#Bab 4

Setelah menyelesaikan makan, mereka pulang ke rumah masing-masing.

Zen menelepon Cinta untuk diajak jalan jalan malam hari nanti, karena hari ini malam minggu.

Cinta bahagia dengan ajakan Zen.Sampai di rumah Cinta langsung masuk ke kamar dan bingung bagaimana mau ijin kepada orangtuanya.Cinta hanya berjalan mondar mandir di kamarnya, dan tak sadar bahwa ada ibu di dalam kamarnya.

"Cinta... kenapa mondar mandir melulu"ucap ibu

Cinta terkejut karena ibu tiba tiba ada di dalam kamarnya.

"Ada apa Cinta...kok seperti orang bingung"ibu bertanya

"emmm..gimana ya Bu ngomongnya"

"Ya ngomong aja Cin... ngapain bingung.Lah wong ngomong gak perlu bayar kok..

". uh....ibuuu"

Akhirnya Cinta bercerita pada ibu kalau nanti malam ada yang mengajaknya untuk jalan jalan.Dan menceritakan semua tentang Zen.Ibu hanya tersenyum mendengar omongan Cinta.Ternyata anakku sudah dewasa dan mulai mengenal cinta.

"Terus.."kata ibu

"Emang boleh Bu Cinta jalan....

"Boleh...tapi ingat batasan ya..

Cinta tersenyum bahagia, tapi kemudian Cinta bingung lagi.

"kenapa lagi Nak...ucap ibu

"gimana dengan ayah...apa akan mengizinkan Bu"

"apa kata ibu dah...oke"ibu kemudian keluar dr kamar Cinta

Cinta pun tersenyum lagi..

kling...

Masuk notifikasi di HP nya dari Kak Zen

"Jam 6 nanti aku jemput ya.."

"Iya Kak.."balas Cinta dg bahagia

Jam 18.00

Setelah sholat Maghrib Cinta bersiap siap menunggu kedatangan kak Zen..

*tok tok tok*

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam..jawab ibu

"Masuk Nak Zen, silahkan dudu,.saya panggilkan Cinta dulu.

"Terimakasih Bu.

Ibu Cinta memang orang yang ramah terhadap siapa saja,bahkan dg orang yg baru dia kenal

"Cinta....ada nak Zen...

"Iya Bu...

Cinta mengoles bedak tipis tipis dan sedikit lip glos untuk memoles wajahnya.

Meskipun warna kulitnya yang tidak putih tapi kulit Cinta bersih tanpa noda.Cinta menggunakan celana jeans dan kaos dg blazer.

Cinta keluar dari kamar menuju ruang tamu.

"Zen terpana dg Cinta yg sedikit berdandan.

Meskipun penampilan nya begitu saja tapi dia mampu membuat ku terpana,(Zen berkata dalam hati nya)

"Sudah siap Cinta..

"Iya kak..Cinta sudah siap

"Saya bawa Cinta dulu ya Bu.. pamit Zen pada ibu Cinta

"Iya Nak..hati hati ya..,ucap ibu.

Ayah Cinta belum pulang karena ada lembur di kantornya.

Cinta naik ke sepeda motor milik Zen.Dia tidak berani berpegangan.

Zen mengajak ke restoran berlantai 2 dengan pemandangan temaram lampu kota.

"Kak...kok ngajak kesini..gak mahal kah.Apa kakak punya uang.

"InsyaAllah ada kok Cin..gak usah khawatir (Zen tersenyum kecil).

Zen tidak berani menggandeng tangan Cinta karena mereka belum mengungkapkan perasaannya.

Pelayan mendekati mereka"Mau pesan apa kakak cantik...kata si pelayan

Zen memandang sinis pada si pelayan,yang sebenarnya pelayan itu adalah teman sepupunya.

Ngapain memuji orang yang kusukai di depanku.

Zen mendengus kesal dengan kelakuan Robert teman sepupunya.Zen tidak suka jika orang yang dia sukai di goda orang lain.

Malam ini Zen berencana mengutarakan isi hatinya pada Cinta.

Di lantai 2 itu mereka hanya berdua,dan Cinta hanya heran dg keadaan itu.

Pelayan menyodorkan menu pada mereka berdua.

