EMPAT

Maaf jika typo.Happy reading ❤❤❤❤🎆🎆🎆🎆

.

.

.

.

.

.

.

Suasana kelas begitu mencekam dan horor.Tatapan Demir begitu mengintimidasi para mahasiswa.Tak ada mahasiswa yang berani menatapnya. Mereka tertunduk lesu dan merasa takut dimakan oleh Demir.

Dosen muda nan tegas dan killer itu menunjukkan kemarahannya.Dengan wajah garang bak macam lapar ia menatap mahasiswanya satu persatu.

Dosen muda itu tak pernah mengecek absensi sebelumnya, namun ia melakukannya karena tanda tangan di absensi dan mahasiswa yang datang tak sama.

Dengan acak ia mengabsen para mahasiswanya dan menemukan tiga orang menandatangani absensi tapi tidak datang. Mahasiswa siluman istilah yang Demir gunakan untuk para mahasiswa yang suka menitip absen.

Luna dan Nayla yang  duduk di bangku belakang  dan biasanya acuh dengan materi kuliah ikut merasakan atmosfir panas.Mereka tak menyangka Demir akan marah seperti ini. Seperti akan terjadi letusan gunung merapi yang siap menyemburkan lahar panas.

Sementara Dee yang duduk di depan tak menggubris tatapan membunuh Demir.Ia semakin tak respek dengan dosen muda di depannya.

Mahasiswa yang menandatangani absen itu memang salah namun Demir tak perlu marah-marah bak kesetanan. Coba aja pria kutub itu ga pake marah dan emosi mungkin ada mahasiswa yang mengaku.

Mengaku atau tidak tetap saja salah dimata dosen killer tersebut. Diam diam Dee mengode Luna dan Nayla untuk merekam adegan Demir marah-marah.

" Cepat kalian mengaku! Siapa yang menandatangani absen? Ga hanya satu orang tapi tiga orang titip absen.Gimana calon koruptor ga pernah habisnya di negeri ini. Untuk hal kecil saja kalian sudah berbohong dan korupsi waktu dalam mata kuliah saya?Saya lebih suka mahasiswa tidak hadir sama sekali daripada nitip absen seperti ini. Mengakulah siapa yang menandatangani absen ketiga orang ini," ucap Demir berapi-api. Ia paling benci dibohongi seperti ini. Sudah tahu dia tegas dan killer masih saja ada mahasiswa yang bandel.

Tak ada yang menyahut.Mereka diam seribu bahasa.Mahasiswa saling berpandangan,menatap satu sama lain. Mereka saling mencurigai siapakah pelaku yang melakukan tanda tangan tersebut.Gara- gara orang tersebut ruangan kelas diselimuti aura ketegangan dan mencekam.

Demir tak bisa meredam emosinya. Ia meluapkan kemarahannya dengan memukul meja dengan keras. Para mahasiswa kaget dan jantungnya serasa mau lepas karena tindakan dosen mereka.

" Jika kalian tidak ada yang mengaku. Maka kalian semua akan saya buat gagal di mata kuliah saya," ancam Demir tanpa ragu.Ia ingin melihat reaksi para mahasiswanya masih berbohong atau mengaku jika diancam seperti ini.

Kelas langsung gaduh.Para mahasiswa tak terima dengan keputusan Demir. Gara-gara satu orang mereka juga kena imbas. Mereka krasak krusuk dan saling tuduh. Mereka tidak rela gagal di mata kuliah Demir dan mereka tak terima akibat perbuatan salah seorang teman mereka yang sok pahlawan mengakibatkan mereka gagal di mata kuliah Demir.

Demir mengamati kegaduhan dikelasnya.Ia makin kesal karena tak jua ada yang mengaku. Emosinya sudah memuncak.Kebohongan mahasiswa sangat menodai harga dirinya.

" Tak ada yang mengaku berarti kalian semua ga......," ucapan Demir belum selesai namun di cegat oleh Dee.

" Tung-Tunggu Pak," dengan berani Dee berdiri ke depan mendekati Demir.

" Jadi kamu pelakunya?" tuduh Demir dengan suara lantang.Telinga Dee menjadi budek mendengar suara keras Demir.

Dee memberanikan diri menatap Demir dan mengeluarkan pendapat mewakili teman-teman sekelasnya.

" Bukan saya pak. Cuma saya mau kasih interupsi saja.Masa gara-gara perbuatan satu orang kami semua kena imbasnya. Kami ga salah Pak. Yang harus Bapak hukum yang bersalah."

