SENDU DI BALIK SENYUM

Setelah percakapan yang membuat hati berdegup, di tempat yang sama di dekat kolam ikan Alfa bertanya tentang kesan ku dengan kegiatan calistung hari ini.

"Kay gimana menurut kamu, kegiatan calistung ini?"

Aku kembali mengingat obrolanku dengan Dina yang menyentuh hati,

"Aku senang bisa membantu mengajarkan anak-anak disini, mereka sangat terbantu dan bahagia saat disini, oh iya aku mau tanya awal sekolah ceria ini di bangun awalnya gimana?"

Alfa menceritakan kisah sekolah ceria di bangun,

"Jadi awalnya aku sering melihat anak-anak di jalanan yang sedang bekerja, ada juga yang memungut sampah, mencari makanan bekas untuk di makan, berjualan kantong plastik, dan ada juga yang mengamen, hingga meminta-minta, aku sungguh miris melihat pemandangan itu, aku pun berinisiatif menghampiri mereka, mengobrol dengan mereka dan akhirnya aku mengetahui alasan mereka seperti itu, kebanyakan dari mereka melakukan itu karena terpaksa, mereka hanya ingin memperoleh makanan untuk mengisi perut mereka yang kosong, mereka juga kebanyakan yang terlantar, korban perceraian kedua orangtua, ditinggalkan oleh kedua orangtua atau yatim piatu, sebatang kara tak punya sanak saudara, karena sanak saudaranya jauh. Akhirnya setelah selesai mengobrol dan mengetahui alasan yang sangat miris itu, aku merasa prihatin dan aku mencari ide untuk membantu mereka, saat itu yang menjadi ketua remaja masjid adalah mas Diwan dan aku wakilnya, tapi karena mas Diwan sering keluar kota aku pun menjadi ketua remaja masjid, nah awalnya aku menceritakan kepada mas Diwan dan ustad Ali tentang kejadian yang aku lihat, ustad Ali dan mas Diwan merasa prihatin juga dengan nasib anak-anak, kemudian aku menyampaikan ide ku untuk membantu mereka meski tidak setiap hari, aku bilang ke ustad Ali dan mas Diwan kalau kita mengajarkan anak-anak itu dan semoga saja ilmunya bisa bermanfaat dan bisa menolong mereka, ustad Ali dan mas Diwan pun menyetujuinya, dan kami gotong royong membangun pondok di belakang halaman rumah ustad Ali, karena kebetulan halaman rumahnya luas, kemudian aku mengajak anak-anak itu ke pondok dan kami mulai mengajarkan membaca, mengaji, menulis, setelah itu banyak anak-anak yang ingin ikut bergabung, kemudian saat itu mas Diwan telah memiliki pekerjaan dan mas Diwan mungkin teringat akan dirinya yang hidup susah tak punya orangtua, sehingga mas Diwan menyumbangkan hasil kerjanya untuk modal usaha, dan nanti uangnya bisa untuk anak-anak itu, ustad Ali juga membantu menyumbang hingga saat ini kami bisa membuat berbagai produk dan produk-produknya kami jual untuk membantu keperluan dan kebutuhan anak itu, untuk anak-anak yang tidak memiliki tempat tinggal, mereka tidur di pondok karena kami belum punya cukup uang untuk membangun tempat untuk mereka, tapi kami berusaha menabung sedikit-sedikit agar semua itu bisa terwujud, mas Diwan juga selalu memberikan hasil kerjanya untuk tabungan itu".

Aku kagum mendengar cerita Alfa,

"Aku benar-benar kagum dengan kalian, ternyata di dunia ini masih ada orang baik ya seperti kalian"

Alfa tersenyum melihatku,

"Iya kay, aku senang bisa berguna untuk orang lain, aku juga bisa merasakan apa yang mereka rasakan, rasa sakit ditinggalkan orang yang dikasihi"

Aku melihat Alfa menunduk dan suaranya sendu,

"Kenapa Alfa..maksud kamu dengan rasa sakit ditinggalkan siapa? aku tak paham, kamu jelaskan dong ke aku"

