Seminggu, dua minggu bekerja tampaknya membuat Risa sudah terbiasa dengan jam terbang yang banyak dari bandara ke bandara. Dan hampir semua tempat di Indonesia telah di kunjungi oleh Risa, Tentu ini merupakan pengalaman tersendiri untuk Risa. Sayangnya hari ini ia harus libur karena ada pergantian jam kerja antar pramugari, Risa harus pulang ke Surabaya menemui kedua orang tuanya namun saat melapor ke perusahaan menyangkut waktu liburnya ia tak sengaja mendapat sebuah informasi tentang promosi yang di adakan di oleh perusahaan di setiap maskapai.
Dalam selebaran yang di cantumkan pada papan bulletin mengumumkan bahwa tahun ini ada promosi kenaikan pangkat untuk Pilot dan pramugari, Risa langsung tertarik untuk ikut promosi itu dan membatalkan kepulangan nya untuk dapat belajar.
Karena pangkat Risa sekarang hanyalah Junior dimana itu adalah pangkat yang paling rendah dari seorang pramugari, dengan begitu Risa bisa naik pangkat menjadi senior agar dapat mengejar pangkat Maitre D'cabin atau asisten FA 1. Jabatan itu bisa membawa Risa menjadi pramugari tetap atau bahkan bisa membawa Risa pada penerbangan Internasional nantinya dan Risa berharap ia bisa naik pangkat agar bisa memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.
Risa segera menuju ruang pendaftaran promosi tersebut dan tak lupa untuk menghubungi teman-teman nya yang lain untuk mengikuti promosi ini, Setibanya di sana Risa tak sengaja bertemu dan saling berhadapan dengan anak pemilik perusahaan atau direktur Pelayanan Penerbangan. Dia merupakan seorang pria tinggi dengan senyum manis serta berperawakan ramah itu membuat Risa menyapanya dengan sopan.
Usia mereka tidak beda jauh, Anak pemilik perusahaan itu bernama Dimas di mana dia memperkenalkan dirinya langsung kepada Risa. Setelah itu Risa ikut memperkenalkan dirinya dan percakapan antara mereka terjadi cukup lama hingga Risa menjelaskan maksud dan tujuannya datang tak lain adalah untuk mengikuti Promosi kenaikan pangkat tersebut.
" Beri dia formulir promosi. " Perintah Dimas pada resepsionis dan langsung di laksanakan.
" Terima kasih pak. " Ucap Risa tersenyum manis.
" Jangan berterima kasih, Kami memang butuh orang-orang sepertimu. Yang gigih dan bertanggung jawab, Aku harap kamu bisa lolos promosi ini yah. " Ujarnya dengan lembut.
" Baik pak. " Lanjut Risa tersenyum senang.
Setelah Risa meninggalkan ruangan itu ia tiba-tiba di kejutkan dengan suara teriakan beberapa orang yang bergema di seantero gedung, Risa mengedarkan pandangannya ke arah barat dan mendapati kerumunan orang-orang yang membuat barisan sepanjang jalan di mana seorang pria dengan seragam pilot nya berjalan di tengah-tengah mereka bak seorang aktor hollywood yang datang ke tanah air.
Risa heran dan juga penasaran seperti apa pria yang membuat semua wanita itu berkumpul hingga berteriak histeris memanggil nama seseorang, yang dapat Risa dengar saat itu hanyalah nama Juan dan Juan, ia tidak sempat melihat wajahnya sebab pria itu sudah meninggalkan gedung dengan menaiki sebuah mobil yang sudah menunggunya di luar.
" Aku baru tahu kalau seorang Pilot bisa populer seperti seorang aktor Korea." Ucap Risa hanya geleng-geleng, Ia melirik formulir nya dan kembali tersenyum, Mulai hari ini Risa akan belajar sungguh-sungguh.
**
Matahari bersinar cerah pagi ini secerah hati Risa yang saat ini sedang dalam proses belajar untuk naik tingkat dari junior ke senior, Hal itu memang tidak mudah tapi ia ingin berusaha sekuat mungkin untuk mencapainya. Di hadapannya kini sudah ada beberapa buku pelajaran mengenai tata cara menjadi pramugari senior hingga maitre D' cabin, Matanya fokus membaca sementara tangannya sibuk menyeruput segelas coklat dingin.
Setelah membaca cukup banyak Risa merasa lelah, Ia menyandarkan tubuhnya di kursi panjang yang di duduknya sejak satu jam yang lalu. Pandangan nya terpusat pada langit biru yang cerah, tangannya berusaha meraih langit hingga seolah-olah menyentuh gumpalan awan putih di atas sana. Risa benar-benar sangat menyukai warna langit yang cerah seperti itu dan entah kenapa setiap melihat langit biru hatinya menjadi tenang.
Dering ponselnya baru saja membuat Risa bergeming dan melirik ke arah meja, Ia dapat melihat ponselnya baru saja mendapat panggilan dari seseorang yang tidak di kenalinya. Risa mengerjap melihat nomor yang asing itu dan dengan ragu-ragu mulai menjawab panggilan tersebut.
" Haloo.. " Ucap Risa pelan.
" Ini benar dengan Arisa Naomi kan ?" Sahut seseorang di seberang sana.
" Iya benar, kalau boleh tahu ini siapa yah? " Tanya Risa penasaran.
" Ini aku Dimas, Kamu pasti masih ingat kan kita ketemu di kantor dua hari yang lalu. " Jelasnya sukses membuat Risa heran kenapa seorang anak pemilik perusahaan penerbangan sampai menghubungi nya.
" Tentu saya masih ingat pak, ada perlu apa yah nelpon saya, terus bapak kok bisa punya nomor saya? " .
" Jangan panggil pak lah, saya masih 27 kok. Panggil Dimas aja atau nggak Kak Dimas, Soal nomor aku dapat dari resepsionis kantor. "
" Iya Pak.. Eh Kak. " Ulang Risa.
" Bagaimana Ris kamu udah persiapin promosi kenaikan pangkat belum.? "
" Ini lagi belajar Kak, Kebetulan libur dua minggu jadi bisa belajar dulu sambil nunggu tes nya di mulai. "
" Kamu nggak usah khawatir, Selama ada aku kamu bisa naik pangkat dengan mudah kok. "
" Maksud Kak Dimas apa yah, kok saya nggak ngerti.?"
" Nanti kamu bakalan ngerti kok, Ya udah belajar yang rajin, maaf kalau aku ganggu. "
Setelah panggilan tadi berakhir, Risa menatap layar ponselnya dengan wajah kebingungan. Ucapan ambigu yang di katakan oleh Dimas barusan membuatnya benar-benar kebingungan. Risa tak ingin ambil pusing dan segera melanjutkan pelajarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
rahayu puji
promosi...emm...boleh....pantas/Good//Good//Good/
2024-03-01
1
amyrizannor edora
kayak seru
2022-02-02
0
Gia Gigin
sepertinya Dimas ada rasa
2021-06-19
0