"Cinta..mau pesan apa"

""Terserah kak Zen..Aku pesan yang sama dengan kakak"

Zen memesan es jeruk dan bebek goreng.Restoran ini memang berkelas,tapi menu nya beraneka ragam.Dari menu emperan sampai kelas atas restoran ini menyediakan.

Tidak lama pesanan mereka datang dan mereka berdua menghabiskan makanan mereka tanpa berkata apa apa.

"Cinta...

"Iya kak..

"Aku mau ngomong sesuatu padamu..

"Mau ngomong apa kak...

"emh....emh...mulai darimana ya ngomongnya...

sambil menggaruk garuk kepalanya Zen merasa bingung

Cinta tersenyum kecil,dia melihat sisi lucu dari Zen.Selama ini dia hanya melihat sisi serius Zen.

Zen mengambil nafas dalam..dan berusaha menata kata kata untuk di ungkapkan.

"Cinta...mau kah kau menjadi pacar ku...

Cinta terkejut bercampur bahagia dg pernyataan dari Zen.

Zen menunggu dengan gelisah jawaban Cinta.Dia takut Cinta menolak pernyataan cintanya.

"Kamu boleh tidak menjawab sekarang kok Cinta... Zen berucap sambil menunduk kecewa.

"Cinta mau kok kak...

"Beneran....

"Iya kak... Cinta menjawab dengan malu malu

"Yess... akhirnya...Zen spontan memeluk Cinta.

Terimakasih Cinta...

"Tapi lepas dulu pelukannya ya kak..belum muhrim..

Zen melepaskan pelukannya karena merasa tidak enak dg perkataan Cinta.

"Maaf ya Cin..

"Iya kak..gak apa apa,ayo kita pulang kak

sudah malam,ntr Cinta dicariin ibu"

Padahal waktu masih jam 9 dan Cinta bilang ini sdh malam.

Cinta mmg bukan wanita yang biasa keluar malam.

Kemudian mereka pulang dan Zen mengantar sampai Cinta masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum...

"Waalaikumsalam...jawab Ayah

Cinta terkejut ayah yang menjawabnya

Cinta sudah takut kalau ayah marah padanya.

"Darimana...

"Dari jalan jalan Ayah.

Zen duduk dan memperkenalkan diri pada Ayah Cinta.

"Saya Zen pak..saya mengajak Cinta jalan jalan tadi

"oh..iya..

"Jangan macam macam ya sama anak saya,dia anak perempuan saya satu satunya....

Cinta merasa tidak enak pada Zen dg ucapan ayah kepadanya.Tapi Zen hanya menanggapi dg santai

"iya pak...saya gak akan macam macam kok pak..saya hanya satu macam aja mau nya"

Cinta semakin bingung dg apa yg dikatakan Zen pada ayahnya

"Kak Zen apaan sih...

Pak Hadi terhenyak mendengar jawaban Zen.

Anak somplak, dipikir aku ini siapa..hadeh...

"Emangnya mau nya apa kamu Nak"

"Saya hanya mau Cinta kok Pak.. tidak yg lain"

"Jika memang kamu mau sama Cinta...jangan pernah menyakiti hatinya,dan jaga dia ya..dan ingat.. kalian bukan muhrim..

"Jadi Ayah merestui kami...ucap Cinta

"Apapun yang bisa membuat kamu bahagia,ayah setuju saja Nak.

Zen pun ikut bahagia

"Terimakasih Pak Hadi,saya akan menjaga Cinta dg baik baik.

"oh iya Nak Zen..Cinta masih sekolah ya...

jangan macam2

"Iya pak Hadi..khan tadi Pak Hadi sudah ngomong ke saya"kata Zen

Calon mantu somplak memang..Baru pertama kali ketemu sudah ngomong seenaknya aja.

Zen berpamitan pulang ke Pak Hadi,ibu Cinta sudah tidur karena tidak enak badan, makanya ibu tidak menyambut mereka datang.

Cinta mengantar Zen sampai ke pagar depan.

"Aku pulang dulu ya sayang... Assalamualaikum

Wajah Cinta merona dipanggil sayang oleh Zen.

"Waalaikumsalam kak Zen..

Zen menghidupkan motornya dan pulang ke kost nya.

Cinta segera masuk ke rumahnya setelah dia sudah tidak melihat lagi motor Zen.

