Chika'S Terror In The School

Chika'S Terror In The School

Episode 1~ Orientasi

****

Setiap sekolah pasti ada penghuninya. Entah mereka itu bisa terlihat, atau hanya orang-orang berkemampuan khusus saja yang bisa melihatnya. Bagi yang bisa melihat makhluk-makhluk itu pasti tahu di mana keberadaan mereka.

   Para makhluk itu bisa ada di mana saja. Di halaman sekolah, di kelas mereka pasti ada, apalagi di kamar mandi, dan di lorong dan koridor sekolah, mereka pasti ada!

   Itulah sekolah Beautiful. D. High school, para makhluk-makhluk itu ada di mana-mana. Karena sekolah itu ANGKER!

   ****

   [Yah, kakak? Jadi bagaimana keputusanmu?] tanya seorang anak perempuan dengan suara lembutnya lewat telpon.

   "Iya. Aku bisa!" Jawab seorang laki-laki yang merupakan kakak dari anak perempuan itu.

   [Benarkah? Sungguh?]

   "Iya! Kakak besok akan ke sana."

   [Beneran nih, kak?]

   "Iya, benar."

   [Yesh! Oke kak, besok aku tunggu, ya?] Ujar anak perempuan itu dengan penuh semangat.

   Kedua adik kakak itu saling berbincang bersama. Lalu tak lama kemudian, mereka mematikan telponnya. Setelah itu, si laki-laki itu langsung turun dari atas tempat tidurnya, lalu berjalan dengan tergesa-gesa menuju dapur.

   "Ibu! Ayah!" panggil laki-laki itu sembari berjalan mendekati dapur. Kedua orangtuanya menyahut. Laki-laki itu berkata, "Aku sudah memilih keputusanku. Aku akan pergi besok!"

   Kedua orangtuanya tersenyum dengan perasaan lega. Anaknya akhirnya menerima ajakan orangtuanya. Ibunya sedikit bertepuk tangan.

   "Haha... Oke kalau itu yang kamu mau!"

   "Sekarang kamu bersiap-siaplah untuk keberangkatan besok." Ujar Ayahnya.

   "Oke!"

****

   Keesokan harinya....

   "Ibu, Ayah, aku berangkat. Aku akan merindukan kalian. Sampai jumpa dua tahun lagi."

   Kedua orangtuanya melambai. "Ya, sayang, hati-hati di jalan, ya!"

   "Baik-baik di sana, ya? Kami sayang padamu!"

   "Iya, iya. Aku juga sayang kalian. Saat ku sampai di sana, aku akan menghubungi kalian." Laki-laki itu memberi salam pada orangtuanya. "Dadah..., Aku berangkat dulu, ya!"

~

 

Namanya Dennis Efendy. Umurnya 17 tahun. Ia adalah seorang pelajar SMA. Tapi, ia akan pindah di pertengahan semester ke dalam sebuah asrama di desa. Saat ini, ia sedang berangkat menuju ke desanya untuk menemui adik dan neneknya di sana.

 

   Di dalam Bis, ia hanya melamun sambil menopang dagu dan menatap ke luar jendela. Memandangi jalan yang terlihat sepi dan banyaknya pepohonan yang terlihat segar. Mungkin saat ini, Bis itu telah sampai di jalan menuju ke pedesaan.

*TRING! *

Adiknya mengirim pesan pada Dennis. Isi pesan itu mengatakan kalau adiknya itu sudah tidak sabar lagi ingin menemui Kakaknya.

   Memang sudah lama sekali mereka berdua terpisah. Semenjak kakek mereka meninggal, Adelia yang merupakan nama dari adiknya Dennis itu harus tinggal di desa untuk menemani hidup neneknya.

Sudah 3 tahun lebih mereka tidak saling bertemu. Dan sekarang, adalah kesempatan yang bagus untuk mereka saling bertemu kembali. Tidak hanya untuk sementara, tapi selamanya. Karena setelah mereka bertemu kembali, Dennis dan Adel akan pergi ke sekolah baru mereka untuk belajar dan menetap di sana.

   2 jam kemudian, Bis itu akhirnya sampai. Dennis turun dari dalamnya, lalu berjalan beberapa meter untuk sampai di rumah neneknya. Ia membawa tas besar dan sebuah koper di genggamannya.

   "Akhirnya sampai di rumah nenek! Adel, kakak di sini. Aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu!"

   Tanpa menunggu lama lagi, Dennis pun berjalan cepat menaiki beberapa anak tangga kecil di teras rumah neneknya itu. Rumah itu, adalah rumah panggung yang terbuat dari kayu. Memang sudah terlihat tua, tapi rumah itu masih tetap nyaman untuk ditempati.

   Saat sampai di depan pintu, Dennis pun mengangkat tangannya sedikit. Ia akan mengetuk pintu itu. Tapi, entah kenapa, Dennis merasa agak ragu untuk mengetuk pintu itu. Ia menahan tangannya. Ia sedikit bergumam di depan pintu itu.

   "Tunggu dulu, nanti kalau aku masuk, apakah nenek akan menerimaku? Aku takut nenek masih marah kepadaku." Ucapnya dalam hati.

   Tak jauh dari pintu itu, ada 2 buah jendela. Dari dalam jendela itu, terlihat ada yang sedang mengintipi Dennis dari dalam sana. Siapa dia?

   Dennis masih merasa ragu untuk mengetuk pintu itu. Lalu, ia pun merasa ada yang aneh dengan rumah itu. Kenapa sepi sekali? Apa tidak ada orang di dalamnya?

