Oh My Husband Ep-04

Luna berdiri didepan pintu ruangan Daniel. Luna mengetuk pintu ruangan dengan perlahan.

Tok..

Tok..

Tok..

Klekkk..

Luna membuka pintu dan melihat kearah Daniel.

"Hai, dokter Kwok.. boleh saya masuk?" Tanya Luna.

"Hai, masuklah dok." Jawab Daniel.

Luna tersenyum masuk dalam ruangan Daniel. Luna menutup pintu dan berjalam mendekati Daniel.

"Ada yang bisa saya bantu? Anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Luna dengan suara lembut.

"Aku sedang ada tamu, bantu aku untuk memimpin rapat lebih dulu. Kau bisa sampaikan materi yang ada dalam berkas ini." Daniel memberika sebuah berkas dokumen pada Luna.

Luna menerima dan tersenyum manis, "saya akan berusaha dengan baik dok, terima kasih untuk kepercayaan anda dok." Senyum Luna melebar.

Jantung Daniel berdebar, melihat senyuman cantik Luna.

Deg..

Deg..

Deg..

Wajah Daniel memerah, Luna menatap Daniel. "Apa anda baik-baik saja dok? Wajah anda memerah." Tanya Luna.

Daniel gugup, "ya.. aku baik-baik saja." Jawab Daniel.

"Baikla jika srperti itu, saya permisi." Luna berpamitan.

"Pergilah, tunggu aku datang, oke?" Ucap Daneil.

Luna mengangguk, "oke." Jawab Luna yang lalu beranjak. Luna pergi meninggalkan ruangan Daniel untuk menghadiri rapat.

Kay mendengar percakapan Luna dan Daniel. Kay menerka jika Luna dan Daniel berkencan, Kay menggoda Daniel.

"Apa itu kekasihmu?" Tanya Kay.

"Belum, maksudku bukan." Jawab Daniel canggung.

"Kau bisa merona Dan? Hmm.." Kay menggoda lagi.

"Aku pria, bukankah jatuh cinta itu wajar?" Ucap Daniel.

"Selamat teman, semoga kau bisa berkencan dengannya." Kay memutar kursi rodanya, berjalan mendorong mendekati Daniel. "Kau terlihat sibuk, lebih baik aku pergi." Imbuh Kay.

"Hmm.. jangan menyerah Kay, kau harus bisa melupakan kenangan burukmu. Teruslah berjuang." Daniel memberikan semangat.

Kay dan Nicky pergi meinggalkan Daniel di ruangnya. Tidak lupa Daniel memberikan hasil laporan medis Kay untuk dipelajari di rumah.

-----

Nicky dihubungi oleh Calvin (papa Kay) untuk membawa Kay pulang ke rumah besar. Rumah besar yang di maksud adalah rumah yang di tempati oleh Calvin, Jenifer (mama tiri Kay) dan Jeff (saudara tiri Kay).

Nicky mengiyakan, mengatakan jika akan menyampaikan pesan Calvin pada Kay. Nicky memasukan kembali ponsel dalam saku jasnya. Nicky menatap Kay, Kay mengerti maksud Nicky dan langsung bertanya ada hal penting apa.

"Ada apa Nick? Katakan saja." Ucap Kay.

"Tuan besar ingin anda pulang ke rumah besar tuan. Bagaimana? Apakah anda berkenan?" Tanya Nicky.

"Tentu, aku tidak akan mengabaikan panggilan." Jawab Kay. "Ayo kita pergi Nick, kita lihat rencana apa lagi yang akan dilakukan rubah betina dan anak kesayangannya itu." Kay sudah mempersiapkan diri menghadapi mama tiri dan saudara tirinya yang bermuka dua.

Nicky mengangguk, "ya tuan.. saya mengerti."

Nicky menatap supir disebelahnya, supir mengangguk perlahan seakam mengerti maksud dari Nicky. Supir membawa Kay dan Nicky menuju rumah besar.

-----

Di kediman lama, Kay datang dan masuk dalam rumah bersama dengan Nicky yang mendorong kursi rodanya.

Kay mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuknya. Kay merasakan fisrasat buruk, tidak tau kali ini apa yang akan di rencakan mama tiri dan saudara tirinya.

Calvin tersenyum menyambut Kay, "selamat datang putraku." Sapa Calvin.

"Hai pa, bagaimana keadaan papa?" Tanya Kay.

"Papamu selalu sehay Kay, mama selalu memperhatikan keadaan papamu." Jawab Jenifer, mama tiri Kay yang baru keluar dari arah dapur.

"Syukurlah jika semua baik-baik saja. Papa memanggilku, ada hal penting apa?" Tanya Kay.

Calvin duduk di sofa, disusul Jenifer. "Hmm.. papa ingin kau segera menikah nak, papa akan mencarikan pendamping untukmu." Ucap Calvin.

