Apa yang terjadi di kelas itu?!
"UWAAAA!"
Dennis berlari dan bertindak ketakutan. Ia keluar dari dalam kelasnya itu. Tiap ia berlari, dia selalu merasakan sesuatu yang membuatnya merinding. Ada yang mengikutinya dari belakang.
Sampai akhirnya, Dennis berlari sambil menengok ke belakang. Lalu tanpa sadar, ia pun telah menabrak seseorang di depannya.
Ah! Ternyata orang yang Dennis tabrak itu adalah Rei. Teman-temannya yang lain akhirnya bisa menemukan dirinya.
"Dennis! Kau di sini ternyata!" ujar Rei tidak percaya.
"Wah! Akhirnya kami menemukanmu!" Akihiro merangkul tubuh Dennis. Ia senang, temannya itu dapat ditemukan kembali dalam keadaan baik-baik saja. Tapi, sepertinya sedang tidak baik-baik saja. Akihiro merasakan tubuh Dennis bergetar. Ia pun melepaskan rangkulannya itu.
"Dennis, ada apa?" tanya Akihiro.
Dennis tidak menjawab. Semuanya pun bingung. Mereka semakin khawatir saat Dennis memasang raut wajah seperti orang ketakutan itu.
"Dennis, kau baik-baik saja, kan?" tanya Mizuki.
Dennis tetap diam. Rei tidak sabaran. Ia semakin geram saja. "Dennis! Apa ada masalah?!" tanya Rei keras, tapi tidak membentak.
Dennis pun tersentak kaget. Ia tidak berani menjawab. Karena ia tidak mau teman-temannya jadi ketakutan juga. "Ah! Semuanya baik-baik saja, kok." Dennis berusaha untuk tersenyum.
"Yakin?"
"I–iya." Dennis mengangguk cepat.
Yuni menatap tajam pada Dennis. Ia berjalan melewati Dennis. Dennis terkejut. Ia pun langsung meraih tangan Yuni dan menghentikan langkahnya. Yuni menengok ke belakang. "Jangan ke sana!" larang Dennis.
Yuni hanya diam dengan tatapan datarnya tanpa ekspresi. Tak lama setelah itu, Yuni pun diam. Dennis melepaskan tangan Yuni. Tapi, tiba-tiba saja Yuni kembali bergerak maju ke depan.
Dennis berlari. Ia menghalangi jalan Yuni dari depan. "Yuni! Jangan ke sana!"
"Kenapa?" tanyanya dengan nada samar.
"Eh, anu..., ah! Intinya tidak boleh!" Dennis
kembali membentangkan kedua tangannya. Ia juga menghalangi teman-temannya yang lain. Padahal, semuanya ingin masuk ke kelasnya masing-masing.
"Dennis! Ada apa? Aku ingin mengambil tasku di kelas!" bentak Rei.
Dennis menggeleng cepat. "Tidak boleh! Kalian tidak boleh lewat!"
"Den, kau melawan kakak kelas! Itu tidak baik! Sekarang, minggir lah!"
"Tidak. Aku...."
Tap, tap, tap....
Dennis terkejut. Ternyata Akihiro telah berhasil melewati dirinya. Anak laki-laki itu berlari menuju kelasnya. Dennis akan mencegahnya. Tapi terlambat. Akihiro sudah masuk ke dalam kelas 3-C itu.
Lalu tak lama setelah masuk, semuanya melihat Akihiro kembali keluar dari kelas itu. Ia berteriak ketakutan sambil menunjuk-nunjuk ke dalam kelas.
Semuanya semakin penasaran saja. Yang lainnya juga berlari ke arah kelas itu dan menerobos halangan dari tubuh Dennis. Akhirnya, semuanya pun melihat adegan sadis di dalam kelas mereka.
"Ke–kenapa mereka bisa seperti itu?!" tanya Rei pada Dennis.
"Maaf! Aku tidak tahu! Aku juga takut." Dennis mengibaskan kedua tangannya ke depan sambil menggeleng cepat.
"Te–teman-teman kita seperti Teru Teru Bozu!"
(Teru Teru Bozu adalah boneka penangkal hujan dari Jepang. Boneka itu terlihat lucu. Pada lehernya diikatkan benang lalu digantungkan di depan pintu/jendela)
Mizuki juga terkejut. Ia mengangguk setelah mendengar kata Akihiro tadi. "Benar! Mirip seperti Teru Teru Bozu! Tapi ini lebih menyeramkan!"
"Sial! Sial! Teman-teman kita! Kenapa bisa jadi seperti ini?!" Akihiro mengeluarkan semua amarahnya. Ia geram sekali saat melihat semua teman-temannya berakhir seperti itu. Akihiro memukul-mukul tembok dan pintu kelas berkali-kali.