   Dennis berbalik badan. Ia masih bergumam-gumam karena ia masih merasa ragu. Padahal hanya mengetuk pintu saja, loh!

Eh, kok tiba-tiba saja, suasana yang tadinya sepi akhirnya menjadi ramai. Tidak terlalu ramai. Lebih tepatnya tidak ramai. Tapi, Dennis mendengar sesuatu dari dalam rumah neneknya. Ada suara dari dalam sana. Sebuah suara langkah kaki seseorang yang sedang berlari. Pintu terbuka dengan cepat dan....

*BRAK! *

 "Kyaaaa... Kakak!"

   Dennis sangat terkejut dengan kehadiran adiknya yang mendadak dari dalam. Ia berteriak kegirangan saat bertemu dengan kakaknya itu. Adel memeluk kakaknya. Dennis merasa terdorong dengan kuat. Ia kehilangan keseimbangannya dan terjatuh bersama dengan pelukan adiknya.

   Tak lama setelah itu, nenek mereka pun muncul dari depan pintu. "Adel? Ada ribu-ribut apa di sini?"

   "Oh, ada nenek!"

   "Hah, itu nenek? Dia semakin tua saja. Oh iya, aku harus menyapanya." Batin Dennis.

   Dennis dan Adel bangun. Lalu mendekati nenek mereka. "Ah, nenek! Ini kakak, lho. Dia datang untuk menemui kita, nek!" kata Adel senang.

   Dennis mengulurkan tangannya. "Sudah lama tidak bertemu ya, nek! Aku kangen sama nenek."

   Dennis menggenggam tangan kanan neneknya. Ia akan mencium tangan neneknya. Tapi tiba-tiba saja, neneknya itu menarik paksa tangannya dari genggaman Dennis. Dennis terkejut.

   "Loh, nek? Kenapa–"

   "DIAM KAMU!" Dennis tersentak. Tiba-tiba saja neneknya itu membentaknya. "Beraninya kamu datang ke sini lagi, setelah apa yang kau lakukan pada suamiku dulu! Suamiku meninggal gara-gara kau! Nenek sangat kecewa padamu. Kau sudah membunuh Suamiku!" Lanjut nenek membentak.

   "Tidak. I–Itu tidak mungkin. Aku tidak berbuat seperti itu. Nenek hanya salah paham saja padaku!" Dennis membela dirinya.

   "Tunggu. Kenapa nenek membentak kakak? Memangnya apa salah kakak kepada kakek?" tanya Adel.

   "Kakakmu! Dia sudah membunuh suamiku! Kakakmu itu... A–aduh...."

   "Nenek?!"

   "Aduh, jantungku! Akh. Aaah...."

BRUK!

 "NENEK!" teriak Dennis dan Adel. Mereka terlihat panik karena tiba-tiba saja neneknya terjatuh. Mereka sangat khawatir. Lalu Adel melirik ke dalam rumah. Ia melihat sesuatu. 'Sesuatu' itulah yang telah membuat neneknya meninggal dunia. Suara tawa dan sosok yang mengerikan itu muncul di hadapan mereka tanpa mereka sadari.

   "Hihihi... Hihihi...."

****

1 Minggu kemudian....

Dennis masuk ke dalam kamar adiknya. Ia meminta izin pada Adel untuk memperbolehkan kakaknya masuk. Adel pun mengizinkannya. Dennis masuk. Ia berdiri di depan pintu.

   "Apa perasaanmu sudah membaik? Belakangan ini kamu terus mengurung diri di dalam kamar." Dennis memegang bagian belakang lehernya. Tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu yang membuatnya merinding. Tapi ia berusaha untuk tidak mempedulikannya.

   "Semenjak nenek meninggal, kau selalu berdiam diri di kamar. Jarang berbicara denganku dan pola makanmu juga berkurang. Apa kamu yakin tidak apa-apa? Apa kau tidak merasa kesepian di dalam kamar terus?" tanya Dennis.

   Adiknya itu sedang duduk menghadap ke depan dan membelakangi kakaknya. Adel menjawab, "Iya. Aku baik-baik saja, kok! Lagi pula, aku tidak sendirian. Aku masih punya teman."

   Dennis merasa bingung. Di kamar Adel itu tidak ada siapapun di sana. Tapi di depannya ada beberapa boneka kesukaan adiknya itu. Dennis pikir, boneka-boneka itulah yang menjadi teman Adel.

   "Oh iya, Del! Besok kamu mau, kan? Kita langsung pindah saja?" tanya Dennis. "Kita akan tinggal di sekolah Asrama yang ada di pinggir pedesaan jalan Bawang. No.14 itu. Ibu sudah mendaftarkan kita."

   "Iya, kak! Kita berangkat besok. Aku mau. Sekarang, bisa kakak keluar dulu? Aku ingin bermain lagi." Ujar Adel dengan suara yang agak dipelankan.

   "Iya! Kakak juga mau ke kamar. Kau nanti keluarlah, ya? Kita makan malam bersama!"

   Adel tidak menjawab. Dennis pun keluar dari kamar adiknya. Ia menutup pintu. Adel kembali berbicara sendiri. Ia menatap ke arah bangku kosong yang ada di depannya.

   "Kakak sudah pergi. Sekarang ayo kita lanjutkan permainannya, Temanku! Sudahlah, ayo kita main saja."

   "Iya."

   Seseorang di dekat Adel itu berbicara dengan nada samar-samar. Tapi, ternyata di depannya itu tidak ada siapapun. Ia berbicara dengan siapa?!

