Galmoners

Galmoners

Part 1

**Perkenalan

Tak ada kata sengaja di dunia ini. semua sudah di atur oleh rencana sang kuasa.**

Di sebuah kafe ternama di kawasan dago, Mahda Adijaya bersama dengan ketiga sahabatnya sedang menikmati keindahan alam kota Bandung sambil berbincang masalah penerimaan murid baru yang kampus mereka adakan.

Karena, Mahda dan sahabatnya anggota Badan Eksekutif Mahasiswa atau disingkat BEM. Membuat mereka terjebak di kafe ini, karena harus menunggu anggota lain untuk membicarakan masalah lusa.

Sebelumnya, Mahda akan memperkenalkan kalian kepada tiga sahabatnya. Sahabat yang Mahda miliki sejak ia duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Tapi jika dengan Kiki dia bersahabat sejak kecil sama halnya dengan Fresa dan Fanisa. Mereka bersama bukan tanpa alasan, tapi memang karena mereka memiliki satu alasan yang sama. Sama-sama menyukai dunia kepenulisan, Drama Korea, Film dan bahkan terakhir percintaan mereka. Nah, sekarang kita perkenalan sahabat Mahda dulum

Yang pertama, Fresa Aditya. Gadis cantik yang pendiam, judes, dan tomboy. Walaupun sikap Fresa seperti itu, kadang dia bisa menjadi orang paling bijak di antara mereka berempat.

Kedua, Fanisa Wijaya. Gadis cantik yang ramah, mudah terpancing emosi, ceria dan asal jeplos. Namun, dari semua sikap yang Fanisa miliki, ia yang paling peka terhadap sahabat-sahabatnya. Ah, jangan lupakan Fanisa dan Fresa pecinta K-Pop.

Terakhir, Kiki Rahardja. Gadis cantik yang terkenal akan kesopanannya, baik hati, lembut dan kadang ia bisa menjadi kakak yang baik untuk yang lain. Ya, bisa dikatakan Kiki lebih tua dari mereka beberapa bulan. Gadis cantik ini sangat suka serial Riverdale. Bukan hanya Kiki, tapi Fresa juga sangat menyukai serial yang menegangkan ini.

Walaupun banyak perbedaan yang mereka miliki, tidak jadi penghambat dalam hubungan persahabatan mereka. Apalagi ada hal yang sama dari mereka. Yaitu, mereka sangat mencintai dunia kepenulisan. Tak hanya itu saja mereka juga berprestasi di bidangnya masing-masing. Membanggakan? Pasti. Karena bagi mereka kecantikan bukanlah hal terpenting di dunia kejam ini. Tidak memiliki otak dan kreativitas, kalian akan terbuang. Itulah hidup.

Kini, Mahda dan sahabatnya sedang asik berbincang apapun sambil menunggu kedatangan anggota BEM lain. Sampai...

"Kalau tau lama mending gak usah datang! Mending kita have fun dari pada nunggu keempat cowok nyebelin itu!"kata Mahda kesal. Selain ceria, ramah, dan ngeselin. Mahda juga terkenal sebagai orang yang tidak sabaran. Ya, seperti sekarang ini. Sudah setengah jam mereka menunggu, tidak ada tanda-tanda kedatangan BEM yang lain. Jika Mahda bisa menghancurkan kafe ini, dia akan hancurkan sekarang. Sayangnya Mahda tidak bisa melakukan itu, kasian nanti orang tuanya membayar segala keributan yang dia lakukan. Tidak mau lah Mahda. Karena sejauh ini, Mahda dan yang lainnya terbilang sangat mandiri. Tidak sekalipun mereka meminta uang jajan, karena mereka juga dapat penghasilan sendiri dari kegiatan kepenulisannya. Walau tidak sebanyak penghasilan orang tua mereka. Mereka cukup bangga akan hal itu.

"Setuju. Dari pada nunggu gak jelas lebih baik gue nonton drakor. Apalagi BTS baru come back cuy!"balas Fanisa antusias.

"Yes, dan gue suka Rap monster, sama Jin. Ah! V juga"kata Fresa sambil bertopang dagu.

"Setuju! Jin di MV terbaru ini, lebih ganteng bang---"

"Sorry girls! Tadi ada insiden."potong cowok tampan yang diikuti oleh ketiga sahabatnya.

"It's okay, kalian bisa duduk lalu pesan,"kata Kiki ramah membuat cowok tersebut langsung duduk di tempat yang kosong, begitupun dengan ketiga sahabatnya.

Cowok yang memotong ucapan Fanisa adalah Fano Malik. Cowok tampan, ketua dari geng FEGA. Ya, geng anak-anak tampan, bad boy, and smart? Kenapa smart? Ya, memang mereka memiliki kecerdasan masing-masing. Bahkan mereka sering beradu kecerdasan dengan geng Mahda.

"Aduh Mahda makin cantik aja deh, udah move on belum? Kalau udah akang siap mengantri."celetuk cowok tampan, putih, dan tengil. Dia Evan Laksono, ketua futsal di Starlight University.

