Ch. 3 - Rencana Ray

\~\~\~***\~\~\~

Sub Misi [Pembantaian Serangga]

Bunuh 100 ekor serangga.

Saat ini [1/100]

Reward : Tittle [Pembasmi Serangga], 1 Silver, 100 Exp, Heal Potion (2), Mana Potion (2), Spatial Ring

Batas waktu (1 bulan)

\~\~\~***\~\~\~

“Apa ini? Sebuah misi? Sistem jelaskan tentang sistem misi ini!”

“Ding~~~ Sebuah misi sama seperti quest dalam sebuah game. Misi dibagi menjadi Misi Utama yang wajib diselesaikan dan jika gagal akan mendapatkan hukuman, Sub Misi yang dapat dipicu secara acak, dan Misi Khusus yang muncul saat tuan rumah mengalami bahaya atau kesempatan tertentu.”

“Jadi bisa dibilang aku secara tak sengaja membunuh serangga dan memicu sebuah Sub Misi?”

“Ding~~~ seperti itulah.”

“Hm... jadi sebuah misi acak akan muncul setiap kejadian tertentu, sebuah misi utama adalah misi yang harus diselesaikan tak peduli apa, dan misi khusus muncul saat aku dalam bahaya atau mendapatkan kesempatan tertentu.”

Ray mulai berpikir dan menempatkan ulang rencananya. Kini Ray yang sudah tenang bisa memikirkan hal-hal dengan jelas. Dia juga mulai memikirkan tentang menyembunyikan identitasnya mengingat bocah yang sekarang di tempatinya adalah anak haram yang dibunuh oleh bawahan ayahnya.

Setelah memikirkannya cukup lama Ray akhirnya memutuskan untuk menutupi wajahnya dengan sepotong kain. Dia juga mengambil karung besar dipinggir jalan sebagai jubahnya. Lalu mengoleskan lumpur di wajahnya sehingga lebih sulit dikenali.

“Baiklah, sekarang aku lebih baik menjadi lebih kuat. Meski aku bisa membunuh orang-orang yang dikirim ayah bajingan bocah ini, tapi aku tak bisa melakukannya sekarang. Bagaimanapun juga ayah bajingan bocah ini masih anggota keluarga kerajaan ini. Pertama-tama aku akan menyelesaikan sub misi ini dan mencari tempat tinggal.” Ray memutuskan apa yang akan dilakukannya.

Ray berjalan keluar dari gang tempatnya bangun. Dengan menggunakan Divine Sense miliknya Ray memastikan tak ada orang yang memperhatikan keberadaannya, disaat yang sama ia juga mencari sarang serangga agar dapat menyelesaikan sub misi miliknya lebih cepat.

Setelah berjalan cukup lama Ray tiba didepan sebuah rumah kosong. Rumah ini bisa dibilang cukup mewah di daerah kumuh ini. Dindingnya terbuat dari batu dengan atap keramik yang disangga kayu. Namun daripada disebut rumah manusia mungkin lebih tepat disebut sarang serangga, karena jumlah serangga yang begitu besar dalam rumah ini.

Ray membuka pintu rumah yang sudah lapuk. Bahkan pintu itu langsung lepas dari dinding saat Ray menyentuhnya.

“Benar-benar rumah yang tak terurus bahkan pintu sudah rusak dimakan rayap. Tapi ini juga menunjukan bahwa cukup banyak serangga di tempat ini.”

Ray langsung masuk ke dalam rumah sambil menggunakan Divine Sense miliknya untuk memastikan tempat dimana serangga terbanyak berkumpul.

“Hm... sepertinya cukup banyak serangga di celah lantai ruang tengah rumah ini.”

Ray berjalan menuju ruang tengah tempat sarang serangga. Saat Ray sampai di depan celah lantai yang juga sarang serangga. Ray menggunakan sihir air sederhana untuk mengisi lubang dengan air lalu menggunakan sihir petir ringan untuk memastikan para serangga musnah.