

Dark And Sweet

 

Savage!!

Melihat Bob sudah diselimuti oleh amarah. Mei hanya tersenyum kecil, sambil berkata...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Untuk apa aku takut?

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Jika aku mati saat ini...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Maka itu adalah takdirku.

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Seseorang tidak bisa lari dari kematian dan takdir.

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Oleh sebab itu, aku akan berusaha untuk tidak takut.

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Sebab inilah nasibku.

Mata Bob terbelalak.

Dan hampir tak bisa bicara.

Mei melanjutkan pembicaraannya.

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Dan jika kau mengatakan...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Semua penderitanku ini adalah akibat dari kebodohan orangtuaku...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Maka...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Kau salah besar tuan!

Mei mendongak, menatap tajam wajah Bob. Ia menggertakan giginya dan mengepalkan tangan. Dengan tubuh yang gemetar, Mei melawan takutnya dan mengeluarkan pendapatnya.

Sebab ia tahu, melawan ataupun tidak, ia akan tetap dicabik-cabik dan mati. Nada Meilisa kian meninggi.

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Apa kau lahir dari rahim seorang babi?!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Bisakah kau berpikir sejenak, bagaimana rasa sakit yang ibumu rasakan ketika melahirkanmu?!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Tuan!!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Aku tidak terlalu tahu menahu tentang hubunganmu dengan kedua orangtuamu!!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Tapi satu hal yang harus kau tahu...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Jikalau...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Meilisa Xiandra...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Tidak pernah menyesal telah lahir dan tumbuh dalam keluarga Xiendro!!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Seburuk apapun mereka...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Sejahat apapun mereka...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Ayah, ibu, kakak dan adik perempuanku yang telah kau bun"h itu...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Mereka tetap keluargaku!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Dan akan tetap menjadi bagian dari kehidupanku...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Hingga aku mati!!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Aku!!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Tidak akan pernah menyesal!!

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Karena aku tidak seperti mulutmu...

𝐌𝐞𝐢𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐗𝐢𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚

Yang hanya bisa berkata sesuai dengan pikiran bukan hati dan otak!!

Duar!!

Nafas Mei memburu cepat.

Seluruh orang tercengang.

Mata Bob terbuka lebar.

Kata-kata Meilisa seakan menjadi duri dalam pikirannya. Dengan reflek, Bob menggenggam erat gelas yang ada ditangannya hingga pecah dan mengakibatkan dia terluka.

Prankk!!