Kedua tak ada yang membahas kejadian semalam. Eko masih belum paham siapa sebenarnya yang bernyanyi tengah malam saat ia lihat ketika terbangun dari tidur. Sedangkan Indra sudah paham siapa yang ia temui di kamar mandi dan siapa yang bersama Eko di dalam kamar tadi malam. Hanya saja ia tidak ingin membuat pagi yang cerah ini menjadi suram hanya karna penampakan tadi malam. Cukup ia saja yang paham tentang kejadian tadi malam.
Sore harinya mereka mampir ketempat Pak Usman untuk sekedar minum kopi.
"Pak, kopi biasa ya."pinta Indra pada Pak Usman. Pak Usman yang sudah paham langsung menyiapkan dua gelas kopi hitam untuk Indra dan Eko.
"Gimana mas, masih suka ganggu gak itu penghuninya ?"tanya Pak Usman pada Indra.
"Yah gitulah Pak. Masih suka nongol kalau malem."jawab Indra pelan.
"Aneh memang mas, padahal dulu rumah itu biasa-biasa saja. Tapi semenjak ditinggal pindah oleh pemiliknya jadi sering ada hantu yang mengganggu dan menampakkan wujudnya."Pak Usman bercerita.
"Bukannya dulu pernah ditempati sama salah satu pekerjanya y Pak ? Beliau tinggal dimana sekarang ?"tanya Eko penasaran.
"Pak Karsa masih tinggal di desa sebelah. Satu desa dengan Bu Yasmin saat ini. Bahkan tak jauh dari tempat tinggal anaknya."Pak Usman melanjutkan ceritanya.
"Anaknya itu yang nikah sama keponakan Bu Yasmin ?"tanya Indra. Pak Usman mengangguk.
"Terus apakah keluarga Bu Yasmin mengetahui kalau rumah yang mereka tinggalkan sekarang itu dihuni oleh makhluk lain?"Indra semakin penasaran.
"Sebenarnya cerita penampakan itu sudah tersebar dimana-mana. Hanya saja anehnya makhluk itu tak pernah muncul jika keluarga Bu Yasmin sendiri yang menempati rumah itu. Semua baik-baik saja bahkan seperti tak ada apa-apa."Pak Usman kembali bercerita.
"Kok bisa ya Pak. Apa ada hubungannya tentang hantu itu dengan keluarga Bu Yasmin ?"Eko turut penasaran dengan cerita Pak Usman.
"Entah dengan Bu Yasmin, entah dengan Pak Karsa."Pak Usman melanjutkan perkataannya.
"Pak Karsa? kenapa bisa begitu Pak?"tanya Indra dan Eko hampir bersamaan.
"Entahlah, itu hanya persepsi orang-orang tentang Pak Karsa. Soalnya setelah Pak Karsa tinggal disitu, tak lama kemudian muncul teror dari makhluk ghaib tersebut."ujar Pak Karsa.
"Jadi maksud Bapak, ada hubungannya antara Pak Karsa dengan hantu wanita dirumah yang kami tempati itu?"tanya Indra semakin penasaran.
"Saya gak bilang begitu, saya hanya bilang kalau itu hanya persepsi orang-orang saja."lanjut Pak Usman memberikan pembelaan pada ucapannya sebelumnya.
"Waaahhh... maaf sebelumnya Pak. Kami harus pulang. Sudah mau maghrib. Ini pak uangnya."tiba-tiba Eko berpamitan sambil menyerahkan uang lima ribuan satu lembar untuk membayar dua gelas kopi yang mereka minum.
"Oh iya mas sama-sama."jawab Pak Usman sambil menerima uang dari tangan Eko.
"Ko, aku jadi penasaran sama Pak Karsa."ucap Indra dalam perjalanan pulang.
"Terus kamu mau apain Pak Karsa?"tanya Eko pada Indra.
"Ya enggak di apa-apain. Kali aja Pak Karsa tahu tentang sesuatu mengenai rumah itu."jawab Indra kemudian.
"Emang kalaupun tahu Pak Karsa bakal cerita ke kamu ? apalagi kalau memang benar Pak Karsa ada hubungannya dengan hantu wanita dirumah itu."jawab Eko menjelaskan.
"Jadi kamu juga berfikiran kalau Pak Karsa ada hubungannya dengan semua ini?"tanya Indra pada Eko. Sedangkan Eko yang ditanya hanya mengangkat kedua bahu tanpa memberikan jawaban apapun.
