Perantara Hidayah

"Julia, aku disini!" panggil seorang gadis cantik berpakaian tertutup rapat dari ujung kepala hingga kaki. Gadis itu sedang menunggu Julia di meja nomor 8. 

"Sarah, serius kamu sekarang udah pakai syar'i?" Julia takjub sekaligus terpesona dengan perubahan Sarah. 

Hampir-hampir Julia tidak mengenalnya lagi, karena Sarah yang ia kenal adalah cewek fashionista, up to date dalam trend busana kekinian. Sarah sang mantan model dan dancer berbakat. Sarah ikon brain, beauty, behavior kebanggaan sekolah.

Sudah setahun Julia tidak bertemu dengannya karena terpisah jarak. Selepas SMA Sarah kuliah di universitas ternama di Ibu Kota, setahun terakhir Sarah sengaja tidak mudik untuk fokus menyelesaikan skripsi. Julia tidak bisa melihat perubahannya karena Sarah tidak lagi mengupdate foto di sosial media.

Sarah dan Julia memang jarang berkomunikasi online lewat video call, mereka lebih sering menelpon jika rindu. Sungguh Julia takjub dengan Sarah yang ada dihadapannya kini. Begitu anggun dengan gamis longgar dan kerudung yang terjulur menutupi pergelangan tangannya.

Julia berani sumpah Sarah tidak pakai make up sama sekali. Tapi dari wajahnya terpancar rona damai. Sebuah kecantikan yang lahir dari dalam. 

Setelah lulus Sarah memutuskan untuk pulang ke kota kecil ini. Padahal dengan modal wajah cantik dan kecerdasannya, Sarah bisa mencapai karir yang moncer di Ibu Kota. Sehari setelah ia sampai, Sarah langsung membujuk Julia untuk meet up. Katanya sih kangen berat. Ajakan yang tidak bakal ia tolak, karena Julia sudah kangen sahabatnya yang cantik dan baik hati ini. 

Sarah menghampiri, memeluk dan mencium pipi Julia kanan dan kiri. Julia mengikutinya ke meja yang telah ia reservasi. 

"Hihihihi, aku lagi pelan-pelan berhijrah Jul, doain aku Istiqomah yaa …. " Sarah senyum malu-malu merespon ketakjuban Julia.

"Amiiin, sumpah kamu jadi makin ayu lho.

Teduh banget mataku memandangmu ya ukhti!" goda Julia sambil menarik kursi untuk diduduki.

"Juliaaaa … mulai deh!" sahut Sarah manja.

"Ceritain dong, kenapa bisa berubah kayak gini?" Julia menuntut.

"Iya bakal aku ceritakan tapi kita pesan makan dulu yuk. Aku udah lapar nih!" Sarah membuka menu makanan di buku saji.

"Hayuk lah, aku ngikut aja!" sahut Julia sambil menelusuri menu-menu yang tersedia.

Sengaja Sarah mengajak Julia ketemuan di Resto favoritnya ini. Suasana yang homey dan berkesan private membuatnya betah untuk sekedar nongki-nongki cantik. Rasa makanan disini terkenal enak. Menu yang disajikan ala western cocok dengan selera Sarah yang berkelas.

Julia hanya makan disini sesekali jika diajak Sarah. Maklum harga makanan disini tidak cocok untuk ukuran dompetnya.

Untuk menu pembuka Sarah memesan dua mangkuk mushroom soup dan seporsi steak Australian lamb chop dengan tingkat kematangan medium sebagai menu utama. Sarah menambahkan mashed potato sebagai side dish. Sedangkan Julia memesan spaghetti alle vongole yang bertabur kerang. Untuk minumnya mereka sepakat memesan satu pitcher lychee tea yang bisa direfill.

"Jadi Jul ... kamu tahu kan aku sempat ngerasain hidup hedon di Jakarta. Sempat jadi model dadakan juga untuk katalog olshop. Duitku banyak, tapi aku kayak hilang arah." Sarah memulai ceritanya.

