisa jenguk kamu

" Gak apa-apa Om, Dimas tau Om lagi banyak kerjaan

" Iya, sibuk hari libur aja Om tetap masuk ,Terus kamu gimana? Mau balik lagi kesini kapan?

"Mungkin lusa Om sekalian aku minta di mutasi ke jakarta, itu pun kalo bisa.

"Oh gitu, yaudah kalo gitu Om tutup dulu telpon nya ya

"Iya Om

Terputus sambungan telepon diantara mereka, Dimas meletakan kembali ponselnya di atas meja lalu mengatur posisi badan, kini Dimas berada di mode rebahan, Hanya seorang diri Damar kakak-nya mungkin akan pulang larut seperti biasa

Dengan pintu yang setengah terbuka Dimas sengaja mematikan AC ingin menikmati angin senja kala itu

Datang seorang wanita yang langsung menerobos masuk kedalam rumah tanpa permisi ia langsung memeluk Dimas yang sedang tidur si sofa

" Dimas aku sayang banget sama kamu" ucap Tania yang memeluk erat tubuh Dimas

"Tania Apa-apaan si Lo,, lepas...!!!

"Tolong Dim terima Aku lagi"

"Tania lepas.!!! Gue bilang Gue udah muak sama Lo" seru Dimas yang kesal dengan rahang yang mengeras lalu meraih kedua lengan Tania untuk melepaskan pelukannya

Dimas pun melepaskan pelukan Tania dengan paksa, Segera ia bangun untuk duduk dan menjauhi Tania

" Dim, apa gak ada kesempatan buat Aku? " Ucap Tania lirih

" Gak ada..Udah cukup dengan semua yang Gue Tau" seru Dimas

"Aku sadar aku yang salah dan setelah semua yang Aku terima dia selingkuhin Aku itu rasanya sakit, Aku nyesel dan Aku ingin kembali ke kamu, Kita mulai dari awal Dim, aku gak bisa lupain kamu" ucap Tania memohon

" Udah telat, Gue Udah punya Rifaya" seru Dimas dengan tegas

"Dim tatap mata Aku, aku tau kamu gak bisa lupain aku begitu Aja, Rifaya cuma pelarian kamu kan?? Jawab dim??? Seru Tania yang menatap tajam wajah Dimas

"Gak!! Lo salah kalo bilang Aya cuma pelarian, mungkin Lo yang cari Gue buat pelarian" kata Dimas yang mulai kalap dengan sikap Tania

" Lebih baik sekarang Lo pergi" kata Dimas yang berdiri menunjuk arah pintu

" Gak.. Gue gak mau" kekeh Tania yang ikut berdiri

" Lo mau apa lagi, tolong jangan ganggu hid..

Tanpa Aba-aba Tania menarik tengkuk dan membungkam Dimas dengan bibirnya seketika sunyi Dimas pun tak bisa melepaskan irama yang di mainkan Tania ia terbawa dan terbayang saat first kiss bersama Tania

Saat itu terjadi Aya berada di balik pintu, Ia kembali untuk mengambil name tag yang tertinggal di rumah Dimas

Dengan muka yang memerah dan air mata yang mengembang serta sesak di dada seperti terhimpit batu besar Aya melangkah masuk dan menarik lengan Dimas yang masih melekatkan bibir pada Tania.

Plaaakkk....!!!

Tamparan penuh Emosi mendarat di pipi kanan Dimas

"Gue gak percaya lagi sama Lo ..!!! Saat ini juga kita gak ada hubungan apapun..!! Ucap Aya setengah teriak hingga terlihat urat marahnya

"Aya dengerin Aku dulu....

