Episode 12.Pertemuan dengan Teddy

Sengaja kasih bocoran ya guys, Teddy adalah teman baik dari Luis,sama seperti Roi,mereka berteman sejak SMP,.Dan Teddy

inilah yang nanti, akan jatuh cinta pada Intan,ja

di sejak saat itu hubungan persahabatan mereka renggang, dengan adanya perasaan terlarang dari Teddy, kepada Intan.

ini visualnya Teddy yaa ; Teddy adalah anak dari seorang pengusaha, tapi ia tidak tertarik menjadi seorang pengusaha, dan lebih memilih profesi,sebagai seorang Dokter.

------------------------------------------------------------------

New York,Amerika serikat

Sinar ☀️ pagi menembus kaca dinding apartemen Louis, cahaya yang menyilaukan mata memaksa pria tampan tersebut untuk terjaga dari tidurnya, hoaammm" gumamnya sambil matanya tertuju pada telepon genggam yang di simpannya diatas meja, samping ranjangnya.

Louis meraih phonshelnya, dan membuka pesan di aplikasi wastsahp ada pesan masuk dari sahabatnya Teddy

💌 : hallo bro" aq lagi di new York sekarang, esok sudah balik Ke Jakarta, sebenar nya aq udah satu minggu di sini, tapi karena sibuk, baru menyempatkan waktu di untuk bertemu,

sebelum aq pulang, aq pengen banget ketemuan sama kamu, datang di Restoran xxxxx." aq tunggu"

Begitu isi pesan dari Teddy,

Luis langsung bergegas kekamar mandi, setelah membaca pesan dari Teddy. Setelah ritual mandinya selesai selama 1 jam,Luis langsung berpakaian dengan menggunakan celana jeaz hitam,dan baju kaos lengan panjang berwarna senada.

Ketika melihat penampilannya sudah terlihat sempurna, pria tampan itu langsung mengambil kunci mobil sportnya, untuk pergi menemui sahabatnya.Lalu lintas yang begitu ramai, di pagi hari, dengan berbagai macam kegiatan,membuat Luis sedikit terjebak kemacetan.

Setelah menempuh perjalan sekitar 25 menit,sampai juga dia di restorant tempat ia ,akan bertemu Teddy.

Louis bergegas masuk, pandangan melihat kesegalah arah mencari sosok orang, yang akan di temuinya hari ini.

Di sudut ruangan, terlihat seorang pria sedang duduk sendirian ,sambil pandangannya melihat kearah luar restorant, yang berdinding kaca transparan itu.

Setelah mendapati orang yang di carinya ada, Louis Thomshon langsung berjalan kearah sahabatnya yang sedang menunggu.

" maaf , aq terlambat aq sama sekali tidak menyadari ada pesan masuk dari mu,akhir - akhir ini tugas kuliah ku banyak, jadi aq sering begadang" ucapnya sambil menaruh bokong di salah satu kursi

" tidak masalah ,teman aq mengerti" jawabnya

" ohh ya ,bagaimana keadaan papa, dan mama kamu ?

" mereka sehat , hanya aq sering berselisih dengan papaku, karena ia tetap ingin aq melanjutkan perusahaannya dia, tapi kamukan tau daridulu cita- citaku ingin jadi seorang docter"

" aq sebagai sahabat akan selalu mendukung mu" sambil tersenyum

" oh iya, ngomong - ngomong sekarang sekarang kau lagi dekat sama siapa?

" Aku masih jombloh sampai sekarang" sambil tersenyum

" Ayolah teman, kita bersahabat dari masih duduk di bangku SMP, kenapa kau tidak berkata jujur"

Luis menghela nafas berat, sebelum ia berbicara

" akhir - akhir ini ,aq sering menjalin komunikasi dengan seorang wanita ia berprofesi sebagai model, wanita itu sering mengatakan perasaanya kepadaku, hanya sampai sekarang aq belum menjawab" ucap Luis

"siapa wanita itu teman?

" Santi Arandina, dia seorang model" jawabnya tersenyum

" wow dari ekspresimu, sepertinya ,kau mulai memiliki perasaan terhadap wanita itu, aq yakin suatu saat kau bisa jatuh cinta padanya, apalagi kalian berdua sering berkomunikasi"