RSCK

Helikopter bertuliskan dG Corp mendarat mulus di atap rumah sakit RSCK.

Rehan tiba di sana dan bergegas menuju bangsal VIP tempat Papa Andi di rawat.

VIP 1

Rehan membuka pintu dengan perlahan.

"Re..." Nyonya Dirga menghampiri Anaknya lalu memeluknya

"Mama Papa belum pulang?! Tanya Rehan

"Kita gak tega ninggalin Tiara Re" Ucap Papa Dirga.

"Tia dimana?! tanya Rehan

"Itu, Tia ketiduran di samping Papa Andi" Ucap Mama Dirga

"Kita keluar dulu deh" Sela Papa Dirga

....

"Malam Om, Tante" sapa Pesi yang berdiri di luar pintu dan di balas senyum oleh Nyonya Dirga dan Tuan Dirga menepuk bahu Pesi.

"Kok bisa Papa Andi masuk Rumah sakit, Pa? Tanya Rehan

"Kita juga gak tahu Re, Papa mendengar kabar pun langsung dari Tiara" Papa Dirga Menarik nafas

"Menurut penjelasan mba yang menjaga Mas Andi sih, katanya Mas Andi sedang membaca buku di ruang belajarnya, ketika Ia ingin membawakan minuman, Mas Andi sudah Pingsan" Seru Papa Dirga

"Oh gitu, Ya udah Mama dan Papa sebaiknya pulang aja biar Rehan yang jaga Tia, Pes anterin Mama dan Papa pulang ya" Ujar Rehan

"Mari Om tante....

Rehan menunggu Papa dan Mamanya pergi dahulu baru ia masuk ke ruangan inap Papa Andi.

Rehan berjalan perlahan tak ingin membangunkan Tiara. perlahan dan lembut Rehan mengangkat Tiara, menggendongnya menuju Sofa kasur yang ada diruangan tersebut, Ia meletakkan Tiara dengan hati-hati.

"Lo pasti khawatir banget kan Ti, maaf ya gue gak ada pas lo lagi butuhin gue" Ucap Rehan membelai kepala Tiara.

Perhatikan Tia ya nak, dia belum makan apa pun dari siang.

Rehan teringat ucapan Mamanya tadi.

Menatap Istrinya yang sedang tidur itu membuat hati nya serasa teriris, mengingat perlakuannya belakangan ini.

****

Fajar pagi datang menyapa bumi dengan hangatnya hari ini, semua orang masih dalam kesibukannya masing-masing, begitu juga dengan Rumah Sakit Cipto Keraton (RSCK).

Rehan....

Tiara terkejut ketika Ia membuka kedua kelopak matanya, Ia melihat wajah tampan Rehan sedang tidur.

Yah, Sepanjang malam Rehan menjaga Papa Andi dan Tiara dengan baik. Bahkan Ia menjadikan pahanya bantal untuk kepala Tiara.

Tiara bangun perlahan dan hati-hati, Ia menatap Rehan sebentar dan tersenyum.

"Mikirin apa lo sampai senyum kaiak gitu" Ujar Rehan

Tiara terkejut, Rehan ternyata sudah bangun.

"Ck, Gak mikirin apa-apa" Ucap Tiara lalu berdiri berjalan ke arah Papa nya.

Ketika Tiara hendak merapikan selimut nya, Papa Andi membuka matanya.

"Papa sudah bangun?! tanya Tia

Rehan pun bergegas bangun dan menghampiri Papa Andi.

"Gimana Pa, udah merasa baikan?! Tanya Rehan menyentuh tangan Papa Andi.

Papa Andi hanya bisa tersenyum, seperti yang di katakan oleh Dokter Boby, Papa Andi terkena stroke ringan. Ia tidak bisa berbicara dengan baik untuk beberapa waktu ini.

Tia mengambil stetoskop di sakunya lalu mengecek Papa nya. Bertepatan dengan Dokter Boby dan Dimas masuk.

"Selamat Pagi" Sapa dokter Boby dengan senyuman.

.....

"Anda sudah mulai membaik Senior, hanya jangan memikirkan sesuatu yang bikin stress, Tiara baik-baik saja disini" Ujar Dokter Boby merangkul bahu Tia.

Ada yang menatap sinis Dokter Boby sewaktu tangannya merangkul Tiara.

"Aku juga Ada disini kok Pa" Ujar Rehan menarik tangan Tiara sehingga rangkulan Dokter Boby lepas.

Tuan Andi hanya menggerakkan tangannya dan mengangguk kecil.

Tuan Andi adalah Senior Dokter Boby sewaktu Ia magang di RSCK, Ya Tuan Andi adalah Dokter di RSCK Dokter Ortopedi dan ahli dalam. Tuaj Andi pensiun sejak Tiara mulai bekerja di RSCK dan juga karena Kesehatan pada jantungnya.

"Kalau begitu saya lanjut lagi ya, Tia hari ini kamu cuti saja biar saya ambil alih" Ujar Dokter Boby.

