Satu Minggu berlalu dengan cepat.
Para utusan perwakilan dari kerajaan lain juga telah sampai.
Putra Mahkota Xiao Zhan sudah siap di gerbang untuk menyambut kedatangan mereka.
Tidak hanya ada Xiao Zhan, tapi juga Ye Hong Zhuang yang dengan setia menggendong Jin Lien.
Xiao An dan beberapa pangeran dan putri sedang menunggu di aula Istana untuk menyambut kedatangan mereka, termasuk Niu'er yang saat ini sedang bercengkrama dengan beberapa putri dan Selir.
Meski pertempuran harem tidak dapat dihindari, tapi Niu'er cukup yakin jika Harem di istana memiliki rasa saling menghormati senior mereka, persaingan mereka hanya saling memperebutkan cinta dari kaisar.
Pakaian yang di kenakan Niu'er cukup mewah tapi perhiasan yang dia kenakan tidak sebanyak milik para putri kerajaan.
Xiao Zhan dengan wajah ramah menyambut para utusan dan juga Ye Hong Zhuang yang terus memasang wajah datarnya di tambah Jin Lien yang sama datarnya dengan Ye Hong Zhuang.
Pandangan Acuh tak acuh keduanya membuat beberapa warga memiliki tanda keringat di kening mereka.
"Sepasang adik-kakak memang tidak akan jauh berbeda.."
"Apakah keluarga Jenderal Ye semua berwajah datar?"
"Jangan tanyakan hal itu padaku! Sebaiknya kau tanyakan sendiri pada dewa perang kita yang dengan malasnya berdiri menyambut tamu kerajaan lain sambil menggendong adik bungsunya.."
Percakapan warga di sekitar tidak membuat keduanya melembutkan expresi mereka.
Satu persatu setiap utusan keluar dari gerbong mereka. Jin Lien juga mulai menilai mereka semua, hingga tatapannya jatuh pada pangeran yang sangat tampan diantara mereka, serta expresi cabul tidak pernah lepas dari wajahnya saat menatap Ye Hong Zhuang.
Seringai kecil tampak terukir di bibir Jin Lien, meski tak ada yang sadar tapi Zhao Zhi Kun sangat menyadari seringai licik Jin Lien. Dia mengerutkan dahinya sejenak dan kembali ke expresi bodoh dan idiot miliknya.
"Si kecil tampaknya tidak sederhana.."
Tidak lagi memandang Jin Lien dan memilih tampak terlihat bodoh.
Jin Lien membisikan sesuatu di telinga Ye Hong Zhuang membuatnya bergidik dan melototi Jin Lien.
"Hehehehe Gege, bagaimana jika itu berhasil?"
Wajah tampan milik Ye Hong Zhuang perlahan menggelap dan niat membunuh sukses menguar darinya.
"Lebih baik berikan yang lain padanya dan jangan aku, aku masih normal. Kau tahu?"
Suasana mencekam di sekitar Ye Hong Zhuang membuat warga tampak ketakutan begitu pun para utusan yang tampak mengernyit.
Perhatian mereka semua terarah pada Jin Lien yang berada di gendongan Ye Hong Zhuang.
"Hahahaha Gege, wajahmu sangat lucu. Tenang, aku tidak akan memberikan Gege tertampan milikku pada siapapun. Selamanya kau hanya milik Lien dan tidak bisa diganggu gugat, siapapun yang berani merencanakan dan meletakkan tangannya padamu. Dia akan berurusan denganku.."
Xiao Zhan masih memiliki senyum di bibirnya tapi expresinya terlihat aneh.
"Hei monster kecil, jika kau mengklaim dewa perang kita sebagai milikmu, lalu bagaimana dia akan memiliki wanita sebagai istri. Apakah kau akan menghalangi istrinya juga.."
Para utusan juga terperangah dengan deklarasi kepemilikan Jin Lien. Bahkan Ye Hong Zhuang juga menatap lama pada Jin Lien kemudian tertawa terbahak-bahak dan mencium pipi gembil milik Jin Lien.
"Hahahaha Lien'er, selamanya Gege akan menjadi milikmu. Meskipun Gege akan memiliki istri kelak, Gege akan tetap milikmu.."
"Itu bagus, asal Istri yang Gege miliki kelak adalah seorang gadis. Aku tidak akan keberatan.."
Diam-diam Zhao Zhi Kun melirik Zhou Jiao dan akhirnya mengerti dengan topik kedua saudara itu.