Alfa pun menjelaskan semuanya tentang kehidupannya,

"Aku seorang anak yatim Kay, ayahku meninggal saat aku usia 9 tahun ketika itu aku masih SD, dan adikku masih bayi pada saat itu, ibuku juga hanya seorang ibu rumah tangga, tapi setelah ditinggalkan oleh Ayahku, ibuku berusaha mencari pekerjaan dan akhirnya ibu mendapat pekerjaan di toko, karena kebetulan ibu mempunya ijazah sehingga diterima sebagai pelayan toko, selama ibu bekerja aku mengasuh adikku, aku harus sekolah dengan membawa adikku yang masih kecil bersamaku, karena kami tidak punya pilihan lain, aku juga sering ditegur oleh guru, karena membawa adikku ke sekolah, ibuku selalu mendapat laporan dari sekolah. Akhirnya ibuku berhenti bekerja sebagai pelayan toko, karena harus menjaga adikku agar tidak mengganggu sekolahku, aku sangat sedih waktu itu hingga aku berfikir untuk tidak sekolah tetapi bekerja, akhirnya aku bekerja mulai dari berjualan plastik, buruh angkut barang, mengamen, apapun aku kerjakan yang penting halal agar bisa membantu ibu, tapi ibu mengetahui kegiatanku yang bekerja dan tidak sekolah, ibuku menangis dan menyuruhku untuk tidak bekerja, ibu menyuruh ku untuk sekolah dengan giat dan belajar dengan tekun, agar aku bisa menggapai cita-citaku. Akhirnya aku berhenti bekerja dan menuruti kata-kata ibu, ibuku pun mulai berdagang keliling kampung untuk berjualan kue dengan menggendong adikku, aku yang merasa kasihan dengan ibu akhirnya setiap pulang sekolah aku pergi berdagang, malamnya aku belajar, kemudian di sekolah aku selalu mengikuti perlombaan-perlombaan hingga aku bisa melanjutkan sekolahku Kay, aku masuk ke SMK dengan beasiswa dan peringkat ku tak boleh turun, aku juga setiap pulang sekolah bekerja, jadi guru les privat, jualan juga, pokonya apapun yang penting aku tak menyusahkan ibu, sekarang ibuku sudah membuka warung kecil-kecilan dan membuka laundry jadi kami punya pemasukan yang lumayan, ibuku juga membelikan motor untukku meski motor bekas tapi aku benar-benar bahagia, aku bersyukur memiliki orangtua seperti ibuku"

Aku yang mendengar kisah Alfa, meneteskan air mata, ternyata dibalik senyuman Alfa tersimpan luka yang mendalam dan tersimpan kesedihan.

"Alfa sekarang kamu masih kerja kaya gitu?"

"kalau sekarang aku sudah punya penghasilan yang lumayan Kay, dari hasil kerja keras aku yang aku kumpulkan, kemudian aku mencoba membuka bisnis kecil-kecilan aku mencoba membuat suatu produk yaitu membuat lukisan dan aku pasarkan lewat online, tapi lukisannya menggunakan benda dari barang-barang bekas Kay, jadi aku buat seperti lukisan 3 dimensi, ya dari sana aku bisa mengganti uang ibuku untuk motor yang ia belikan, dan aku bisa membeli motor baru dari penghasilanku sendiri, sekarang ibu bisa membayar karyawan untuk bekerja di tempat laundry nya, aku bersyukur Tuhan sangat baik kepadaku, karena telah membukakan jalan untukku"

Aku benar-benar terharu mendengar kisah hidup Alfa dan tak bisa berkata apapun, Alfa menggenggam tanganku,

"Kay..kamu nangis?"

Alfa pun mengusap air mataku,

"udah Kay, jangan nangis, yang penting sekarang kehidupan aku sudah lebih baik kan"

"iya..Alfa aku benar-benar gak nyangka bahwa dibalik senyuman mu ternyata ada kisah mengharukan kaya gini"

Alfa tersenyum,

"setiap orang pasti punya kisah mereka masing-masing kay, anak-anak disana juga sama punya kisah mereka sendiri"

"iya Alfa, aku tadi waktu mengajarkan membaca, ada salah satu anak yang aku ajak ngobrol, namanya Dina dan aku tak sangka dia memiliki cobaan yang seberat itu"

"iya Kay, tapi sekarang Dina sudah bisa sekolah, dan aku berharap Dina bisa menggapai cita-citanya"

"iya Alfa semoga aja dina bisa menggapai cita-citanya aku juga berharap mereka semua bisa bahagia, oh iya Alfa kata kamu, kalian masih butuh dana untuk membangun tempat tinggal ya untuk anak-anak yang tak punya tempat tinggal"

"iya Kay..kami berusaha menabung dan mencari donatur, tapi masih belum ada"