" Yang harus Bapak hukum yang bersalah,"Demir menirukan ucapan Dee seperti menyindir.

"Emang ada teman kamu yang ngaku?" tanya Demir ketus.Tatapan Demir mengin timidasi Dee." Kamu pernah dengar peribahasa? Gara-gara nila setitik rusak sebelanga?"

"Tahu kok Pak," sahut Dee sedikit kesal. Ia menahan emosinya. Jika ia bisa mungkin akan mencakar wajah Demir dan merobek mulutnya.Pria kutub sialan!batin Dee

" Jika kamu tahu kenapa masih bertanya?"

" Pak saya boleh liat absensi?"

" Buat apa?"

" Mau mengecek siapa pelaku yang menandatangani absen."

" Emang kamu bisa?"

" Bisa Pak karena saya pernah mempelajari grafonomi. Saya bisa mengidentifikasi tulisan pak."

Grafonomi adalah suatu ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari dari goresan-goresan tulisan dalam sebuah tanda tangan. ( Kamil : 2007)

Grafonomi mengkhususkan diri pada identifikasi tanda-tangan, tulisan tangan, tulisan ketik, cap stempel, barang cetakan/blanko, isi dokumen, dokumen secara keseluruhan. Kriteria karakter tulisan yang dipelajari dari Grafonomi adalah tarikan, tekanan, kelancaran, halus kasar, tempat perubahan arah tarikan, tarikan akhir, kebiasaan dan aksesorinya.

Demir memberikan kertas absensi pada Dee. Gadis cantik ini mengamati tanda tangan satu persatu. Ia mencocokkan tanda tangan mahasiswa yang hadir dengan tanda tangan yang di titip. Dari tarikan tulisan,tekanan tulisan dan jenis pena Dee mengetahui pelakunya.

" Pak saya udah mengetahui pelakunya cuma Bapak berjanji dulu sama saya,"ucap Dee pelan.

"Kamu bernegosiasi dengan saya?"

" Sepertinya begitu Pak," Dee menyengir.Ia berusaha tersenyum walau senyum dengan terpaksa. "Jika saya menyebutkan pelakunya Bapak berjanji tidak akan menggagalkan kami di mata kuliah Bapak, trus buat pelaku mohon jangan dibuat gagal dalam mata kuliah Bapak.Hukum saja memberikan tugas."

" Kamu perintah saya??!!!!!"

" Bukan Pak. Negosiasi," Dee menekankan kalimat 'negosiasi'.

"Teman saya emang salah cuma kalo digagalkan dalam mata kuliah Bapak itu terlalu kejam."

" Jadi kamu bilang saya kejam gitu?" sorot netra Demir tajam memandang Dee.

" Bukan saya lo yang bilang.Bapak sendiri yang bilang,"kilah Dee memutar balikan keadaan.

" Pintar sekali kamu bersilat lidah. Baiklah saya setuju."

" Pelakunya ini Pak," Dee memberikan absensi pada Demir.

"Yang bikin absen ini  orang yang sama.Dari gaya tulisan, tekanan, tarikan dan pena yang digunakan pelakunya ini Pak," Dee menunjukan tanda tangan pelaku di daftar absen.

Demir mengamati tanda tangan ketiga mahasiswa siluman dan tanda tangan pelaku.Sesuai dengan identifikasi Dee barusan. Pelakunya tak salah lagi......

" Kamu duduk," titah Demir pada Dee.Gadis itu langsung kembali ke bangkunya.

" Saya sudah menemukan pelaku yang sok pahlawan membantu temannya yang titip absen. Beruntung kalian ada Deniza kalau tidak kalian semua saya buat gagal di mata kuliah saya," Para mahasiswa bernapas lega mendengar ucapan Demir tapi tidak dengan pelaku.Ia deg-degan.

" Jika dengan sukarela maju ke depan saya tidak akan memberikan hukuman berat," Demir memberikan pilihan.

"Inisial namanya G.Jika G maju ke depan mengaku saya hanya mengukum ringan.Jika tak juga mengaku saya akan gagalkan dia di mata kuliah saya.Hanya dia. Sayangkan gara-gara bantu teman titip absen kita harus ngulang mata kuliah."

Mahasiswa berinisial G mendadak pucat.Ia tak bisa mengelak lagi.Dengan berbesar hati ia maju ke depan.

" Guntur,akhirnya kamu maju juga,"ucap Demir sinis.Ia juga mengapresiasi kejujuran Guntur walau sangat terlambat.

