Part 2

"Gue nggak peduli kalian berkata apa. Tapi gue nggak akan tinggal diam saat kalian menghina keluarga gue. Karena bagi gue, mereka adalah segalanya di dunia ini."

_Keyra_

▫▫▫▫▫▫▫

"Eh, jangan dulu deh. Biar gue main-main sedikit sama nerd belagu ini dulu." kata Zea lagi.

Zea berdecih dan menatap Key dengan tatapan merendahkannya. "Gue heran deh, kenapa orang semiskin lo bisa masuk sekolah yang elit ini?" ucap Zea sedangkan anggota gengnya hanya diam melihat kelakuan ketua mereka.

"Tahu apa lo tentang gue? Lebih baik lo berhenti atau lo akan menyesal selamanya!!" kata Key dingin.

"Bisa apa lo? Anaknya aja kayak gini, apalagi bonyoknya. Apa jangan-jangan ibu lo menjual diri untuk membiayai hidup kalian?" ejek Zea dan perkataan Zea kali ini sangat menyakiti hati Key.

"Nyindir diri sendiri yah? Lo yang harusnya tahu diri. Lo mau sekolah atau pergi ke club malam sih? Lihat baju lo! Kayak orang yang mau pergi ke club malam." cetus Key dengan nada sinisnya. Key ingin sekali rasanya melayangkan bogeman mentahnya ke wajah Zea yang di lapisi oleh bedak yang sangat tebal itu.

"Jaga omongan lo!!" bentak Zea dengan wajah yang sudah mulai memerah karena menahan rasa malu dan marahnya.

"Harusnya yang jaga omongan itu LO. Seenaknya aja lo ngatain nyokap gue."

"Emang gitu kan kenyataannya?" tanya Zea lalu tertawa sinis.

Plakk~

"Ini akibatnya karena lo udah berani ngerendahin nyokap gue." ujar Key marah. Hancur sudah rasa kesabarannya kali ini.

Murid yang ada di kantin hanya memandang Key dengan tatapan sinis, benci, tertarik, dan ada juga yang menatap Key dengan tatapan kagum. Contohnya geng most wanted boys sekolah.

'berani banget tuh nerd' batin Rafa.

'queen bulliying vs nerd girl..menarik' kagum Mike.

'besar juga nyalinya' batin Kelvin.

'wow.hebat' kagum Aji.

'adik gue emang the best' batin Axel bangga.

Zea menjambak rambut Key dengan kuat karena Key menampar pipinya. Rasa perih itu masih terasa jelas di pipinya.

Axel yang melihat adik kesayangannya di jambak oleh Zea merasa marah, tapi ia berusaha memendam kemarahannya karena ia tahu bahwa adiknya itu tidak akan menyerah dengan mudah bahkan ia akan membalasnya dengan yang lebih kejam.

Key mencengkram tangan Zea dengan mudahnya, lalu ia memelintir tangan Zea sehingga Zea mengerang kesakitan.

"Makanya lo jangan berani-beraninya sama gue. Apalagi kalau lo sampai merendahkan keluarga gue. Gue nggak akan segan-segan membuat hidup lo sengsara. Ngerti lo?!" kata Key dingin lalu pergi keluar dari kantin dengan acuhnya. Ia mengabaikan tatapan sinis, benci, dan tatapan tak percaya yang mengarah kepadanya.

Tasya mengejar sahabatnya itu. Dia sangat kenal dengan sahabatnya yang satu itu, Key memang paling tidak suka kalau keluarganya di rendahkan oleh orang lain. Sedangkan teman Zea atau lebih tepatnya dayang-dayang Zea mengantarkan Zea ke UKS. Kenapa dayang-dayang? Karena mereka mau saja di suruh ini itu oleh Zea. Jadi, anggap saja mereka dayang-dayang Zea. Kalau Most wanted boys malah terbengong-bengong, kecuali Axel tentunya.

"Gila, gila, gila, tuh cewek berani banget sama Zea." ucap Mike histeris.

"Iuh kok lo jadi histeris kayak cewek sih?" tanya Kelvin dengan ekspresi jijiknya.

"Hehe.. Gue kaget aja melihat tuh nerd." cengir Mike.

Axel, Aji, dan Rafa cuma diam karena kelakuan sahabatnya yang satu itu memang lebay.

"Udah deh. Mending kita memesan makanan aja. Nanti jam istirahat keburu habis." kata Axel.

"Hm."

****

"Huft! Baru hari pertama sekolah aja gue udah di bully. Gue harus menghilangkan bully di sekolah ini." gumam Key kesal.

Sekarang ini, Key berada di ruang khusus pemilik sekolah karena ia malas untuk kembali ke kelas, sekali-kali bolos nggak papa lah. Kan nggak asik kalau menjadi murid teladan terus wkwk.

