12

Berurusan dengan orang yang beraneka ragam pemikiran, beraneka ragam tabiat dan watak, serta bermacam-macam akhlaq. Butuh kesabaran, butuh kehati-hatian, dan terkadang ada yang perlu diabaikan

__________________________________________________

"Kok tante sih, mama kan mamanya Aina," Aina tampak berkaca-kaca mendengar penuturan Rika yang tidak menyebut dirinya sebagai ibunya Aina. Bibirnya tampak mayun dan menunduk. Bahkan isakan hampir terdengar dari mulut mungilnya.

Rika merasa bersalah karena sudah membuat hati anak kecil ini begitu sedih. Biarlah kali ini ia yang mengalah, ia hanya takut kalau dia disangka sebagai penculik. "Iya sayang, anak mama," ucap Rika tulus sambil membelai lembut surai panjang Aina, ia berusaha menenangkan Aina agar tidak menangis, bisa-bisa ia disebut sebagai perempuan jahat kalau sampai membuat anak semanis Aina menangis.

Seketika Aina menatap Rika, senyum di bibirnya telah terbit. Ia kembali ceria seperti awal pertemuan mereka tadi. Aina menubruk badan Rika dan memeluknya erat, ia benar-benar bahagia karena sudah menemukan sosok ibunya.

Rika membalas pelukan Aina, ia merasa menghangat dan menjalar hingga kehatinya, ia benar-benar menyukai gadis ini, gadis yang ada didalam pelukannya. Bahkan gadis ini bisa melupakan kesedihannya dalam sekejap.

"Mama, Aina kesini bersama Om, tapi Omnya masih diluar. Dia sibuk dengan telponnya," cerocos Aina yang sudah melepaskan pelukannya pada Rika, ia sudah mengambil coklatnya ditangan Rika.

"Omnya pakai baju apa?" tanya Rika lagi untuk memastikan orang yang tadinya bersama Aina.

"Om ganteng ma, dia pakai baju warna merah maron. Masa mama lupa sama om," Aina sibuk mempermainkan bungkusan coklat yang ada ditangannya.

Rika mengerutkan dahinya saat mendengar penuturan Aina. Benar deh, sepertinya Aina memang salah dalam mengenali orang. Mungkin saja ia salah lihat orang ataukah penglihatannya yang sedang terganggu. Rika menatap lekat kearah mata bulat tersebut, begitu indah dan sangat polos. Rika mengerjap saat Aina menyentuh tangannya.

"Kita cari Omnya Aina dulu yuk!" ajak Rika sambil mendorong trolly yang sudah terisi dengan keperluan yang dibutuhkannya. Ia berjalan kearah kasir bersama Aina digandengan tangannya. Tampak beberapa orang menyapa dan memperhatikan mereka, karena mereka terlihat seperti ibu dan anak. Mereka menduga kalau Rika dan Aina memang ibu dan anak, apalagi Aina selalu memanggil Rika dengan sebutan mama. Itu sebenarnya membuat Rika tidak merasa nyaman namun ia tidak berdaya karena Aina akan sedih apabila ia menolak panggilan tersebut.

"Wah, anak ibu manis sekali," celetuk si kasir saat tiba giliran mereka untuk mrmbayar belanjaan. Aina memang terlihat menggemaskan dimata siapa saja, Rika saja sudah jatuh cinta padanya pada saat pertama kali melihatnya, apalagi ia memang sangat menyukai anak-anak dan juga mrndamba seorang anak namun karena kehidupan mereka yang terlalu susah ekonominya sehingga ia harus menundanya terlebih dahulu.

Rika hanya tersenyum saja mendengar penuturan kasir tersebut, ia melirik kearah Aina yang sibuk dengan coklat ditangannya.

"Benar-benar manis dan cantik,"ucapnya lagi sambil mengambil belanjaan Rika dan menghitungnya. Rika menyerahkan uangnya setelah semua belanjaannya ditotal.

"Ini Bu belanjaannya, terima kasih sudah berkunjung," ucapnya dengan sopan sambil menganggukan kepalanya. Tidak lupa ia menyapa Aina yang hanya diam saja menatap kearahnya bahkan ia seolah tidak perduli sama sekali dengan keadaan disekelilingnya.

"Ya, sama-sama." Rika meraih tas belanjaannya tersebut sambil menggiring Aina keluar dari supermarket tersebut. Ia tampak heran melihat Aina yang tidak banyak bicara seperti mereka pertama kali bertemu tadi. Apa ada yang salah dengan anak ini ataukah ia sedang memikirkan omnya yang menghilang dan belum menemukannya. Rika tampak kasihan menatap Aina yang tetap asyik dengan coklat ditangannya.

