Part 4

Masa Orientasi Mahasiswa (MOM) 1.3

Musuh terdekat adalah teman dan kadang dia bersembunyi dengan sangat apik seakan dia tidak pernah melakukan kejahatan. Lucu sekali bukan?

**

Tamparan begitu nyaring membuat siapa pun yang ada di sana berpikir buruk tentang Faza. Bahkan Fresa bisa mendengar ucapan Mahda yang mengatakan kakaknya menghamili wanita di depannya. Membuat Fresa tanpa sadar tertawa. Bagaimana bisa kakaknya menghamili wanita di depannya? Menaklukkan wanita itu saja sangat sulit. Sebenarnya tidak sulit, tapi kakaknya saja yang menyulitkan semuanya. Terlalu ribet deh hubungan mereka, bahkan sampai harus berpisah karena tujuan masing-masing. Fresa hanya berdoa semoga mereka berakhir bahagia.

"Sakit?! Itu gak seberapa dengan perasaan Fresa yang tidak anda percayai! Ouh ayolah Faza, anda pernah muda right? Toh, biarkan Fresa menghadapi masalahnya dia bukan anak kecil lagi!" Kata sosok cantik yang sedari tadi mengikuti Faza.

"Felly Alexander! Anda melewati batas yang saya berikan!" Bentak Faza kepada Felly yang hanya tersenyum menatap Faza dengan senyuman manisnya.

Why him so cute. Felly membatin tatkala menatap wajah marah lelaki yang selama ini ingin ia temui setiap saat tapi terbentur dengan jarak dan waktu. Jarak yang memisahkan kedua insan yang harusnya bisa bersama.

"Batas? Batas apa?! Batas suci?!" Tanya Felly sinis.Ia sangat sennag mempermainkan emosi Faza, karena baginya sangat amat menyenangkan. Ia jadi ingat masa sekolah dulu, sayangnya semua hanya bisa dia kenang dalam memorinya.

"Batas di mana anda tidak berhak untuk ikut campur!" Balas Faza dingin. Faza hanya tidak suka jika Felly ikut campur, karena dua kali Fresa terluka dan semua bermula karena anak pegawai pemerintahan yang menyebabkan trauma untuk adiknya.

"Ouh ya? Sayangnya saya akan melanggar semua itu. Saya tidak peduli jika saya harus adu mulut dengan anda. Apa anda lupa perjanjian kita? Anda berjanji membebaskan Fresa! Tapi apa?! Anda malah semakin mengekang Fresa. Dan apa tadi? Bawa Fresa ke Jerman for what?! Jika di sini Fresa memiliki penyemangat kenapa harus di larikan ke luar? Saya tidak habis pikir dengan anda!" Jelas Felly. Benar Felly harus mencari tahu semuanya karena dia yakin Faza merahasiakan sesuatu. Tidak mungkin dia membawa negara kelahirannya, hanya untuk masalah seperti ini. Pasti masalah Fresa termasuk berat. Beruntung Felly sudah menyelesaikan pekerjaannya. Semoga saja dia bisa membantu mencari jalan keluarnya.

"Saya cuma ingin yang terbaik untuk Fresa! Dan anda tidak berhak mengatur saya!" Balas Faza. entah kenapa selain dengan orang yang melukai Fresa, Faza jadi kesal dengan wanita di depannya. Padahalkan seharusnya dia memeluk wanita itu bukan malah memulai pertengkaran di awal pertemuan mereka kembali. Faza tidak peduli dengan semua itu karena dia mau melampiasakan segala emosinya.

Perdebatan terus terjadi di antara keduanya bahkan mereka lupa sekeliling mereka sudah menyaksikan mereka dengan segala macam pikiran buruk. Termasuk Mahda, dengan polosnya dia malah bertanya hal yang tidak perlu di pertanyakan seharusnya.

"Felly Alexander?! Itu dokter cantik yang suka ada di TV kan?!" Tanya Mahda. Membuat Fresa dan yang lain mendengus kesal.Walaupun sebenarnya perbuatan Mahda malah mengakhiri pertengkaran Faza dan Felly. Jadi, Felly akan berterima kasih nanti padanya.

"Heum. Kenapa?" Tanya Felly dengan raut wajah malasnya, padahal sejujurnya dia sangat senang. Karena dengan begitu Faza akan menurunkan kadar emosinya.

"Ya ampun kak! Aku ngefans banget sama kakak. Apalagi kalau masalah perawatan. Aku suka sekali kak, tapi kenapa kakak nampar kak Faza? Apa kak Faza menghamili kakak?" Tanya Mahda membuat Faza melotot. Dan inilah kesempatan Felly.