   "Oh iya, besok aku akan pindah sekolah dengan kakakku. Apa kamu mau ikut?" tanya Adel pada 'Teman tak terlihat-nya' itu.

   "Iya...."

   "Yeay! Baguslah." Adel menepuk tangannya dengan gembira. "Kita bisa terus bersama!"

****

Keesokan harinya....

"Aku sudah siap! Sekolah baru, yeay. Menyenangkan sekali. Kuharap aku bisa bertemu dengan teman baruku! Hehe..." Dennis menengok ke belakang. "Adel, ayo! Kita harus berangkat. Apa kau sudah siap?"

   "Iya. Kak! Ayo! Aku dan temanku sudah siap!"

   Dennis terkejut. Ia merasa bingung. Ia berpikir sejenak. Adel punya teman? Tapi di sini hanya ada aku dan Adel. Apa di sini ada orang lain selain aku dan Adel? Ini aneh...

 "Ng, Adel?" panggil Dennis.

   "Ah, iya kak? Ada apa?" sahut Adel.

   "Sebelum kita jalan, kakak mau tanya satu hal padamu."

   "Apa kak?"

   "Siapa teman yang bersamamu itu? Di mana dia?" tanya Dennis.

   "Oohh, soal itu. Temanku bernama Chika. Dia ada di sini, kok! Dia itu adalah...."

BRRMMMM....

   "Ah, tunggu kak. Kita lanjut nanti saja! Lihat. Busnya sudah datang! Ayo kita pergi. Nanti telat!" Adel berlari menghampiri Bus yang sudah datang itu. "Ayo cepat, kakak!"

   "Ada yang Adel sembunyikan dariku!" batin Dennis yang mulai merasa curiga dengan tingkah laku adiknya itu.

****

Saat di dalam bis, Dennis dan Adel sedang berbincang bersama. Lalu tak lama kemudian, adiknya itu malah tertidur di pangkuan kakaknya. Dennis masih penasaran dengan teman yang dimaksud adiknya itu.

   Dennis bisa merasakan adanya orang ke tiga di bangku mereka. Tapi, Dennis tidak bisa melihatnya. Dia semakin penasaran. Tadinya, ia akan bertanya pada adiknya, tapi Dennis tidak tega membangunkannya adiknya itu.

****

   Setelah turun dari bus, mereka berjalan sebentar memasuki sebuah jalan kecil dengan semak-semak dan pepohonan di sekelilingnya. Tak lama kemudian, akhirnya mereka menemukan sekolah itu. Tempatnya memang terpencil, tapi ternyata Asrama itu benar-benar sangat besar.

   Dennis tidak menduga kalau sekolah barunya akan sebagus ini. Tapi anehnya, kenapa ada banyak patung seorang anak perempuan di pinggir jalan sebelum memasuki gerbang lingkungan sekolah. Patung dengan bentuk wajah yang sama. Apa maksudnya itu?

   "Nah, Adel. Di sinilah kita akan tinggal dan bersekolah mulai sekarang. Selamat datang di Beautiful. D. High School. Aku harap kau suka dengan sekolah ini, Del!"

Adel hanya mengangguk. Matanya masih melirik ke papan besar yang bertuliskan nama sekolah itu.

Lalu mereka kembali berjalan memasuki gerbang sekolahnya. "Di dalamnya lumayan besar. Banyak kamar yang kosong dan keamanannya juga ketat dan terjaga! Sekarang juga, ayo! Kita harus menemukan Ruang Gurunya untuk menemui kepala sekolah dan kita juga harus memberikan beberapa formulir dan dokumen pendaftaran, agar kita bisa masuk dan diterima di sekolah ini." Jelas Dennis. Lagi-lagi Adel selalu mengangguk. Lalu ia pun mengikuti langkah kakaknya.

   Lingkungan sekolahnya sangat sepi. Hanya ada beberapa anak murid yang ada di luar. Apa mereka semua berada di dalam kamar masing-masing, ya?

****

   "Oh, jadi kalian murid pindahan itu! Saya sudah lama menunggu kalian berdua. Formulirnya lengkap semua. Selamat! Kalian sudah diterima di sekolah ini." Ujar si Kepala sekolah.

"Ini kunci kamar kalian. Kamar kalian dipisah, tapi kamar kalian bersampingan! Kalian juga akan bertemu dengan teman sekamar kalian." Lanjut Ibu Kepala Sekolah itu sembari memberikan dua buah kunci kamar pada Adel dan Dennis.

   "Terima kasih, Bu!" ucap Dennis. Mereka berdua menerima kunci itu. Lalu mengucapkan salam dan pergi meninggalkan Ruang Guru. Mereka mencari kamar mereka. Ternyata berada di lantai 2. Dennis dengan no. kamar ke-54 sedangkan Adel nomor ke-55.

   Kamarnya tidak terkunci ternyata. Mungkin Ibu Kepala Sekolah itu memberikan Dennis kunci untuk cadangan saja. Dennis membuka pintu kamarnya secara perlahan. Lalu Dennis pun mulai memeriksa kamarnya. Ternyata dalamnya tidak terlalu luas, tapi sangat bagus dan lengkap. Dennis menyukainya. Tapi untuk saat ini, dia masih belum tahu siapa teman sekamarnya.

   Lalu setelah itu, Adel pun menuju ke kamarnya. Perlahan, ia membuka pintu kamarnya. Sedikit mengintip ke dalam dan Adel pun melihat ada seseorang di dalam sana. Seorang anak perempuan berambut pendek hitam sedang duduk di pinggir tempat tidurnya. Menghadap ke jendela dan membelakangi pintu.