"Gege, bisakah aku di gendong oleh Gege tampan di sana?"
Jin Lien memohon pada Ye Hong Zhuang sambil menunjuk Zhao Zhi Kun yang terlihat idiot.
Semua memandang kearah Zhao Zhi Kun dan tidak memiliki reaksi apapun.
Ye Hong Zhuang segera menurunkan Jin Lien dan langsung berlari kearah Zhao Zhi Kun minta di gendong..
Karena Zhao Zhi Kun berpura-pura idiot, dia memilih tidak menyadari keinginan Jin Lien kecil dengan cepat tapi butuh waktu lama untuk itu.
"Idiot adalah idiot, bahkan untuk menyadari hal sederhana seperti itu butuh waktu lama.." Zhao Zhi Chu mencibir dalam benaknya.
"Selamat datang para utusan, Benwang di utus untuk menyambut para tamu sekalian. Silakan ikuti Benwang untuk menuju Istana Kekaisaran.."
"Terimakasih atas kemurahan hati Putra Mahkota untuk menyambut kami di sini, kami dengan rendah hati akan mengikuti Anda.."
Yang menjawab secara alami adalah putra Mahkota Kerajaan Ming, mereka semua bergerak menuju istana kekaisaran dengan memasuki gerbong masing-masing.
Xiao Zhan dan Ye Hong Zhuang berada di atas kuda mereka masing-masing memimpin para tamu mengikuti mereka.
Di gerbong milik Zhao Zhi Kun, Jin Lien terus menikmati cemilan dan dihadiahi dengan tatapan aneh dan polos dari pemilik gerbong.
"Kakak Zhao, tidak perlu berpura-pura. Hanya ada kita berdua di dalam sini serta orang kepercayaan anda.."
Zhao Zhi Kun melototi Jin Lien sambil membekap mulutnya agar suaranya tidak terdengar oleh orang lain..
Hingga beberapa saat kemudian, Zhao Zhi Kun melepas bekapannya dari Jin Lien..
"Kakak, kau ingin membunuhku?"
Zhao Zhi Kun menggeleng dan memberikan senyum kecil.
"Sejak kapan kau tahu?"
Jin Lien menyeringai lebar dan tampak menakutkan dimata Zhao Zhi Kun.
"Hehehehe, apa perlu aku membocorkannya dan semua rencana balas dendam anda.." Zhao Zhi Kun kembali melototi Jin Lien.
"Perkenalkan, aku Ye Jin Lien adik bungsu dari Ye Hong Ming dewa perang dari kerajaan Nancheng. Meski kami saudara tapi kami beda ibu.."
"Lalu.."
"Hanya memperkenalkan diri hehehe.." Zhao Zhi Kun sweatdrop begitupun dengan penjaga miliknya.
Jin Lien tidak peduli tapi mencari sesuatu di gerbong tersebut hingga matanya berbinar.
Dia dengan cepat melompat meraih papan catur.
"Kakak Zhao, bagaimana kalau kita bertanding satu putaran sebelum sampai di Istana.." Zhao Zhi Kun menaikan alisnya penuh tanya.
"Tentunya dengan taruhan kecil. Jika kakak Zhao menang, kakak Zhao boleh meminta apapun dariku selama aku bisa memenuhinya. Jika Kaka Zhao kalah, cukup dengan menemaniku selama kakak Zhao berada di kerajaan Nancheng.."
Zhao Zhi Kun tidak menanggapi serius apa yang dikatakan oleh Jin Lien tapi tetap menemaninya bermain.
Hingga beberapa bidak telah turun barulah dia sadar jika permainan yang dia mainkan bukanlah permainan catur biasa, melainkan catur perang.
Dia dengan shok mengangkat kepalanya dan menatap Jin Lien yang saat ini tengah menyeringai padanya.
Sangat cepat, Jin Lien memenangkan set pertama membuat Zhao Zhi Kun tertegun dan cengo.
"Kakak Zhao kau terlalu lemah, kau bahkan tidak bisa menyamai sepersepuluh kemapuan Gege tampan milikku.."
"Hmmp tadi itu aku hanya mengalah.."
"Kalau begitu tunjukan padaku kemampanmu kakak Zhao.."
Kali ini Zhao Zhi Kun tidak lagi meremehkan Jin Lien dan mulai bertarung dengan serius.
Mereka terus menurunkan bidak mereka di posisi yang menurut mereka tepat, tidak ada yang mengalah satu sama lain dan saling menyerang.