Semuanya hanya diam saja sambil menundukkan kepalanya untuk berduka dan menerima kepergian teman-teman mereka. Dennis dan temannya tidak bisa melakukan apa-apa lagi pada teman sekelas mereka yang sudah meninggal tanpa sebab yang jelas.
"Sepertinya, Chika sudah mulai mencari teman barunya." Ujar Yuni tiba-tiba dengan nada pelan.
"Oh tidak! Itu artinya... Chika telah...."
BUM!
Semuanya terkejut. Mereka langsung menengok ke arah lorong ke kantin. Dari arah sana, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang sangat kuat. Semuanya pun langsung berlari ke arah suara itu.
Saat sampai di sana, mereka melihat ada banyak asap hitam di sekeliling kantin. Lalu tak lama kemudian, muncul beberapa api yang mulai semakin besar dari depan pintu. Semuanya takut ledakan dari dalam kantin itu akan terjadi lagi.
"KYAAAAA!"
Seseorang baru saja lewat di depan mereka. Itu Shanti. Anak itu adalah teman kelas sebelahnya Akihiro. Karena tidak mau kehilangan temannya lagi, Akihiro pun mengejar anak yang baru saja lari itu.
Setelah Akihiro pergi, tiba-tiba saja, pintu di kantin yang ada di depan Dennis dan yang lainnya itu bergerak dan terbuka sendiri. Lalu, dari dalam sana ada seseorang yang terjatuh di depan Mizuki. Keadaan orang itu sangat mengerikan. Kepalanya tertancap benda lancip dan seluruh tubuhnya gosong dan penuh dengan luka bakar. Semuanya mengira kalau orang itu adalah penjaga kantin!
Karena ketakutan setelah melihat mayat itu, Mizuki pun berlari kembali ke belakang. Karena tidak mau terjadi sesuatu yang buruk pada Mizuki, Rei pun juga berlari mengejar anak perempuan itu.
Di depan kantin hanya tersisah Dennis, Adel dan Yuni saja. Dennis melirik ke Yuni. Sepertinya, anak itu lebih tenang dibanting dengan Adel dan anak-anak yang lainnya.
"Ka–kakak! Kita pergi dari sini, yuk!" ajak Adel sambil menarik-narik tangan Dennis.
"Eh, tunggu sebentar!" Dennis menyipitkan matanya. Dia melihat sesuatu di dalam kantin yang penuh dengan kobaran api itu. Di dalam sana sepertinya ada orang lain yang berjalan mendekati pintu. Tapi sosok itu tidak jelas.
WUUSHHH....
Mata Dennis tersentak kaget. Secepatnya, ia pun langsung merunduk ke bawah. Lengah sedikit saja, kepala Dennis pasti sudah tertancap pisau terbang itu.
Pisau terbang itu tertancap di dinding. Lalu setelah itu, Dennis langsung berdiri kembali. Dia mengajak Adel dan Yuni untuk berhati-hati. Mereka mundur secara perlahan. Menjauh dari kantin itu.
Lalu tak lama kemudian, seseorang keluar dari dalam kantin. Ternyata itu adalah...
Chika!
Sosok Chika itu benar-benar muncul di hadapan mereka. Dia sedang menggenggam sebuah pisau dapur di tangannya. Wajahnya yang pucat dan rambut panjang yang hampir menutupi seluruh wajahnya itu, terlihat nyata dan menyeramkan!
Sebelum Chika mulai menyerang mereka lagi, Dennis secepatnya mengajak Adel dan Yuni untuk segera lari. Mereka berlari ke lorong sebelah kanan. Sementara, Chika hanya tersenyum-senyum sendiri. Ia juga melangkahkan kakinya. Hantu itu ternyata juga mengejar Dennis dan yang lainnya.
Setelah Chika, ada seorang lagi yang muncul. Dia adalah si satpam penjaga malam!
Si penjaga malam itu berjalan membawa palu raksasanya. Ia menuju ke lorong dekat dengan kelas 3-C!
Dennis dan teman-temannya berpencar. Mereka memiliki bahayanya masing-masing. Akankah mereka kembali dengan selamat?
To be Continued- Eps 16 >>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
✳️Nåtåßÿå_ßÿå✳️🐣
Oksigen mana oksigen..
Kenapa disini tdk ada oksigen, aku gk bisa bernapas😰😰🤢
2021-06-13
2
Nurhalimah Al Dwii Pratama
serem kok si penjaga mlm ikut"an si apa chisi...kan sma aja chisi sma chika
2021-05-24
0
Lasma
ih serem banget
lanjut baca
2021-03-03
0