BAB 1 PERTEMUAN PERTAMA

Hari ini adalah hari dimana pertama kali masuk sekolah setelah libur panjang. Tahun ini adalah tahun ajaran baru. Semua Siswa-siswi yang masih berseragam entah itu merah putih, biru putih ataupun putih abu-abu memasuki tahun kenaikan kelas. Untuk disekolahku, kelas baru tapi tetap teman lama.

Hari senin, hari pertama masuk sekolah setelah libur selama 2 minggu, yang berstatus sebagai seorang pelajar. Harus berangkat pagi karena seperti biasa ada agenda rutin setiap hari senin yaitu Upacara pengibaran bendera Merah Putih.

Dengan wajah cerah dan hati yang gembira akupun sudah siap siaga berdiri dipinggir jalan untuk menunggu teman-temannku yang akan berangkat bersama. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu mereka datang. Mereka satu -persatu terlihat dan tersenyum sangat senang.

Jalan Raya yang ketika masa liburan biasanya sepi kini berubah menjadi sangat ramai banyak sekali kendaraan bermotor berseragam anak sekolah yang lalu lalang seperti akan pawai. Setiap bis-bis yang lewat sudah terisi penuh dengan penumpang.

Efek hari pertama masuk sekolah kita bertiga menunggu bis mini atau biasa kita sebut Mikro agak lama karena semua yang kita berhentikan terisi penuh. Lama menunggu, akhirnya kita mendapatkan bis dengan keadaan bis yang penuh sesak dengan penumpang yang mayoritas anak sekolah. Mikropun melaju dengan sangat cepat. Jarak antara sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh hanya Sekitar 8 menit sudah sampai.

Aku dan kedua temanku pun bergegas menuju kelas masing-masing karena kelas kami bertiga memang berbeda. Aku menuju Kelas VIII C, untuk menuju kekelas aku harus sedikit berlari karena dari gerbang sekolah menuju kelas agak jauh. Harus melewati lapangan untuk upacara dan 10 menit lagi bel untuk Upacara akan segera dibunyikan. Sesampainya didalam kelas teman sebangkuku sudah menunggu dan memilih tempat duduk dari depan No. 2 baris ke dua dari pojok depan bangku Guru. Aku tidak protes untuk tempat duduk itu karena memang sudah kupasrahkan kepadanya untuk duduk dimana saja. Belum lama Aku duduk dan berbincang-bincang dengan teman-teman bel pun berbunyi dan semua siswa menuju ke lapangan untuk mengikuti Upacara.

Sejak duduk dikelas VII aku sudah tergabung dengan anggota PMR disekolah kegiatan ekstrakulikuler dan selalu aktif mengikuti semua kegiatan PMR yang diadakan disekolah baik kegiatan diluar maupun didalam karena aku adalah tipe seorang perempuan yang senang berpetualang.

Bu Tina adalah Guru Pembina PMR sekaligus wali kelas ku saat aku masih duduk dikelas VII. Sebagai pembina PMR Bu Tina meminta kami anggota PMR yang masih aktif untuk menjadi Petugas PMR dihari pertama masuk sekolah. Upacara pengibaran bendera Merah Putih pun berlangsung seperti biasa, sangat hikmat dan tidak ada yang pingsan. Kegiatan setiap hari sebagai siswa yang baik pun aku jalankan. Dari masuk sekolah yang tidak pernah bolos karena alasan sakit kegiatan PMR ku yang selalu aktif  dan setiap hari jum’at aku selalu rutin mengikuti Pramuka.

***

Hari ini setelah pulang sekolah aku tidak langsung pulang kerumah. Bukan karena ada kegiatan PMR atau pramuka, tetapi aku mengerjakan tugas sekolah di salah satu rumah temanku namanya Dewi.

Rumah Dewi sangat jauh, setelah kita turun dari mikro. Kita  harus berjalan kaki dan melewati sawah-sawah yang baru saja ditanam. Setelah melewati sawah-sawah kita masih harus berjalan kaki melewati jalan setapak dan kanan kirinya adalah kebun warga. Sesekali kita melewati rumah warga. Sesampainya dirumah dewi kita dihidangkan makanan siang oleh Ibunya dewi. Awalnya kami malu-malu untuk makan sampai berkali ibunya dewi menyuruh kita untuk untuk makan. Tapi pada akhirnyya kita menyerah karena kami memang kelaparan dan lelah berjalan. Akhirnya kamipun memakan-makanan yang dihidangkan itu sampai habis. Perut kita sudah kenyang, tanpa berpikir panjang kita pun segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bu Guru. Untuk tugas kali ini kita berkutat dengan angka-angka yang mengharuskan kita berpikir lebih keras lagi untuk mendapatkan jawaban yang benar karena ini adalah ilmu pasti.

