Antara Kau Dan Dia, Love And Friendship

Antara Kau Dan Dia, Love And Friendship

Perjodohan.

Citra gadis manis tinggi semampai, dia hanya anak yatim piatu yang dipungut oleh keluarga Pratama. Setelah lulus kuliah kedua orang tua angkatnya menjodohkan Citra dengan seorang pewaris keluarga kaya, sebuah perjodohan bisnis yang tidak bisa dia tolak.

"Citra!" tiba-tiba ibu memanggilnya selagi gadis manis itu menuruni anak tangga di rumah mewah keluarga Pratama.

"Mau kemana kamu?" tanya ibunya.

"Aku ingin pergi cari pekerjaan bu, aku sudah lulus kuliah jadi aku ingin bekerja sekarang untuk membalas jasa-jasa kalian," jawab Citra.

"Kau tidak boleh pergi ke mana-mana hari ini karena kau akan kami jodohkan dengan seseorang yang mau menanam saham di perusahaan. Kakeknya memberikan syarat, dia ingin cucunya menikah dengan putri dari keluarga pratama. Karena aku tidak mau menjodohkan Caren adikmu, jadi aku akan menjodohkanmu," ucap ibunya.

Citra sangat kaget, kenapa mereka menjodohkannya? Apa keluarga Pratama menjualnya? Dia tahu ibunya tidak mungkin mengorbankan Caren karena dia putri kandung keluarga itu.

Keluarga Pratama bukanlah keluarga miskin, mereka mempunyai latar belakang yang baik, usaha dibidang properti sudah ada di mana-mana. Mana mungkin mereka menjual putri tunggal mereka hanya untuk bisnis?

Citra hanya bisa bernafas dengan berat, "Tapi bu, aku belum ingin menikah," tolaknya.

Ibu angkatnya tampak marah dan mengeluarkan ucapan kasar yang menyakiti hati Citra.

"Kamu tidak bisa membantah, anggap saja kamu balas budi kepada kami. Kamu sudah kami pungut dari panti asuhan, sudah kami besarkan, sudah kami sekolahkan sampai keperguruan tinggi. Kalau tidak kami adopsi kamu waktu itu, kamu pasti masih dipanti asuhan itu jadi sekarang kamu harus membalas budi untuk semua jasa-jasa kami!" ucap ibunya.

Mendengar perkataan ibunya, membuat Citra sangat sedih. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan memang benar, dia hanya anak yang dipungut oleh keluarga Pratama tapi selama ini dia tidak pernah mendapat kasih sayang dari mereka.

Mereka selalu memandang rencan Citra, dan tidak pernah memberikan kasih sayang mereka dan setiap kali dia melakukan sesuatu, pasti selalu salah bagi mereka.

Citra segera memutar langkahnya dan berbalik hendak menuju kamarnya, nasibnya telah ditentukan dan dia tidak bisa menghindar lagi.

"Kau harus segera siap siap!'' ucap ibunya.

''Aku akan meminta seseorang membawakan gaun untukmu karena sebentar lagi mereka akan datang!" ucap ibunya lagi.

Citra hanya bisa menangis merenungkan nasibnya, kenapa dia harus dijodokan? Bagaimana kalau laki-laki yang hendak dijodohkan adalah seorang pria tua?

Tapi dia tidak punya pilihan dan tidak bisa kabur, ibu angkatnya memang benar, dia harus membalas budi baik mereka dan sepertinya, ini sudah saatnya.

"Neng Citra, ini gaun dari Nyonya," seorang pembantu mengetuk pintu kamar dan membawakan sebuah gaun untuknya.

"Masuk aja Mbak, ngak dikunci kok," jawab Citra.

Pembantu itu bernama Mbak Sri, dia langsung masuk ke dalam kamar dan memberikan gaun yang dia bawa pada Citra. Mbak Sri sudah lama bekerja di keluarga Pratama dan dia sangat baik dan sayang pada Citra.

"Yang sabar ya Neng. Mungkin dengan Neng menikah, Neng bisa bahagia. Lagian tadi Ibu bilang dengan begini Neng membalas jasa-jasa mereka bukan? Jadi menurut Mbak Neng Citra tidak ada hutang budi lagi dengan keluarga ini," ucap Mbak Sri.

''Iya Mbak, aku tahu kok. Kalau memang ini yang terbaik aku akan hadapi, terima kasih ya Mbak," Citra memeluk memeluk Mbak Sri dan tanpa dia inginka, air matanya mulai menetes.

"Mbak Sri bantu aku dandan ya," pinya Citra.

"Iya Neng, sini mbak bantu dandan yang cantik biar calon Neng sampai pangling liat Neng," goda Mbak Sri.

"Iya mbak, tolong dandanin aku yang super cantik ya," pinta Citra sambil tersenyum.

Setelah setengah jam, Citra sudah selesai. Dia terlihat cantik dengan gaun berwarna merah yang dia pakai. Wajahnya cukup dipoles dengan sedikit make up dan itu sudah terlihat luar biasa.

Citra memandangi dirinya di cermin dan tanpa dia inginkan, lagi-lagi air matanya mengalir.

''Aduh Neng, udah cantik jangan nangis. Nanti make up-nya luntur loh," kata Mbak Sri sambil mengambil tisu untuk menghapus air mata Citra.