" Maafkan saya Pak.Saya yang menandatangani absen Tamara, Dian dan Amanda. Saya bersedia dihukum Pak."

"Kenapa dari tadi kamu ga ngaku?"

" Saya takut Pak. Bapak kayak mau makan orang," ucap Guntur tertunduk lesu.Ucapan Guntur memancing tawa para mahasiswa. Mereka berusaha menahan tawa.

" Kamu pikir saya kanibal !" mata Demir melotot seakan mau lepas dari tempatnya.

" Ma-af-kan sa-ya-Pak," ucap Guntur terbata - bata.

" Berikan saya satu alasan kenapa kamu tanda tangan absen Tamara,Dian dan Amanda ?"

Guntur tak berani bicara.Mulutnya seakan terkunci untuk mengatakan sebenarnya. Ia tetap menundukkan kepalanya.

" Jika kamu tidak bicara saya akan menggagalkan kamu di mata kuliah saya."

" Jangan Pak.Saya tanda tangan absen karena suka sama Tamara Pak.Dia minta tolong tadi karena dia dan Dian bawa Amanda ke rumah sakit karena Amanda jatuh dari motor."

"Hukuman untuk kamu katakan cinta sama Tamara.Jangan lupa Live Instagram," Demir tersenyum lucu memberikan hukuman yang aneh untuk Guntur.

Para mahasiswa sontak kaget dan tak percaya Demir memberikan hukuman konyol,aneh bin ajaib.Bukan seperti Demir yang biasanya. Mereka bersorak seperti euforia ketika Timnas Indonesia menang bertanding bola.

"Tapi Pak....." protes Guntur menolak hukuman dari Demir.Ia merasa malu dan takut ditolak Tamara.

" Gagal di mata kuliah saya atau katakan cinta pada Tamara?"

Guntur menelan ludah karena pilihan Demir sangat sulit.Teman sekelasnya malah menyoraki Guntur untuk menembak Tamara. Suasana kelas yang mencekam berubah jadi ceria karena ulah Guntur.

❤❤❤❤

Demir menunggu Jacky di ruangannya untuk mendaftar member pacar sewaan. Mengingat kejadian di kelasnya tadi membuatnya tertawa. Ada- ada saja ulah mahasiswanya.

Awal Demir emosi karena ada mahasiswa yang titip absen.Sebenarnya kesalahan mahasiswa tidak begitu fatal namun ia menjadi marah karena terbawa suasana.Suasana hatinya memburuk karena semalam mami menanyakan perihal kekasihnya padahal mereka sudah membahasnya di sore hari ketika Demir menjemput mami di GI.

Tekanan dari mami segera menikah membuatnya frustasi dan merasa acuh mengganggu Jacky di malam hari.Masa bodoh Jacky terganggu atau tidak yang penting masalahnya selesai.Sungguh sangat egois sekali dosen muda ini!

" Lo dah di dalam bro,"teriak Jacky memanggil Demir.

Demir keluar dari ruangan menyusul Jacky.

"Jangan teriak bro.Lo pikir ini pasar," ucap Demir menyambut kedatangan Jacky.Ia menarik tangan sahabatnya dan mengajak masuk  ruangan.

" Sekarang lo browsing situs pacar sewaan itu," Demir memberikan laptop dengan merk apel digigit untuk Jacky.

Jari-jari Jacky menari di atas keyboard laptop. Ia mengetik alamat situs kencan yang menyediakan jasa pacar sewaan.

" Gue udah daftarin lo jadi member. Lo tinggal isi kusioner pacar sewaan lo model yang gimana. Trus bayarnya per jam dan ada ketentuan pacar sewaannya."

" Lo bantu isi aja. Gue sebutin.Kriterianya harus cantik,bersih,putih,tinggi minimal 155cm,pintar akting,usia 19-21 tahun, mahasiswa, bisa bahasa inggris, cepat tanggap, ramah, sopan, pintar ngomong dan apalagi ya....." Demir mencoba berpikir. Ia berjalan mondar mandir memikirkan kriteria pacar sewaan yang akan di kenalkan ke mami.

" Kelamaan mikir lo bro," protes Jacky sebal.Tangannya masih standby di keyboard untuk mengetik.

" Ya udah itu aja."

Beberapa menit kemudian Jacky selesai mengisi kusioner dan mencetak hasil kusionernya dan ketentuan pacar sewaan. Ia memberikan hasil print untuk di baca Demir.