"Iya dia menghamili saya. So, saya pinjam Fazanya dulu, Okey!" Kata Felly sambil menarik tangan Faza untuk keluar dari unit kesehatan kampus mengurus masalah mereka sendiri.

Lepas kepergian Faza dan Felicia, Mahda memulai interogasinya. Sejujurnya Mahda sangat amat kepo, sejak kapan Fresa kenal dengan dokter cantik tersebut? Kenapa selama ini dia tidak tau?! Ah! Fresa memang penyimpan rahasia yang sangat baik.

"So, can you explain?" Tanya Mahda.

"No, I can't" balas Fresa membuat Mahda menatap Fresa tajam.

"Why?!" Tanya Mahda gemas.

"Because, this isn't my business." Balas Fresa.

Ya, karena ini bukan urusannya. Kalaupun ia kakaknya menghamili Felly itu kabar baik untuknya. Karena tidak ada yang akan mengganggu hidupnya lagi nanti. Sepertinya tidak mungkin karena Faza si muka lempeng itu sangat sulit melakukan hal seperti itu. Fresa yakin Felly hanya mengikuti permainan Mahda. Ia yakin itu.

"Kenapa lu senyum?" Tanya Fanisa saat melihat senyum tipis di wajah Fresa.

"Gak kenapa-kenapa," balas Fresa acuh tak acuh.

"Ekhem.. sorry kita ke lapangan duluan. Karena anak-anak sudah selesai. Sekalian mau kasih tau kalau mereka istirahat," ucap Arkan sambil mengangkat kepalanya saat dia baru saja mendapatkan informasi dari anak-anak yang ada di lapangan.

"Ouh ya! Anak-anak Fre! Ayolah kita ke sana. Lu di sini aja ya, nanti pas istirahat kita bakal jemput lu ke sini. Gak apa kan kalau sendiri?" Tanya Mahda. Gadis cantik itu sangat khawatir dengan wajah pucat sahabatnya sekarang ini.

"Gue ikut! Lagian cukuplah tadi istirahat," balas Fresa.Karena dia malas di ruang kesehatan sendirian takut nenek lampir datang lagi di saat kondisi lemahnya. Bukannya sembuh malah tambah sakit nantinya.

"Gak! Lu di sini istirahat. Dan siapkan alasan jelas untuk kejadian dua hari ini," kata Gibran menahan tubuh Fresa yang mau bangkit, namun di hindari olehnya.

"Nanti juga kalian tahu siapa pelakunya," balas Fresa yang sudah turun dari kasur.

"Lu yakin mau ke lapangan?" Tanya Kiki khawatir.

"Kiki yang cantik, gue yakin elah. Toh kalau gue kenapa-kenapa ada kalian. Jadi santai aja oke!" Balas Fresa.

Memang dasarnya Fresa keras kepala, jadi mau tidak mau mereka mengizinkan Fresa mengikuti mereka. Ya, semoga saja Fresa sudah membaik.

Acara pembagian hadiah di lakukan oleh Arkan dan Kiki. Kedua orang di atas panggung itu tengah asik dengan dunia mereka. Bahkan tanpa mereka sadari, keakraban mereka membuat FEGA dan Galmoners saling pandang.

"Apa Kiki sudah move on?" Tanya Evan tiba-tiba.

"Lu nanya sama gue? Gue nanya ame sape kambing!" Balas Mahda ketus.

"Ya ampun Mahda ku yang cantik bak bidadari. Kenapa dirimu selalu menyiksaku? Apakah ke tampanan yang aku miliki tidak cukup untuk membuat hati mu luluh?" Tanya Evan lebay.

"Gak! Udah deh Van, gue lagi malas debat sama lu. Sudah cukup emosi gue terkuras. Jadi, lebih baik lu diam!" Omel Mahda.

"Fresa, kamu jangan galak kaya Mahda ya. Soalnya kalau kamu galak kamu lebih cantik dari biasanya dan aku gak suka," bisik Gibran. Membuat Fresa terdiam kaku. Entah kenapa perasaannya aneh saat Gibran mengatakan hal tersebut.

"Ca? *Y*ou okay?" Tanya Fanisa saat melihat Fresa melamun.

"Ah? Gue? Okay kok," balas Fresa.

Mahda dan yang lain kembali fokus dengan Arkan dan Kiki. Kini, mereka tidak lagi berduaan. Di atas panggung ada anak-anak BEM lainnya yang datang membawa ribuan surat untuk acara dan keperluan apa saja yang akan di bawa esok hari. Mahda dan panitia yang lain sudah lebih dulu mendapatkan surat tersebut.