Mata Rika tak henti-hentinya memperhatikan setiap orang yang berada diluar supermarket tersebut. Bahkan ia juga tak segan-segan bertanya pada orang-orang yang berada disana, mengenai keberadaannya om Aina yang seperti disebutkan oleh Aina dengan ciri-cirinya tersebut.

Rika menarik napasnya lelah, ia masih berada diluar supermarket. Usahanya untuk mencari orang tuanya Aina selama 40 menit sia-sia. Ia sama sekali tidak melihat batang hidung orang yang dimaksud oleh Aina. Sedangkan Ainanya sudah tertidur pulas di pangkuannya sejak tadi. Rupanya ia sangat mengantuk sehingga saat diajak semua orang yang ditemuinya berbicara, ia hanya diam saja. Rika membelai lembut surai panjang Aina. Ia menatap sosok kecil tersebut yang sudah salah menduga dirinya sebagai ibunya.

Rika harus berbuat apa dan bagaimana. Tidak mungkin ia membawa pulang anak orang, nanti bisa-bisa ia disangka sebagai penculik karena membawanya tanpa izin dari orang tuanya. Namun, ia juga tidak mungkin untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti disini. Cukup lama ia termenung disini hingga ada seseorang yang menghampirinya dan berdiri tepat dihadapannya. Namun Rika sama sekali tidak menyadarinya karena ia sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Non Aina! Duh... kok malah tidur disini sih," ucap orang itu hingga membuyarkan lamunan Rika. Ia menatap kearah Aina dengan perasaan yang tidak nyaman. Bisa-bisa ia dimarahi oleh majikannya saat tahu kalau Aina tertidur didepan supermarket dan dipangkuan orang yang tidak dikenal.

Rika memperhatikan penampilan orang yang berada didepannya ini dengan seksama. Ia bukan seperti orang jahat yang ingin menculik anak-anak. Ia juga tahu tentang nama anak ini. Apa dia omnya Aina, tapi Aina bilang kalau omnya masih muda dan pria ini terlihat sedikit tua.

"Bapak siapanya Aina ya?" tanya Rika dengan masih menatap lekat kearah lelaki yang berkisaran 40 tahunan itu. Lelaki itu terlihat mengenakan seragam sopir, seperti sopir pribadi.

Lelaki tersebut mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan Rika barusan. Apa Rika sama sekali tidak mengenali dirinya yang sudah berpakaian sopir begini. "Saya sopir pribadinya tuan muda, Non. Nama saya Rahmat. Kebetulan tuan mudanya sedang pergi karena ada keperluan mendadak, jadi saya yang disuruh menjemput non Aina disini." Rahmat menjelaskan.

Rika mengerutkan dahinya bingung, tuan muda? Siapa itu, dia tidak tahu sama sekali. Ia hanya mengangguk saja. Ia tidak percaya kalau ada orang yang masih bisa melepaskan pengawasannya pada anak sekecil Aina. Padahal bahayanya sangat besar bahkan akhir-akhir ini kejahatan banyak mengintai anak kecil.

"Apa Non temannya tuan muda?" Rahmat memberanikan diri untuk bertanya karena ia melihat kalau Aina begitu akrab dengannya. Tidak mungkin lah Aina akan mau dengan orang asing yang baru dikenalnya karena Aina anak yang tidak mudah akrab dengan siapa saja apalagi dengan orang yang baru dikenalnya. Walaupun ia tidak pernah melihat keberadaan wanita cantik ini di sekeliling tuan mudanya, namun ia yakin kalau wanita ini adalah wanita baik-baik.

"Eh," kaget Rika setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Rahmat. Apa harus dekat dengan tuan muda dulu kalau mau mengenal Aina, bingung Rika didalam hati. Ia menatap kearah Rahmat dengan tidak nyaman. "Saya bukan temannya tuan muda, saya hanya kebetulan bertemu dengan Aina didalam tadi, ia terlihat sendirian." jawab Rika.

Rahmat menatap tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh wanita didepannya ini. Tidak mungkin Aina tidak mengenalinya, sedangkan Ainanya tertidur begitu nyaman di dalam dekapan wanita tersebut. Ia berusaha mencari kebenaran dimata Rika, wanita itu terlihat berkata jujur.

"Yaudah kalau begitu, Bapak angkat saja non Ainanya kemobil Bapak," ucap Rika setelah melihat keterdiaman lelaki didepannya ini. Ia ingin menyerahkan Aina yang berada di pangkuannya kepada Rahmat. Namun bukannya terlepas, Aina malah mengeratkan pelukannya, ia tidak ingin dilepaskan. Bahkan Aina semakin menempel seperti seekor kuala hingga Rika tampak kesusahan, namun ia tetap bersikap biasa saja.