Meskipun raut wajahnya sangat serius tapi Jin Lien masih terlihat santai dan masih memegang kendali.
Zhao Zhi Kun sendiri telah dibanjiri keringat dingin dan menatap ngeri pada Jin Lien.
"Benar-benar monster kecil. Jika dia diturunkan dalam peperangan dan ditempatkan dalam posisi pengatur strategi, bisa dipastikan jika pasukan milik mereka akan menang telak dengan sedikit kerugian.."
Semakin mereka bermain semakin frustasi Zhao Zhi Kun hingga dirinya tanpa pikir panjang langsung ingin mengajukan proposal aliansi pada Jin Lien.
"Ini saatnya aku mengajukan proposal aliansi padanya.."
Tak
Jin Lien berhasil memenangkan Set kedua dan tertawa senang.
"Hahahaha kakak Zhao, kau harus selalu menemaniku kemana aku ingin pergi dengan begitu, aku memiliki banyak waktu bermain denganmu.."
Menyadari jika mereka telah sampai di Istana, Zhao Zhi Kun segera kembali kepenampilan idiot miliknya dan memberi senyum sekilas pada Jin Lien yang telah memberinya kode.
Benar, masih banyak waktu untuk membahas kerjasama selama dia masih berada di Kerajaan Nancheng.
Jin Lien dengan lincah langsung melompat dari gerbong milik Zhao Zhi Kun dan melompat ke gendongan Ye Hong Zhuang.
Hap
Cup
Satu kecupan mendarat di pipi Ye Hong Zhuang saat Jin Lian melompat kedalam gendongannya.
"Lien'er lain kali hati-hati.."
"Siap Jenderal.."
Ye Hong Zhuang dan Xiao Zhan tersenyum kecil dan itu semakin membuat Zhou Jiao semakin terpesona pada Ye Hong Zhuang.
Segera Xiao Zhan memimpin para utusan untuk memasuki aula dimana anggota keluarga kerajaan Nancheng sedang menunggu..
"Gege, aku akan tidur bersamamu malam ini.." Ye Hong Zhuang menghela napas lelah.
Dia berpikir jika dia tidak akan tidur malam ini karena tingkah Jin Lien yang kelewat absurd saat tidur.
Setelah mengatakan hal tersebut, Jin Lien segera turun dari gendongan Ye Hong Zhuang. Menggunakan kaki pendeknya berjalan di samping Putra Mahkota.
Langkahnya mantap penuh wibawa dan arogansi seorang pemimpin serta keanggunan seorang gadis bangsawan juga terpancar darinya.
Karena langkah kakinya yang pendek, hal itu membuatnya sedikit di belakang putra mahkota.
"Aku akan tumbuh dengan cepat agar tidak kalah dengan langkah besar mu Zhan Ge.."
"Baiklah Lien'er harus tumbuh dengan baik dan jadi gadis cantik untuk menjadi permaisuri milik Zhan Ge.."
Jin Lien menatap aneh pada Xiao Zhan seolah mengatakan apakah kau kehilangan kewarasan mu?
"Zhan Ge dengar, siapapun yang akan menjadi suamiku di masa depan. Dia haruslah lebih kuat dariku dalam segala hal.."
"Baiklah Lien'er, Zhan Ge hanya bercanda.."
Interaksi kedekatan keduanya jatuh pada utusan kerajaan lain.
"Tapi Zhan Ge, jika kau memiliki permaisuri kelak. Aku harap dia masih segel dan tidak memiliki skandal dengan saudara kandungnya sendiri.."
Wajah Putra Mahkota kerajaan Ming dan Putri ketiga Kerajaan Ming berubah pucat.
Keduanya saling melirik dan menatap ganas pada Jin Lien kecil. Merasakan tatapan membunuh keduanya, Jin Lien menyeringai kesetanan.
"Pfffft iblis kecil, tidak kah kau menikam titik sakit mereka.."
Xiao Zhan menggeleng dan ada seringai kecil di bibirnya..
"Ah, Meimei memang yang paling imut.."
Segera mereka memasuki Aula, setelah Kaisar menerima mereka semua, mereka segera di kirim ke Istana yang di khususkan untuk tamu.
Utusan Kerajaan Ming, keduanya memang sengaja di tempatkan di istana yang sama dengan permintaan khusus Jin Lien.
Saat mereka sampai di Istana yang di khususkan untuk mereka. Segera Ming Su Yue menggebrak meja dengan ganas.
"Apa-apaan maksud dari adik perempuan dari Dewa perang itu. Apakah dia menyinggung tentang kita.."
