Gavin dan Atira

Di dalam ruangan presdir, Gavir bergerak gelisah dan tidak konsentrasi bekerja. Percakapan Atira dan teman-temannya sangat mengganggu pikiran laki-laki itu.

"Masuk."

"Tuan, ini surat pengunduran diri dari nona Atira." Jerry menyodorkan amplop coklat di atas meja.

"Baiklah, sekarang kamu panggil dia suruh menemuiku !" Titah Gavin tersenyum melihat Amplop itu.

Jerry langsung berpamitan keluar menuju lift untuk turun ke bawah menuju ruangan Atira. Nampak nampak gadis itu sedang melangkah ingin keluar ruangan tersebut.

"Nona Atira." Panggil Jerry setengah berlari. "Anda dipanggil untuk segera keruangan presdir." Sambung nya lagi.

"Apa ada sesuatu yang penting ? Bukannya saya sudah mengundurkan diri ?"

"Saya kurang tahu, Tuan hanya memberi perintah itu saja saya permisi." Jerry meninggalkan Atira dan naik kembali keruangan presdir.

Tidak ingin menunda waktu Atira gegas membawa langkah ke luar dari ruangan. Dalam benak bercokol tanya untuk apa atasannya memanggil. Bukannya surat pengunduran diri sudah diserahkan dan hanya menunggu di setujui. Dengan masuh dalam keadaan bingung, Atira mengetuk pintu.

"Masuk !" Suara dari dalam menyahut

"Permisi, apa anda memanggil saya ?"

Mendengar suara lembut di depannya, Gavin langsung mendongakkan kepalanya ke atas. Ia tak berkedip melihat sosok wanita cantik, berbola mata hitam, bibir mungil merah ranum, berambut panjang tergerai indah, badan tinggi semampai membuatnya diam bergeming.

"Ehm, apa anda memanggil saya ?" Atira mengulangi pertanyaannya.

Mendengar deheman Atira, Gavin tersadar dan menjadi salah tingkah. "I—iya, saya memanggil anda, nona Atira" Jawab Gavin gugup dan terbata. Lagi lidah turut andil mempermalukan diri.

Ehh kenapa aku jadi gugup begini ? Jantungku seakan ingin berpindah tempat

Gavin segera menetralkan diri dan bersikap normal seperti biasa. "Anda yakin ingin mengundurkan diri dari perusahaan ini ?"

"Ya, saya yakin !"

"Sepertinya saat ini pengunduran diri anda belum bisa saya terima, mengingat kontrak kerja anda belum selesai dan di kontrak ini tertulis tinggal satu tahun lagi baru selesai." Jelas Gavin sambil menyodorkan sebuah dokumen kontrak pada Atira.

Hadis itu terkejut, ia membaca dokumen itu dan ternyata benar kontrak kerjanya tinggal satu tahun lagi.

Ah sial kenapa aku gak baca salinan kontrak itu terlebih dulu

"Maaf, saya ceroboh gak memperhatikan salinan kontrak itu lebih dulu. Baiklah, saya menarik kembali surat pengunduran diri."Atira sambil tersenyum paksa

"Gak apa-apa, kembalilah bekerja seperti biasa." Titah Gavin lalu tersenyum penuh kemenangan.

Atira pamit keluar dari ruangan presdir, ia berpapasan dengan Jerry di pintu. Sengaja assiten itu melemparkan senyum terbaiknya untuk melihat reaksi atasannya.

Cih senyum jelek saja masih di umbar

Gavin melirik tak suka.

"Kenapa Anda pucat, Tuan. apa anda sakit?" Jerry mengabaikan raut tidak suka atasannya.

"Cepat ambilkan air mineral untukku !"

Jerry dengan cepat mengambil sebotol air mineral dan memberikan pada Gavin.

"Ini tuan minumlah." Ia menyodorkan botol mineral.

Tidak pakai lama Gavin segera meminumnya dan menghabiskan setengah botol air mineral "Huff, kenapa aku masih berdebar?"

"Apanya yang berdebar, tuan"

"Gak tahu Jer, semenjak aku ketemu wanita itu dadaku berdebar - debar, jantungku berdetak lebih cepat sepertu mau berpindah tempat dan rasanya wajahku juga memerah panas padahal disini Ac nya sangat dingin" Jawab Gavin membagi kegundahannya.

"Apa mungkin tuan over dosis ?" Celetuk Jerry yang lebih minim dengan hal perasaan. Wajahnya terlihat sangat berpikir keras berusaha menebak penyakit sang atasan.

"Tapi, aku gak minum obat Jer."

"Apa harus saya buatkan janji dengan dokter untuk memeriksakan kondisi tuan ?" Tanya Jerry menyerah untuk berpikir sebab yang dirasakan oleh Gavin.

"Gak perlu Jer buat saat ini , tapi kalau nanti aku merasakannya lagi maka jadwalkan aku bertemu dengan dokter Vivi."

"Baik tuan saya mengerti."

...----------------...

Jika di ruang sedang dipusingkan dengan penyakit baru Gavin. Maka di ruang Atira, kedatangannya di sambut tatapan heran dari para sahabatnya.

"Ra, kamu balik lagi, apa pihak perusahaan menolak pengunduran diri kamu?" Tanya Rina.

"Kamu benar, mereka menolaknya karena kontrakku masih 1 tahun lagi"

"Tadi kamu dipanggil presdir, apa dimarahi habis - habisan" Tanya winda penasaran

"Enggak, dia cuma menjelaskan perihal kontrak itu aja, Ayo kita kerja lagi."

...----------------...

JANGAN LUPA TINGGALKAN LIKE & KOMEN YA TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🥰 SEMOGA SUKA DENGAN CERITANYA 😍

Terpopuler

Comments

Kadek

Kadek

makin seru kk

2020-08-05

2

Sept September

Sept September

biskuit gabin Dan atira hihihi .... Salam jempol kak 😂

2020-08-05

1

Sugianti Bisri

Sugianti Bisri

next

2020-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!