Hari tanpa dia (2)

Waktu adalah obat paling ampuh untuk menyembuhkan luka di hati.

KANYA POV

Rasa kecewa dan sakit hati adalah rasa dominan yang sering kurasaka.

Kecewa karena dengan mudahnya dia melakukan itu kepadaku.Walaupun aku pikir awalnya dia telah berubah.Tapi,nyatanya tidak sama sekali.

Kesal dan sedih bersamaan yang kini kurasakan.

Aku menangis tapi tak meraung raung seperti orang kerasukan.Aku sakit hati,tetapi tidak harus berjalan tanpa arah tujuan dijalanan.

Aku berusaha setenang mungkin dalam menghadapinya.

Alam mengajarkan kita untuk tenang dalam meghadapi segala sesuatu.

Setelah aku mengetahui dua fakta besar itu,aku lanngsung kembali.Ke-tanah air,Indonesia.

Setelah mendarat di Jakarta,aku langsung terbang ke Sanur,Bali.Kerumah opah!

Gulungan ombak dihiasi langit senja menemani kehampaan ku.

Sakit,ketika kau tahu dirimu dijadikan barang taruhan yang disamakan dengam mobi sùpercar seharga ribuah dollar.

Kecewa sangatlah aku kecewa,tetapi itu semua tidak lantas memutuskan harapanku.

Aku sakit hati?ya

Aku kecewa?tentu

Aku tak percaya?benar

Aku benci?tidak

Rasanya sulit di dicerna logika,sulit dirasa oleh hati,dikatan oleh bibir,dihilangkan oleh mata,tak didengar oleh telinga.

Dua minggu sudah setelah peristiwa

menyakitkan itu,ada rasa hampa luar biasa dalam hati ini.

Seakan akan ada lubang besar yang menganga disana.

Waktu adalah obat terbaik bagi luka patah hati.

Biarlah luka ini sembuh seiring waktu.Seiring dengan waktu itu pula,biarkan di pergi dari hidupku,otak dan pikiranku,benakku,dan hati kecilku.

Dua minggu sudah aku disini!!

Menikmati sunset yang sama tiap hari,dengan gulungan umbak dan hembusan anginmenemani.

Setiap masalah pasti akan ada jalan leluarnya masing masing.Dan Waktu akan menjawab semua itu.

karena bagi seorang yang sedang patah hati waktu adalah menerima dan berpikir sejenak

Aku bukan lari,aku cuma butuh waktu untuk menenangkan diri dan mencerna semua ini.

Mengenal alam membuatku tenang menghadapi semuanya.

Dalam hal terluka,hati adalah tempatnya.

Dalam keadaan bimbang dan bingung seperti ini belum tentu bisa membuatku bersemangat.

Semuanya hancur seiring mmemburuknya mood ku.

Banyak yang harus kurenungi,tentang perasaan hampa dan kosong ini.

Terkadang terbesit pikiran untuk menunggunya hingga datang.Namun semua itu seakan akan putus ditengah jalan,karena hingga saat ini lelaki itu tak kunjung menampilkan batang hidungnya sama sekali.

Hatiku kembali dihempas rasa kecewa yang amat mendalam.

Sakit bukan berarti membuatku putus asa,namun ada kalanya sebagian dari diriku yang belum menerima.

Setelah hubungan yang kita lalu bersama,dengan penuh suka cita ternyata itu hanyalah sebuah rekayasa.

Sebuah permainan berlandaskan 'Truth or Dare'

Kutatap indahnya senja sore ini.Setidaknya keindahanya mampu menghiburku dari rasa kecewa ini.

"Gimana sama tawaran aku buat kuliah dengan ku?"ujar sebuah suara bass mengintrupsi.

Suara itu milik pria tampan yang berdiri tak jauh dari tempat dudukku.

Pria tampan bertubuh jangkung,dengan iris mata berwarna coklat gelap,sepasang lesung pipi menghiasai wajah rupawanya.

Kulitnya putih,kombinasi orang Jerman dan Jogja.Dia memang yang telah menemaniku beberapa minggu ini disini.

Siapa juga yang tak mau ditemani pria terlanjur tampan dan friendly ini.

Dia juga memberiku penawaran untuk kuliah bersamanya di Paris.Namun,aku belum memikirkanya lagi.Hatiku masih terlalu sakit dan lelah tuk berpikir.

"Belum dipikiriin juga?"ucapnya lagi sambil tersenyum ramah.

Semua wanita yang melihat ketampanan dan keramahanya ini kujamin langsung jatuh cinta.

