Meira duduk di ranjangnya sambil memandangi bulan yang bersinar terang
Meira
Hufttt
Meira menghela nafas panjang
Tadi saat ayahnya menyalakan TV ia tau bahwa beberapa saat ayahnya menonton Channel pencarian bakat itu
Meira merenung beberapa saat dan mengingat semua impian nya itu
Seandainya,,itu lah mungkin kata yang bisa diucapkan dan terfikir kan
Namun, Meira tak menyesali hal itu, ia tidak masalah jika mimpinya tidak terwujud asal ayahnya sehat dan berada di sampingnya
Meira hanya memiliki ayahnya saja, ibunya meninggal saat usianya 7 tahun karena sakit yang di deritanya
Semenjak ibunya meninggal hanya ayahnya nya lah yang ia punya
Walaupun sebenarnya ia masih memiliki kerabat dari ibunya tapi hubungan mereka renggang
Meira sendiri tidak mengerti persoalan nya yang terpenting saat ini hanya ada dia dan ayahnya
Apapun akan ia lakukan untuk membahagiakan ayahnya
Meira begitu ingat, dulu ayahnya adalah seorang kondektur dan mereka cukup dalam masalah finansial
Namun saat pulang bekerja, ayahnya yang mengendarai sepeda motor nya seperti biasa tiba tiba saja ditabrak
Meira yang saat itu tengah mengikuti audisi dan menunggu tampil di panggung, tiba tiba saja mendapat kabar ayahnya kecelakaan
Seketika ia tidak memikirkan apapun lagi dan langsung menuju ke rumah sakit
Sehingga membuat nya di diskualifikasi dan Meira tidak menyesali apapun.
Ia berfikir mungkin penyanyi bukanlah jalannya melainkan hal lain dan ia mensyukuri hal itu
Karena ia yakin suatu saat akan ada hikmah dan buah hasil dari kesabaran nya dan rasa syukurnya menjalani kehidupan
Comments
Elda Halimatul
Bagus Thor
2022-01-30
0