Happy Reading 🌹🌹
Tok..tok..tok
“Silahkan masuk.” Ucap Dinda yang berada di dalam ruangannya.
“Selamat pagi dokter Dinda, perkenalkan saya Santi yang akan mendampingi anda selama bekerja di RS ini.” Ucap Santi dengan senyum yang ramah.
“Selamat pagi juga suster Santi, semoga kita dapat bekerjasama dengan baik.” Ucap Dinda yang mengulurkan tangan ke Santi, dan Santi membalasnya dengan antusias. Dia tidak menyangka akan mendampingi dokter Dinda yang terkenal ramah dan sopan.
“Terima kasih dok, apakah kita sudah bisa mulai jam praktiknya?” tanya Santi karena waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB.
“Sudah sus, mari kita mulai hari ini dengan penuh semangat.” Jawab Dinda dengan senyum secerah mentari pagi.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan waktu istirahat untuk makan siang, karena Dinda belum memiliki teman maupun orang yang dia kenal di RS tersebut dia mencoba menghubungi suaminya agar di temani selama jam istirahat.
Tut..tut..
“Halo sayang” jawab Aryo disebrang telfon.
“Mas apakah masih ada pasien? Ayo kita makan siang aku belum memiliki teman di sini.” Ucap Dinda yang masih duduk di kursinya.
“Baiklah sayang, tunggu aku lima menit lagi ya. Aku akan keruanganmu.” Ucap Aryo.
“Ya mas, aku tunggu.” Jawab Dinda.
Aryo segera membereskan beberapa berkas yang tercecer di merja kerjanya, dan bersiap untuk menjemput Dinda di ruangan kerjanya.
“Mau kemana beb?” ucap Nanda yang melihat suami siri nya bersiap-siap.
“Aku ingin makan siang dengan istriku dulu honey, karena dia baru disini dan belum ada teman.” Ucap Aryo yang sedang merapikan bajunya.
“Tapikan kamu sudah janji akan pergi makan siang denganku beb?” jawab Nanda dengan wajah yang kecewa.
“Maafkan aku, aku akan menemanimu makan siang lain waktu. Karena Dinda sedang membutuhkanku.” Ucap Aryo dengan menarik Nanda di dalam pelukannya.
“Tapi aku juga butuh kamu! Aku juga istri kamu! Kamu sudah menghabiskan banyak waktu dengan Dinda, katamu kamu akan adil denganku. Apa ini yang dinamakan adil?” ucap Nanda dengan melepaskan diri dari pelukan Aryo, dengan mata yang sudah berkaca-kaca seakan hatinya tidak rela jika perhatian Aryo harus terbagi dengan istri pertamanya.
“Mengertilah, Dinda belum ada teman di sini. Aku tidak mau kalau sampai terdengar gosip kalau hari pertama kerja aku sebagai suaminya malah makan siang bersamamu, karena orang-orang tau bahwa istriku dokter Dinda.” Ucap Aryo agar istri sirinya mengerti apa yang ada di dalam pikirannya.
“Segera daftarkan pernikahan kita, aku tidak ingin di anggap pelakor dalam rumah tanggamu dengan dokter Dinda. Aku ingin sah jadi istrimu tidak hanya di agama tetapi tercatat juga di negara.” Jawab Nanda dengan menatap tajam ke Aryo.
“Tapi honey, bagaimana caraku menyampaikan ke Dinda. Dia pasti terluka, dari awal kita sudah membicarakannya. Kita akan menyimpan rapat-rapat hubungan kita.” Jawab Aryo yang sudah mulai bingung karena permintaan Nanda.
“Aku juga sakit beb, kamu selalu mengutamakan Dinda. Sedangkan aku, aku harus selalu mengalah. Jika kamu tidak segera meresmikan pernikahan kita, aku akan menemui dokter Dinda dan akan mengatakannya langsung. Bahwa aku juga istrimu.” Ucap Nanda yang sudah menangis dan segera meninggalkan Aryo didalam ruangannya.
Aryo mengguyar rambutnya kebelakang dia sangat frustasi, bagaimana harus menyampaikan ke Dinda. Dia tidak ingin menyakiti dan kehilangan istri pertamanya itu, dia menikahi Nanda karena rasa tanggung jawab dan rasa bersalahnya karena sudah merenggut kesucian wanita tersebut.
-------
Hallo teman-teman ini karya kedua saya (apakah bisa disebut kedua, karena yang pertama belum tamat) hehehe
Mohon dukungannya, kritik dan saran yang positif sangat saya nantikan. Agar saya semakin berkembang lebih baik lagi.
Jangan lupa follow IG @frd_95
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Nendah Wenda
laki laki egois kamu Aryo
2023-11-11
0
Enung Samsiah
jijik siaryo
2023-03-14
0
Dinda Kharisma
puyeng sendiri kan ...1 aja blm habis dah nambah 1 lagi...dokter jantung bisa jantungan banyak tuntutan dr pelakor
2022-07-29
0