**********

Terpopuler

Comments

Isam Amoy

Isam Amoy

Lanjut aja thor

2021-03-20

0

~Amaa🌹

~Amaa🌹

author nya bikin linglung nih

2020-11-21

0

Mhey Ondang Winerungan

Mhey Ondang Winerungan

jgn2 keslhan org lain d'masa lalu...
& Rika lah yg jdi korban..
apa mgkn Rika punya kembaran/ saudara..???

2020-10-18

6

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Peringatan
3 Nasehat Seorang Sahabat
4 Wanita Penggoda
5 Warteg dan Rendang
6 Tidak Punya Uang
7 Marah
8 7
9 8
10 9
11 10
12 11
13 12
14 13
15 14
16 15
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 Bergejolak
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 Perdebatan Eland dan Anton
38 Kejadian di Danau Biru
39 Kekontrakan Rika
40 Apa Hubungan Mereka?
41 40
42 41
43 42
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 57
59 Pesta
60 59
61 60
62 61
63 62
64 Kedatangan Pria Asing
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71
73 72
74 73
75 Pagi Hari di Meja Makan
76 Ternyata Bukan Dia
77 Bertemu Angga
78 Pingsan
79 Pelampiasan
80 Pulang
81 Ma'af
82 Sesal dan Airmata Angga
83 Gelisah
84 Perlu Waktu
85 Perjalanan Yang Mencengangkan
86 Ketakutan
87 Pencarian
88 Pencarian 2
89 Siapa Sebenarnya Eland?
90 Sosok Eland Dan Erland
91 Sebuah Usaha
92 Di Sekap
93 Berita Buruk dan Berita Baik
94 Pertemuan Ayah dan Anak
95 Lorong Rahasia
96 Penelusuran
97 Tawanan Kabur
98 Usaha Untuk Melarikan Diri
99 Tertangkap Lagi
100 Upaya Penyelamatan
101 Ciuman Yang Gagal
102 Kesal
103 Khawatir
104 Bau
105 Heran
106 Hamil
107 Ngidam
108 Berita Buruk
109 Kedatangan Eland
110 Masakan Kepala Ikan
111 Anak Kembar
112 Akhir Manis Perjalanan Cinta
113 Extra Part : Melahirkan
114 Ektra Part : Helena
115 Extra Part : Masa Lalu Yang Hilang
116 Extra Part : Kabar Tidak Menyenangkan
117 Extra Part : Akhir Yang Bahagia (The End)
118 Pengenalan Tokoh
119 20 Tahun Kemudian
120 Berkunjung Kerumah Eland
121 Penolakan Anggia
122 Fitting Gaun Pengantin
123 Calon Mertua vs Calon Menantu
124 Apotek
125 Keberatan
126 Rahiyang
127 Rahiyang 2
128 Tidak Percaya
129 Dipercepat
130 Pernikahan
131 Malam Pertama
132 Rencana Bulan Madu
133 Pindahan
134 Kebenaran Status Anggia dan Akhmar
135 Kecurigaan Angga
136 Teguran
137 Kecurigaan Daffa Tentang Jamu
138 Jamu
139 Hamil?
140 Biasa Saja
141 Mabuk
142 Pengakuan
143 Penelusuran
144 Kabar Buruk
145 Pencarian
146 Makam
147 Berubah
148 Gadis Tomboy
149 Kebenaran Yang Lain
150 Pernikahan Kedua
151 Kemarahan Daffa
152 Rumah Mama
153 Istri Kedua
154 Penolakan Daffa
155 Kegelisahan Daffa
156 Kebersamaan Azza Dan Daffa
157 Kesepakatan Daffa Dan Alfa
158 Ruangan Pribadi
159 Ruang Makan
160 Keputusan
161 Permintaan Rahiyang
162 Kegilaan Rahiyang
163 Pertahanan
164 Pernyataan Cinta
165 Perjalanan Bulan Madu
166 Bulan Madu 2
167 Tercubit
168 Perasaan Yang Lain
169 Canggung
170 Malu
171 Tidak Senang
172 Perasaan Yang Sama
173 Penyelidikan Yang Gagal
174 Mawar Merah
175 Lelaki Misterius
176 Mencari Tahu
177 Lelaki Aneh
178 Kenyataan
179 Hamil
180 Mahya
181 Pergi ke Rumah Tahanan
182 Syukuran
183 Kejutan Dibalik Syukuran
184 Kenyataan Yang Sebenarnya
185 Ngidam
186 Di Balik Pintu
187 Berusaha Meyakinkan
188 Memberikan Privasi
189 Menghindar
190 Pertemuan di Kafe
191 Penolakan
192 Kegelisahan Aina
193 Lamaran
194 Pertunangan
195 Permintaan Wanita Hamil
196 Mendayung
197 Di Hadang
198 Merindu
199 Persiapan
200 Pernikahan
201 Malam Pertama
Episodes

