Something Wrong With My Husband
Dari dulu aku selalu memimpikan pernikahan yang elegan, gaun yang cantik, dekorasi yang menawan, dan taburan bunga yang begitu banyak.
Pernikahan menurutku adalah sakral, dimana dua orang yang saling mencintai akhirnya memutuskan untuk hidup berdampingan bersama hingga maut memisahkan.
Janji Pernikahan itu Suci dan tidak bisa di ingkari, Sehidup semati sampai tua, menemani di kala susah dan senang, sakit dan sehat, bukankah itu janji yang tidak bisa di ucapkan sembarangan dan main-main.
Disinilah aku berdiri di depan cermin yang memantulkan gambar diriku, memakai baju pengantin yang aku imipikan, Putih dengan bunga pengantin mawar di genggamanku.
Tapi senyum di wajahku hilang dan musnah. Entah pergi kemana.
"Tia, kamu sudah siap? Tanya ayu membuka pintu kamar hotel. "Aduh cantiknya, ayo semua sudah menunggu. Ucap nya dengan senyuman.
Cairan bening menetes jatuh di pipi Tiara yang merah muda karena blush on nya.
"Ti, Lo kenapa?! Ayu mendadak berhenti dan membuka puring pengantin yang menutup wajah sahabatnya itu.
"Gue gak mau nikah Yu" Tangis Tiara memecah
"Shhssh, Tia Lo kenapa?! Ayu memeluk sahabatnya itu "Jangan nangis Ti, ntar make up Lo rusak" Ayu mengusap punggung Tiara seraya menenangkannya.
"Mau Gue bantu Lu kabur dari sini? pertanyaan Ayu terdengar gila, sontak membuat Tia melepaskan pelukannya agar mata mereka bertemu.
"Kok malah kabur sih Yu?! Tia mengerutkan keningnya dan menghapus air matanya.
"Kan Lu bilang gak mau Nikah" Sentak Ayu, "Makanya jangan ngomong aneh-aneh" Ayu menjentikan jari nya ke jidat Tia.
"Ayo ah, semua udah nunggu di bawah, sini Gue benerin dulu riasan Lo" Ujar Ayu menarik sahabatnya itu duduk di kasur lalu Ia mengambil peralatan make up nya.
(Sejam yang lalu)
Tok..tok..tok.. Seseorang membuka pintu
"Masuk, Oh Rehan" Tiara setengah berdiri dan tersenyum melihat Rehan calon suaminya yang tampan mengenakan Tuxedo hitam.
"Kamu sendiri?! tanya Rehan dari pintu yang terbuka setengah.
"Iya, ayu lagi kebawah ambil sesuatu katanya" Tia tersenyum dan kembali duduk.
"Oh bagus lah, gue masuk ya"
Gue?!
Rehan masuk kedalam kamar bersama seorang perempuan sembari menggandeng tangannya lalu menutup pintu.
Raut wajah Tiara terlihat bingung.
Siapa perempuan ini?
Mengapa Rehan menggenggam tangannya?
"Ok, Gue langsung aja, ini Mona pacar Gue" Ujar Rehan memperkenalkan dengan rasa bangga. Begitu juga dengan Mona tersenyum Sinis membanggakan dirinya yang di cintai Rehan.
Bagaikan kilat memyambar di depan muka Tiara, meruntuhkan dunianya seketika. Matanya fokus memandang Rehan dan Mona.
"Pacar, Rehan maksud kamu apaan, sebentar lagi kita akan menikah" Tiara tetap di tempat duduknya menatap Rehan.
"Gue tahu, makanya Nih..." Rehan memberikan Sebuah kertas kepada Tiara.
*Perjanjian Pernikahan
Pihak A Rehan Dirga dan,
Pihak B Tiara Witcjaksono
Perjanjian pernikahan akan berakhir setelah Pihak A mendapatkan jabatannya sebagai CEO dG Corp. maka setelah itu Pihak A dan Pihak B akan bercerai, Pihak B akan mendapat Tunjangan berupa uang 500 juta dan 1 Unit Rumah di Kemang Timur.
Tertanda Pihak A, Rehan
Di setujui Pihak B, Tiara
"Nih pena, Lu tanda tangan di sini" Tunjuk Rehan pada kertas yang bertulis nama Tiara.
