Holaa, lope lope and Vote nya dunks teman...
Enjoooyyy..
***
Masalah di pulau galang ternyata bisa di selesaikan Rehan dalam waktu satu hari.
Pesi dan Mona sangat membantu Rehan dalam hal ini.
Hotel Pulau Galang
"Hebat lo Re" Ujar Mona "Gak salah memang lo jadi CEO" Tambah Mona lagi.
"Ya iyalah, gue juga gak mau mempermalukan diri gue, Oh ya Mo gimana soal Manager penanggung jawab yang gue minta" tanya Rehan ia menaruh birnya kembali di meja.
"Gue masih interview orangnya, Susah Re kalo dari Kota besar mereka gak mau di mutasi ke Pulau" Seru Mona dengan wajah Serius.
"Gimana kalo lo rekrut orang di Pulau ini Mon? Pesi memberikan saran.
Mona dan Rehan saling tukar pandang dan mereka pun langsung setuju dengan ide Pesi.
"Ok, besok kita atur aja wawancaranya" Ujar Rehan
"Lo gak balik?! tanya Mona.
Rehan memincingkan mata dan hidungnya lalu melayangkan padangannya ke luar jendela. "Nggak".
Pesi dan Mona saing tukar pandang, Pesi mengangkat kedua bahunya ketika Mona memberikan ekspresi bertanya kepada Pesi.
****
Hari Sudah Malam, Nyonya Dirga pamit pulang.
"Beneran Ti, kamu gak mau tidur di rumah mama aja?!
"Gak apa-apa Ma, lagian kan dirumah juga udah ada Ipoh" Ujar Tiara menunjuk pembantu mereka yang baru.
"Ya udah, kalau ada apa-apa hubungi mama ya, jaga kesehatan ya Ti" Ujar Mama mertuanya lalu masuk kedalam mobil.
....
"Ipoh, kamu istirahat aja lanjutin besok kerjanya" Ucap Tiara lalu masuk ke kamarnya.
Tiara mengecek Hp nya kali aja ada pesan dari seseorang. Haha berharap sesuatu gak bikin dosa kan.
Tiara berharap kalau Rehan mengirim pesan sesatu kepadanya, yah meski itu hanya pesan kosong.
Tiara tersenyum menatap Hp nya lalu Ia naik ke atas kasur dan langsung terlelap, Obat yang di berikan Mama mertuanya pasti mengakibatkan ngantuk.
Tiara langsung tertidur ketika kepalanya menyentuh bantal.
***
Ruang UGD RSCK
"Ia mengalami shock saat sedang lari marathon Dok, namun sudah di beri pertolongan pertama"
"Ok, Scan dulu saya mau lihat bagian dalamnya" Tia mematikan flash light nya.
"Oh ya Mba, pasien juga mengalami keram saraf pada pahanya" tambah Dimas.
"Kamu hubungi Eilen dari bagian saraf" Seru Tia.
"Dokter Tia, Dokter Bobby membutuhkan anda di ruang operasi 3 sekarang" ujar Perawat Hana.
"Baik saya segera kesana, Dim kirim hasil scan nya ke ruangan Mba ya" Ujar Tiara
"Ok Mba"
Pulau Galang
Rehan berjalan mengitari lahan yang sedang di bangun, memperhatikan setiap pekerja yang sedang bekerja dan kemajuan pembangunannya.
Tahun ini Perusahaan dG Corp bergabung dengan Perusahaan Real and Estate serta beberapa pengusaha resort untuk membangun sebuah hotel serta resort di Pulau Galang.
"Tambahkan saja orangnya kalau masih kurang Pak" Ucap Rehan.
"Iya Pak, tapi kami sudah menerima draft dari Pusat untuk Man Power nya" Ujar Pak Tommy
"Kalau begitu, kamu buat rinciannya dan kasih saya hari ini" Ujar Rehan serius.
Rehan tambah ganteng ketika serius bekerja.
Ruang Meeting
"Udah Siap?! tanya Mona
"Ashiiaap" Ujar Pesi dengan gaya kocak
Mereka pun tertawa.
"Udah lama kita gak keluar bertiga kayak gini ya" Ucap Rehan.
"Lo sibuk sama ewek terus" cibir Mona.
Rehan menatap Mona dengan sinis, "Mulut lo tu mesti di tempel penyaring deh Mo" tutur Rehan
"Oh ya, lo berdua kan udah sama-sama nih dari kecil, gak ada perasaan suka gitu?! tanya Pesi tiba tiba.
Rehan menyengir menatap Pesi.
"Siapa yang gak suka sama Mona Pes, sebagai laki- laki liat aja tuh, Badan Ok, wajah Ok, Dada nya pun ok" Rehan menyipitkan matanya ketika Ia menyebut Dada.
Mona mendengus mendengarnya lalu memutar kedua bola matanya. Pesi melihat tingkah mereka berdua..
"Jangan- jangan lo berdua...." Pesi melirik mereka.
"Kalo bisa Pes, udah dari dulu" Gelak Rehan
Pesi bingung mendengar jawaban Rehan, Ia menatap Mona.
"Gue pecinta sejenis Pes..." Jawab Mona sambil terkekeh.
