Dinner

Memang tak mudah berteman dengan seorang mostwanted yang terkenal tampan dan bergelar playboy cap kakap yang melekat kuat pada dirinya.

Terlebih lahi hubungan tersebut sering di jadikan buah bibir oleh sebagian orang.

🕊🕊🕊🕊

Siang itu Kanya terlihat cantik mengenakan atasan berkerah bercorak garis garis dipadukan dengan rok jeans pendek selutut berwarna abu.

Sneekers berwarna putih bermerk NIKE melekat pada sepasang kaki mungilnya.

(walaupun gak dijumput ya😋)

Rambut hitam kecoklatanya terlihat ia kuncir kuda.Dibawah terik matahari yang terasa menyengat itu,gadis cantik itu memang menjadi pusat perhtan karena wajah orientanya yang cantik diantara lalu lalang orang bule.

"pake lepas segala lagi!"gerutu gadis itu kesal saat melihat tali sneekersnya terlepas.

TINN TINN TINN

Suara bising klakson menghentikan sementara kegiatan hadis yang tengah menjongkok itu.

Manik rusanya menangkan sebuah mobil Lambhorgini berwarna merah metalik keluaran terbaru,yang terparkir tak jauh dari kanya.

Bukan mobil mewah berharga pantastis tersebut yang menjadi objek penglihatan kanya,namun matanya fokus kepada lelaki yang berada dibalik kursi kemudi.

Lelaki tampan yang mengenakan sunglass hitam.Tak lama kemudian lelaki jangkung itu keluar dari kendaraan mewahnya berjalan santai menuju kanya.

"Lain kali gak usah pakai sepatu bertali kalau ceroboh gini,nanti keinjek terus jatuh gimana? kan bahaya!"ucap lelaki itu panjang lebar sambil menalikan sneekers kanya yang talinya terlepas.

"Udah,ayo masuk.Aku anterin kamu pulang!"ajak pria itu sambil meraih tangan kanya.

"Aku bisa pulang sendiri vin!"tolak kanya.

"Gak ada penolakan sayang!"gurau kevin.

Sontak Kanya yang dipanggil menggunakan embel embel 'sayang' langsung merona merah.

"Apa apaan sih!"

Melihat gadis disisinya merona kevin pun terkekeh geli melihatnya.

"Akhirnya aku bisa nganterin kamu pulang,walaupun harus pake sedikit paksaan"

'Segitu minatnya ni orang😒😒'pikir kanya.

"memamg apa untungnya nganterin aku pulang?"

"supaya bisa sama kamu terus!"jawab Kevin enteng.

"fffttt"Sontak perkataan Kevin itu mengundang tawa kanya.

Sepanjang perjalanan keduanya terlihat saling bercanda ria.

Mobil mewah seri terbaru itu pun terlihat berhenti disebuah pekarangan rumah mewah yang terlihat minimalis.

Dari arsitekturnya rumah tersebut bergaya Asia -Eropa.

"Terimaksih! Ini rumah aku,aku masuk dulu ya"

"Ngusir ni ceritanya?"sindir Kevin.

"Bu-bukan gitu kok!"

"Kalau gitu aku mau main dulu boleh kan?"

"Bo-boleh"

Senyum kemenangam terlihat terbit dibibir Kevin.

Ketika memasuki rumah minimalis tersebut,kevin disuguhi berbagai benda ukiran khas Jepara,Indonesia.

Minimalis tetapi dapat membuat penghuninya nyaman dan betah.

"Orang tua kamu memanya kerja apa?"

"Papa aku bekerja sebagai salah satu Direksi diperusahaan kecil,sedangkan mama bekerja sebagai desainer yang cukup terkenal.Mama juga punya butik kecil kecilan sendiri."tutur kanya.

"Orang tua aku itu orang yang sederhana,super parent dan orang yang friendly juga humble"tambah Kanya sambil tersenyum bangga.

Seketika itu rasa rindu mulai menyeruak menyerang batin kanya.Selama kurang lebih tinggal selama tiga bulan,Kanya sama sekali belum bertema temu kedua orang tuanya secara face to face.

"Nanti malam kamu ada waktu luang tidak?"

"Nanti malan aku enggak ada acara kok!"

"Nanti malam aku mau ngajak kamu ngajak kamu dinner diluar"ucap Kanya to the point.

"Hmmm....."

"Diam berarti aku anggap mau"

"Kok gitu?"cemberut Kanya.

Kevin hanya terkekeh geli saat melihat gadis itu cemberut,yang menurutnya sangat menggemaskan.

Walaupun Kevin sendiri tahu kalau merebut hati gadis dihadapanya ini sulit,namun bukan berarti

bahwa gadis itu tidak bisa ditaklukkan.

