FOUR

hai readers syuka gak syuka gak komen dong biar akyu tau gitcu.

hehe happy reading yes

*****

Rey terbangun dari tidurnya saat suara seorang pria paruh baya membangunkan dengan mengguncang tubuh Rey.

"iss papa udah dong Rey gak mau dijodohin pa"sangkalnya lagi tak rela harus dijodohin emangnya dia gak laku aapa.

"kalau gitu kamu mau lihat papa menderita di akhirat karena tak melihat menantu plus cucu papa selama masih hidup"ucap papa Rey dengan nadanya yg lirih menyayat hati Rey dan langsung memeluk papanya.

Rey menyerah dengan kata kata papanya yg ini selalu mengancam kematiannya sendiri.

"baiklah pa Rey turuti apa mau papa"balas Rey sambil melepaskan pelukannya pada papanya dan beranjak dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi.

"hehe dengan begitu kamu baru mau menuruti papa mu ini dengan mengancam kematianku."gumannya.

"tapi sebenarnya waktuku memang sudah tak akan lama lagi nak,sebelum aku meninggalkan mu sendirian aku akan memberikan seseorang yg pantas bersanding dengan mu dan aku yakin kau akan jatuh cinta dengan gadis pilihanku "batinnya dan sedikit mengeluarkan kan air mata diujung matanya.

*******

"is halte mana si ini udah di kampung f"geramnya karena tak menemukan seseorang yg dimaksud papanya.

saat mata elangnya menyapu jalanan matanya terhenti dengan sesosok gadis cantik dan anggun yg dilihatnya.

ya gadis itu adalah gadis yg mempunyai problem kemarin dan seketika itu ia ingat laporan yg diberikan asisten nya malam itu.

seorang gadis yg hidup sebatang kara yg ditinggal mati oleh keluarga kecilnya saat umur nya 17 tahun dan harus berhenti sekolah dan bekerja agar bisa menghidupi diri sendiri.

seketika mengingat laporan itu ada sedikit rasa iba dihatinya untuk gadis itu.

lamunan nya tersentak saat gadis itu melangkah kearah halte dimana dia sedang menunggu seseorang.

saat gadis itu berhenti di depan halte tepat di samping mobil sport miliknya.rey langsung menoleh kearah lain agar wanita itu tidak mengenali dirinya.

"bisa gawat kalau dia tau aku disini bisa bisa cekcok lagi"batiknya.

kring kring kring

bunyi telepon gadis tersebut.

dengan cepat Marissa mengangkat ponsel miliknya.

"hallo paman"ucapnya dengan sopan.

"....."

"ya aku sudah menunggu dari tadi tapi tidak ada yg memanggilku paman"ucap Marissa dengan sangat sopan sambil menyapukan matanya melihat seseorang yg sudah ditugasnya menjemput nya.

"........"balas seseorang pada telpon tersebut dan seketika mata Marissa tertuju pada mobil sport mewah berwarna gold didepan nya yg sedari tadi tidak bergerak.

Marissa mendekati mobil tersebut setelah mengucapkan kata perpisahan pada seseorang yg menelfon nya.

"permisi kakak emm.. apakah kakak El Reynolds"tanya Marisa dengan sangat sopan.

Rey tak menoleh kearah Marissa sedikit pun dan hanya berdehem dan menyuruh Marissa masuk kedalam mobil.

saat Marissa berjalan kepintu sebelahnya.dengan cepat Rey memasang bagian hidung mulut nya dengan masker hitam mulutnya.

"dasar orang kaya sombong idih papa nya aja gak kek gini perasaan"batinnya sambil sibuk bermain ponselnya.

*****

"ya! kenapa bapak polisi yg terhormat ini si"pekiknya tak percaya saat sampai di dalam rumah milik Rey dan papa Rey menugaskan Rey melepas kan masker yg menutupi wajahnya.

dengan cepat papa nya Rey menghampiri Marissa yg sedang tidak senang saat melihat anaknya.

"ada apa sayang kenapa kamu bicara seperti itu"tanya pria paruh baya itu pada Marissa yg mendengus kesal.

"mungkin sedang pms pa biasa wani__"belum selesai bicara omongan Rey dipotong oleh Marissa.

"hah pms bapak pikir saya mau nikah sama bapak,seorang polisi kasar plus mesum juga"ucapnya dengan nada yg meninggi.

"maaf saya ralat ya saya buka polisi yg mesum seperti yg kamu pikirkan"ucapnya Dengan santai.

dan pagi itu sudah di warnai dengan cekcok antar anak dan calon menantu nya. itu

bla....bla...bla...bla...bla.....

tuan El Paso hanya melihat serta menggeleng kepala nya.tak terelakkan senyum tipis mengiringi pandangan nya pada dua orang yg disayanginya itu.

•

FOLLOW INSTAGRAM KU _nns14

DAN FOLLOW AKUN ******* KU @nilnilnilnilnilnil

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***