Ketentuan Pacar Sewaan www.kencanonline.com

Tarif dibayar perjam. Biaya 150.000/jam.

Tidak ada ciuman

3.Tidak ada pelukan

Tidak boleh grepe - grepe

Tidak boleh ke club.Jika membawa ke club perjanjian batal

Tidak ada Seks

7.Tidak boleh petting

Bersedia membayarkan biaya salon,akomodasi dan pakaian pacar sewaan ketika melakukan sewa.

Demir membaca ketentuan pacar sewaan  sambil tersenyum lucu.Tujuannya menggunakan jasa pacar sewaan hanya untuk menghindari perjodohan dari mami bukan untuk kencan.

❤❤❤❤

Dengan menggunakan hijab Dee datang ke acara reunian sekolah dengan pria yang menyewa Dee. Ia menggunakan hijab karena permintaan Alex,si penyewa  jasa Dee. Pria muda itu telah membooking Dee selama dua jam untuk menemaninya ke acara reuni.

Alex tidak mau di olok-olok teman seangkatan karena belum mempunyai pasangan.Teman-temannya  sudah menikah dan mempunyai anak. Ia tidak mau kehilangan wibawa dan harga diri karena belum menikah di usianya yang menginjak tiga puluh tahun.

Alex tanpa ragu menggunakan jasa pacar sewaan dan kebetulan kriteria pacar yang diinginkan ada pada Dee.

Tanpa canggung Dee dan Alex memasuki gedung acara.Tak lupa Dee menggandeng  tangan Alex mengisyaratkan bahwa Dee adalah kekasihnya.

" Sudah siap Chika?" panggil Alex pada Dee yang dibalas anggukan oleh Dee. Dee menggunakan nama samaran. Chika adalah nama samaran Dee ketika menjadi pacar sewaan.

Alex dan Dee berjalan menemui teman-teman Alex. Alex bersalaman dan berpelukan dengan teman-teman pria yang jumpai.Jika teman wanita Alex hanya bersalaman saja.

Bak seorang muslimah sejati Dee menangkupkan tangan ke dada ketika bersalaman dengan teman pria Alex. Tidak muhrim!!!  Dee sok-sokan islami menghindari salaman.

" Ini calon istri lo lex?" tanya teman Alex bernama Iwan.

" Iya.Kenalkan namanya Chika," Alex memperkenalkan Dee kepada temannya. Dee tersenyum ramah menyapa Iwan.

" Cantik sekali Lex masih muda lagi.Mending lu cepat nikahin biar tahu enaknya belah duren," ucap Iwan berbisik di telinga Alex.Telinga Alex memerah mendengar celotehan nakal Iwan.

Andai kalian tahu jika Chika hanya pacar sewaan gue ! batin Alex. Lelaki mapan yang bekerja di pemerintahan itu tak mau lagi jadi bahan bullyan teman sekolahnya karena belum menikah.

Alex kenapa belum nikah? Bumi dah tua keburu kiamat ntar lo ga tahu apa itu surga dunia.Sekali lo coba bakal ketagihan lo.

Alex kok payah sekali? Ganteng gini kenapa belum punya gandengan.Truk aja gandengan kok lo ga?

Alex lo dah tuwir.Mending nikah dech kasih cucu buat mama lo.Kasian nyokap lo cuma ngerawat kucing tiap hari.

Alex gue curiga sama lo. Lo dah mapan,ganteng kenapa belum punya pasangan? Jangan- jangan lo suka cowok berbatang lagi.

Olokan demi olokan yang pernah diterima Alex ketika reuni cuma datang sendiri. Ia tak mau lagi jadi bahan olokan. Jaman milenial  banyak usaha yang tidak masuk akal berdiri.Contohnya jasa pacar sewaan. Ia merasa terbantu dengan jasa pacar sewaan. Ia tak malu lagi datang ke acara reuni karena sudah membawa pasangan walau hanya sewaan.

Setidaknya harga dirinya tidak diinjak lagi dan ia bangga bahwa pacar sewaannya cantik dan membuat iri teman-temannya.

Dee sukses akting menjadi pacar sewaan Alex.Pria itu memberikan bonus untuknya.

" Alex ini terlalu banyak,"ucap Dee ketika mereka dalam mobil.

" Aku memberikan bonus untukmu Chika.Terima kasih telah membantuku," ucap Alex tulus." Semoga bisa berbisnis dilain waktu."

" Sama sama Lex."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***