Permintaan Farzan

Hening...

Kenan, Fara dan Ami dengan sabar menunggu Farzan membuka suara menyatakan keputusannya.

Perlahan Farzan kembali membuka matanya dan menatap lurus pada Kenan. "Sebenarnya Ayah punya solusi untuk menyelesaikan masalah ini tanpa adanya perseteruan antara kedua belah pihak. Namun solusi ini hanya bisa terealisasikan dengan persetujuan mu. Bagaimana?"

"Katakan Yah. Kenan akan melakukan apapun itu selama Kenan mampu." sambar Kenan cepat.

Farzan terdiam sejenak sembari memperdalam tatapannya "Kamu harus menjadi mempelai pria pengganti." tuturnya kemudian.

"Hah?" ya, seperti dugaan Farzan. Bukan hanya Kenan, bakan Fara dan Ami tak luput dari keterkejutan setelah mendengar penuturan tersebut. Ketiga orang itu sukses dibuat terperangah olehnya.

"A-Ayah, apa maksud Ayah?" Fara yang menyahut dengan sedikit terbata. Diantara ketiganya, mungkin ia yang paling terkejut.

"Seperti yang Ayah katakan, Kenan akan menggantikan Bagus sebagai mempelai prianya. Intinya, kamu akan tetap menikah hari ini, tapi bukan dengan Bagus, melainkan dengan Kenan." Jelas Farzan tenang.

Fara mengigit gemas bibir bawahnya "Iya, Fara tau maksud ucapan Ayah. Yang Fara tanyakan, apa maksud Ayah memutuskan seperti itu?" ralatnya.

"Hm... Ayah tidak ada maksud apapun. Ayah hanya berpikir bahwa itu adalah solusi terbaik." masih dengan tenang Farzan menjawab.

"Apa maksud Ayah dengan solusi terbaik? Ayah bahkan tidak meminta persetujuan Fara. Ini tentang masa depan Fara, Yah." bantah Fara tidak terima hingga sedikit meninggikan suaranya.

"FARA!" sentak Farzan dengan suara yang lebih tinggi "Lalu apa yang terbaik menurutmu? Meminta pertanggung jawaban pada keluarga Sanjaya? Kalaupun mereka mau bertanggung jawab dan tetap melanjutkan pernikahan, apa kamu pikir Ayah akan setuju? Matipun, Ayah tidak akan setuju! Ayah tidak akan memberikan putri Ayah pada mereka yang sudah seenaknya menginjak-injak harga diri putri Ayah. Dan kalaupun mereka memberikan kompensasi pembatalan pernikahan, bahkan seluruh kekayaan mereka tidak akan cukup membeli harga diri putri Ayah." tuturnya panjang lebar penuh penekanan. Akhirnya ia tidak dapat lagi membendung emosi kekecewaannya terhadap keluarga Sanjaya yang sejak tadi berusaha ia pendam.

Dan hasilnya, Fara sukses dibuat bungkam olehnya. Gadis itu benar-benar terenyuh. Sungguh ia tak menyangka, sang ayah sebegitu tingginya memandang harga dirinya. Dalam bungkamnya, Fara menunduk dengan air mata yang lolos begitu saja dari pelupuk matanya. Sungguh ia sangat menyesal telah membantah sang ayah, bahkan sampai meninggikan suaranya, walaupun hanya sedikit.

Bukan hanya Fara, bahkan Kenan dan Ami yang sejak tadi hanya diam menyimak interaksi sepasang anak dan ayah itu, sukses dibuat speechless. Ami kagum terhadap sang kakak. Sedangkan Kenan, jujur saja ia sedikit iri terhadap Fara.

'Apakah Ayah akan seperti ini juga saat aku dalam masalah serupa?' dengan cepat Kenan menepis pemikiran itu. Sangat tidak pantas membandingkan dirinya dengan Fara yang sejatinya anak kandung Farzan. Diakui sebagai anak oleh orang seperti Farzan saja sudah merupakan suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya. Namun tentu saja ia juga sangat berharap, Farzan menyayangi dirinya seperti menyayangi Fara. Entahlah, bagi Kenan biarlah itu hanya menjadi sebuah harapan.

"Hufh..." Farzan menghembuskan nafas berat setelah berhasil mengontrol emosinya yang sempat menggebu-gebu. "Maaf nak, Ayah tidak bermaksud membentak mu. Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu." ucapnya sedikit menyesal kemudian. Ini adalah kali pertamanya membentak sang putri.

Grep...

Tiba-tiba Fara berhambur memeluk sang ayah membenamkan wajahnya di dada Farzan. "Tidak Yah, Ayah adalah Ayah terbaik buat Fara. Fara yang harusnya minta maaf sudah meninggikan suara pada Ayah. Maafin Fara, Yah. Hiks..." gadis itupun mulai terisak.