Indra dan Eko saling diam. Mereka berada di pikiran masing-masing. Bagaimana cara menghadapi teror hantu rumah itu untuk kedepannya. Bagaimana cara menghentikan teror tersebut dari rumah yang mereka tinggali. Dan bagaimana cara mereka bisa menolong arwah penasaran yang selama ini menemani hari-hari mereka dimalam hari. Karena sangat tidak mungkin mereka akan hidup terus-terusan dengan bayang-bayang roh gentayangan yang selalu menghantui mereka.
Sudah beberapa hari Indra dan Eko menempati rumah Bu Yasmin. Bukan tak ada gangguan setiap harinya. Namun rasanya sudah tak kaget bila tengah malam yang seharusnya mereka gunakan untuk tidur malah di alih fungsikan untuk kucing-kucingan bersama hantu penunggu rumah. Seperti sudah sedikit kebal mereka. Setiap kali ada hal-hal aneh mulai muncul, mereka sudah tidak terlalu menghiraukan. Bahkan ketika malam itu saat mereka sedang asyik menonton acara televisi sambil masing-masing di temani segelas kopi, yang tiba-tiba saja sudah bergeser ketempat lain. Atau saat mereka sedang bersantai tiba-tiba saja ada sosok perempuan yang melintas disebelah mereka dan hanya ditanggapi dengan istighfar oleh mereka berdua. Kadang masih suka kaget dengan kemunculan sosok yang secara tiba-tiba menampakan wujudnya. Atau sosok perempuan yang masih saja suka mandi tengah malam di sumur belakang rumah.
"Aaaahhh... setan rupanya juga peduli kebersihan badan."celetuk Eko yang sesekali mengintip kegiatan mandi perempuan dari dimensi lain itu.
Malam itu, saat mereka berdua beranjak untuk pergi tidur. Terdengar sangat jelas suara wanita memanggil nama mereka berdua.
"Indraaa...."sesaat Indra menoleh dan mencari sosok yang memanggil namanya itu. Eko yang juga mendengarnya hanya tersenyum kecut karena tahu sebentar lagi tidur mereka akan terganggu lagi oleh kedatangan makhluk halus tersebut.
"Ekoooo..."Eko berhenti tersenyum saat mendengar namanya juga dipanggil oleh penunggu rumah. Kini giliran Indra yang menertawakannya. Keduanya tak jadi melanjutkan rencana tidurnya. Dicarinya asal muasal suara tersebut.
"Apaaa..."jawab Indra saat itu.
"Tolooonngg aakkuuu..."jawab suara itu lagi.
"Tolong apaan?"jawab Indra lagi.
"Ka..Ka..Kaarrssaaaa...."terdengar suara itu menyebut nama Karsa. Samar, namun memang seperti nama Pak Karsa yang disebutkan. Indra dan Eko saling berpandangan. Sepertinya benar dugaan mereka selama ini. Bahwa Pak Karsa memiliki andil terhadap keganjilan selama ini.
"Kamu bilang apa ? Pak Karsa ?"Eko menegaskan sekali lagi untuk memastikan apa yang mereka dengar baru saja.
"Kaarrrrsssaaaa...."kembali terdengar suara menyebut nama Karsa. Kali ini terasa lebih jelas. Namun tak menampakan wujudnya.
"Apa yang bisa kita lakukan buat bantu kamu?"kemudian Indra menawarkan bantuan pada penunggu rumah itu. Eko yang mendengar tawaran Indra sontak langsung saja menepuk pundak Indra dengan kencang.
"Plaaakkk...gila lo ya. Mau coba-coba bantuin itu setan gimana coba."bisik Eko pelan.
"Aduuhh... sakit banget yakin. Gak usah segitunya sih mukulnya, kenceng amat."ringih Indra sambil mengusap-usap pundaknya yang perih.
"Lagian kamu sih, pakai acara nawarin bantuan segala."Eko kembali tak setuju dengan ide yang dilontarkan Indra untuk membantu hantu wanita itu.
"Ya kali aja kan kalau udah dibantu arwahnya jadi tenang. Gak penasaran lagi, gak ganggu kita lagi."ucap Indra menjelaskan.
"Ya tapi gimana caranya?"bisik Eko. Indra hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.
"Hihihihihihihi......"terdengar suara tawa mengerikan melengking memenuhi seisi rumah. Indra dan Eko terperanjat, sontak menengok ke atas. Sosok makhluk bergaun putih panjang hingga menutup mata kaki, dengan rambut tergerai memanjang, sedang duduk di atas kayu yang memalang di atap rumah. Indra dan Eko bergidik ngeri melihat sosok perempuan itu sangat jelas dan sangat dekat dengan mereka. Hanya saja tak menampakan wajah karena tertutup rambut yang tak beraturan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments