RSCK - Ruangan Ahli Bedah Jantung
Tiara menundukkan kepalanya dengan kedua tangannya yang menopang.
tok, tok, tok
"Masuk"
"Lagi nganggur Ti?! Ayu masuk sambil membawakan roti isi dan Kopi
"Ya, orang yang mau konsultasi minta diundur waktunya jam 3 nanti" Tia langsung mencomot Roti isinya.
"Kenapa lo, lesu ?! tanya Ayu
Tiara menghela nafasnya, lanjut satu gigitan besar untuk roti isinya.
"Widiiihhh, masalah rumah tangga nih" Ayu meneggakkan badannya maju kearah Tiara.
"Aphga sghi" ujar Tiara dengan mulut penuh
"Cerita lah Ti, kepoh ni... Gimana kehidupan lo setelah nikah" Ayu memasang wajah memelas.
Tiara menatap Ayu, lalu menelan makananya (tentunya udah di kunyah yah genk) lalu ia meminum kopinya untuk melancarkan tenggorokannya bercerita.
Tiara menceritakan soal kejadian semalam, Ia melewatkan bagian ruangan yang Ia lihat, Tia tidak ingin Atu berpikir macam-macam.
Tiara juga berbicara tentang perdebatannya tadi pagi, Ia juga tidak lupa menceritakan bagian tentang "adik-adik" itu.
"HA....HA....HA....HA...HA..." Ayu tertawa terbahak-bahak hingga jatuh dari kursinya, Ia tak kuasa menahan geli di telinga serta perutnya...
"Aduh perutku.... HA...HA...HA...." Ayu tak henti tertawa.
Aku yakin para pasien mendengar tawanya itu.
"Berhenti akh Yu, Pasien lagi pada istirahat" Ujar Tiara
"Lucu Tia, Lucu... tapi lo serius, sambil peragain tangan lo kaiak gitu?! tanya Ayu, meggantungkan badannya di kursi namun kakinya setengah selonjoran di lantai.
"Ya, iyalah habis gue kesel banget.... Tiara melipat mukanya ke dalam, masih kesal kali mengingat nya. di tambah sahabatnya yang menertawainya LAGI.
"HA....HA...HA...HA.." Dengar tawa Ayu, Tiara pun tak sanggup menahannya Ia pun ikut tertawa.
Jujur, Ia sempat melihat muka Rehan yang terkejut ?! tercengang?! pokonya gitu lah... Setelah Tiara membahas soal ia pernah melihat, memegang, menjahit, serta memotong orang punya....
***
"Masih ada lagi Pes?! tanya Rehan menutup dokumen terakhir.
"Gak ada Pak Bos, palingan jangan lupa meeting jam 2 nanti" Senyum Pesi.
"Lo beneran sakit Re?! Tanya Pesi lalu Ia duduk di sofa samping Rehan
"Iyalah... masa bohongan" Ujar Rehan menyandarkan badannya di sofa.
"Ternyata, seorang Rehan bisa sakit juga" Pesi terkekeh.
"Maksud lo apaan?! Rehan menatap sinis pada Pesi.
"Yah, biasanya lo gak masuk kantor kan karena perempuan..." Pesi mengambil segelas kopi yang di meja.
Rehan hanya menghela nafas menatap langit- langit rumahnya.
"Tia udah liat ruangan gue di atas" Ucap Rehan.
Pesi tersedak ketika meminum kopinya..
"Apa?! trus dia bilang apa?!
"Dia malahan gak membahasnya sama sekali" Rehan mengangkat kedua tanganya dan menaruh nya di belakang kepala tetap dalam posisi menatap langit-langit rumahnya.
"Menurut lo gimana Pes?! Rehan melayangkan pandangannya pada Pesi.
"Lo harus jujur Re, lo harus bilang ke dia, kalo lo itu Pria Hyperse* lo gak bisa kalau gak hanya satu wanita, berat sih pasti buat Tia" Pesi mencomot gorengan yang di piring.
Rehan menghela nafas lagi "Nah itu dia, gue gak mau Tia sakit hati, kalau hanya dia liat gue sebagai pria aneh, yah gue udah biasa" Rehan terhenti
Bunyi bel pintu...
Pesi berdiri dan membuka pintu.
"Permisi Pak, pesanan makanan atas nama Ibu Tiara" Ujar seorang gojek
"Udah di bayar Pak?! tanya Pesi
"Sudah Pak"
"Terimakasih" Pesi kembali menutup pintunya.
"Waaah, Tiara memang the best" Ujar Pesi meletakkan makanan itu di meja.
Rehan hanya menatap kantong plastik itu.
"Woi, kok lo diem Re... telpon Istri lo bilang makasih" Pesi menendang kaki Rehan agar Ia bangun.
Rehan mendengus kesal melihat Pesi, namun ia tetap mengambil ponselnya dan menelpon Tiara..