Farzan membalas pelukan Fara sembari mengusap-usap lembut punggung sang putri "Sudah, sudah, kamu juga putri terbaik Ayah kok. Benar katamu, Ayah juga memang salah karena memutuskan masa depanmu tanpa meminta persetujuan mu dulu. Maafin Ayah ya, nak."

"Tidak apa-apa Yah. Mulai sekarang Fara tidak akan membantah Ayah lagi. Fara yakin, semua keputusan Ayah buat Fara adalah yang terbaik."

"Tentu saja nak. Terima kasih sudah percaya sama Ayah." Farzan sedikit melerai pelukan mereka demi mempertemukan tatapannya dengan sang putri "Jadi, sekarang bagaimana? Apa kamu setuju untuk menikah dengan Kenan?"

Ragu bercampur malu Fara mengangguk kaku "I-iya Yah, kalau kak Kenan mau." ucapnya sebelum segera kembali membenamkan wajahnya ke dada sang ayah. Ia yakin saat ini wajahnya pasti memerah seperti kulit apel matang.

Farzan tersenyum melihat tingkah sang putri, lalu mengalihkan pandangannya pada Kenan "Jadi, bagaimana keputusanmu nak? Tolong jangan jadikan ini beban nak, ikuti kata hatimu. Apapun keputusanmu Ayah akan menerimanya dengan hati lapang. Berpikirlah untuk kebaikanmu sendiri, bukan untuk kebaikan Ayah." tuturnya memperingati dengan bijak, sebab sangat mengetahui tabiat Kenan yang kerap mengutamakan kepentingan orang-orang terdekatnya dibanding kepentingan dirinya sendiri.

Benar saja, Kenan yang tadinya sudah tampak mengangambil ancang-ancang untuk menjawab sembari menunggu Farzan menyelesaikan ucapannya, kini malah terdiam kikuk. Bibirnya seolah terasa berat untuk berucap. Kata demi kata, kalimat demi kalimat yang tadinya sudah siap dilontarkan, kembali ia telan mentah-mentah sembari menimbang keputusan yang telah ia tetapkan sebelumnya.

Cukup lama Kenan menimbang, namun bibirnya masih terasa berat juga untuk berucap. Bahkan ia harus menggigit keras bibir bawahnya agar sedikit terbuka. "Ke-Kenan setuju Yah." pria itu kembali menggigit bibir bawahnya sedikit lebih keras agar lebih leluasa berucap "Kenan bersedia menikahi Fara!" sentaknya kemudian. Bukan karena marah atau terlewat semangat, ia hanya refleks seolah baru saja bebas dari beban yang sangat berat. Itupun kalimat yang terucap dari bibirnya hanyalah sebagian dari kalimat yang ada dalam pikirannya.

Seharusnya kalimat lengkapnya seperti ini : 'Kenan bersedia menjadi mempelai pria pengganti, menikahi Fara.' Entah memang sengaja ia singkat atau gengsi mengakui dirinya sebagai 'mempelai pria pengganti', Kenan pun tak tahu mengapa demikian. Kakimat yang terucap dari bibirnya murni refleks semata.

Jangan tanyakan reaksi Fara, Farzan, dan Ami. Tentu saja mereka sangat terkejut dengan sentakan Kenan yang tiba-tiba. Terutama Ami yang paling dekat dengan Kenan. Wanita paruh baya rada gresek itu bahkan sempat terlonjak bangkit dari duduknya. Fara dan Farzan, sepasang ayah dan anak itu hanya tersentak dan refleks mengeratkan pelukan mereka. Jadi, sudah bisa dipastikan bahwa Ami yang paling mengenaskan. Sendirian tanpa gandengan, ia pula yang berada paling dekat dengan Kenan. Untung saja wanita paruh baya itu tidak punya riwayat jantung, kalau punya, alamat ICU pastinya.

'S*it!' Kenan mengumpat dalam hati merutuki kelepasan nya. Jujur ia sangat malu saat ini. Selain kelepasan, ucapannya juga terkesan terlewat semangat seolah sangat ingin menikahi Fara. Namun bukan Kenan namanya jika tidak dapat mengontrol emosinya dengan baik. Dengan tenang nan santai disertai senyuman tipis, pria itu berujar "Maaf, kelepasan." singkat, padat dan jelas, plus cool.

Lihatlah betapa kuatnya karisma pria itu. Bukan hanya Fara dan Ami, bahkan Kenan yang sejatinya sesama pria terkesima dibuatnya. Dalam hati ketiganya mengakui bahwa Kenan memang the real orang tampan, bukan kaleng-kaleng. Begitulah orang tampan asli, apapun yang mereka lakukan akan terlihat keren. Bahkan saat BAB, alias buang air besar, mungkin akan tetap terlihat keren. Tidak bisa membantu, Fara, Farzan dan Ami benar-benar tak dapat berkata-kata dibuatnya.