   "Halo! Kamu pasti teman sekamarku, kan?" sapa Adel. Tapi anak itu hanya diam saja. "Halo? Kok, kamu diam?"

   Anak itu berdiri. Lalu ia pun menengok ke belakang dan menunjukkan wajahnya. Dennis terkejut. Tampang dari anak itu sangat menyeramkan. Mata panda yang besar dengan muka putih yang pucat. Tapi ia terlihat cantik dan imut dengan rambut pendek hitam dengan bandonya itu.

   "ya?" Anak itu pun menyahut.

   "Kamu pasti teman sekamarku, kan?" tanya Adel lagi.

   Anak itu menghembuskan nafas panjang, lalu kembali menengok ke arah Dennis dan Adel. Ia menjawab, "Iya, mungkin. Lalu kamu ini juga teman sekamarku?"

   Adel senang teman sekamarnya itu mulai berbicara padanya. "Iya. Aku teman barumu sekarang. Namaku Adelia! Aku anak pindahan baru. Salam kenal!"

   "Oh, namaku Yuni. Salam kenal." Suara anak itu terdengar datar dan dingin. Pandangannya juga biasa saja tanpa ekspresi. "Kau teman sekamar baruku, kan? Sekarang ayo masuk."

   "Iya, terima kasih. Aku masuk, ya?"

   Adel malangkah masuk. Tapi Dennis juga ikut dengan Adel. Adel pun langsung menyela kakaknya. " Eh, kakak mau ngapain? Jangan ikuti aku. Aku ingin ke kamarku sendiri. Kakak pergi ke kamar kakak saja." Dennis memasang wajah sedih. Apa dia khawatir dengan Adel?

   Adel tersenyum pada kakaknya. "Kakak jangan khawatir lagi. Aku akan baik-baik saja. Sekarang aku sudah punya teman yang selalu dekat denganku."

   Dennis mengangguk lalu tersenyum. "Oke deh kalau begitu. Kakak akan ke kamar kakak dulu." Dennis pergi. Adel pun melambai. Lalu dia masuk ke dalam kamarnya sendiri. Disambut hangat oleh teman sekamarnya itu.

****

Saat di kamar Dennis.... 

   Dennis menaruh kopernya di pinggir tempat tidurnya. Di dalam kamarnya itu ada 2 tempat tidur yang tersedia. Dennis yakin kalau ia pasti memiliki teman sekamar juga. Ia pun berbaring di atas tempat tidurnya yang ia pilih untuk berehat sebentar sambil memikirkan sesuatu.

   "Apa Adel akan baik-baik saja di kamar itu dengan temannya yang agak sedikit aneh? Aku jadi khawatir." Dennis terdiam sejenak. Ternyata suasananya sangat sepi sekali.

"Kenapa di kamar Adel sepi sekali? Apa yang sedang mereka lakukan saat ini? Sekarang aku sudah tidak merasakan keberadaan makhluk itu lagi. Apa dia sudah pergi bersama Adel?" Pikir Dennis tentang adiknya.

Lalu, ia pun memejamkan matanya. "Hah, aku tidak tahu ke mana makhluk itu pergi. Tapi yang penting sekarang, Adel ku bisa aman! Sekarang istirahat dulu...."

*

*

*

To be Continued- Eps 2 >>>>

Follow IG: @Pipit_otosaka8

Terpopuler

Comments

dunia cerita

dunia cerita

kapan yah terakhir kali ku baca ini kennya dah lama sekali nunggu cerita kedua gak update update akhirnya pindah ke aplikasi sebelah
tapi akhir akhir ini aku baca cerita genre horor jadi inget Ama cerita ini dan langsung download lagi ini aplikasi dan ternyata masih ada dan bahkan dah banyak ceritanya jadi terharu OMG

2024-03-19

1

omTe

omTe

dukuuuuuuungg

2024-03-03

1

Aldwiipratama El-syaki

Aldwiipratama El-syaki

yg w cary" game'y bikin banyak yg mati.....udh baca 3x d hp relmi,Vivo,Oppo sekarang Oppo lg