"Terimakasih Dokter" Senyum Tiara memberi salam.

"Oh iya Mba, ini aku bawain sarapan roti isi dan kopi dari kantin tapi cuman satu aku gak tahu kalau suami Mba juga ada" Ujar Dimas.

"Gak apa-apa kok Dim, ntar aku beliin Rehan makasih banyak ya"

Dok. Boby dan Dimas pun keluar. tak berapa lama kemudian mba yang menjaga Papa Andi datang membawakan makanan untuk Tuan Andi juga untuk Tiara.

"Tadi itu siapa?! Dimas?! Seru Rehan sambil memperbaiki posisi duduknya.

"Iya, Dia junior aku seperti asisten gitu" Ucap Tiara

Ruangan kembali hening hanya terdengar mba pengasuh yang sedang membantu Tuan Andi makan.

Rehan hanya duduk diam di sofa sambil memainkan ponselnya, sementara Tiara sibuk mengupas buah-buahan. Namun dalam diam mereka keduanya saling lirik -lirikan.

Tiara selesai mengupas buah dan menyajikan beberang di piring dan meletakkannya di meja depan Rehan. Lalu ia kembali menghampiri Papanya.

Tok...tok..tok...

Rehan membuka pintu nya.. jeng jeng...

Putra Adimas Lucas

Putra tersenyum melihat Rehan membuka kan pintu untuknya, Rehan melihat sebuket bunga serta parcel buah-buahan di tangan Putra.

Ngapain si sapi ini kesini

"Maaf, siapa ya?! tanya Rehan

"Saya Putra temanny Tiara" salam Putra menyalami Rehan

"Putra, Masuk Put" Seru Tiara.

"Iya Ti" Putra tersenyum lalu berjalan melalui Rehan .

"Heh" Rehan mendengus lalu menutup pintunya.

"Halo Om" Putra memberi salam

"Kamu bawa apaan?! tanya Tiara

"Oh, ini pacrel sama bunga, kemarin aku gak tahu mau bawa apaan, jadi ini aja deh" Ujar Putra

"Waah bunga dan buah, thank you ya" Tiara melemparkan senyuman kepada Putra.

Ck, dengan si sapi ini bisa-bisanya dia tersenyum seperti itu

"Pantesan aja kemarin gak hubungi, rupanya ada yang nemanin" celetuk Rehan.

Tiara mendekat kepada Rehan "Jangan mulai deh" bisik Tiara lalu tersenyum

Rehan memutar kedua bola matanya.

"Pa, Rehan keluar dulu ya mau beli kopi" Senyum Rehan, dibalas anggukan oleh Papa Andi.

Rehan melihat Tiara, berharap Ia ikut tapi Tiara sedikitpun tidak melihatnya, Tiara sibuk memandangi bunga yag ada ditangannya itu. membuat Rehan kesal.

"Si al, Ngapain sih si sapi itu kesini" Rehan menggerutu sepanjang jalan menuju kantin.

"Pakek bawa-bawa bunga segala lagi"

Si al, Rehan sangat benci perubahan suasana dalam hatinya saat ini... apa dia cemburu?! hah tidak mungkin Seorang Rehan Dirga cemburu.

Tapi kalau pun Rehan cemburu bukan nya wajar ya, toh Tiara itu kan istrinya...

Aaarrgghhh, tahu aaakh

"Rehan..."

Rehan membalikkan badannya, melihat siapa yang memanggil namanya.

"Kak Gilang?

.... Kantin RSCK .....

Gilang Dirga adalah Sepupu Rehan dari pihak Papanya. Papa Rehan dan Dirga adalah Saudara kembar, Om Persus dan Om Jackson Dirga.

Papa Rehan berkecimpung di pengelolahan Batu Bara dan juga properti, sementara

Om Persus di bagian penambanga dan Minya bumi.

Mereka memiliki satu nama Perusahaan dG Corp.

"Apa kabar Kak? tanya Rehan

"Gue baik, lo gimana?! aman perusahaan, gue dengar udah gantiin Om Jack ya jadi CEO" Ujar Gilang

"Iya, aman kak. Kak Gilang ngapain disini?!

"Ikut Anna ngecek kandungannya, lama banget jadi ngopi dulu deh"

"Istri kak Gilang?! Tanya Rehan dan di balas Senyuman oleh Gilang

"Lo katanya udah Merrid, sory gue gak bisa datang"

"Gak apa-apa kak, Kak Gilang sampai kapan di Indonesia? trus Om Persus Apa kabar?

"Lusa udah balik Re....

"Kak Gilang kok disini sih, aku nyariin tahu" Ujar Seorang wanita hamil yang kesal.

jika melihat besarnya perut pasti kehamilan 7 atau 8 bulan.

"Udah selesai?! Gilang berdiri

"Ya udah aku antar balik ya, dan Re.. gue duluan ya" Ujar Gilang menepuk bahu Rehan.