"Alfa boleh gak aku ikut menyumbang, dan aku juga akan bilang ke papah aku untuk menjadi donatur untuk mereka, semoga aja papah ku bersedia, aku boleh kan minta proposal nya, untuk diberikan ke papah ku"

"serius kamu Kay, tentu saja boleh dan aku sangat berterimakasih sama kamu Kay, nanti aku kasih ke kamu ya proposal nya"

"iya Alfa sama-sama"

Tak terasa waktu istirahat sudah berakhir, aku dan Alfa kembali ke pondok, ternyata setiap akhir pertemuan anak-anak diberikan sembako dan makanan untuk di bawa pulang, mereka sangat senang dan antusias. Aku ikut membagikan sembako dan makanan pada mereka, setelah semuanya selesai, aku pamit pulang kepada ustad Ali dan teman-teman remaja masjid lainnya,

"Semuanya terimakasih ya telah mengizinkan Kay untuk bergabung, Kay pamit pulang dulu, pak ustad Kay pulang dulu ya"

"iya Kay hati-hati" kata ustad Ali,

"iya kay hati-hati di jalan ya Kay" kata teman-teman remaja masjid,

Mas Diwan menghampiri ku,

"Kay pulangnya sendiri? mau di antar gak sama mas?'

Aku sedikit melirik Alfa, dan wajah Alfa terlihat tidak senang,

"gak usah mas, terimakasih, Kay pulang bareng Alfa saja"

Alfa langsung tersenyum,

"iya mas gak usah, Kay kan datangnya sama aku, jadi pulangnya juga sama aku lagi mas"

Mas Diwan menjawab,

"oh gitu, ya sudah hati-hati ya Alfa, awas loh jangan ngebut, jangan sampai Kay kenapa-napa"

Alfa sedikit cemberut,

"tenang saja mas jangan khawatir aku akan menjaga Kay dengan baik"

Akhirnya aku dan Alfa keluar dari rumah ustad Ali dan menuju ke parkiran, kami pun naik ke motor Alfa. Ketika dalam perjalanan aku mengajak Alfa mengobrol,

"Alfa kenapa sih cemberut terus"

"tau ah kesal"

"ih kenapa sih Alfa, ko tiba-tiba kesal"

"habis kamu terlalu mempesona, sampai mas Diwan perhatian banget ke kamu, kayanya mas Diwan suka deh ke kamu"

"ih apaan sih Alfa, kamu tau dari mana kalau mas Diwan suka ke aku?"

"ya tahu lah, karena tatapan dia ke kamu tuh beda, dan aku udah lama kay kenal sama mas Diwan"

"oh jadi Alfa cemburu nih, ciye cemburu...hahahaha"

"ih Kay kamu ko ketawa, gak lucu tau Kay"

"iya maaf deh maaf, terus aku harus gimana dong"

"ya gak gimana-gimana juga, karena masalah hati seseorang kita gak bisa mengubahnya dan menyalahkannya, yang penting hati Kay hanya untuk aku"

"ih apa sih Alfa gombal banget"

"bukan gombal Kay aku cuma berharap hati Kay hanya untuk aku"

"apa sih Alfa udah ah"

"ciye Kay salah tingkah hahahaha"

"ih gak lucu ah"

Akhirnya kamipun tiba di depan rumah ku, aku turun dari motor Alfa, dan seperti biasa Alfa menunggu ku masuk terlebih dahulu sebelum ia pulang.

"Alfa hati-hati ya di jalan terimakasih untuk hari ini"

"iya Kay, sama-sama"

Aku pun masuk ke dalam rumah dan Alfa pun pulang. Hari ini aku sungguh mendapat banyak pelajaran yang berharga, aku bersyukur Tuhan sangat baik kepadaku, Tuhan memberikan aku kehidupan yang nyaman, orangtua yang baik dan harmonis tidak kekurangan satu apapun, dari mereka aku belajar lebih bersyukur dan menghargai kenikmatan yang Tuhan berikan padaku, pada keluargaku, pertemuanku dengan Alfa benar-benar mengubah hidupku menjadi lebih baik, dan aku sangat bersyukur bisa bertemu dan dekat dengan Alfa.

Alfa sosok laki-laki yang baik, bertanggungjawab, sholeh, dan pekerja keras, jadi wajar saja bila banyak yang suka ke Alfa, aku sungguh tak ingin Alfa dimiliki wanita lain, aku benar-benar berharap aku dan Alfa bisa bersatu di dalam ikatan yang suci.