1 kali, 2 kali, 3 kali, Tiara tidak mengangkat teleponnya.
......
Setelah Rapat Video secara online, Pesi pamit pulang, Ia hendak kembali ke kantor mengurus beberapa hal dan juga perihal yang di rapatkan tadi.
(Bunyi Bel Pintu)
"Mama?! Rehan terkejut melihat mamanya.
Nyonya Dirga pun masuk lalu duduk di sofa, Ia melihat Rehan tengah bekerja dengan laptopnya.
"Mama dengat dari Papa katanya kamu sakit" ujar Nyonya Dirga.
"Cuman demam Ringan kok Ma" Ucap Rehan sambil menatap laptopnya.
"Tiara masuk kerja?! Nyonya Dirga berdiri membereskan kantong serta makanan yang di makan oleh Rehan dan Pesi tadi.
"Iya, tadi gak mau kerja karena mau rawat Rehan, tapi aku suruh pergi karena udah rasa baikkan. Jawab Rehan datar
Ia tahu maksud pertanyaan mamanya itu. Suami sakit malah masuk kerja.
"Re, kamu lagi gak berantem dengan Tia kan?! tanya mamanya dari arah dapur.
Rehan membalikkan badannya agar bisa melihat mamanya "Berantem?! Ya gak lah ma, Emang Tia ada bilang ke mama? tanya Rehan curiga.
"Yah enggak Mama nanya aja, yah baguslah kalau gitu, jadi mama bisa cepat dapet cucu" Ujar Nyonya Dirga.
Rehan berdecak, menggeliatkan badannya...
itu lagi, itu lagi...
"Kenapa?! kamu sama Tia gak lagi nunda kan?! tanya Nyonya Dirga lagi, kini Ia melangkah menuju sofa.
"Gak kok Ma..." Males banget Rehan meladeni.
"Soalnya mama lihat panduan KB di tas Tiara sewaktu kemrin makan siang dirumah" Seri Nyonya Dirga
"Mama bongkar tas Tiara?! Rehan bertanya tak percaya mama nya melakukan itu.
"Apa sih kamu, kamu pikir mama ini apa?! nada Nyonya Dirga meninggi
"Jadi, kok mama bisa lihat?! tanya Rehan penasaran
"Iya, sewaktu Tiara mengambil tisu basah di tas nya mama melihat brosur itu, kan Tiara duduk di sebelah Mama" Ujar nya membela diri.
Rehan tak bergeming sedikit pun, Ia kembali ke Laptopnya.
"ya udah, Mama mau ke Arisan tante dewi dulu, kamu baik-baik ya" Kecup Nyonya Dirga di kepala anak semata wayang nya itu.
***
"Huffft, untung saja kebocorannya tidak parah" Ujar Tiara sambil melihat jantung pasien yang ada di depannya.
"Iya Dok, hanya perbaikan saja jika parah terpaksa kita harus menggantinya" tutur Dimas.
"iya kita sudah melakukan **Annuloplasty pada pasien, selanjutnya saya serahkan sama kalian" ujar Tiara meninggalkan ruang operasi.
(**Operasi perbaikan katup dengan pemasangan cincin khusus di sekitar katup jantung, agar dapat kembali menutup dengan baik**)
Pasien Dokter bobby kebanyakan Pasien yang mengalami kebocoran Jantung, Mengingatkan Tiara akan mamanya.
Tiara bergumam dalam hatinya, entah apa yang ia gumamkan.
***
Bumi berputar begitu cepat, tak terasa hari yang sangat terang tadi berubah menjadi gelap, langit pun sudah di hiasi oleh bintang-bintang.
Tiara tiba dirumah tepat jam delapan malam, Ia memarkir mobil Rehan dengan hati-hati. karena mobilnya belum juga kembali dari bengkel, jadi seharian ini ia memakai mobil Rehan.
"Aku Pulang..." Tiara membuka sepatunya dan menaruh kunci mobilnya di meja kecil dekat pintu.
Tia melangkahkan kakinya menuju Rehan yang ada di sofa.
Dia tidur?!
"Re... Rehan" Lembut Tiara membagun Rehan, namun Rehan masih saja tidur.
Tiara melangkah kan kakinya ke kamar lalu mengambil selimut dan menyelimuti Rehan. Tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh Rehan.
sehingga Ia jatuh di atas Rehan.
"Re...Rehan... kamu gak tidur?!
uhhh... Begini rasanya di timpa dengan perempuan yang sah dan berstatus kan sebagai istri sendiri...
***
Hahaha, kayak nya Tiara harus mengambil stetoskopnya untuk mengecek Jantung mereka berdua.. xixixi.
Thank you guys.. jangan lupa komen, lope lope nya juga ya.. share nih bila perlu.. hehhee
semoga sehat selalu semua...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Muma
lanjut lagi
2020-07-08
0