2023-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1~ Orientasi
2 Episode 2~ Awal
3 Episode 3~ Kamar
4 Episode 4~ Makhluk itu....
5 Episode 5~ Chisi
6 Episode 6~ Chisi, part 2
7 Episode 7~ Memulai Hari Pertama di Sekolah
8 Episode 8~ Siapa itu Chika?
9 Episode 9~ Rencana Malam Hari
10 Episode 10~ Si Penjaga Malam
11 Episode 11~ Menara Tua
12 Episode 12~ Gudang Belakang Sekolah
13 Episode 13~ Tentang Chika
14 Episode 14~ Mencari Petunjuk
15 Episode 15~ Kejadian Mengerikan
16 Episode 16~ Kejadian Mengerikan, part 2
17 Episode 17~ Kejadian Mengerikan, part 3
18 Episode 18~ Kejadian Mengerikan, part 4
19 Episode 19~ Kejadian Mengerikan, part 5
20 Episode 20~ Kejadian Mengerikan (Resolusi 1)
21 Episode 21~ Kejadian Mengerikan (Resolusi 2)
22 Episode 22~ Kejadian Mengerikan (Resolusi End)
23 Episode 23~ Rei dengan Mizuki?
24 Episode 24~ Perasaan Akihiro
25 Episode 25~ Perasaan Akihiro, part 2
26 Episode 26~ Selamat tinggal, Mizuki ( Chika's Terror in the School- End)
27 Q&A + Pengumuman
28 Diana's Terror in the School– Prolog
29 Episode 1– Diana
30 Episode 2– Telepon dari Ibu
31 Episode 3– Mimpi Buruk
32 Episode 4– Terbunuhnya Gadis Malang
33 Episode 5– Remedial
34 Episode 6– Menghubungi Rei
35 Episode 7– Bunuh Diri atau Dibunuh?
36 Episode 8– Mencari Pintu Masuk
37 Episode 9– Es Krim
38 Episode 10– Adiknya Mizuki
39 Episode 11– Serangan Hantu Malam
40 Episode 12– Rei Menghilang
41 Episode 13– Rei menghilang, part 2
42 Episode 14– Siapa pelakunya?
43 Pengumuman :(
44 Episode 15– Bukti
45 Episode 16– Pergi Meninggalkan Sekolah
46 Episode 17– Perjalanan ke Rumah Nenek
47 Episode 18– Rei masih hidup?
48 Episode 19 (Spesial)– Masa Lalu
49 Episode 20– Dennis dan Akihiro
50 Episode 21–Orang tua Rei
51 Episode 22–Hantu Anak Kecil (?)
52 Episode 23– Manusia Tanpa Kepala
53 Episode 24– Melawan Para Hantu
54 Episode 25– Melawan Para Hantu, part 2
55 Episode 26– Tugas Masing-masing
56 Episode 27– Orang Tua Adel dan Dennis
57 Episode 28–Diana dan Dennis
58 Episode 29– Kembali ke Sekolah
59 Episode 30– Diana bertindak
60 Episode 31– Rei Melawan Dennis
61 Episode 32– Rei melawan Dennis, part end
62 Episode 33– Akhir dari kehidupan Diana
63 Episode 34– Penjelasan
64 Episode 35– Berkumpul Bersama- Season 2 End
65 Pengumuman Season 3
66 Season 3- Terror The Death Test Episode 1–Berita Awal
67 Episode 2–Kecelakaan
68 Episode 3–Sosok yang Menyeramkan
69 Episode 4–Kasus Baru
70 Episode 5– Rashino dan Nashira
71 Episode 6– Berita Kasus Terror Internet
72 Episode 7–Penyelidikan
73 Episode 8–Penyelidikan, part 2
74 Episode 9–Adit
75 Episode 10–Adit, part 2
76 Episode 11–Chika di Foto Kenangan
77 Episode 12–Kasus Terselesaikan (?)
78 Episode 13–Film Horror
79 Episode 14–Hubungan Dennis dan Diana
80 Episode 15–Hubungan Dennis dan Diana, part 2
81 Episode 16–Hubungan Dennis dan Diana, part 3
82 Episode 17–Janji Ibu
83 Episode 18– Sosok itu Kembali Lagi
84 Episode 19– Sayonara, Sachiko!
85 Episode 20–Rumah Rei
86 Episode 21–Rumah Rei, part 2
87 Episode 22–Rei dengan Adit adalah MUSUH!
88 Episode 23–Pencuri Buku Absen
89 Episode 24–Welcome Back to School!
90 Episode 25–Welcome Back to School, part 2
91 Episode 26–Kecoak
92 Episode 27–Dennis dan Adit
93 Episode 28–Peringkat
94 Episode 29–Homeroom
95 Episode 30– Menu Baru yang Disukai Rei
96 Episode 31–Ruang Pengawas
97 Episode 32–Bimbel Pertama
98 Episode 33–Bimbel Terakhir
99 Episode 34–Ujian Dimulai!
100 Episode 35–Ujian Dimulai, part 2
101 Episode 36– GAME START!
102 Episode 37–Foto Kematian
103 Episode 38– Persiapan
104 Episode 39– Ujian Matematika
105 Episode 40– Ujian Matematika, part 2
106 Episode 41– Ujian Matematika, part 3
107 Episode 42–Ujian Matematika, part 4
108 Episode 43–Melawan si Rubah Kecil
109 Episode 44–Melawan si Rubah Kecil, part 2
110 Episode 45–Kembali ke Kelas
111 Episode 46– Kantin
112 Episode 47– Ujian di Hari Kedua
113 Episode 48– Ujian IPA
114 Episode 49– Ujian IPA, part 2
115 Episode 50– Ujian IPA, part 3
116 Episode 51– Ujian IPA, part 4
117 Episode 52– Ujian IPA, part 5
118 Episode 53– Rencana
119 Episode 54–Rencana, part 2
120 Episode 55– Rencana, part 3