Citra menghapus air matanya, " Apakah aku harus mengorbankan masa depanku untuk keluarga pratama? Jika memang harus, kenapa dengan pernikahan, Mbak? Banyak cara untuk balas budi tanpa perlu menikah dengan orang yang tidak aku kenal dan aku cintai," ucap Citra sambil berderai air mata.

"Mbak juga ngak ngerti Neng, tapi Ibu maunya begitu. Mungkin bagi mereka pernikahan adalah cara satu-satunya untuk meluaskan bisnis. Neng Citra yang sabar ya, Mbak doain mudah-mudahan calon Neng nanti mencintai Neng dan Neng Citra bisa bahagia, kata mbak Sri sambil membetulkan hiasan Citra kembali.

''Terima kasih Mbak atas doanya," ucap Citra dengan lirih.

"Udah siap lebih baik Neng Citra turun kebawah, mungkin udah ditunggu sama Bapak, ibu dan Neng Caren," kata Mbak Sri setelah itu dia berpamitan karena dia harus mempersiapkan perjamuan untuk para tamu yang sebentar lagi akan datang.

Citra kembali menatap dirinya di cermin sambil memantapkan hatinya. Dia telah bertekad jika dia sudah menikah maka dia tidak akan pernah kembali ke keluarga pratama.

Tidak selang beberapa lama Citra mendengar suara orang berbicara di bawah sana, Mungkin itu calon suami keluarganya sudah datang.

Citra melangkahkan kakinya yang terasa berat keluar dari kamar, ingin rasanya dia menggali lubang dan masuk kedalamnya tapi ini kewajibannya sebagai anak dan dia harus balas budi.

Dia tidak bisa menghindar lagi. dan mungkin dengan pernikahan ini dia bisa sedikit bahagia dan setidaknya, dia tidak terikat lagi dengan keluarga Pratama.

Citra menuruni anak tangga satu persatu sambil menunduk tanpa berani menghadapi kenyataan pahit yang akan terjadi di dalam hidupnya.

"Citra," panggilan ibunya menyadarkan Citra dari lamunannya.

"kemari sayang, kenalkan ini keluarga Alexanders yang nanti akan menjadi keluarga kita juga," ibunya tampak sedang berakting.

Citra tersenyum ketika melihat seorang pria tua yang sedang melihat ke arahnya. Di samping pria tua itu berdiri seorang wanita yang tampak cantik dan seorang pria yang tampak berwibawa.

"Jadi ini nak Citra?" tanya pria tua itu yang adalah kepala kelurga Alexanders.

"Iya Tuan," sahutnya Citra dengan sedikit canggung.

"Wah, kau begitu cantik. Sangat cocok jadi menantuku," puji wanita yang ada di samping pria tua itu dan dia adalah Sisilia Alexander.

Citra tersenyum dengan ramah pada mereka dan di dalam hantinya berkata, "Sepertinya mereka kelurga yang baik."

"Sepertinya kami tidak salah memilihmu menjadi menantu keluarga kami," ucap David Alexanders.

"Tapi sayang anak kami William tidak bisa hadir karena ada pekerjaan penting," katanya lagi

Citra tersenyum, mungkin William Alexanders juga menghindari perjodohan ini. Memang sudah tidak jamannya menikahi orang yang dijodohkan dan dia yakin, William pasti juga menolak.

Keluarga Pratama mempersilahkan keluarga Alexander untuk menyantap hidangan yang tersedia dan setelah itu, mereka mulai merencanakan hari pernikahan.

Citra tampak sedih, dia harus menikah tanpa bertemu dengan calon suami terlebih dahulu. Ini sungguh memalukan dan sangat menyedihkan baginya.

"Nak Citra," lamunan Citra langsung buyar ketika Sisilia memanggilnya.

''Iya Tante," jawab Citra.

"Jangan panggil Tante, panggil aku Mama. Sebentar lagi kamu akan menjadi menantuku, bukan?"

"I-iya ma," Citra tampak gugup.

"Kamu gak apa-apa bukan menikah sama anak Mama?" Sisilia memegangi tangan Citra dan menatapnya dengan lembut.

"Iya Ma, ,aku gak apa-apa kok," jawabnya sambil berusaha tersenyum. Lagi pula apa yang bisa dia lakukan? Dia sangat ingin menolak perjodohan itu tapi dia tidak bisa.

"Baguslah, aku senag mendengarnya. Karena William lagi keluar negri jadi kita sepakat pernikahan kalian akan kami daftarkan terlebih dahulu ke catatan sipil dan setelah william kembali baru kita adakan pesta pernikahan," ucap Sisilia.

Citra hanya bisa mengangguk, pasrah. Dia tidak punya andil menolak semua itu tapi dia harapp, dia bisa bahagia dengan pernikahan mereka nanti.

#Ini karya pertamaku yang kayak sinetron, moga terhibur.#

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Baru melipir Tor...

2023-12-19

0

Nuvia Tiway

Nuvia Tiway

ini karya autor pertama kali yg aga meloww ☺️ lanjut seperti y' seru

2023-09-02

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

duile si ibu songong amat yak ... 🤔😠

2023-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!