Part 2

* | Valetta Lizhunt | * SELAMAT MEMBACA JANGAN LUPA VOTE • COMMENT • FOLLOW VALETTA LIZHUNT. Perempuan berumur 17 tahun itu sedang memainkan gitar elektrik di tangannya sambil bernyanyi. Suara khasnya terdengar di seluruh penjuru ruangan membuat yang mendengar menjadi baper terbawa suasana. "Hikss, gue baru putus habistu baper gara-gara mbak yang nyanyi, Hiks... Gue berhasil move on gara-gara mbaknyaa... Tapi gue sadar... Gue gak bakal bisa menggapai mbak yang nyanyi..." Curhat seorang laki-laki yang duduk di dekat punggung kafe. "Yang sabar ya mas, tapi memang kenyataan anda tidak bisa menggapai mbak Valetta, dia emas tapi mas cuma batu kerikil," ujar pelayan yang berdiri di samping sang laki-laki. "Hiks... Udahlah! Malas kali gue curhat, gue curhat bukannya disemangatin tapi malah ditampar sama kenyataan! Hiks..." Sang laki-laki pun kabur meninggalkan pelayan yang hanya menggelengkan kepalanya. "Namanya kenyataan, ya terima aja," gumam pelayan bernama Nila itu. Valetta bernyanyi terus menerus hingga jam menunjukkan pukul satu siang, ia berhenti karena kedatangan dua tamu heboh. "Anjay, Valetta, ekhem ekhem, jiwa fucek girlnya mendarah daging," goda perempuan berambut pendek yang masih mengenakan seragam sekolahnya, LEXARA HARPER. Valetta menggeleng pelan dan tersenyum kecil, "Gue gak ada ngegoda siapa-siapa, dan gue bukan fuckgirl, gue anak baik-baik." "Lo diam disitu sambil nyanyi plus maib gitar, liat noh," Lexa menunjuk para pria yang sesekali mencuri pandang ke arah Valetta, "itu korban Lo semua, baper mereka." "Jangankan pria, Lex. Itu lihat yang ciwi-ciwi, kayaknya juga dibuat bengkok sama Valetta," tambah perempuan berambut panjang yang ada di samping Lexa, dia adalah sepupu Valetta, SHAVIRA LIZHUNT. Valetta memutar bola matanya malas, "jangan berlebihan, Shav." Shavira menggeleng, "Gue gak berlebihan, sini-sini peluk." Shavira maju ke depan dan memeluk pinggang Valetta dengan mudah karena Shavira lebih pendek dari Valetta, "Beh, roti sobeknya..." Tangan nakal Shavira menepuk-nepuk perut Valetta, "Val, bagi roti sobek dong." Lexa mengernyitkan dahinya dan mendorong Shavira pergi, ia juga mau meraba perut elit Valetta. "Wuihh, gila, Val, roti sobek punya gue kalah!" Seru Lexa tak tau malu, bahkan beberapa orang melirik iri Lexa dan kagum Valetta. Plakk!! Valetta memukul tangan yang masih meraba-raba perutnya, "Gue laporin kalian nanti!" "Laporin apa?" Tanya Lexa dan Shavira bersamaan. "Pelecehan ini mah," ujar Valetta melangkah pergi meninggalkan Lexa dan Shavira. "Omo, sayang gue jangan pergi, tungguin gue!!!" Itu Lexa. Memang Lexa tidak tau malu orangnya. Lexa dan Shavira pun akhirnya berjalan sejajar dengan Valetta walau nafas mereka sedikit ngos-ngosan. "Kok jahat sih, Val? Kami udah mengorbankan jam sekolah kami buat jenguk Lo..." Keluh Lexa diikuti oleh seruan Shavira, "Betul sekali!" "Hm. Bukannya lo pake nama gue buat alasan biar boleh bolos?" Dan Shavira serta Lexa langsung diam cengengesan. Memang mereka sengaja menggunakan Valetta sebagai alasan agar diperbolehkan kedua orang tua mereka untuk izin. "Ya gitu sih... Tapi kan kami memang kangen, makannya datang, hehehe." Valetta mengangkat sebelah alisnya, "Yakin? Padahal besok juga gue ke sekolah." "Lebih cepat lebih baik!" Seru Lexa. "Oh Iya!" Shavira menggenggam kedua tangan Valetta, "Lo besok sekolah sama gue, ya?" "Hm... Kayaknya enggak deh, gue baru beli motor, mau gue pakai," tolak Valetta. "Alaaa...." Shavira mengerucutkan bibirnya, padahal Shavira sangat ingin berangkat bersama Valetta. "Emang kenapa?" Shavira tersenyum manis dan mengedipkan matanya berulang kali, "Gue pengin pamerin sepupu gue." Valetta tertawa kecil dan mengacak rambut Shavira, memanfaatkan tubuhnya yang lebih tinggi 20 cm itu. "Aduh.... Valetta nih, ih jadi berantakan rambut gue!." Gerutu Shavira menepis tangan Valetta. "Soalnya Lo pendek, jadi gue pengin aja ngacak rambut Lo." Valetta melangkah pergi ke motor kesayangannya, *BLACKY.* "Anjay motornya, _bad girl vibes!_" Mata Lexa terlihat berbinar terpukau. "Kalian datang pakai apa?" Shavira menunjuk mobil merahnya, "Pakai _DARLING_ gue." Lexa memasang wajah sedihnya. "Gue numpang Shavira gara-gara _baby_ gue lagi disita sama bokap nyokap gue...." "Biasalah, Lexa lasak, dia habis nyerempet truk orang pakai tu motor," lapor Shavira. Valetta menoleh ke arah Lexa dan tersenyum jahil, "Lo nyerempet truk? Seharusnya truk nyerempet motor lo gak sih?" "Lexa Kan beda!" Shavira tertawa terbahak-bahak sedangkan Lexa menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ya udah besok gini aja, gue nanti pagi bakal mampir ke rumah Shavira, baru bareng-bareng jemput Lexa, habistu berangkat ke sekolah," usul Valetta dan langsuk disetujui oleh Shavira dan juga Lexa. "Gue berasa dijemput _sugar mommy_ ih," ujar Lexa melompat kecil. " _Sugar mommy_ palak Lo! Mending _sugar sister_ aja!" Lexa menatap Shavira, "Emang ada, ya?" "Ya gak tau lah, kalau enggak ada kan tinggal buat...." Jawab Shavira. Valetta menghela napas panjang, sedari Shavira dan Lexa mengoceh, dia sudah duduk di atas BLACKY.
Terpopuler

Comments

꧁༺AUTHOR༻꧂

꧁༺AUTHOR༻꧂

Lanjut gass keun

2022-02-01

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 2 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!