Tetapi tidak denganku!

Aku pikir dia tidak lebih tampan dari lelaki bermanik biru laut itu.Tidak lebih darinya,titik!

Ahh,sudahlah.

"Beneran belum dipikirin?"tanyanya lagi sambil mendekat kearahku.

"Belum kak,aku masih perlu waktu!"

Eits,jangan salah sangka dulu!

Dia bukan pacar baruku,gebetan baruku atau apalah itu.....

Dia adalah sepupuku dari pihak papah.

Kita memang dekat dari kecil.

Dia tiga tahun lebih tua dariku,dah satu tahun lebih tua dari Fano.

Entahlah,rasanya hidupku ini dipenuhi oleh kerabat kerabat lelaki dengan wajah rata rata.

Karena dari pihak mamah cuma aku cucu perempuan yang opah punya,semua cucu opah notabenenya adalah laki laki.

LEON SAMUEL BAXTER nama sepupu tampanku yang satu ini.

Mungkin karena aku cucu perempuan satu satunya,oleh karena itu Fano maupun Leon begitu dekat denganku.

Tak jarang banyak orang mengganggap aku dan mereka berdua sepasang kekasih.

Sungguh punya saudara tampan tampan itu sulit ya!

"OK,aku tunggu sampe kamu mau!"ucapnya.

"Tapi jangan sampai aku tua juga nunggunya!"sambungnya lagi.

Sifat humor yanh dimilikinya terkadang menjadi penghibur bagiku sendiri.

Biarlah aku memiliki penghibur disini.Mungkin dia juga tengah bersenang senang dengan para 'penghiburnya' disana.

Kata orang pacaran dengah orang tanpan luar biasa itu sulit,banyak yang iri,melibatkan banyak perasaan,belum lagi para fans nya yang menggila.

Nah,itu mungkin ku alami beberapa waktu lalu,saat aku berhubungan dengan lelaki berwajah terlalu tampan,tubuhnya yang terlalu sempurna,hartanya yang terlalu melimpah.

Hubungan seumur biji jagung!

Satu bulan,nyatanya cukup membuatku jatuh cinta kepadanya.Tapi apa daya,dia juga yang telah menanamkan kekecewaan dan sakit hati yang sama ditempat aku jatuh hati kepadanya.

Dalam satu bulan itu aku dibuat melayang dengan kenyamanannya,kemudian dihari berikutnya dia buat aku terjatuh tak berdaya.

"Udah yuk makan dulu,dari pagi kan kamu belum makan!"Ajak leon padaku.

Entah mengapa,ada rasa enggan untuk menyentuh makanan.Bahkan meneguk segelas air pun aku sampai enggan.

Segitu besarkah pengaruh dirinya dalam hidupku?

AOUTHOOR POV

"Nanti deh kak,kanya belum laper kak!"ucap kanya.

"Tapi opah udah masak ayam rica rica kesukaan kamu loh!"sahut seorang wanita paruh baya berusia 70-an tahun itu.

"Opah"

Wanita itu tersenyum,sambil berjalam mendekat kearah kedua cucunya.

"Opah sudah masak dari sore lohh!"ujarnya,dengan nada merayu.

Semenjak datang ke Bali,wanita itu tahu kalau cucu kecilnya itu tengah dalam keadaan tidak baik baik saja.

Gadis bermanik rusa itu serinh melamun,terkadang menangis dalam diam.

Jarang keluar kamar,bahkan sampai lupa makan.

Karena kurang memperhatikan kondisi tubuhnya,Kanya sampai drop dan harus dilarikan kerumah sakit minggu lalu.

Gadis yang tangguh itu jatuh sakit,dan tentu saja membuat kedua orang tuanya kalang kabut.

Bagaimana tidak semenjak pulang dari New york kanya menjadi lebih pendiam,dan jarang berinteraksi dengan keluarganya.

Usut punya usut,ternyata mamah kanya sempat menanyakan apa yang telah terjadi kepada putri semata wayangya itu selama di New York.

"OK OK,kanya mau makan! kan opah juga tau kalau kanya enggak bisa nolak masakan buatan opah!"ucap kanya akhirnya.

"Uh...cucu opah yang cantik ini!"

Sebuah pelukan hangat kanya dapatkan dari wanita paruh baya itu.

Sebuah senyuman terbit dibibir tebal Leon,membentuk cekungan dipipinya.

Senang rasanya melihat dua wanita berbeda usia yang ia sayangi itu bahagia.

'Andai,kita tidak terlahir bersaudara!'batin Leon berandai.