Malamnya aku mengajak papah berbincang, kebetulan ada mamah juga, jadi aku menceritakan kegiatanku siang tadi, aku juga menceritakan tentang anak-anak yang ada di pondok. Papah dan mamahku terharu mendengar ceritaku, akupun meminta bantuan papah untuk menjadi donatur bagi mereka, papah pun menyetujui permintaan ku dan memintaku untuk membawanya ke tempat ustad Ali, aku pun beecerita ke papah dan mamah mengenai sosok Alfa, papah dan mamahku pun memintaku untuk mengajak Alfa ke rumah.

Setelah perbincanganku dengan kedua orangtuaku, aku menghubungi Alfa, dan menceritakan semuanya ke Alfa,

"Assalamualaikum Alfa"

"Waalaikumsalam Kay, tumben telepon duluan, kangen ya ke aku?"

"apaan sih, geer deh kamu, aku telepon kamu cuma ingin menyampaikan sesuatu ko"

"menyampaikan apa Kay"

"jadi tadi aku sudah ngobrol dengan papah ku tentang anak-anak yang ada di pondok, ternyata papahku sudah setuju dan dia bersedia menjadi donatur disana"

"kamu serius Kay..aku senang banget mendengarnya"

"iya lah aku serius Alfa, masa aku bohong, dan papahku minta untuk bertemu dengan ustad Ali secepatnya"

"ya udah nanti aku kabari ustad Ali yah, pasti ustad Ali dan anak-anak di pondok senang mendengar kabar ini"

"iya Alfa aku juga senang ko, oh iya Alfa ada satu lagi"

"apa itu Kay?"

"orangtuaku ingin bertemu dengan kamu"

"apa Kay...mau ketemu?"

"iya mereka ingin melihat sosok laki-laki yang telah merubah anaknya menjadi lebih baik ini, kenapa kamu kok kaget gitu, kamu gak mau ya?"

"bukannya gak mau Kay, aku hanya kaget, calon mertua ingin bertemu denganku"

"ih apa sih Alfa, kamu tuh bercanda aja"

"siapa yang bercanda aku serius Kay, ok aku akan berkenalan dengan kedua orangtua kamu, tapi kamu juga harus kenalan sama ibu dan adik aku ya"

"hah..kamu serius fa..aku harus kenalan sama ibu dan adik kamu?"

"iya dong harus, kamu harus kenalan dengan calon mertua kamu Kay"

"apa sih Alfa, tapi aku malu nanti ibu dan adik kamu gak suka lagi sama aku"

"ibu sama adikku pasti suka ko Kay ke kamu, dan kamu wanita pertama yang aku kenalkan ke mereka"

"jadi beneran yah berita kamu belum pernah pacaran?"

"wah memang ada berita kaya gitu ya Kay, tentang aku, tapi itu memang fakta sih, aku memang tak pernah pacaran dan dekat sama cewek saja baru sama kamu doang, itupun aku memang udah lama memperhatikan kamu"

"kamu serius Alfa, sama sekali gak ada orang yang kamu suka selain aku selama ini?"

"aku serius Kay, kamu kan tahu, aku mana ada waktu untuk memikirkan hal kaya gitu, aku selalu sibuk sama usaha aku, dan belajar"

"aku senang Alfa mendengarnya semoga kita benar-benar dipersatukan ya Alfa"

"aku juga berharap demikian Kay, kita berdoa sama-sama ya Kay"

"iya Alfa, oh iya kayanya teleponannya sudah dulu ya aku harus mengerjakan tugas sekolah"

"iya Kay ya sudah, Selamat malam Kay, jangan bergadang ya, nanti sakit"

"iya Alfa selamat malam juga, iya gak akan bergadang ko, sampai ketemu besok"

"iya Kay sampai jumpa besok, Assalamualaikum Kay"

"Waalaikumsalam Alfa"

Akhirnya Aku mengakhiri obrolanku dengan Alfa dan Aku mulai mengerjakan tugas sekolahku. Setelah Aku selesai mengerjakan tugas sekolah Aku segera tidur, karena besok Aku harus sekolah.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Alkha Rafasya

Alkha Rafasya

ambil hikmah nya

2020-04-26

0

Ramus Art

Ramus Art

mengharukan 😥

2020-04-23

0

Nelis Samsiah

Nelis Samsiah

bagus banget lanjutkan ceritanya ditunggu

2020-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!