"Kay, kau sudah dewasa. Sudah saatnya untuk menikah dan membangun keluarga yang bahagia bukan? Jangan khawatir, mama akan mencarikan wanita yang luar biasa untukmu." Jenifer berkata manis pada Kay.

"Ah, menikah?" Jawab Kay, Kay tersenyum.. "baiklah, silahakan bibi lakukan apa yang menurut bibi benar. Aku akan menurut." Ucap Kay.

"Bagus, bagus sekali! Kau hanya akan dipermalukan Kay! Sampah sepertimu bisa apa? Haha.. bisakah memuaskan istrimu kelak?" Guman Jenifer dalam hati.

Jeff (saudara tiri Kay) muncul, menyapa Kay. "Hai Kay, lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?" Tanya Jeff.

"Aku baik, kau terlihat lebih baik Jeff." Kay menatap tajam kearah Jeff.

"Oh, tentu saja. Aku harus bisa lebih baik, dan lebih baik lagi bukan?" Sindirian Jeff pada Kay, yang dimaksudkan adalah Jeff ingin mengungguli Kay. Jeff menggunakan kata-kata halus untuk membuat Kay sakit hati, namun sayangnya Kay begitu santai menghadapi Jeff.

"Kau ingin beradu dengan ku Jeff? Ingatlah, siapa dirimu sebelum menjadi seperti ini? Kau hanyalah orang yang tidam berguna bagiku." Ucap Kay dalam hatinya.

Jeff sebenarnya hanya pria yang besar mulut. Jeff gemar menghamburkan uang dan bermain wanita, terkadang membuat Kay geram. Bukan membantu papanya bekerja dan mengembangkan bisnis, Jeff justru lebih sering menghambur-hamburkan uang.

Kay sering memergoki Jeff berkencan dengan wanita yang berbeda-beda. Orang-orang Kay melaporakan jika Jeff sering mabuk-mabukan di club. Membeli perhiasan dan barang-barang mewah untuk wanita yang dikencaninya.

Hampir 30 menit Kay mendengar omong kosong juga bualan Jenifer dan Jafferson. Hanya karena Kay memandang papanya, Kay betahan mendengar ocehan yang tidak bermanfaat. Jenifer dan Jeff hanya mencari muka didepan Calvin.

Kay berpamitan pulang, Kay dan Nicky pergi meninggalakan Calvin, Jenifer dan Jafferson.

-----

Di rumah sakit..

Daniel memuji Luna, "kerja bagus Dr. Zack, sepertinya kemampuan mu bertambah." Daniel dan Luna berjalan berdampingan keluar dari ruang pertemuan.

"Ya, semua berkat arahan dari Dr. Kwok bukan? Terima kasih, untuk semuanya." Luna memalingkan wajah menatap Daniel.

Deg..

Deg..

Deg..

Jantung Daniel berdetak kencang setiap kali melihat senyuman Luna yang berseri-seri. Sungguh cantik dan mempesona.

Luna mengernyitkan dahi, "ada apa?" Merasa aneh, karena wajah Daniel memerah. "Apa sedang sakit?" Imbuh Luna sedikit cemas.

"Tidak Luna, aku baik-baik saja." Jawab Daniel.

"Ahh, bagaimana ini? Apa aku ketahuan? Aku sungguh sangat menyukai Luna." Daniel mengomel dalam hati.

Luna merasa aneh, menggelengkan kepala perlahan. "Aneh sekali, ada apa dengannya? Apakah dia sungguh baik-baik saja?" Batin Luna.

Luna dan Daniel terdiam, mereka terus melangkah menuju ruang kerja masing-masing.

Thank you..

Bye-bye..

------------

mampir ke novel saya yang lain ya..

-----------

Hallo semua..

Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca novel saya..

Jangan pernah bosan menunggu update selanjutanya ya..

Jangan lupa like,☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar..

Jangan lupa berikan vote juga ya..

Kunjungi juga di novel saya yang lain. Dengan judul,

•Lelaki Bayaran Amelia

•Pelukan Hangat Paman Tampan

•Pangeran Es Jatuh Cinta

(Season ke 2 dari Pelukan Hangat Paman Tampan)

•Suami Pengganti

•Pangeran Vampir

•Pangeran Vampir 2 (SEASON 2)

•Vampir "Sang Abadi"

•Dendam Permaisuri Kepada Kaisar

•Cinta Lama Yang Datang Kembali

•Mommy And Daddy (CLYDK 2)

•Darren & Karren (Perjalanan Cinta) CLYDK SEASON KE 3

•Perfect Father

•Kamu Dan Aku

Jangan lupa like, ☆☆☆☆☆ dan isi kolom komentar.. vote juga dong..

Terimakasih..

Untuk pembaca yang ingin join grup FB/WA silahkan..

Untuk yang ingin follow ig saya juga silahkan..

ig: dea_anggie

Line id: dea_anggie

Fb: dea anggie

Grup FB: Lelaki Bayaran Amelia

❤❤❤❤❤

Bye bye..

Salam hangat,

"Dea Anggie"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***