Setidaknya pria itu tahu bagaimana caranya untuk membenahi perasaanya yang tak sepantasnya tumbuh dihatinya itu.

Waktu berlalu begitu cepat namun tak semudah awsn berlalu diatas langit,atau daun yang terbang terhembus angin.

Hari hari mulai berganti,musim demi musim mulai berubah,suhu mulai naik turun meneyelimuti bumi.

"I'am in the here,in the Paris,France!"gumamnya.

Dia disini!!

Dikota berjuluk kota ter-romantis diseluruh Eropa itu.

Dia disini,berdiri didepan balkon kamarnya sambil menatap luas pemandangan indah yang diklaim pemandangan ter-romantis bagi sebagian orang itu.

Meniti kembali karier dan pendidikanya didunia fashion.

Kota Paris yang terkenal sebagai kota ter-romantis di Eropa itu juga terkenal sebagai kota yang terkenal oleh trand pasar Fashionya.

Oleh karena itu dia menerima tawaran untuk berkuliah disini.Dengan tujuan mengembangkan sayapnya didunia fashion.

Dia disini,dengan keadaan hati yang sama,masih terluka.Terkadang ia juga teringat lelaki bermanik biru laut yang mempesona itu.

RINDU?

Tentu dia rindu! rindu akan kata kata sayangya,manik biru lautnya,senyuman manisnya,suara barithon-nya,rindu akan sikap possesif-nya,rindu sikap Childish-nya,rindu akan semua yang ada pada dirinya.

Tapi apakah ia juga merasakan perasaan yang sama dengan apa yang dia rasakan saat ini?

Entahlah!

Disini Dia melebarkan sayapnya sebagai desainer yang diwarisi oleh mamahya.

"Congratulations for you lady!"ucap seorang pria bule.

"Thank ms.Bowlie!"

"Selamat atas penghargaan Desainer Fashion Award yang kamu dapatkan.Kamu memang pantas mendapatkanya nona Kanya!"pujinya lagi.

"Iya,terimakasih ms.Bowlie"

Gadis cantik bermanik rusa itu memang baru saja mendapatkan penghargaan best desainer.

Empat tahun sudah dia rintis kariernya dinegara ini.Kini dia lulus dengan gelar Desainer profesional dari salah satu universitas Fashion terkenal di Paris.

Empat tahun pula ia mengembangkan namanya hingga bisa melambung tinggi setinggi cakrawala.

Kini dia sudah memegang perusahaan sang mama yang bergerak didunia fashions dan sandang.

Seiring dengan berkembangya kariernya,membawanya pula kembali kemasa lalu.Masa lalu yang sudah mati matian ia lupakan.

"What? tapi kenapa harus New york?"

"Pukul dua siang anda memiliki jadwal meeting dengan pemimpin LEOX'S COPERATIONS pak!"

ucap seorang wanita cantik yang tengah membacakan jadwal rutinitas CEO mudanya itu.

Terlihat seorang pria tampan bermanik biru laut itu tengah mengutak atik laptop dihadapanya.

Diusia yang baru menginjak 25 tahun itu,ia sudah mampu menjadi CEO termuda dengan saham tertinggi dipasar saham di kota New york.

Dengan kejeniusan dan ketelitianya dalam berbisnis,membuat bisnis lelaki tampan itu sudah memiliki berbagai cabang di negara negara Eropa maupun Asia.

Peruasahaan JHOMSEN CORP'S yang raksasa yang bergerak dibidang insfrastruktur,properti dan makanan itu kini berada dalam kendalinya.

KEVIN JHOMSEN WILLIAM

Nama yang tertera di namateg CEO itu.

Jalan kariernya yang mulus tak se-mulus jalan asmaranya.

Kegagalan yang ia alami karena membuat gadis yang dicintainya itu terluka,membuatnya dingin kepada wanita.

Hatinya beku jika menyangkut kaum hawa,karena baginya hanya ada satu wanita.

Yaitu wanita yang menjadi kekasih terlamanya empat tahun silam.

"Baik,kamu bisa pergi sekarang!"ucapnya dingin.

Wanita yang menjabat sebagai sekertarisnya itupun langsug undur diri.

Dua tahun bekerja dengan pria berhati es itu membuatnya kebal disuguhi sikap sedingin antartik itu.

"Honey....."panggil sebuah suara yang dibuat semanja mungkin.

"Honey....hari ini kamu makan siang sama aku ya!"ajaknya sambil menggelayut manja dilengan pria tampan itu.