"Ehem..." Kenan berdehem guna membawa ketiga orang itu pada kesadaran "Jadi, seperti itu." pungkasnya kemudian.

"Ehem..." Farzan ikutan berdehem guna menepis canggung "Ah, terima kasih nak. Maaf sudah membebani mu dengan permintaan egois Ayah. Tapi, sebelum kita membulatkan keputusan ini, Ayah akan tanya sekali lagi. Apakah kamu yakin dengan keputusanmu? Apakah kamu memutuskan itu dengan mempertimbangkan kepentingan mu sendiri? Bukan demi kepentingan Ayah?" cecarnya kemudian.

"Kenan sangat yakin dengan keputusan Kenan, Yah. Memang benar Kenan memutuskan itu demi kepentingan Ayah. Lalu apa? Kenan tidak peduli. Kenan sangat yakin, seperti yang Ayah lakukan untuk Fara, Ayah juga pasti akan melakukan yang terbaik untuk Kenan. Bukankah begitu Yah?" tutur Kenan penuh keyakinan.

Sesaat Farzan terhenyak, tidak menyangka akan sebasar itu Kenan mempercayai dirinya. Sesaat kemudian ia tersenyum cerah, mengalahkan cerahnya mentari "Tentu saja nak. Nyawa Ayah akan menjadi jaminannya jika pilihan Ayah ini mengecewakan mu nantinya."

Terpopuler

Comments

Neng Win

Neng Win

visualnya

2022-04-10

1

✰͜͡𑜎⃠💯»

✰͜͡𑜎⃠💯»