Pesi membuka mulutnya dan mengangkat alisnya, beberapa kali Ia menerjapkan matanya tak percaya, sebenarnya Ia menanyakan itu karena ia memiliki rasa dengan Mona.
Tapi saat mendengar jawaban Mona, ujung bumi Pesi seakan retak. Musnah sudah harapan.... ( T_T);
Tok...tok...tok...
"Masuk"
Yap, klokter pertama untuk interview sudah di mulai Rehan sangat sibuk hari ini.
>>> Pes, *kalian udah makan
>>> Udah Mba, sekarang lagi interview beberapa orang.
>>> Sibuk banget dong berarti, banyak dong kerjaan kaliannya?
>>> Iya Mba, tapi kami bertiga bisa atasi kok.
>>> bertiga?
>>> Iya Mba.. Pesi, Rehan dan Mona.
>>> Oh*.
Tiara meletakkan Ponselnya di meja.
Ternyata Mona juga ikut**....
Tiara menatap sebuah foto yang terpajang di meja kerjanya.
Mama, Tia rindu mama....
Tanpa sadar air mata Tiara jatuh membasahi meja kerjanya. Tia mengepal tangannya dan menundukan kepalanya, menangis dalm diam membuat tubuhnya gemetar.
Terdengar langkah kaki berlari menuju ruangan Tiara. lalu pintu nya terbuka dengan keras. "Ti... Bokap lo masuk UGD" Ujar Ayu.
Tiara langsung berlari tak karuan, Ia melewati Putra yang berpapasan dengannya di koridor.
Papa.... Papa....
UGD
"Dokter Boby" ujar Tiara berusaha mengatur nafasnya.
"Gak apa Tia, Shock ringan saja tapi saya rasa Tuan Andi akan mengalamo stroke ringan" Ujar Dokter Boby mencoba menenangkan Anna.
"Trimakasih Dokter" Ujar Tiara, lalu ia berjalan ke sisi ranjang Ayahnya.
"Maafin Tiara Pa, gak perhatian sama Papa belakangan ini" Ujarnya.
Hari sudah senja dan semakin gelap. Papa Andi pun sudah di pindahkan ke kamar Pasien, bangsal VIP tentunya.
Nyonya Dirga serta Tuan Dirga pun sudah tiba disana, ketika mendengar kabar dari Tiara.
"Pa, Rehan udah bisa dihubungi belum? tanya Nyonya Dirga.
"Belum Ma, tapi Papa udah kirim pesan kepada Pesi" Ucap Tuan Dirga.
Nyonya Dirga mengangguk, lalu membelai Kepala Tiara yang sedari tadi duduk di sisi Papanya.
"Ti, makan dulu ya Nak" Ujar Nyonya Dirga
"Bentar lagi ya Ma, Tia gak ada selera makan" Ujar Tiara lirih.
Nyonya Dirga menoleh menatap Tuan Dirga, tuan Dirga pun hanya menganguk saja.
Tok..tok.. Pintu terbuka
"Permisi" Ujar Putra
"Maaf, siapa ya?! Nyonya Dirga menatap Putra.
"Saya Putra tante temannya Tiara" ujar Putra menjulurkan tangannya.
Tiara menoleh kebelakang, berdiri menghampiri Putra.
"Putra, maaf hari ini pemeriksaan Pak Yanto kan maaf banget aku bener-bener lupa" Ujar Tiara merasa bersalah.
"Gak apa-apa Ti, Pak Yanto juga ngerti kok, tadi kita sudah di beritahu sama Perawat, jadi Pak Yanto bilang buat janji ulang aja sampai Papa kamu pulih" Ucap Putra.
"Maaf banget ya Put" Ujar Tia, Nyonya Dirga mengusap punggung Tiara seraya menenangkan dan memberi semangat ke Tia
***
Hotel Pulau Galang.
Rehan, Mona dan Pesi sedang menikmati makan malam mereka bersam dengan beberapa manager baru. mereka mengadakan pesta kecik di kamar hotel.
"Pes, Hp gue mana?! tanya Rehan.
"Oh iya, Hp gur juga bentar gue ambil di tas" Pesi beranjak dari kursinya menuju meja kecil di jendela.
>>> Pesi, kalau sudah selesai disana, suruh Rehan cepat pulang Tuan Andi masuk UGD <<<
Pesi terkejut membaca Pesan dari Papa Dirga.
"Kenapa Pes?! Ujar Rehan melihat raut wajah Pesi sedikit tegang.
"Papa nya Tiara masuk UGD Re" Ujar Pesi menatap Rehan.
"Apa?! Rehan sontak berdiri lalu merampas Hp dari tangan Pesi.
"Siapkan helikopter, kota ke RSCK sekarang"
"Baik" Ujar Pesi.
Tia, lo gak apa- apa kan... Rehan berbisik dalam hatinya, sedikit gelisah memikirkan istrinya saat ini.
Rehan membayangkan kesedihan Tiara saat ini, Tiara pasti sedang menangis melihat kondisi Papa nya saat ini.
Namun Rehan mencoba berfikir positif.
Rehan meninggalkan Pulau Galang, dan menurih Mona untuk menetap hingga Lusa untuk melihat perkembangan pembangunan.
Sementara Ia dan Pesi kembali ke Jakarta untuk melihat Ayah mertuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments