Setelah acara pekan donasi itu, ternyata perusahaan kami semakin dikenal dan banyak sekali warga maupun orang-orang yang bersimpati membantu jika perusahaan membutuhkan sesuatu.
Aku memberikan bonus gaji kepada Pak Ridho atas pendapatnya. Dia merasa sangat senang karena dihargai. Semoga karyawan lain juga memiliki inovasi-inovasi terbaru dalam memajukan perusahaan ini.
Sampai di rumah, tak terasa ini hari Sabtu lagi. Cantika telah berada di rumah ketika aku pulang. Matanya terlihat sembab, aku menanyai kenapa dengannya.
"Tumben, udah pulang malam minggu? Kenapa Cantika?" Tanyaku.
Dia langsung menghambur, memelukku dan menangis. Kubiarkan dia menangis. Setelah puas dan tangisnya reda, dia mulai berbicara.
"Kak, aku mengejar Surya agar melamarku, tapi dia malah marah-marah. Aku ga ngerti kak, aku sungguh cinta sama dia. Tapi kenapa sikapnya seperti itu?" Katanya sambil terisak lagi.
"Sabar, mungkin dia masih ingin fokus ke pekerjaannya." Ujarku berusaha membuat dia tenang.
"Kak, tolong bantu aku. Tolong bilang sama Surya ya? Aku ingin kepastian, selama ini dia cuek jika aku ingin dekat dengannya. Kalau kakak bisa bantu, mungkin dia akan berubah." Ujarnya memohon.
Aku menghela nafas, lalu memeluknya. Aku menyayangi adikku, aku ingin membantunya. Tapi apa dayaku? Bertemu dengan Surya saja jantungku butuh pertolongan.
"Nanti aku pikirkan cara menyampaikan keinginanmu pada Surya, ya Dek?" Jawabku agar dia merasa lega.
"Besok kita bertemu di Cafe aja kak. Jangan di rumah, aku ga mau papa dan mama tau hal ini." Kata Cantika.
Aku mengangguk setuju. Sebuah ide terbersit di benakku, dengan konsekuensi yang besar bagiku.
Cantika tersenyum, "Makasih ya, Kak. Kakak adalah yang terbaik."
Aku mengangguk, menahan sesak di dadaku dan melangkah menuju ke kamarku. Aku duduk di tepi ranjang, memikirkan dengan benar apa yang akan aku rencanakan. Mungkin dengan cara ini, Surya bisa berubah sikap untuk mencintai Cantika.
***
Cantika sedang pergi bersama teman-temannya ke bioskop ketika aku membantu mama di dapur.
"Tadi teman-teman Cantika datang, sepertinya mereka teman-teman di jaman kuliah dulu." Kata mama padaku.
"Oh, waktu Val tidur tadi Ma?"
Mama mengangguk, "Mungkin mereka kangen-kangenan."
"Dulu ketika belum bekerja, Cantika juga sering pergi dengan teman-temannya, nah mungkin sekarang mereka pengen ketemuan lagi." Lanjut mama.
Aku berpikiran lain, mungkin itu salah satu cara Cantika mengalihkan perasaannya saat ini. Dia melampiaskan kekecewaan dengan pergi bersama teman-temannya.
Tekadku semakin bulat. Esok harinya aku menyuruh Cantika untuk mengajak Surya bertemu dengan kami di sebuah Cafe di dekat pusat kota. Surya menyetujuinya, segera aku mempersiapkan diri. Aku minta Cantika bertemu dengan Surya duluan di Cafe, nanti aku menyusul.
Sorenya, setelah berdandan, Cantika pergi duluan ke Cafe,
"Kak, bener ya nanti Kakak ke sana." Ujarnya meyakinkan rencanaku.
Aku mengangguk yakin, "Iya, kapan kakakmu ga menepati janji?"
Dia tersenyum lalu mengangkat ibu jarinya, lalu beranjak dari kamarku, dan menuju pintu depan. Terdengar dia berpamitan pada mama.
"Hati-hati, di jalan Cantika!" Kata mama.
Tentu mama ga tahu dengan rencana pertemuan kami di Cafe. Setahu mama, Cantika akan bertemu dengan teman-temannya dan aku akan berbelanja.
Setelah melihat pesan di gawaiku, aku beranjak mengambil kunci motor dan berpamitan pada mama.