Key mengambil handphonennya yang berada di dalam saku rok. Saat ia membuka handphone, ternyata sudah banyak sekali notif dari Tasya.

Tasya: Eh, lo dimana?

Tasya: Kok nggak balik ke kelas?

Tasya: Gue kesepian nih😢

Tasya: Key!

Tasya: Hello Key sayangku!😘

Tasya: Where are you?

Tasya: Jawab dong, Key!😐

Tasya: Jangan buat gue khawatir deh.

Tasya: Gurunya udah masuk nih. Mending lo cepat-cepat deh ke kelas.

Key: Gue di ruang khusus.

Key: Males😪😪

Key: Makanya cari pacar sana, biar nggak kesepian wkwk.

Key: Bilangin aja gue lagi di UKS ke guru yang sedang mengajar yah.

Tasya: Oh, oke. Gue belajar dulu, bye!

Key menghela nafas karena Key merasa sangat bosan sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk tidur sebentar untuk menghilangkan rasa lelahnya.

****

"HELLO!!!!! KEY YANG CANTIK DAN IMUT SUDAH PULANG!!! MANA RED KARPETNYA?" teriak Key yang membahana di dalam rumah megahnya.

"Aduh princess, nggak usah teriak-teriak gitu deh." protes Ara.

"Hehe.. Key ke kamar dulu yah, mom."

Key langsung berlari ke kamarnya untuk menghindari omelan Ara. Setibanya di dalam kamar, lagi-lagi ia mendapatkan pesan dari Tasya.

Tasya: Main ke mall yuk!

Key: Oke.

Key langsung bersiap-siap, memakai baju kaos yang berwarna abu-abu, rambut yang awalnya ia kepang langsung di gerai dan tak lupa juga untuk menghapus make up yang menutupi wajah cantiknya.

Inilah Key yang sebenarnya. Cantik. Putih. Rambut panjang bergelombang. Dan warna mata biru laut.

Tak lama kemudian terdengar teriakan Ara. "PRINCESS!!! CEPAT TURUN KE BAWAH!! TASYA SUDAH DATANG."

"IYA, MOM." balas Key tak kalah kencang.

Skip--

Setibanya di mall mereka berdua langsung menjadi pusat perhatian.

Siapa sih yang nggak terpesona sama Keyra Angelia Alexander? Bukannya Key bermaksud sombong, tapi begitulah kenyataannya.

'Ihh siapa tuh cewek? Cantik banget.'

'Dua bidadari turun dari langit kayaknya nih.'

'Mereka cantik sekali, apalagi yang memakai baju berwarna abu-abu.'

'Bodynya goals banget.'

'Nggak kuat aku melihatnya.'

'Perfect.'

'Eh? Mereka kan keluarga Alexander dan keluarga Leonardo.'

'Mau nggak jadi pacar abang?'

Dan lain lainnya.

Banyak sekali tatapan memuja ke arah nereka. Key dan Tasya risih sih sebenarnya tapi itu kan hak mereka.

"Lo mau beli apa, Key?"

"Gue pengen beli make up dan pewarna rambut aja."

"Gue juga deh, setelah itu kita ke cafe yah."

"Oke."

Akhirnya mereka membeli make up dan pewarna rambut, setelah itu mereka langsung pergi ke cafe.

Key memesan nasi goreng seafood dan jus strawberry sedangkan Tasya memesan spagetti dan jus mangga.

Sambil menanti pesanan, Key memainkan ponselnya dan mencari tahu tentang Zea. Ternyata perusahaannya bekerja sama dengan perusahaannya.

Tunggu saja pembalasan gue kalau lo membully gue lagi, Zea. Batin Key. Ia tersenyum devil.

"Ehh, Key jangan senyum kayak gitu dong! Gue takut nih. Emang lo lihat apaan tuh?"

"Haha. Cuma mencari data orang yang sudah bermain-main dengan gue." ucap Key sambil tersenyum sinis.

"Ohh." ucapnya mengangguk mengerti.

"Ini pesanannya, nona." ucap pelayan.

Oh ya, cafe ini adalah milik Key makanya mereka memanggil Key nona sebab Key nggak suka dipanggil nyonya, serasa gimana gitu hehe.

"Iya, thanks." sahut mereka berbarengan.

Setelah pelayan itu pergi, Key kembali mengeluarkan unek-uneknya kepada Tasya. "Huft.. Gue kesal banget, baru hari pertama udah ada yang bully gue."

"Haha yang sabar, biar mereka bermain-main dulu baru kita yang main."

"Betul tuh."

Tiba tiba ada yang menghampiri mereka serta menyapa mereka. "Hai!!"

-Tbc-

Terpopuler

Comments

BINTANG PENGHACUR

BINTANG PENGHACUR

kayak alay gitu jijik gw princess oh princess 🤢🤮

2021-12-15

0

lelah sekali

lelah sekali

lanjut

2021-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!