Updated 201 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Peringatan
3
Nasehat Seorang Sahabat
4
Wanita Penggoda
5
Warteg dan Rendang
6
Tidak Punya Uang
7
Marah
8
7
9
8
10
9
11
10
12
11
13
12
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
Bergejolak
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
Perdebatan Eland dan Anton
38
Kejadian di Danau Biru
39
Kekontrakan Rika
40
Apa Hubungan Mereka?
41
40
42
41
43
42
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
57
59
Pesta
60
59
61
60
62
61
63
62
64
Kedatangan Pria Asing
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71
73
72
74
73
75
Pagi Hari di Meja Makan
76
Ternyata Bukan Dia
77
Bertemu Angga
78
Pingsan
79
Pelampiasan
80
Pulang
81
Ma'af
82
Sesal dan Airmata Angga
83
Gelisah
84
Perlu Waktu
85
Perjalanan Yang Mencengangkan
86
Ketakutan
87
Pencarian
88
Pencarian 2
89
Siapa Sebenarnya Eland?
90
Sosok Eland Dan Erland
91
Sebuah Usaha
92
Di Sekap
93
Berita Buruk dan Berita Baik
94
Pertemuan Ayah dan Anak
95
Lorong Rahasia
96
Penelusuran
97
Tawanan Kabur
98
Usaha Untuk Melarikan Diri
99
Tertangkap Lagi
100
Upaya Penyelamatan
101
Ciuman Yang Gagal
102
Kesal
103
Khawatir
104
Bau
105
Heran
106
Hamil
107
Ngidam
108
Berita Buruk
109
Kedatangan Eland
110
Masakan Kepala Ikan
111
Anak Kembar
112
Akhir Manis Perjalanan Cinta
113
Extra Part : Melahirkan
114
Ektra Part : Helena
115
Extra Part : Masa Lalu Yang Hilang
116
Extra Part : Kabar Tidak Menyenangkan
117
Extra Part : Akhir Yang Bahagia (The End)
118
Pengenalan Tokoh
119
20 Tahun Kemudian
120
Berkunjung Kerumah Eland
121
Penolakan Anggia
122
Fitting Gaun Pengantin
123
Calon Mertua vs Calon Menantu
124
Apotek
125
Keberatan
126
Rahiyang
127
Rahiyang 2
128
Tidak Percaya
129
Dipercepat
130
Pernikahan
131
Malam Pertama
132
Rencana Bulan Madu
133
Pindahan
134
Kebenaran Status Anggia dan Akhmar
135
Kecurigaan Angga
136
Teguran
137
Kecurigaan Daffa Tentang Jamu
138
Jamu
139
Hamil?
140
Biasa Saja
141
Mabuk
142
Pengakuan
143
Penelusuran
144
Kabar Buruk
145
Pencarian
146
Makam
147
Berubah
148
Gadis Tomboy
149
Kebenaran Yang Lain
150
Pernikahan Kedua
151
Kemarahan Daffa
152
Rumah Mama
153
Istri Kedua
154
Penolakan Daffa
155
Kegelisahan Daffa
156
Kebersamaan Azza Dan Daffa
157
Kesepakatan Daffa Dan Alfa
158
Ruangan Pribadi
159
Ruang Makan
160
Keputusan
161
Permintaan Rahiyang
162
Kegilaan Rahiyang
163
Pertahanan
164
Pernyataan Cinta
165
Perjalanan Bulan Madu
166
Bulan Madu 2
167
Tercubit
168
Perasaan Yang Lain
169
Canggung
170
Malu
171
Tidak Senang
172
Perasaan Yang Sama
173
Penyelidikan Yang Gagal
174
Mawar Merah
175
Lelaki Misterius
176
Mencari Tahu
177
Lelaki Aneh
178
Kenyataan
179
Hamil
180
Mahya
181
Pergi ke Rumah Tahanan
182
Syukuran
183
Kejutan Dibalik Syukuran
184
Kenyataan Yang Sebenarnya
185
Ngidam
186
Di Balik Pintu
187
Berusaha Meyakinkan
188
Memberikan Privasi
189
Menghindar
190
Pertemuan di Kafe
191
Penolakan
192
Kegelisahan Aina
193
Lamaran
194
Pertunangan
195
Permintaan Wanita Hamil
196
Mendayung
197
Di Hadang
198
Merindu
199
Persiapan
200
Pernikahan
201
Malam Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!