Dia percaya suatu saat nanti akan adanya massa dimana gadis itu bisa menerimanya.

"Nanti aku jemput jam 20.00"ujar lelaki tampan

itu sambil memasuki mobil lambhorgini mewahnya.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya!"

"Hati hati dijalan"ujar Kanya penuh perhatian.

Rasa bahagia terasa menyeruak memenuhi dada kevin,saat gadis itu mengkhawatirkanya.

Terdengar deru mesin mobil mewah tersebut,yang mulai menjauhi pelataran rumah Kanya.

"Dinner sama kevin! pakai baju mana ya?"Ucap kanya sambil menuju walk in closet nya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

"Aku sudah didepan rumah"bunyi pesan singkat kevin.

Lelaki itu sudah terlihat tampan dengan atasan T-shirt berwarna putih bermotif raja rimba,dipadukan dengan jaket bomber berwarna hitam dengan motif tulisan timbul.Jeans hitam menghiasi kaki jenjang pria bermanik biru laut itu.

Sesekali manik biru lautnya melirik jam ROLAX yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya.

Sudah hampir 15 menit lamanya ia menunggu gadis yang akan diajaknya dinner itu.

Demi kanya seorang,seorang Kevin Jhomsen William mampu menurinkan egonya sendiri.

Seorang kevin yang notabenenya membenci menunggu rela menuggu bermenit menit untuk menunggu gadis 'pujaanya'.

"Vin,maaf ya buat kamu lama menunggu!"Hingga sebuah suara lembu5 memasuki indra pendengaran kevin.

Dilihatnya gadis cantik dengan balutan dress selutut berwarna white,berlengan panjang bertali ditiap ujungnya, dengan hiasan berupa aksen motif bunga dandelion yang dibuat timbul.

Sepatu heels stinggi centi berwarna pastel membungkus kaki mungilnya.Sebuah tas selempang berwarna pastel juģa ikut serta menunjang penampilan cute dan anggun kanya.

Rambut hitam kecoklatan kanya yang dibiarkan tergerai terlihat menambah kecantikan gadis itu .

"Vin,maaf ya!"ulang kanya lagi,ia memang merasa bersalah karena terlambat.Dirinya merutuki kebodohanya yang hampir mengacak acak seluruk koleksi gaun didalam walk in closet nya.

Ucapan kanya tadi nyatanya justru kembali membuat kevin tersadar,betapa mempesonanya gadis itu malam ini.

"Udah,enggak apa apa!"ucap Kevin

"ayo masuk nanti keburu malam!"tambah kevin sambil merah tangan kanya.

"Iya"

Sepanjang jalan kedua orang dalam mobi ferrari hitam keluaran terbaru itu hanya saling mendiami.

Hingga Mobil mewah itu mulai memasuki parkiran sebuah resto bernama Lèxàntò willìàm Rèstò &Caffè.

Bagungan megah nan mewah berbintang lima.Kanya memang pernah melihat nama restoran ini disebuah relity show.Tapi saat memasuki tempat itu secara langsung ternyata tempat itu lebih megah dari pada terlihat ditelevisi.

Sepanjang jalan masuk,Kevin tak henti hentinya menggenggam tangan kanya.

"Selamat malam tuan muda,tempat yang ada minta sudah kami siapkan dirooftop resto!"

Kanya menyerngit bingung saat semua orang menunduk saat mereka lewat.lain halnya dengan kevin yang terlihat mengulas senyumananya.

"Kerja bagus manager Lexy!"puji Kevin.

Ya,tanpa kanya ketahui pemilik gedung resto berlantai empat ini adalan Kevin sendiri.

Sibungsu dari keluarga jhomsen William ini memang memiliki bisnis yang merambah didunia kuliner dan properti.Bahkan cabang Resto lèxàñtò willìàm Resto & caffè sudah memiliki lebih dari 15 cabang diseluruh Eropa.

Kevin kembali menggandeng kanya mengarahķan langkah gadis itu menuju lift.

Sampailah keduanya di rooftop gedung tersebut.

Dimana segalanya telah di desain sedemikian rupa dengan dekorasi yang memukau mata.

Ditambah lagi pemandangan kota New york yang terlihat indah dimalam hari.

"Indah sekali"puji kanya tak bisa berkata kata saat melihat keindahan tersebut.

"ya iyalah,inikan tempat aku nongkrong kalau lagi suntuk!"

"Tuan,makan malamya sudah siap!"intruksi seorang waitres.

"OK"jawab Kevin.

"Waktunya menikmati makan malam nona!"ujar Kevin sambil berdiri dihadapan kursi yang ia siapkan untuk Kanya.

seulas senyuman terbit dibibir kanya.

"Terimakasih"

"Apa pun untuk gadis secantik nona!"