"Ca pokoknya lu harus ikut camping! Gue gak mau tau lu harus rayu kak Faza!" Kata Mahda memaksa.

"Mana bisa gue. Tapi, liat aja nanti. Kalau gue datang, berarti gue ikut. Kalau gak? Ya, you know lah." Balas Fresa.

Mahda menganggukkan kepalanya. Lepas itu, mereka langsung pergi menuju kantin guna mengisi cacing-cacing di perut mereka.

Suasana kantin terlihat sangat ramai. Mahda dan sahabat-sahabatnya tengah asik memakan makanan yang ada di hadapan mereka. Sampai, sosok cantik dengan pakaian ketatnya berdiri di hadapan mereka bersama antek-anteknya.

"Well... Well... Well... Ada ketua kuman dan antek-anteknya. Lihat deh gengs yang satu penyakitan yang satu gagal move on, cocok kan mereka berdua jadi kuman?" Teriak cewek cantik sambil menunjuk Fresa dan Mahda.

"Cocok banget! Yang satu kegatelan dan yang satunya sok jual mahal. Cocok banget mereka," balas antek-anteknya.

Mahda dan Fresa saling pandang.

"Wah! Seorang Cheryl mau datang ke tempat kuman? Sungguh di sayangkan! Ah! Apa anda tidak tahu? Yang lebih kuman itu anda! Merebut Alex dengan cara murahan? Menjijikan!" Balas Mahda sinis.

Ya, Cheryl adalah kekasih dari Alex. Cewek manja yang suka melukai siapapun yang memancing emosinya dan pastinya dia selalu di bawah perlindungan Alex.

Semua pengunjung kantin yang tadi fokus dengan makanan mereka, kini menatap ke arah meja Galmoners. Termasuk keempat cowok tampan, FEGA.

"See? Lu itu gak tau malu ya! Gue ini sekarang pacarnya Alex dan harusnya lu gak usah kegatelan dekat-dekat sama dia. Cantik si tapi pengemis cinta buat apa?" Tanya Cheryl.

"Coba ulang ucapan lu!" Perintah Fresa dingin.

"Pengemis cinta. Kalian berempat itu pengemis cinta! Saking udah di buangnya sama mantan, kalian tetap aja deketin. Dasar mur--"

Plak...

Suara tamparan terdengar sangat keras. Fresa Aditya menampar seorang Cheryl. Membuat Alex langsung berdiri di hadapan Fresa. bukan untuk menhan Fresa, hanya untuk melindungi wanitanya nanti. Karena gibran tidak akan tahu apa yang akan dilakukan oleh kakak seniornya yang kuliah gak lulus-lulus ini. Cantik si, tapi sayang bodoh. Dunia ini tidak butuh wanita tebal bedak tapi kosong otak. Ya, kalau memang seimbang malah bagus. Karena lelaki bukan hanya melihat paras cantik wanita, melainkan kecerdasannya. Karena kelak dia akan jadi seorang ibu untuk anak - anaknya kelak.

"Lu itu cewek! Gak bisa apa gak main kasar?! Lu tuh sama kaya Mahda! Bar-bar! Gue heran kenapa Gibran suka sama cewek macem lu. Kalau gue jadi Gibran gak bakal sudi!" Bentak Alex. Kini mereka menjadi pusat perhatian, kelemahan wajah Cheryl membuat Fresa muak. Begitu pun dengan yang lainnya.

"Sayangnya lu bukan Gibran Pahlevi! Suka atau gak gue, bukan urusan lu. Okay, gue tahu lu kakak kelas dan kekasih Cheryl. Tapi, lihat?! Siapa yang mancing mereka? Pacar murahan lu! Jadi, jangan salahkan orang lain atas kesalahan pacar lu!" Balas Gibran dingin. Entah kenapa sekarang Gibran malas basa-basi dengan Alex. Mungkin ia akan menandai Alex sebagai musuhnya, selain Bian.

Cheryl terlihat sangat marah, teriakan Gibran memancing sesuatu dalam dirinya sehingga ia mengambil sebuah gunting yang entah ia dapat dari mana. Bahkan Cheryl lupa jika Gibran melihat gerak geriknya, hingga saat wanita gila itu ingin menusuk Fresa dengan funting tersebut, Gibran menahannya dengan sekuat tenaga.