121 Episode 56– Ujian IPA berakhir
122 Episode 57– Surat Akihiro
123 Episode 58– Ujian di Hari Ketiga
124 Episode 59– Ujian IPS
125 Episode 60– Ujian IPS, part 2
126 Episode 61– Ujian IPS, part 3
127 Episode 62– Akihiro dan Ujian IPS, part 4
128 Episode 63– Ujian IPS, part 5
129 Episode 64– Dian Syahputra
130 Episode 65– Dian Syahputra, part 2
131 Episode 66– Dian Syahputra, part 3
132 Episode 67– Dian Syahputra, part 4
133 Episode 68– Teman Egois
134 Episode 69– Menemukan Jalan Keluar
135 Episode 70– Ujian IPS (Resolusi)
136 Episode 71– Ujian IPS (Resolusi 2)
137 Episode 72– Ujian IPS (Resolusi 3)
138 Episode 73– Ujian IPS (Resolusi 4)
139 Episode 74– Ujian IPS Berakhir
140 Episode 75– Kembali Bertemu Akihiro
141 Episode 76– Pembentukan Rencana
142 Episode 77– Pembentukan Rencana, part 2
143 Episode 78– Memulai Rencana
144 Episode 79– BOB
145 Episode 80– Rei vs Bob
146 Episode 81– Sifat yang Tersembunyi
147 Episode 82– Kematian Ibu Kantin
148 Episode 83– Penjelasan
149 Episode 84– Penjelasan 2
150 Episode 85– Rumah Dennis
151 Episode 86– Pergi Jalan-jalan
152 Episode 87– Pergi Jalan-jalan, part 2
153 Episode 88– Pergi Jalan-jalan, part 3
154 Episode 89– Pergi Jalan-jalan, part 4
155 Episode 90– Permintaan
156 Episode 91– Pulang
157 Episode 92– Kakaknya Mizuki
158 Episode 93– Ending Season 3
159 Season 4– Seven Days Episode 1– Pengumuman Study Tour
160 Episode 2– Kematian Ibuku
161 Episode 3– Malam Minggu
162 Episode 4– Game Hari Minggu
163 Episode 5– Persiapan
164 Episode 6–Perjalanan Study Tour
165 Episode 7–Perjalanan Study Tour, part 2
166 Episode 8–Perjalanan Study Tour, part 3
167 Episode 9–Sampai di Tujuan
168 Episode 10– Teman Baru dan Kamar
169 Episode 11–Hari pertama
170 Episode 12– Hantu Penunggu?
171 Episode 13– Pukul 8-9 PM
172 Episode 14– Konflik Antar Sahabat
173 Episode 15– Konflik Antar Sahabat, end
174 Episode 16– Dennis, Rei dan Kelompok Uji Nyali
175 Episode 17– Uji Nyali
176 Episode 18– Uji Nyali, part 2
177 Episode 19– Uji Nyali, part 3
178 Episode 20– Uji Nyali, part end
179 Episode 21– Tentang Hantu
180 Episode 22– Murid yang Menghilang
181 Episode 23– Hari Kedua
182 Episode 24– Jalan di Hutan
183 Episode 25– Ternak yang Terjebak
184 Episode 26–Memulai Pencarian
185 Episode 27– Dennis VS Rina
186 Episode 28– Kejujuran Rina
187 Episode 29– Pemburu Misterius
188 Episode 30– Pemburu Misterius, part 2
189 Episode 31– Menolong Akihiro dan Mizuki
190 Episode 32– Tetap Tenang Disaat Dalam Bahaya
191 Episode 33–Kebakaran dan Kebebasan
192 Episode 34– Rashino
193 Episode 35– Tentang Keluarga Kanibal
194 Episode 36– Ponsel Rei
195 Episode 37–Kembali ke Villa dan Cerita Tentang Hantu
196 Episode 38– Menyusun Rencana Dennis
197 Episode 39– Dennis Dan Zainal
198 Episode 40– Makan Malam
199 Episode 41– Kakaknya Rina Masih Hidup?
200 Episode 42– Menyusun Rencana Dennis (2)
201 Episode 43– Rencana Dilaksanakan
202 Episode 44– Rencana Dilaksanakan, part 2
203 Episode 45– Rencana Dilaksanakan, part 3
204 Episode 46– Rencana Dilaksanakan, part 4
205 Episode 47– Rina dan Dennis
206 Episode 48– Apakah Hanya Mimpi?
207 Episode 49– Apakah Hanya Mimpi? (2)
208 Episode 50– Telepon Dari Cahya
209 Episode 51– Hilangnya Mayat Ibu Villa
210 Episode 52– Mayat yang Masih Hidup
211 Episode 53– Rencana Dennis Gagal (?)
212 Episode 54– Merasa Ragu Membunuh Seseorang
213 Episode 55– Kakek Tua, Pak Raden
214 Episode 56– Akihiro, Zainal dan Ethan
215 Episode 57– Memeriksa Bus Pariwisata
216 Episode 58– Cahya dan Ayahnya
217 Episode 59– Pengkhianat (?)
218 Episode 60– Yang Terjadi Sebenarnya
219 Episode 61– Dennis VS Bapak Tertua
220 Episode 62– Berusaha Menghindari Bahaya
221 Episode 63– Berusaha Menghindari Bahaya (2)
222 Episode 64– Dennis VS Bapak Tertua (2)
223 Episode 65– Dennis VS Bapak Tertua (3)
224 Episode 66– Masalah Selesai
225 Episode 67– Pertemuan yang Bahagia (Tamat)
226 Tanpa Judul Intinya
227 Extra 1: Jangan Mau Ditinggal Sendirian
228 Extra 2: Mata Anak Kecil
229 Extra 3: Jalan Tol
230 Open Giveaway!
231 Pemenang Giveaway!
232 LANJUTAN CERITANYA BUKAN DI SINI!
233 Novel baru ͡° ͜ʖ ͡°