"Ma, aku mau belanja dulu ya?" Pamitku ke mama.
"Oh ya, wah hari ini anak-anak mama kok punya acara semua?" Tanya mama heran.
"Kebetulan aja, Ma. Oh ya, mama pesan apa?" Tanyaku.
"Kalau ada, mama pesen lada bubuk aja, kayaknya hampir habis di botol, Nak."
"Siap, Ma. Val, berangkat dulu ya?" Kataku sambil mencium mama.
"Hati-hati ya, Nak?"
"Iya, Ma."
Segera kustarter sepeda motorku, melaju ke arah seseorang yang telah menungguku di perempatan jalan.
Sesampainya di Cafe, aku mempersiapkan hati, menemui Surya dan Cantika. Ah, itu mereka! Aku lihat mereka di sebelah jendela Cafe. Segera aku menemui mereka dengan jantung berdegup kencang. Kutepuk punggung Cantika. Mereka menoleh ke arahku. Dan kulihat Surya begitu kaget melihat seseorang yang bersamaku.
"Reno?!" Kata Surya.
"Surya?" Kata Reno.
Mereka saling berjabat tangan, dan menanyakan kabar.
"Kok, kalian bisa barengan?" Tanya Surya.
"Mm... Iya, kami kan pacaran. Aku jadian sama Reno." Jawabku cepat tanpa melihat wajah Reno yang sedikit kebingungan tetapi dia lalu tersenyum menutup kebingungannya.
Ada gurat kekecewaan di wajah Surya ketika aku mengatakan hal itu. Cantika terlihat senang dan menyalami Reno, dia tidak tahu yang terjadi di antara kami.
Sebisa mungkin aku menahan rasa di dadaku yang ingin meluap lewat air mata. Tiba-tiba Surya menarik tangan Cantika dan mengajaknya pergi dari situ.
"Maaf, kami akan jalan-jalan, kalian silahkan menikmati, ya?" Kata Surya.
Cantika tidak sempat berbicara, karena Surya langsung menarik tangannya mengajaknya keluar dari situ.
Aku termangu melihat mereka, menarik nafas kemudian menghembuskan pelan.
"Bukannya dulu kalian pernah pacaran?" Tanya Reno kepadaku.
Aku tidak menjawabnya, hanya tersenyum menanggapinya.
"Surya pacaran sama adikmu?" Lanjutnya.
"Iya, mereka berpacaran." Kataku sambil menghela nafas.
Kemudian aku mengajak Reno untuk menemaniku ke supermarket. Setelah selesai berbelanja, aku berpisah dengan Reno.
"Makasih, ya Reno."
"Iya, mmm... Val, apa yang kamu katakan di cafe tadi benar?"
"Yang mana?" Ujarku.
"Tentang kita jadian?"
"Iya." Jawabku cepat.
Reno tersenyum menatapku.
"Makasih ya, Val."
Aku mengangguk, lalu berpamitan dengannya, berdalih mama menunggu belanjaan di rumah. Kami menaiki sepeda motor masing-masing.
Di perjalanan, air mataku mengalir. Masker yang aku pakai telah basah oleh air mataku yang tidak dapat aku tahan lagi.
Sesampainya di rumah, aku menaruh belanjaan kemudian segera masuk ke kamarku. Menangis sejadinya.
Maafkan aku, Surya.
***********
Hay readers semoga suka ya sama ceritanya...
Oh ya kalau penasaran sama Surya Adi Samudra, ini penampakannya
Itu dari belakang aja ya hehehhehe... Makin penasaran? Tunggu ya, penulis mau bernafas dulu, ehh emang dari tadi ga bernafas? Hihihihi....
Makasih ya readers atas dukungan berupa like, comment, rate 5 n vote nya. Sumpah itu bikin penulis pemula ini bersemangat nulisnya... N bikin ide-ide mencuat. Semoga bisa memberi hiburan kalian ya readers....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Maura
visual laine dong thor
2023-01-28
0
💜bucinnya taehyung💜
minta maaf lu ama reno bkn ama suryaaaa reno g tau apa2 tp hati nya lu acak2
2021-12-07
0
💜bucinnya taehyung💜
jahat lu val mainin hati orang lain... pdhl dia sendiri pernah tau n rasanya sakit hati
2021-12-07
0