Tidak terasa waktu sudah sore dan menunjukkan pukul 3 dan akhirnya kita pun selesai mengerjakan tugas itu. Tidak tahu benar atau salah yang penting tugas itu selesai dan dikerjakan. Sebelum pulang Dewi si tuan rumah mengajak kita untuk bermain-main disungai. Sungainya itu terletak persis dibelakang rumah dewi. Akupun mau kesungai karena aku memang jarang sekali bermain-main disungai apalagi dewi mengatakan bahwa ada air terjunnya disana. Kesempatan yang baik untuk bermain air.

Kita berempatpun menuju sungai. Jalurnya tidak terlalu susah karena jalan itu sudah dibuat tangga buatan untuk mempermudah akses kesungai itu karena ternyata tempat itu adalah tempat yang sudah dijadikan tempat wisata oleh penduduk lokal. Setelah sampai disungai itu, ternyata sungainya agak ramai dengan orang yang asik berpacaran dan yang aku lihat ada jembatan gantung diatasnya dan ada akses  jalan untuk lewatnya sepeda motor.

“Wihhh,,, aku baru tahu kalau disini ada air terjun.” Kataku senang yang melihat air terjun berada tepat dihadapanku.

“Makanya sering main iya? Jadi tahu tempat yang kayak gini?” Jawab Tami dan kita berempat pun tertawa bersama.

“Kalau saja aku bawa baju ganti, pasti aku nyebur dehh,,,” Kataku memandang air yang sangat jernih dan menggoda itu.

“Iya,, bener lin?” Jawab Anggris.“ kenapa kamu enggak bilang, wi?” lanjut Anggris.

“Lha,,, mana aku tahu kalo mau kesini.” Kata dewi tersenyum.

Kita pun hanya bisa memandang air jernih itu sambil ngobrol tidak tahu arahnya kemana. Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri berkeliling sungai itu.

“Jangan jauh-jauh, sudah sore." Kata Tami dan aku hanya mengangguk mengiyakan.

Aku menikmati sekali pemandangan indah ini. Disekeliling sungai ini aku melihat ada tebing-tebing menjulang tinggi dan diatasnya terdapat pohon-pohon. Aku berjalan dipinggiran sungai dan melihat banyak sekali pasangan-pasangan muda-mudi yang sedang menikmati derasnya arus sungai ini. Ketika aku sedang melihat batu-batu yang ada dibawah sambil berjalan tanpa sengaja aku menabrak seseorang yang tidak aku kenal.

“Maaf, Mas aku tidak sengaja.” Kata ku menunduk meminta maaf kepada orang itu, tetapi orang itu hanya diam saja dan malah memandangiku. “Mas, aku minta maaf.” Kataku sekali lagi.

“Iya tidak apa-apa?”

“Apa?” kataku.

Aku sedikit terkejut ketika dia berbicara. Bukan, bukan karena orang yang aku tabrak ini cakep, tinggi ataupun berkulit putih tapi suaranya seperti seorang perempuan tetapi tampilannya itu seperti seorang anak laki-laki. Dia mengenakan celana jins pendek berwarna biru selutut, memakai jaket berwarna merah dan kaos hitam. Rambutnya pendek sebahu dan wajahnya itu sangat mulus dan putih berbeda denganku meskipun aku putih tapi tidak seperti dia.

“Iyaa mba, tidak apa-apa?” Katanya sekali lagi.

“Ahh,,, iyaa maaf mas,,, Eh,,, “ Aku bingung harus mengatakan apa pada orang ini. Mas

atau mba.

“Aku cewek kok.” Jawabnya santai sambil tersenyum.

“Ahhh,,Iii,, Iyaa,, aku tahu. Maaf iya mba sekali lagi.” Kataku terbata-bata dan akupun segera mungkin pergi meninggalkan orang itu sendiri. Entah apa yang dipikirkan orang itu padaku.

Karena hari semakin sore, aku dan ketiga temannku berpamitan untuk pulang kerumah. Sesampainya dirumah aku langsung mandi dan makan. Lalu setelah mahgrib langsung belajar karena tidak ada ceritanya untukku dan kakakku ketika masih di hari sekolah dan bukan hari libur untuk menonton TV. Jatahku dan Kakakku menonton TV itu hanya ketika malam minggu dan hari minggu. Setelah hari minggu sudah habis, kembali lagi keaktifitas awal belajar dan belajar lagi.

Ketika aku sedang belajar tiba-tiba aku mengingat orang itu. Aku masih penasaran dengannya dia itu sebenarnya laki-laki atau perempuan iyaa.

Itulah pertemuan pertama ku dengannya.

🌳🌳🌳

Terpopuler

Comments

Rabaniyasa

Rabaniyasa

semangat kak,, bakalan selalu mampir 😉😉

*Salam dari I hate You Tuan Muda*

2020-06-16

1

Eva Yᴜɴɪᴛa/ Gadis inisial E

Eva Yᴜɴɪᴛa/ Gadis inisial E

bagus busa..semangat 🏃🏃

2020-06-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!