"Gak, aku gak mau" Tiara menggelangkan kepalanya. lalu berdiri di hadapan Rehan.
"Dasar Lo perempuan gak tahu diri" Mona mulai kesal dengan Tiara. Hingga mendorong bahu Tiara.
"Sayang sabar, Biar aku aja" Rehan menenangkan Mona. lalu maju selangkah ke hadapan Tiara.
"Jadi mau Lo apa?! Lo juga boleh menambah perjanjiannya kalau Lo mau" Rehan menatang Tiara.
"Gue mau batalin aja pernikahan kita" Ucap Tiara mantap tanpa ada rasa takut.
"Batalin?! Haha Lo mau batalin? Rehan mendengus menundukan kepalanya, kedua tanggannya memegang pinggangnya.
"Iya, lagian ngapain juga Gue pertahanin toh ujung-ujungnya Cerai" Ada sedikit getaran ketika Tiara mengucapkan kata demi kata itu.
"Kalau gak salah Gue, bukannya Bokap Lo punya riwayat jantung kronis ya?! Rehan mengangkat kepalanya menatap Tiara
Serasa hak sepatunya copot sebelah, Tiara kehilangan kesimbangannya dan jatuh terduduk di kursi yang tadi ia duduki.
"Huh, Dasar Gembel" Dengus Mona sambil mengumpat Tiara lalu ia melangkah kan kakinya dekat di kasur dan duduk menyilang kaki.
Mona yakin bahwa Tiara akan kalah, Senyum kemenangan sudah lebih dulu Ia tebarkan di wajahnya.
"Gimana?! Lu masih mau batalin?! Rehan mebungkukan badannya mendekat ke Tiara, berbisik pelan.
"Bayangin jika Bokap Lo denger Lo mau batalin acara di bawah dan mendadak phfuuu..... Tangan Rehan menari di depan Tiara. lalu melirik Mona dan tersenyum jahat.
Lama Tiara berpikir menatap kertas atau lebih tepatnya. Perjanjian Pernikahan. yang biasanya Ia suka membaca novel di manga toon tentang ini, Tapi sekarang Ia malah mengalaminya.
"Come On Ti, Lo kan Dokter yang cerdas, hebat dan Kuat" Puji Rehan demi mendapatkan tandatangan Tiara.
Gue harus apa?!
Yang di bilang Rehan memang benar, kalau saja Papa ngalamin Shock jantung Gue bakal kehilangan Papa.
Meski Gue Dokter bedah jantung, tapi tetap Saja, Jantung Papa udah kronis.
Tiara memejamkan matanya begitu dalam, lalu membukanya, menerjapkan beberapa kali lalu memandang Rehan.
kini pandangan mereka sangat dekat karena Rehan setengah membungkuk. Tiara menarik Nafas mencari kekuatan dalam dirinya.
"Oke, tapi gue punya persyaratan" Tukas Tiara kembali menatap Rehan, Kini Ia mempunyai kekuatan untuk berdiri.
"Well, selama itu bisa Gue penuhi" Rehan mengangkat kedua tangannya. yang artinya, persyaratan Lo jangan yang aneh-aneh.
"Lo berdua harus jaga rahasia ini sampai hari perceraian, dan Gak akan mesra-mesraan di depan Publik, dan Lo (tunjuk ke Mona) gak boleh nginjakkan kaki Lo di rumah Gue" Ucap Tiara.
"Apa Lo bilang" Sontak membuat Mona kaget dan berdiri melangkah dekat Tiara, Namun Rehan menahan Mona.
"Ok kita setuju, tapi Lo gak ada hak untuk larang Gue ketemuan sama Mona di tempatnya" Ucap Rehan
Tiara menambahakan sesuatu di surat perjanjian itu lalu menandatangain nya.
"Iya, tapi kalau urusan mendesak Lo mau gak mau Harus ngeduluin Gue ketimbang Pacar Lo... Keluar Lo berdua" Tiara menempelkan kertas serta penanya ke dada Rehan lalu mendorong Mona serta Rehan Keluar dari ruanganya.
***
Sebuah alunan piano terdengar begitu indah, para tamu berdiri, karena Mempelai perempuan akan memasuki Ruang Penikahan.