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Episode 1~ Orientasi
2
Episode 2~ Awal
3
Episode 3~ Kamar
4
Episode 4~ Makhluk itu....
5
Episode 5~ Chisi
6
Episode 6~ Chisi, part 2
7
Episode 7~ Memulai Hari Pertama di Sekolah
8
Episode 8~ Siapa itu Chika?
9
Episode 9~ Rencana Malam Hari
10
Episode 10~ Si Penjaga Malam
11
Episode 11~ Menara Tua
12
Episode 12~ Gudang Belakang Sekolah
13
Episode 13~ Tentang Chika
14
Episode 14~ Mencari Petunjuk
15
Episode 15~ Kejadian Mengerikan
16
Episode 16~ Kejadian Mengerikan, part 2
17
Episode 17~ Kejadian Mengerikan, part 3
18
Episode 18~ Kejadian Mengerikan, part 4
19
Episode 19~ Kejadian Mengerikan, part 5
20
Episode 20~ Kejadian Mengerikan (Resolusi 1)
21
Episode 21~ Kejadian Mengerikan (Resolusi 2)
22
Episode 22~ Kejadian Mengerikan (Resolusi End)
23
Episode 23~ Rei dengan Mizuki?
24
Episode 24~ Perasaan Akihiro
25
Episode 25~ Perasaan Akihiro, part 2
26
Episode 26~ Selamat tinggal, Mizuki ( Chika's Terror in the School- End)
27
Q&A + Pengumuman
28
Diana's Terror in the School– Prolog
29
Episode 1– Diana
30
Episode 2– Telepon dari Ibu
31
Episode 3– Mimpi Buruk
32
Episode 4– Terbunuhnya Gadis Malang
33
Episode 5– Remedial
34
Episode 6– Menghubungi Rei
35
Episode 7– Bunuh Diri atau Dibunuh?
36
Episode 8– Mencari Pintu Masuk
37
Episode 9– Es Krim
38
Episode 10– Adiknya Mizuki
39
Episode 11– Serangan Hantu Malam
40
Episode 12– Rei Menghilang
41
Episode 13– Rei menghilang, part 2
42
Episode 14– Siapa pelakunya?
43
Pengumuman :(
44
Episode 15– Bukti
45
Episode 16– Pergi Meninggalkan Sekolah
46
Episode 17– Perjalanan ke Rumah Nenek
47
Episode 18– Rei masih hidup?
48
Episode 19 (Spesial)– Masa Lalu
49
Episode 20– Dennis dan Akihiro
50
Episode 21–Orang tua Rei
51
Episode 22–Hantu Anak Kecil (?)
52
Episode 23– Manusia Tanpa Kepala
53
Episode 24– Melawan Para Hantu
54
Episode 25– Melawan Para Hantu, part 2
55
Episode 26– Tugas Masing-masing
56
Episode 27– Orang Tua Adel dan Dennis
57
Episode 28–Diana dan Dennis
58
Episode 29– Kembali ke Sekolah
59
Episode 30– Diana bertindak
60
Episode 31– Rei Melawan Dennis
61
Episode 32– Rei melawan Dennis, part end
62
Episode 33– Akhir dari kehidupan Diana
63
Episode 34– Penjelasan
64
Episode 35– Berkumpul Bersama- Season 2 End
65
Pengumuman Season 3
66
Season 3- Terror The Death Test Episode 1–Berita Awal
67
Episode 2–Kecelakaan
68
Episode 3–Sosok yang Menyeramkan
69
Episode 4–Kasus Baru
70
Episode 5– Rashino dan Nashira
71
Episode 6– Berita Kasus Terror Internet
72
Episode 7–Penyelidikan
73
Episode 8–Penyelidikan, part 2
74
Episode 9–Adit
75
Episode 10–Adit, part 2
76
Episode 11–Chika di Foto Kenangan
77
Episode 12–Kasus Terselesaikan (?)
78
Episode 13–Film Horror
79
Episode 14–Hubungan Dennis dan Diana
80
Episode 15–Hubungan Dennis dan Diana, part 2
81
Episode 16–Hubungan Dennis dan Diana, part 3
82
Episode 17–Janji Ibu
83
Episode 18– Sosok itu Kembali Lagi
84
Episode 19– Sayonara, Sachiko!
85
Episode 20–Rumah Rei
86
Episode 21–Rumah Rei, part 2
87
Episode 22–Rei dengan Adit adalah MUSUH!
88
Episode 23–Pencuri Buku Absen
89
Episode 24–Welcome Back to School!
90
Episode 25–Welcome Back to School, part 2
91
Episode 26–Kecoak
92
Episode 27–Dennis dan Adit
93
Episode 28–Peringkat
94
Episode 29–Homeroom
95
Episode 30– Menu Baru yang Disukai Rei
96
Episode 31–Ruang Pengawas
97
Episode 32–Bimbel Pertama
98
Episode 33–Bimbel Terakhir
99
Episode 34–Ujian Dimulai!
100
Episode 35–Ujian Dimulai, part 2
101
Episode 36– GAME START!
102
Episode 37–Foto Kematian
103
Episode 38– Persiapan
104
Episode 39– Ujian Matematika
105
Episode 40– Ujian Matematika, part 2
106
Episode 41– Ujian Matematika, part 3
107
Episode 42–Ujian Matematika, part 4
108
Episode 43–Melawan si Rubah Kecil
109
Episode 44–Melawan si Rubah Kecil, part 2
110
Episode 45–Kembali ke Kelas
111
Episode 46– Kantin
112
Episode 47– Ujian di Hari Kedua
113
Episode 48– Ujian IPA
114
Episode 49– Ujian IPA, part 2
115
Episode 50– Ujian IPA, part 3
116
Episode 51– Ujian IPA, part 4
117
Episode 52– Ujian IPA, part 5
118
Episode 53– Rencana
119
Episode 54–Rencana, part 2
120
Episode 55– Rencana, part 3
121
Episode 56– Ujian IPA berakhir