"Meimei tenanglah! Tidak ada yang mengetahui hubungan terlarang kita. Mustahil jika dia mengetahuinya, lagi pula dia masih berumur 3 tahun.."
"Hmmp lihat saja, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri.."
"Meimei tolong jangan impulsif.."
"Hmmp aku hanya emosi saja Gege.."
...
Di Istana dimana Zhou Jiao di tempatkan.
"Hehehe memang keindahan yang menakjubkan, Zhuang kecil kau akan segera menjadi milikku.."
Tapi dengan cepat expresi Zhou Jiao menjadi gelap saat mengingat apa yang dikatakan Jin Lien.
Deklarasi kepemilikan Jin Lien atas Ye Hong Zhuang jelas membuat Zhou Jiao marah. Apalagi dengan perkataan Jin Lien yang tidak akan membiarkan siapapun meletakkan tangan pada Ye Hong Zhuang kecuali gadis baik-baik membuatnya sangat marah.
"******** kecil itu, aku harus membunuhnya secepat mungkin dan memiliki Zhuang kecil seutuhnya. Berani meprovokasiku, sungguh kesalahan besar.."
...
Di Istana Zhao Zhi Kun di tempatkan, dirinya tampak terus melamun didalam kamarnya.
"Tuan.."
"Ada apa?"
"Adik Dewa perang ini tampaknya tidak sederhana.."
"Kau benar, dia bahkan mengalahkanku dalam permainan catur perang.."
"Apakah bijaksana mengajak mereka beraliansi.."
"Tentu, sepertinya adik perempuan dewa perang itu lebih cerdik dari anak seusianya dan dapat membantu kita. Dia bahkan mengetahui jika aku hanya berpura-pura idiot.."
"Semoga mereka bisa membatu rencana tuan.."
"Ya, kembalilah ketempatmu.."
...
Sementara itu di Istana naga milik Kaisar, semua anggota keluarga kerajaan tengah berkumpul.
"Ahahahahaha, Lien'er kau memang iblis kecil.."
Jin Lien berpura-pura memasang wajah polos nan imut..
"Memangnya apa yang aku perbuat.."
Ujarnya dengan sedikit menelengkan kepalanya kesamping.
"Imuuutnyaa" batin mereka kompak.
Segera permaisuri mengambil dan membawa Jin Lien kepangkuannya.
"Kau sungguh imut Lien kecil.."
"Terimakasih bibi permaisuri.."
Jin Lien masih memasang wajah polosnya meski tengah berada di pangkuan permaisuri.
"Kau tahu saat mengatakan aku harus memiliki seorang permaisuri dan itu haruslah masih perawan dan tidak memiliki skandal dengan saudara kandung mereka. Wajah Putra Mahkota Kerajaan Ming dan Putri ke tiga sangat buruk, seolah ingin menelanmu hidup-hidup.."
"Hahahahaha.." para pangeran sontak tertawa terbahak-bahak..
"Sungguh iblis kecil yang mengerikan.."
"Hehehe ini baru hidangan pembuka. Hidangan utama saat ulang tahun paman Kaisar, sebaiknya sediakan cemilan untuk tontonan seru nanti.."
Para selir juga memberikan senyum kecil dan gelengan maklum.
Para putri segera mengerumuni Jin Lien.
"Apakah kami boleh ikut?"
"Jiejie sekalian, ini adalah tontonan 18+, kalian tidak di izinkan untuk ikut. Kecuali aku sendiri yang akan hadir muehehehe.."
Segera mereka menatap aneh pada Jin Lien.
"Jika kau bisa kenapa kami tidak?"
"Hehehe karena ini adalah pertunjukan kisah Asmara antara sesama pemuda tampan dan seorang selir cantik diantara mereka.."
Sontak mata mereka semua berbinar dan Kaisar segera membuat pengumuman dadakan.
"Untuk sekali ini saja, saat pertunjukan sedang diadakan, kita semua akan menontonnya.."
Sontak sorak-sorai terdengar di Istana milik Kaisar. Sosok Misterius yang berada dalam kegelapan hampir terjungkal dari posisinya mendengar pengumuman dari Kaisar.
"Sungguh Kaisar Xiao Jin adalah iblis sesungguhnya.."
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Imam Banong
ha ha ha ha 🤣🤣🤣🤣
2025-02-24
0
Nur Ahmad
kacau😂😂😂😂😂
2024-08-28
0
~_rainsky_~
hororr kali baah
2024-07-27
2