"Cukup...!! Lo dan dia sekarang bebas ..jangan pernah temuin Gue lagi.." ucap Aya menahan emosinya yang mulai bergemuruh

Aya pergi dengan berjalan cepat Dimas yang hendak mengejar Aya di hadang Tania dengan menarik tangan Dimas sekuat mungkin

"Tania lepasin Gue, ini semua gara-gara Lo...!!! Ucap Dimas lalu menghempaskan tangan dari Tania

" Ayy..... Ayaaaa tunggu Ayyy......!! Panggil Dimas

Secepatnya Aya menaiki motor dan pergi dengan penuh kepedihan di hati

Dimas mengejar dan berlari namun Aya tak bisa di hentikan dirinya menjauh dari pandangan begitu cepat, Dimas yang meratap tak bisa memaafkan dirinya sendiri

Sedangkan Tania memang menyadari kehadiran Aya dan mengambil langkah untuk mencumbu Dimas, Tania tertawa bahagia karena rencananya berhasil memisahkan mereka

Tania menghamiri Dimas yang tampak lemah di tepi jalan , Dengan sedikit akting penyesalan Tania mulai melancarkan rencana selanjutnya

"Dimas... aku bantu berdiri, ayo ke dalam rumah dulu" Titah Tania yang seakan tak punya salah

Dimas hanya diam dan mematuhi aba-aba dari Tania, ia masih tak percaya kehilangan Rifaya begitu mudah dengan kesalahan yang sebenarnya adalah ulah dari rencana Tania

Dengan cekatan Tania merangkul Dimas membawanya ke sofa ruang tamu lalu ia mengabil segelas air putih

" Dim, minum dulu biar kamu lebih tenang" ucap Tania

"Makasih"

"Dim , Maafin aku, aku gak ada niat ini semua terjadi begitu aja" Imbuh Tania dengan nada bersalah

"Gue mohon kali ini Lo tinggalin Gue sendiri" seru Dimas memohon

"Tapi Dim"

"Tolong ngerti.. Gue pengen sendiri"

" oke..

Tania pergi meninggalkan Dimas dalam keadan kacau, keberhasilan Tania memisahkan Dimas dan Aya membuat dirinya semakin gencar mendekati Dimas dengan segala rencana yang ia susun

Sementara Aya yang darahnya mendidih tak sanggup menahan air mata ia melajukan motor bukan arah pulang kerumah entah kemana ia pergi, sampailah Aya disuatu tempat disana terdapat danau dan beberapa bangku di tepian

Aya menepi dan memerkirkan motor tak jauh dari tempat ia duduk, Hatinya rapuh dan sangat terluka

"kenapa disaat Gue mulai sayang dan percaya dengan cinta malah rasa sakit yang Gue terima lagi dan lagi .. apa sebenarnya yang Lo mau Dimas?? seharusnya Gue nyerah dari awal dan gak memulai ini semua," gumam Aya dalam hatinya yang perih

"**cinta datang begitu dengan rasa sakit

sisa sisa cinta tulus dalam hati

tidak pernah melewati bibir seseorang

tidak pernah

kau tidak mengingatku

sekarang apa yang harus ku katakan

hati menjerit dan mataky penuh air mata

kau memberikanku kebahagiaan

aku memberikanmu senyum dari bibirku

Tapi kau tidak peduli pada cintaku

sekarang apa yang harus ku katakan

Ini adalah kesalahan yang kuperbuat

Aku tidak mengucapkan apa apa padamu

Tapi hati ku rasa sakit

Jika kau telah menyadari

Jangan pernah pergi jauh dariku

Tidak ada yang memahami penderitaan orang lain

tidak ada yang mengerti sakit hati orang lain**"

Aya terbawa oleh lagu yang ia putar di ponselnya membuat hatinya semakin rapuh membuat suasana patah hati yang sempurna

hampir tenggelam matahari di ufuk barat namun aya tetap mematung di tepi danau

Bersambung

Maafin thor yang baru up yaa...

Terpopuler

Comments

Elfa Efrilia

Elfa Efrilia

nyesek kali Thor!!😭

2020-05-09

1

Zaldina Putri

Zaldina Putri

Dimas... keterlaluan...!!!!
tampar bolak balik Rifaya....
hempaskan saja lah....

2020-05-09

1

SariAdja

SariAdja

lanjut kak

2020-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!