"Rata-rata cowok yang deketin aku tuh nafsuan. Belum jadian tapi udah berani cium pipi. Kesel aku tu memangnya aku cewek apaan!" Sarah mendengus kesal.

"Instagramku sering di DM cowok-cowok aneh, lihat nih DM mereka … jijik banget kan!" Sarah menunjukkan DM Instagramnya.

Julia memperbaiki posisi duduk mendekat ke Sarah agar fokus membaca DM Instagram Sarah.

"Ih parah banget ya cowok-cowok ini!" Julia ikut geram.

"Awal aku hijrah karena aku diajak Tante pergi kajian. Awalnya aku ogah, pengajian itu identik dengan ibu-ibu banget kan. Apalagi dari segi penampilan ... aku nggak nyambung banget disana. Aku takut di judge. Ternyata nggak mereka baik-baik dan merangkul aku. Nggak ada yang mempermasalahkan busanaku."

Sarah berhenti sejenak untuk mengecek notifikasi yang muncul dari ponselnya sebelum melanjutkan bercerita.

"Sekali dua kali aku biasa aja, eh ... seiring waktu hati aku terpaut Jul. Kayaknya rohani aku yang gersang itu jadi adem dan damai disiram dengan pencerahan. Lama-lama, pengajian itu sudah hampir kayak sholat buatku. Aku wajib ikut karena aku sadar betapa diri ini miskin ilmu agama dan hatiku butuh dibenahi …. " Matanya Sarah berbinar membagi pengalamannya.

"Hmmmm …. " Julia tetap serius mendengarkan.

"Terus aku pernah dengar dari Ustadz di kajian tentang pernikahan. Jodoh itu cerminan diri kita. Disitu hati aku langsung jleb! Bisa jadi aku di DM cowok-cowok aneh karena ada yang salah dari aku Jul. Karena foto selfieku yang mengundang orang berotak kotor untuk melecehkanku. Akhirnya, kuhapus foto-foto selfie di semua sosmed. Semenjak itu Instagram aku aman dari DM cowok gombal …. "

Julia semakin tertarik dengan pembahasan ini.

"Sejak hari itu aku kepikiran Jul, kalau aku mau dapat pasangan yang baik dan sholeh. Aku  harus merubah diriku jadi sholehah terlebih dulu. Aku harus perbaiki ibadahku, menambah amalan-amalan baik agar doaku di terima Allah," jelasnya.

"Masuk akal juga sih .…" Julia manggut-manggut.

"Awalnya aku nggak langsung pakai syar'i gini Jul. Aku awalnya panjangin jilbab aku dulu menutup dada. Hati kecilku nggak bisa bohong, aku nyaman dan merasa terlindungi. Pas hati aku mantap nggak berubah-ubah lagi, baru aku pakai gamis longgar dan jilbab sampai menutup tangan kayak sekarang." Sarah menutup kalimatnya dengan senyum.

Julia lagi-lagi menatap Sarah dengan penuh kekaguman. Bersamaan dengan itu pesanan mereka datang. Waiter menurunkan makanan yang masih hangat ke meja, aromanya sungguh menggugah selera. Sarah yang kelihatan lapar tidak sabar untuk menyeruput mushroom soup-nya. Julia membilas dahaga dengan menyesap lychee tea terlebih dahulu.

"Hmmm tehnya seger, aku suka!" gumam Julia.

"Soupnya juga enak Jul, hangat creamy gurih," bisik Sarah.

Seketika perhatian mereka terfokus pada makanan. Mereka memang sahabat sejati dalam urusan makanan, sama-sama food lover. Begitu menghadapi makanan sikap mereka berubah penuh takzim. Sarah memotong steak dan menaruhnya di piring Julia.

"Cobain steaknya Jul, enak parah … nggak ada bau kambingnya. Juicy!" Sarah meyakinkan.

Julia menyuap potongan daging ke mulutnya, mengunyah dan menikmati ledakan sari daging yang meluber di indra perasanya.

"Hmmm lumer endol!" seru Julia.

"Spaghettinya enak?" Sarah penasaran.

"Bangeeet, cobain nih." Julia menyodorkan piring spaghettinya yang langsung disambut garpu Sarah.