"Lebih baik bawa cewek lu ke rumah sakit jiwa. Kalau sampai gue tahu dia melukai Fresa, detik itu juga gue bakal hancurkan apa yang dia miliki. So, go away!" Bentak Gibran.

Alex, Cheryl dan antek-anteknya meninggalkan meja Galmoners. Fanisa dan Kiki seperti mendapatkan sebuah petunjuk baru, dan ia akan menanyakannya nanti kepada Fresa.

"Lain kali, jangan hadapi Cheryl sendiri. Dia itu gila! Gue gak mau kalau lu terluka karena dia!" Kata Gibran serius.

"I know, but i don't like her. So, i can do anything for her. Because this is my business." Kata Fresa berharap sahabat kecilnya mengerti.

"No! I will do anything for you, because your en--"

"Don't talk that!" Ancam Fresa memotong ucapan Gibran.

Mahda dan yang lain hanya bisa memandang mereka bingung. Entah kenapa, ada hal yang di sembunyikan Fresa dari mereka. Bahkan perbincangan serius Fresa dan Gibran menjadi bukti semuanya.

"Oke, gue gak bakal bahas itu lagi. Dengan satu syarat!" Tawar Gibran membuat Mahda dan yang lain menatap Gibran serius.

Wajah menyebalkan Gibran membuat Fresa berpikiran buruk saat ini. Dia sangat tahu siapa Gibran dan bagaimana lelaki itu bertindak.

"Apa?" Balas Fresa malas.

"Jadi pacar gue!" Perintah Gibran. See? Sekarang mereka menjadi tontonan semua orang termasuk Galmoners dan FEGA. Bahkan Ucapan Gibran membuat mereka yang duduk berpisah tiba-tiba tergabung dan saling pandang satu sama lain.

"Gue gak bak--"

Cupppp...

Kecupan Gibran di pipi Fresa membuat gadis cantik itu terdiam kaku. Hingga, Gibran tersenyum senang di hadapannya menunggu umpatan kasar yang aka Fresa lontarkan padanya.

"Gibran Pahlevi brengsek!!!!!!!" Teriak Fresa.

"Ya, Fresa sayang? Ada apa? Kamu mau lagi?" Tanya Gibran membuat emosi Fresa memuncak. Tidak menunggu lama lagi, Fresa langsung melayangkan tangannya ke pipi Gibran, namun sayang usaha Fresa gagal.

"Gue berasa nonton drama Korea," celetuk Evan yang sedari tadi menyaksikan mereka dengan serius.

"Kali ini gue setuju sama lu Van. Mereka kaya pasangan suami-istri yang lagi bertengkar. Terus endingnya si cowok bakal meluk si cewek. Sweet kan?" Tanya Mahda. Padahal dia masih bingung kenapa Evan tahu masalah drama korea. Apa lelaki itu juga menyaksikan drma luar biasa hasil tangan-tangan hebat? Pasti iya itu alasannya, evan menonton juga.

"Sweet banget Da. Apalagi kalau suaminya penyayang macem Tackie di novel kak Cecil Wang," balas Kiki.

"Iya ih, Tackie bisa sweet ya? Kalau gue punya suami kaya dia gue bersyukur banget!" Tambah Fanisa.

Tanpa mereka sadari hari itu adalah hari dimana permusuhan antara FEGA dan Galmoners menghilang. Bahkan keakraban mereka membuat dua sosok yang tidak jauh dari mereka menatap penuh kebencian. Dua sosok tersebut sudah menyiapkan banyak rencana untuk memecahkan persahabatan mereka. Ya, keduanya sangat ingin melihat mereka hancur. Sama seperti kehidupan mereka yang hancur.

❤️❤️❤️

Yang pensaran sama Tackie, dia adalah novel karangan penulis hebat ceciliawang dengan judul invitation only. Nah jika kalian penasaran kalian bisa beli di toko-toko buka offline atau online. Percayalah, kalian pasti akan jatuh cinta dengan tackie. seperti aku yang selalu jatuh cinta kepadanya setiap kali mengulang untuk membacanya kesekian kali,

See you guys... Tunggu revisian-revisian part ini yaa

Jangan lupa follow ig dan platform kepenulisanku dengan nama @sweetchocopink. Terima Kasih cinta ❤️❤️❤️

 

 

Terpopuler

Comments

Linda Lintang Sari

Linda Lintang Sari

ini pemeran utamanya mahda apa fresa ya....?? jd bingung

2020-02-18

2

Laksamana Wiskhey

Laksamana Wiskhey

thor ini pu nya mahda/ fresa

2019-09-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!