salut sama Kenan, bisa mengerti perhatian dlm adaan genting ✌✌✌

2022-02-10

1

maestuti dewi saraswati

maestuti dewi saraswati

masih nyimak

2022-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Tentang Kenan
3 Permintaan Farzan
4 Mempelai Pria Pengganti
5 Petuah Farzan
6 Mengobrol
7 Tentang Fara
8 Dejavu
9 Cinta Pertama Fara
10 Biografi Singkat Kenan
11 Proses Penyelesaian Masalah
12 Kegemparan
13 Status
14 Pelukan Pelepas Rindu
15 Isi Hati Fara
16 Drama Pulang Bersama
17 Drama Keluarga
18 Kemajuan Hubungan
19 Tiada Hari Tanpa Menggoda Fara
20 Mengunjungi Panti Asuhan
21 Kejenuhan
22 Bertemu Gabela
23 Hikmah Di Balik Musibah
24 Perusak Suasana
25 Persiapan Resepsi Pernikahan
26 Pasangan Absurd
27 Keanehan Kenan
28 Persiapan Rencana Fara
29 Gabela Menyerah?
30 Persiapan Rencana Fara 2
31 Makan Malam Memacu Adrenalin
32 Drama Malam Pertama
33 Harapan Fara
34 Like Father, Like Son (In Law)
35 Penjelasan Fara
36 Drama Saling Menggoda
37 Siasat Gabela
38 Pesan Bagus
39 Kemesraan Setelah Pertengkaran
40 Drama Sok - Sokan
41 Kebesaran Cinta Bagus
42 Fakta Di Balik Skandal
43 Akibat Mendesak Fara
44 Rahasia Hati Kenan
45 Drama Pengakuan Kenan
46 Drama Selepas Malam Ke Dua
47 H-3 Menjelang Resepsi Pernikahan
48 Drama Kencan Pertama
49 Mode Singa Betina Marah Fara, ON!
50 Kedatangan Berhan
51 Hari H Resepsi Pernikahan
52 Kenekatan Sherina
53 Choi Ju Woon
54 Drama Pengakuan Kenan 2
55 Kesenangan dan Kesedihan
56 Drama Makan Siang Bersama
57 Semua Karena Ju Woon
58 Rahasia Besar Ju Woon
59 Drama Kepulangan Gabela
60 Syarat Pernikahan
61 Rencana Pernikahan Ju Woon - Nabila
62 Keakraban
63 Fara Dilema
64 Drama Pemeriksaan Kandungan
65 Hamil 3 Minggu
66 Drama Berita Kehamilan
67 Diskusi Berujung Penganiayaan
68 Fara + Farzan VS Kenan
69 Pertemuan Lamaran (Ju Woon - Nabila)
70 Drama Diskusi Tentang Ju Woon Dan Nabila
71 Drama Saling Terbuka
72 Ketakutan Ju Woon Dan Pertemuan Tak Terduga
73 Alasan Kenan Menjadi Dokter
74 Ketakutan Fara
75 Kegalauan Ju Woon
76 Ada Apa Dengan Dokter Adnan?
77 Kenan Ke Luar Negeri
78 Apa Tujuan Mita?
79 Fara Gegana
80 Pengagum Lama Fara
81 PEMGUMUMAN
82 Usaha Andre Dan Kabar Kepulangan Kenan
83 Kejenakaan Bamabang
84 Andre Yang Tak Kenal Menyerah
85 Gara - Gara Andre
86 Drama Menjemput Kepulangan Kenan
87 Andre Terobsesi Pada Fara?
88 Melepas Rindu Di Atas Rasa Malu Andre
89 Mita Dan Andre Yang Meresahkan
90 Mengobrol Serasa Menaiki Rollercoaster
91 Kegemparan Dalam Jumpa Pers
92 Drama Proses Mengintrogasi Andre
93 Ardan Yang Malang
94 Drama Morning Sickness Pertama
95 Drama Salah Paham
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Awal
2
Tentang Kenan
3
Permintaan Farzan
4
Mempelai Pria Pengganti
5
Petuah Farzan
6
Mengobrol
7
Tentang Fara
8
Dejavu
9
Cinta Pertama Fara
10
Biografi Singkat Kenan
11
Proses Penyelesaian Masalah
12
Kegemparan
13
Status
14
Pelukan Pelepas Rindu
15
Isi Hati Fara
16
Drama Pulang Bersama
17
Drama Keluarga
18
Kemajuan Hubungan
19
Tiada Hari Tanpa Menggoda Fara
20
Mengunjungi Panti Asuhan
21
Kejenuhan
22
Bertemu Gabela
23
Hikmah Di Balik Musibah
24
Perusak Suasana
25
Persiapan Resepsi Pernikahan
26
Pasangan Absurd
27
Keanehan Kenan
28
Persiapan Rencana Fara
29
Gabela Menyerah?
30
Persiapan Rencana Fara 2
31
Makan Malam Memacu Adrenalin
32
Drama Malam Pertama
33
Harapan Fara
34
Like Father, Like Son (In Law)
35
Penjelasan Fara
36
Drama Saling Menggoda
37
Siasat Gabela
38
Pesan Bagus
39
Kemesraan Setelah Pertengkaran
40
Drama Sok - Sokan
41
Kebesaran Cinta Bagus
42
Fakta Di Balik Skandal
43
Akibat Mendesak Fara
44
Rahasia Hati Kenan
45
Drama Pengakuan Kenan
46
Drama Selepas Malam Ke Dua
47
H-3 Menjelang Resepsi Pernikahan
48
Drama Kencan Pertama
49
Mode Singa Betina Marah Fara, ON!
50
Kedatangan Berhan
51
Hari H Resepsi Pernikahan
52
Kenekatan Sherina
53
Choi Ju Woon
54
Drama Pengakuan Kenan 2
55
Kesenangan dan Kesedihan
56
Drama Makan Siang Bersama
57
Semua Karena Ju Woon
58
Rahasia Besar Ju Woon
59
Drama Kepulangan Gabela
60
Syarat Pernikahan
61
Rencana Pernikahan Ju Woon - Nabila
62
Keakraban
63
Fara Dilema
64
Drama Pemeriksaan Kandungan
65
Hamil 3 Minggu
66
Drama Berita Kehamilan
67
Diskusi Berujung Penganiayaan
68
Fara + Farzan VS Kenan
69
Pertemuan Lamaran (Ju Woon - Nabila)
70
Drama Diskusi Tentang Ju Woon Dan Nabila
71
Drama Saling Terbuka
72
Ketakutan Ju Woon Dan Pertemuan Tak Terduga
73
Alasan Kenan Menjadi Dokter
74
Ketakutan Fara
75
Kegalauan Ju Woon
76
Ada Apa Dengan Dokter Adnan?
77
Kenan Ke Luar Negeri
78
Apa Tujuan Mita?
79
Fara Gegana
80
Pengagum Lama Fara
81
PEMGUMUMAN
82
Usaha Andre Dan Kabar Kepulangan Kenan
83
Kejenakaan Bamabang
84
Andre Yang Tak Kenal Menyerah
85
Gara - Gara Andre
86
Drama Menjemput Kepulangan Kenan
87
Andre Terobsesi Pada Fara?
88
Melepas Rindu Di Atas Rasa Malu Andre
89
Mita Dan Andre Yang Meresahkan
90
Mengobrol Serasa Menaiki Rollercoaster
91
Kegemparan Dalam Jumpa Pers
92
Drama Proses Mengintrogasi Andre
93
Ardan Yang Malang
94
Drama Morning Sickness Pertama
95
Drama Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!