Sarah menyendok secukupnya dan menaruh di piring kecil.

'Iya, Al dente! kerangnya fresh ga amis .… " Sarah menikmati suapannya.

Sebentar saja makanan yang tersaji bersih dan licin. Sarah masih belum puas, ia memanggil waiter untuk memesan dua porsi sorbet buah sebagai dessert. Mereka menunggu dengan santai menikmati obrolan yang masih belum usai.

"Aku salut lho sama kamu Sar, kamu bisa meninggalkan kehidupan duniawi untuk fokus menjadi lebih baik," puji Julia sungguh-sungguh.

"Aku masih seperti yang dulu kok Jul, hanya sekarang aku lebih berusaha untuk menjadi the best version of me setiap harinya. Aku nggak mau menyia-nyiakan hariku. Karena faktanya, kita nggak tahu kapan akan meninggal. Kita bisa mati kapan saja. Aku nggak mau dipanggil Allah dalam keadaan belum bertaubat .… "

"Subhanallah ukhti, kata-katamu mengalihkan duniaku! Julia menggodanya tapi jujur ia tersentuh dengan ucapan Sarah tadi.

"Juliaaaa, jangan mencemooh aku gitu dong!" protesnya.

"Lho siapa yang cemooh sih. Aku itu kagum sama kamu ukhtiii!" Julia nyengir.

"Hmphhhh!" Sarah pura-pura merajuk.

"Jadi sekarang kamu kembali kesini dengan rencana apa Sar? kamu udah apply lamaran kerja?" tanya Julia serius.

"Aku nggak ada rencana cari kerja Jul. Aku dimodalin sama Papah untuk buka butik pakaian syar'i. Alhamdulillah aku udah dapat penjahit dan tukang bordir yang bagus, udah dapat supplier kain juga. Tinggal nyari lokasi yang strategis untuk sewa toko." Jelasnya.

"MasyaAllah, lucky for you. Impian semua orang banget tuh jadi entrepreneur di usia muda," jalan hidup Sarah sungguh beruntung. 

"Alhamdulillah ini semua rezeki dari Allah lewat perantara Papah. Doakan aku bisa mengelola amanah ini ya, karena kalau aku gagal … aku bakal pusing ngebalikin modalnya. Ini hitungannya hutang lhooo hahahaha," Sarah tertawa renyah.

"InsyaAllah kamu pasti sukses Sar, aku bakal dukung. Apa yang bisa aku bantu, bakal aku usahakan," janji Julia.

"Terimakasih ya Jul … I'm lucky having you as my best friend. You always be there for me whenever I need you," Sarah menggenggam tangan Julia.

"Aku juga beruntung punya teman kayak kamu Sar .… " jawab Julia tulus. 

"Kalau kamu ada waktu hari Jumat pagi, aku jemput ya. Kita pergi pengajian bareng. Aku ingin membagi kebahagiaanku menjemput hidayah bersama kamu," Sarah menatap Julia dengan mimik serius.

"Insya Allah Sar, aku ikut."

Julia tersenyum m sambil menyuap sorbet buah yang terasa manis. Semanis pertemuan mereka hari ini.

Semua kata-kata Sarah hari ini, menyentuh hatinya yang terdalam. Jika Allah mengizinkan, Dia akan memberikan hidayahnya kepada siapapun yang Dia kehendaki. Siapa yang sangka kalau Sarah si cewek gaul sudah berubah total. Menjalani hari-harinya dengan penuh makna. 

Allah sudah merancang peristiwa sedemikian rapi. Hingga Tante Tati dan Sarah secara kebetulan mengajak Julia untuk kembali belajar agama. Pergi ke pengajian, berkumpul di taman-taman surga. Bagi Julia ini adalah sebuah pertanda bahwa ia harus berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

Demi dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

dheselsa

dheselsa

aku mampir lagi

2020-10-04

1

Sofia NF

Sofia NF

Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduakuku In Your 30’s, ditunggu ya!

2020-09-05

0

Yhu Nitha

Yhu Nitha

nyicil like

2020-08-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!