Hati Cinta berbunga bunga.. karena dia sekarang sudah punya pacar dan itu cinta pertamanya.

Tidak lupa dia kirim chat ke Reta kalau dia sudah jadian dg Zen...

Terpopuler

Comments

Baby_Miracles

Baby_Miracles

asyik ....

2022-06-18

0

Viana

Viana

pertama kali mampir, salam kenal

2022-02-25

0

Celine

Celine

Halo kk, dah mampir nih.
Ceritanya bagus ka, lanjutin yahh
Semangat teruss...

Mampir juga yuk ke novelku, Kontrak Jiwa Putri Palsu Duke, makasihh

2022-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 #bab 2
3 #Bab 3
4 #Bab 4
5 #Bab 5
6 #Bab 6
7 #Bab 7
8 #Bab 8
9 #Bab 9
10 #Bab 10
11 #Bab 11
12 #Bab 12
13 #Bab 13
14 #Bab 14
15 #Bab 15
16 # Bab 16
17 #Bab 17
18 #Bab 18
19 #bab 19
20 #Bab 20
21 #Bab 21
22 #Bab 22 Edo Depresi
23 #Bab 23 Edo Depresi part 2
24 #Bab 24 Fitting Baju
25 #Bab 25 Kejutan Untuk Cinta
26 #Bab 26 Keputusan Edo
27 #Bab 27 H-1
28 #bab 28 Masih H-1
29 #Bab 29 Hari H....
30 #Bab 30 Resepsi
31 #Bab 31 Malam Pertama
32 #Bab 32 : Malam Pertama part 2
33 #Bab 33: Pulang ke Apartemen Suami
34 #Bab 34 : Kemana Setelah Menikah
35 #Bab 35 : Belanja Bareng Pak Su
36 #Bab 36 : Belanja Bareng Pak Su part 2
37 #Bab 37 : Kejutan Untuk Suami
38 #Bab 38 :Tragedi Lingerie Hitam
39 #Bab 39 : Pulang ke Rumah Mertua
40 #Bab 40 : Hari Pertama di Rumah Mertua
41 #Bab 41 : Bertemu Suami Adik Ipar
42 #Bab 42 : Pagi Pertama di Rumah Mertua
43 #Bab 43 : Di Meja Makan
44 #Bab 44 : Fitri dan Deni
45 #Bab 45: Keinginan Deni
46 #Bab 46
47 #Bab 47 : Kejutan Yang Tak Terkejut
48 #Bab 48 : Siksaan Ibu Mertua
49 #Bab 49 : Kecurigaan Zen
50 #Bab 50 : Salahkah Jika Aku Miskin
51 #Bab 51 : Masa Lalu Zen
52 #Bab 52
53 #Bab 53 : Firasat Zen
54 #Bab 54 : Pelaku Sebenarnya
55 #Bab 55: Rumah Baru...
56 #Bab 56 :Siapa Wanita Itu???
57 #Bab 57 : Bertemu Mantan
58 #Bab 58 : Jebakan
59 #Bab 59 :Jebakan Membawa Nikmat
60 #Bab 60 : Zen Sakit
61 #Bab 61 : Cinta Demam
62 #Bab 62: Salam Garis Dua
63 #Bab 63 : Kedatangan Ibu
64 #Bab 64 : Ke Rumah Sakit
65 #Bab 65 : Kepulangan Pak Wijaya
66 #Bab 66 : Robert dan Heru
67 #Bab 67 : Fitri
68 #Bab 68 : Sore di Rumah Wijaya
69 #Bab 69 : Kepulangan Cinta
70 #Bab 70 : Rahasia Kecil Fitri
71 #Bab 71 : Mendadak Ibu Datang
72 #Bab 72 : Cinta Hilang
73 #Bab 73 : Masih Teka Teki
74 #Bab 74 : Zen Berduka
75 #Bab 75 : Cinta Koma
76 #Bab 76
77 #Bab 77
78 # Bab 78
79 # Bab 79
80 # Bab 80
81 #Bab 81
82 #Bab 82
83 # Bab 83
84 # Bab 84
85 #Bab 85
86 # Bab 86
87 # Bab 87
88 # Bab 88
89 #Bab 89
90 #Bab 90
91 # Bab 91
92 # Bab 92
93 # Bab 93
94 #Bab 94
95 # Bab 95
96 #Bab 96
97 #Bab 97
98 #Bab 98
99 #Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105 Rahasia Sebenarnya...
106 Bab 106 Siapa Desi sebenarnya
107 #Bab 107
108 #Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
Episodes