Tuan Andi Witcjaksono terlihat bahagia menggandeng Putri semata wayangnya berjalan ke altar.
Semua tersenyum, ada juga yang tidak ingin melewatkan momen itu dan mengambil beberapa gambar serta Video.
Suasana yang bahagia berdampak pada para tamu, namun tidak pada Tiara wajahnya murung sesaat Ia tidak fokus, dan beberapa kali menatap Papanya. Yah untung saja Dia memakai Puring yang menutup wajahnya jadi tidak terlalu kelihatan.
"Rehan, Jaga Tia baik-baik ya" Sebuah kalimat yang terdengar menusuk seharusnya kepada Rehan, namun Ia terlihat santai saja
"Pasti Pa, dengan Senyum yang merekah
Pembohong
Tiara dan Rehan mengucapkan Janji pernikahan mereka.
"Saya Rehan Dirga Berjanji Di hadapan Tuhan, dan Pendeta serta Jemaat nya. Akan mencintai Tiara Witcjaksono dengan sepenuh hati saya, menjaga dan melindunginya Setia di saat susah maupun senang, duka maupun suka"
Rehan mengatakan nya dengan Mantap layaknya laki-laki sejati.
"Saya....." Tiara Diam sejenak memandang Gambar yang ada di altar
Tuhan, aku tulus mengucapkan janjiku dan dengan sepenuh hati.. tolong aku Lindungi pernikahan ku serta Rehan yang akan menjadi Suamiku.
Para Tamu mulai berbisik karena Tiara menahan Suaranya.
"Ti.. " Ada ketakutan dalam diri Rehan saat memanggil Tiara.
"Saya Tiara Witcjaksono berjanji Di hadapan Tuhan, dan Pendeta serta Jemaat nya. Akan mencintai Rehan Dirga dengan sepenuh hati serta jiwa raga saya, menjaga dan melindunginya, Setia di saat susah maupun senang, duka maupun suka"
Rehan bernafas lega mendengar Tiara mengucapkan janjinya begitu juga dengan Mona. mereka berpikir bahwa Tiara akan membatalkan pernikahan itu.
"Saya nyatakan Kalian sah sebagai sepasang Suami Istri, Kalian bisa bertukar cincin dan Ciuman kudus" Ujar Pendeta menyerahkan Cincin kepada mereka.
****** Gue lupa kalo ada sesi ciuman nya
Mona terlihat gelisah di tempat duduknya, Seraya melotot kepada Rehan isyarat Jangan macam-macam.
Rehan sempat terkekeh kecil melihat Mona, lalu membuka puring yang menutup wajah Tiara.
"Gue Cium ya" Bisik Rehan pelan
Tiara melotot lalu mengarahkan matanya keatas yang artinya "Cium Di Jidat"
Rehan mencium jidat Tiara, lalu di sambut tepuk tangan dari para tamu.
"Lo kira Gue sudi nyentuh bibir Lo" Ucap Rehan baru membalikkan badan menatap para tamu dengan senyumnya.
Senyum Palsu
Saat semua sedang menikmati makanan di pesta pernikahan. Mona datang memberi salam di meja bundar tempat Tiara dan keluarga Rehan berkumpul.
"Tante, selamat ya" Ucap Tiara memberi salam.
"Eh, Mona kamu datang" Senyum Nyonya Dirga "Em, Tia ini Mona teman Rehan dari kecil sewaktu masih tinggal di Itali" Nyonya Dirga menjelaskan.
"Iya tante, tadi Rehan udah kenalin" Ucap Tiara.
"Mama Ti, Mama" Ucap Nyonya Dirga sambil tersenyum lembut.
"Iya Ma" Tiara menggertakan giginya tersenyum.
"Mona kesana dulu ya Ma, dan Tia selamat ya" Mona menjulurkan tangannya.
Tia menatap tangan Mona lalu menjabat tangannya "Makasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
oktabebee
Mampir juga di kisah nyataku kak 🤗
"PENGHUNI KOSAN?".
Aku pendatang baru di MT 😁
2020-07-11
1
Muma
menarik thor
2020-07-08
0
Siti Marpuah
seru
2020-06-05
0