122
Episode 57– Surat Akihiro
123
Episode 58– Ujian di Hari Ketiga
124
Episode 59– Ujian IPS
125
Episode 60– Ujian IPS, part 2
126
Episode 61– Ujian IPS, part 3
127
Episode 62– Akihiro dan Ujian IPS, part 4
128
Episode 63– Ujian IPS, part 5
129
Episode 64– Dian Syahputra
130
Episode 65– Dian Syahputra, part 2
131
Episode 66– Dian Syahputra, part 3
132
Episode 67– Dian Syahputra, part 4
133
Episode 68– Teman Egois
134
Episode 69– Menemukan Jalan Keluar
135
Episode 70– Ujian IPS (Resolusi)
136
Episode 71– Ujian IPS (Resolusi 2)
137
Episode 72– Ujian IPS (Resolusi 3)
138
Episode 73– Ujian IPS (Resolusi 4)
139
Episode 74– Ujian IPS Berakhir
140
Episode 75– Kembali Bertemu Akihiro
141
Episode 76– Pembentukan Rencana
142
Episode 77– Pembentukan Rencana, part 2
143
Episode 78– Memulai Rencana
144
Episode 79– BOB
145
Episode 80– Rei vs Bob
146
Episode 81– Sifat yang Tersembunyi
147
Episode 82– Kematian Ibu Kantin
148
Episode 83– Penjelasan
149
Episode 84– Penjelasan 2
150
Episode 85– Rumah Dennis
151
Episode 86– Pergi Jalan-jalan
152
Episode 87– Pergi Jalan-jalan, part 2
153
Episode 88– Pergi Jalan-jalan, part 3
154
Episode 89– Pergi Jalan-jalan, part 4
155
Episode 90– Permintaan
156
Episode 91– Pulang
157
Episode 92– Kakaknya Mizuki
158
Episode 93– Ending Season 3
159
Season 4– Seven Days Episode 1– Pengumuman Study Tour
160
Episode 2– Kematian Ibuku
161
Episode 3– Malam Minggu
162
Episode 4– Game Hari Minggu
163
Episode 5– Persiapan
164
Episode 6–Perjalanan Study Tour
165
Episode 7–Perjalanan Study Tour, part 2
166
Episode 8–Perjalanan Study Tour, part 3
167
Episode 9–Sampai di Tujuan
168
Episode 10– Teman Baru dan Kamar
169
Episode 11–Hari pertama
170
Episode 12– Hantu Penunggu?
171
Episode 13– Pukul 8-9 PM
172
Episode 14– Konflik Antar Sahabat
173
Episode 15– Konflik Antar Sahabat, end
174
Episode 16– Dennis, Rei dan Kelompok Uji Nyali
175
Episode 17– Uji Nyali
176
Episode 18– Uji Nyali, part 2
177
Episode 19– Uji Nyali, part 3
178
Episode 20– Uji Nyali, part end
179
Episode 21– Tentang Hantu
180
Episode 22– Murid yang Menghilang
181
Episode 23– Hari Kedua
182
Episode 24– Jalan di Hutan
183
Episode 25– Ternak yang Terjebak
184
Episode 26–Memulai Pencarian
185
Episode 27– Dennis VS Rina
186
Episode 28– Kejujuran Rina
187
Episode 29– Pemburu Misterius
188
Episode 30– Pemburu Misterius, part 2
189
Episode 31– Menolong Akihiro dan Mizuki
190
Episode 32– Tetap Tenang Disaat Dalam Bahaya
191
Episode 33–Kebakaran dan Kebebasan
192
Episode 34– Rashino
193
Episode 35– Tentang Keluarga Kanibal
194
Episode 36– Ponsel Rei
195
Episode 37–Kembali ke Villa dan Cerita Tentang Hantu
196
Episode 38– Menyusun Rencana Dennis
197
Episode 39– Dennis Dan Zainal
198
Episode 40– Makan Malam
199
Episode 41– Kakaknya Rina Masih Hidup?
200
Episode 42– Menyusun Rencana Dennis (2)
201
Episode 43– Rencana Dilaksanakan
202
Episode 44– Rencana Dilaksanakan, part 2
203
Episode 45– Rencana Dilaksanakan, part 3
204
Episode 46– Rencana Dilaksanakan, part 4
205
Episode 47– Rina dan Dennis
206
Episode 48– Apakah Hanya Mimpi?
207
Episode 49– Apakah Hanya Mimpi? (2)
208
Episode 50– Telepon Dari Cahya
209
Episode 51– Hilangnya Mayat Ibu Villa
210
Episode 52– Mayat yang Masih Hidup
211
Episode 53– Rencana Dennis Gagal (?)
212
Episode 54– Merasa Ragu Membunuh Seseorang
213
Episode 55– Kakek Tua, Pak Raden
214
Episode 56– Akihiro, Zainal dan Ethan
215
Episode 57– Memeriksa Bus Pariwisata
216
Episode 58– Cahya dan Ayahnya
217
Episode 59– Pengkhianat (?)
218
Episode 60– Yang Terjadi Sebenarnya
219
Episode 61– Dennis VS Bapak Tertua
220
Episode 62– Berusaha Menghindari Bahaya
221
Episode 63– Berusaha Menghindari Bahaya (2)
222
Episode 64– Dennis VS Bapak Tertua (2)
223
Episode 65– Dennis VS Bapak Tertua (3)
224
Episode 66– Masalah Selesai
225
Episode 67– Pertemuan yang Bahagia (Tamat)
226
Tanpa Judul Intinya
227
Extra 1: Jangan Mau Ditinggal Sendirian
228
Extra 2: Mata Anak Kecil
229
Extra 3: Jalan Tol
230
Open Giveaway!
231
Pemenang Giveaway!
232
LANJUTAN CERITANYA BUKAN DI SINI!
233
Novel baru ͡° ͜ʖ ͡°

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!