Updated 110 Episodes

1
bab 1
2
#bab 2
3
#Bab 3
4
#Bab 4
5
#Bab 5
6
#Bab 6
7
#Bab 7
8
#Bab 8
9
#Bab 9
10
#Bab 10
11
#Bab 11
12
#Bab 12
13
#Bab 13
14
#Bab 14
15
#Bab 15
16
# Bab 16
17
#Bab 17
18
#Bab 18
19
#bab 19
20
#Bab 20
21
#Bab 21
22
#Bab 22 Edo Depresi
23
#Bab 23 Edo Depresi part 2
24
#Bab 24 Fitting Baju
25
#Bab 25 Kejutan Untuk Cinta
26
#Bab 26 Keputusan Edo
27
#Bab 27 H-1
28
#bab 28 Masih H-1
29
#Bab 29 Hari H....
30
#Bab 30 Resepsi
31
#Bab 31 Malam Pertama
32
#Bab 32 : Malam Pertama part 2
33
#Bab 33: Pulang ke Apartemen Suami
34
#Bab 34 : Kemana Setelah Menikah
35
#Bab 35 : Belanja Bareng Pak Su
36
#Bab 36 : Belanja Bareng Pak Su part 2
37
#Bab 37 : Kejutan Untuk Suami
38
#Bab 38 :Tragedi Lingerie Hitam
39
#Bab 39 : Pulang ke Rumah Mertua
40
#Bab 40 : Hari Pertama di Rumah Mertua
41
#Bab 41 : Bertemu Suami Adik Ipar
42
#Bab 42 : Pagi Pertama di Rumah Mertua
43
#Bab 43 : Di Meja Makan
44
#Bab 44 : Fitri dan Deni
45
#Bab 45: Keinginan Deni
46
#Bab 46
47
#Bab 47 : Kejutan Yang Tak Terkejut
48
#Bab 48 : Siksaan Ibu Mertua
49
#Bab 49 : Kecurigaan Zen
50
#Bab 50 : Salahkah Jika Aku Miskin
51
#Bab 51 : Masa Lalu Zen
52
#Bab 52
53
#Bab 53 : Firasat Zen
54
#Bab 54 : Pelaku Sebenarnya
55
#Bab 55: Rumah Baru...
56
#Bab 56 :Siapa Wanita Itu???
57
#Bab 57 : Bertemu Mantan
58
#Bab 58 : Jebakan
59
#Bab 59 :Jebakan Membawa Nikmat
60
#Bab 60 : Zen Sakit
61
#Bab 61 : Cinta Demam
62
#Bab 62: Salam Garis Dua
63
#Bab 63 : Kedatangan Ibu
64
#Bab 64 : Ke Rumah Sakit
65
#Bab 65 : Kepulangan Pak Wijaya
66
#Bab 66 : Robert dan Heru
67
#Bab 67 : Fitri
68
#Bab 68 : Sore di Rumah Wijaya
69
#Bab 69 : Kepulangan Cinta
70
#Bab 70 : Rahasia Kecil Fitri
71
#Bab 71 : Mendadak Ibu Datang
72
#Bab 72 : Cinta Hilang
73
#Bab 73 : Masih Teka Teki
74
#Bab 74 : Zen Berduka
75
#Bab 75 : Cinta Koma
76
#Bab 76
77
#Bab 77
78
# Bab 78
79
# Bab 79
80
# Bab 80
81
#Bab 81
82
#Bab 82
83
# Bab 83
84
# Bab 84
85
#Bab 85
86
# Bab 86
87
# Bab 87
88
# Bab 88
89
#Bab 89
90
#Bab 90
91
# Bab 91
92
# Bab 92
93
# Bab 93
94
#Bab 94
95
# Bab 95
96
#Bab 96
97
#Bab 97
98
#Bab 98
99
#Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105 Rahasia Sebenarnya...
106
Bab 106 Siapa Desi sebenarnya
107
#Bab 107
108
#Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!