Bagian 8

Kak Sandra pun datang membantuku untuk memasak dan masih dengan gaya celoteh dia pas masih satu kampus dulu.

Kk Sandra “masak yang banyak ya det, udah lama ga makan masakan koe”

Aku “Mmmmm.. bantuin juga kali jangan makan doang kak”

Kk Sandra “hahahah iya iya sini akak bantu, santai bung masih aja suka ngegas kaya dulu, tiati loh ntar engga laku, mau koe jadi janda lapuk seumur idup hahahahaha”

Aku “astagfirullah doamu kak” sambil jalan bawa sayur bening dan terpeleset karena kurang fokus jalan diajak kak sandra ngoceh kaya beo dan hasilnya tanganku kenak air panas dan kakiku keseleo

“aduhh ya allah, tolongin kak jangan Cuma liatin aja, sakit kakiku ga bisa berdiri” sambil berusaha berdiri

Kk sandra “Agung, ambilin kotak P3K dek, obatin tangan Nia kenak minyak panas, biar kakak lajutin masak” dengan teriak seperi hidup di hutan.

Agung pun mengambil obat P3K dan dia mengobati tanganku namun awalnya aku ngeyel untuk mengobati sendiri tapi dia lebih ngeyel untuk ngobati kakiku.

“diam enggak, atau tambah aku patahkan kakimu” ucap Agung ngancam

“enak aja bapak main mau patahin kaki saya, kalo saya ga bisa jalan bapak mau tanggung jawab” ucapku sambil marah dengan kesakitan.

“bapak-bapak, kapan saya nikah sama ibukmu” ucapnya

“ iya udah buruan diobati, keburu tambah sakit” aku

Setelah selesai diobati akupun duduk di meja makan sambil nengok kak sandra mondar mandir makanan di meja makan. Setelah selesai kamipun makan bersama. Dan ketika kami sedang makan tiba-tiba Alisa menangis memanggil – manggil mama. Seketika itu juga Agung langsung bangkit dan menghampiri anaknya yang berada di kamarku dan aku pun mengikutinya di belakang dengan menahan rasa sakit di kaki diikuti kak Sandra dan bg Adit.

Alisa “Alisa mau mama bukan papa”

Agung “sayang, mama ga ada loh. Alisa jangan buat papa sedih”

Alisa “kata siapa mama ga ada, itu mama ada disana” sambil nunjuk aku

Aku “tersenyum sambil menunjukkan deretan gigi putihku”

Alisa pun turun dari kasur dan menghampiriku

Alisa “Mama, Alisa pengen digendong sama mama”

Aku pun langsung menggendongnya “Alisa laper sayang, ayok makan sama tante”

Alisa mengangguk “kok tante, mama bukan tante”

Aku pun menghela nafas panjang “ya sudah ayok makan sama mama”

Aku pun menggendong Alisa turun tapi Alisa di gendong Agung lantaran Agung kasian nengok aku jalan pincang nahan rasa sakit. Kamipun berjalan ke ruang makan dan Alisa meminta duduk di pangkuanku, akupun menyuapi nya makanan namun ketika aku menaruh sayur di sendok Alisa tidak mau.

Aku “Ayok sayang dimakan sayurnya, sayur itu baik buat kesehatan Alisa”

Alisa “Ga mau mah, sayur itu ga enak”

Aku “kata siapa engga enak? “

Alisa “kata papa” dengan polosnya

Aku langsung menengok mata agung dengan sinis, diapun bersikap acuh seolah tak ada apa-apa.

Aku “sekarang Alisa makan sayur, mama ga mau tau, kalo Alisa engga mau makan sayur. Mama ga mau lagi main sama Alisa” ancamku

Alisa “Iya Alisa mau ma, tapi mama jangan tinggalin ica sama papah”

Bang Adit dan kak Sandra pun tertawa melihat Agung.

Aku “sayang, mama ga akan tinggalin Alisa”

Setelah kami selesai makan, Lina dan bg Ilham datang

Bg Ilham “ lohhh, Niakan? Ngpain sampe sini dek?” tanyanya

Aku “mau nemenin Lina ketemu abg, pake nanya lagi. Nita kesini mau lanjut S2 yang tertunda dan yang jelas mau numpang tinggal gratis dong sama kak Sandra”

Bg Ilham “widihhh bro, duda keren disini juga”

Agung “ngapel dong, masak lu aja yang bisa ngapel”

“ngapeli sopo meneh, sejak kapan ada pacar lu” tanya bg ilham

Agung “noh yang lagi duduk sama anak ku” sambil bisik-bisik

Bg ilham”hahahahahaha semoga sukseslah, setauku aku kenal sama dia,dia tipe cewe yang susah luluh”

Setelah selesai berbincang Alisa dan Agung berpamitan pulang mereka pulang bareng sama bg Ilham, namun Alisa masih merengek untuk aku ikut dengannya. Setelah satu jam merengek minta gendong aku akhirnya Alisa mau diajak pulang kerumahnya dengan syarat aku harus mengajarinya menggambar ketika aku sembuh.

jangan lupa like dan komennya ya gaes

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***