Rehan mengangguk, matanya tak henti menatap Kakak sepupunya itu dan juga wanita di sampingnya yang telah hamil besar. Ia penasaran apakah Ia dan Tiara akan seperti itu nantinya.

Rehan Cepat-cepat menggeleng kepalanya, menyadarkan diri.

Episodes
1 Pernikahan
2 Suami dan Istri
3 Rumah Tangga
4 Kembali Bekerja
5 Pekerjaan Masing-masing
6 Cucu
7 Janji Makan Siang
8 Ruang Rahasia
9 Perhatian Tiara
10 Terbuka atau Tidak
11 Rehan Dirga
12 Tiara Witcjaksono
13 Hari Baru
14 Teman Lama
15 Malam Pertama di hari ke-25
16 Mandi Tengah Malam
17 Pertengkaran
18 Amarah Rehan
19 Pulau Galang
20 RSCK
21 Rehan, Tiara, Mona, Putra
22 Tersentuh
23 Kesempatan
24 Petuah Papa
25 Keputusan
26 Mesra
27 Mesra Bagian II
28 Tidak Di duga
29 KB Alat Kontrasepsi
30 Mona dan Sachi
31 Masa Lalu yang kembali
32 Sebelum Badai I
33 Rehan Pulang
34 Masa yang tenang
35 Makan Malam (I)
36 Makan Malam (II)
37 Perasaan Putra
38 Rasa Bersalah
39 Kepergian
40 Sahabat
41 Ceria kembali
42 Siapa dan Apa
43 Anak
44 Sachi dan Tiara
45 Terpaksa berbohong
46 Tingkat Keamanan
47 Sayang Kalian Readers
48 Empat Delapan
49 Empat Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima puluh satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima puluh tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Limah puluh Tujuh
58 Visual Karakter
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 FYI
82 Delapan puluh Satu
83 Delapan puluh dua
84 Delapan puluh tiga
85 Delapan puluh Empat
86 Delapan puluh lima
87 Delapan Puluh Enam
88 Delapan tujuh
89 Delapan delapan
90 Delapan Sembilan
91 sembilan puluh
92 sembilan puluh satu
93 sembilan puluh dua
94 Sembilan puluh tiga
95 Sembilan Puluh Empat
96 Sembilan puluh lima
97 announ
98 Sembilan puluh enam
99 sembilan puluh tujuh
100 Sembilan puluh delapan
101 Sembilan puluh sembilan
102 Seratus
103 Seratus dua
104 Seratus tiga
105 Seratus empat - Seratus Lima
106 Seratus enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua belas
113 Seratus tiga belas
114 Announ
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Pernikahan
2
Suami dan Istri
3
Rumah Tangga
4
Kembali Bekerja
5
Pekerjaan Masing-masing
6
Cucu
7
Janji Makan Siang
8
Ruang Rahasia
9
Perhatian Tiara
10
Terbuka atau Tidak
11
Rehan Dirga
12
Tiara Witcjaksono
13
Hari Baru
14
Teman Lama
15
Malam Pertama di hari ke-25
16
Mandi Tengah Malam
17
Pertengkaran
18
Amarah Rehan
19
Pulau Galang
20
RSCK
21
Rehan, Tiara, Mona, Putra
22
Tersentuh
23
Kesempatan
24
Petuah Papa
25
Keputusan
26
Mesra
27
Mesra Bagian II
28
Tidak Di duga
29
KB Alat Kontrasepsi
30
Mona dan Sachi
31
Masa Lalu yang kembali
32
Sebelum Badai I
33
Rehan Pulang
34
Masa yang tenang
35
Makan Malam (I)
36
Makan Malam (II)
37
Perasaan Putra
38
Rasa Bersalah
39
Kepergian
40
Sahabat
41
Ceria kembali
42
Siapa dan Apa
43
Anak
44
Sachi dan Tiara
45
Terpaksa berbohong
46
Tingkat Keamanan
47
Sayang Kalian Readers
48
Empat Delapan
49
Empat Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima puluh satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima puluh tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Limah puluh Tujuh
58
Visual Karakter
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
FYI
82
Delapan puluh Satu
83
Delapan puluh dua
84
Delapan puluh tiga
85
Delapan puluh Empat
86
Delapan puluh lima
87
Delapan Puluh Enam
88
Delapan tujuh
89
Delapan delapan
90
Delapan Sembilan
91
sembilan puluh
92
sembilan puluh satu
93
sembilan puluh dua
94
Sembilan puluh tiga
95
Sembilan Puluh Empat
96
Sembilan puluh lima
97
announ
98
Sembilan puluh enam
99
sembilan puluh tujuh
100
Sembilan puluh delapan
101
Sembilan puluh sembilan
102
Seratus
103
Seratus dua
104
Seratus tiga
105
Seratus empat - Seratus Lima
106
Seratus enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua belas
113
Seratus tiga belas
114
Announ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!