"Lu ngelindur? Sadar woi!"balas Mahda ketus

"Gue yakin, kalian bakal jadian dalam waktu dekat ini! Dan Fresa, apakah ada waktu setelah acara ini?"tanya pria tampan, berkacamata dan manis. Dia Gibran Pahlevi. Wakil ketua BEM yang terkenal dengan tingkahnya yang selalu mengganggu Fresa. Sialnya lagi, Gibran ini anak dari sahabat karib orang tua Fresa. Makanya jika Fresa kemanapun, pasti orang tuanya akan bertanya pada Gibran. Apalagi sejak Fresa putus, keluarganya jadi lebih over kepada Fresa.

"Ada,"balas Fresa ketus.

"Really? Tapi nyokap lu bilang, gue harus bawa lu pergi setelah ini. Menyusul kedua orang tua kita yang sedang berbincang penting,"kata Gibran menyeringai.

"Kalau tau jawabannya gak usah tanya, bodoh!"balas Fresa sengit

"Udah deh jangan adu mulut lebih baik kita bahas buat kegiatan besok"kata pria tampan yang duduk di sebelah Evan. Dia Arkan Hutama, pria bijaksana, tegas, dan baik hati ini adalah ketua BEM kebanggaan Starlight University. Gagasan yang di keluarkannya selalu saja membuat Starlight lebih baik dari masa sebelumnya.

"I know pak ketu,"balas Evan. Membuat yang lain mulai fokus.

"Jadi gini, kita di beri dua hari untuk perkenalan, dan sisanya kampus akan mengadakan camping seperti biasa. So, diantara kalian semua ada yang ingin memberi masukan untuk acara ini?"tanya Arkan

"Kalau perkenalan sekolah itu wajib, gimana kalau kita main game?"tanya Fanisa.

"Game? Can you explain?"tanya Arkan.

"Jadi gini, kita gunakan semua lantai yang ada di kampus. Pertama, mereka harus cari pin yang kita sembunyikan. Kedua, mereka harus memecahkan semua teka teki yang akan di berikan setiap post. Terakhir, tim terbaik akan mendapat hadiah. Gimana?"tanya Fanisa.

"Boleh. Setelah itu apa?"tanya Fano

"Emm... Gimana kalau geng gue tampil? Ya, sekalian memperkenalkan kepada mereka jika Starlight juga punya band ternama,"balas Mahda.

"Lu ngelakuin ini bukan karena mau cari brondong kan?"tanya Fresa horor.

"Yes."

"What?!"

Ucapan Mahda dan Evan bersamaan membuat keduanya menarik perhatian pengunjung lain.

"Ish! Malu-maluin aja kalian,"kata Kiki.

"Okeyy, boleh lah kalian tampil. Jangan pakai pakaian terbuka!"ancam Arkan.

"Ya kali,"balas Fresa ketus.

Melihat Fresa yang bad mood membuat Mahda tahu jika sahabatnya masih trauma kejadian beberapa bulan lalu. Wajar si menurut Mahda. Saat Fresa mau memulai lagi berhububgan dengan lawan jenis malah dapatnya yang brengsek. Jadi sangat maklum jika Fresa rada takut atau mungkin dia masih menyimpan perasaannya pada seseorang di masa lalunya.

"Percaya deh Fre, ini terakhir kita tampil. Gue janji."ucap Mahda. Memang terakhir karena kan mereka akan segera wisuda nantinya.

"Guys jangan bicarakan di sini,"kata Kiki saat melihat keempat cowok menatap mereka penuh perhatian.

"Okey, kita perjelas aja ya. Hari pertama perkenalan kampus, kedua game dan Galmoners tampil. Sisanya camping. Ada yang mau di bicarakan lagi?"tanya Fanisa.

"Gak deh Fan, lagi pula kalau camping urusan senior dan para alumni."balas Arkan.

"Ouhhh ya, siapin hati yang masih gagal move on. Karena mantan kalian akan ikut andil tampil nanti,"kata Evan sambil menunjukkan chatnya dengan ketua BEM sebelumnya, Alex. Atau bisa dikatakan cowok tersebut adalah mantan Mahda.

"Sorry doi gue udah move on, tau kalau doi lu"balas Gibran meledek.

"Udah deh kalian! Move on atau belum bukan urusan kalian. So, jangan ikut campur!"kata Kiki menegaskan semua yang ada di sana.

"Maafin temen-temen gue ya ki, mereka suka jail,"ucap Arkan.

"Hemmm...."balas Kiki malas.

"Okeyy pak ketu, setelah ini apalagi? Apa anggota yang lain sudah di kabari?"tanya Fresa.

"Anak-anak sedang mempersiapkan semuanya di kampus. Bisa kita ke kampus aja? Biar lebih enak pembagian timnya,"kata Arkan.

"Boleh deh, lagian kalau di sini kesannya rasis banget."kata Fanisa

"Setuju, kalian bawa kendaraan?"tanya Fano

"Fanisa bawa mobil dan cukup untuk kita berempat. Kalau lu mau modus kasih tumpangan jangan ke kita. Yuk girls,"balas Fresa dingin.

"See? My girl selalu mempesona"kata Gibran menyusul Mahda dan sahabatnya, Sedangkan ketiga orang yang lain? Hanya bisa mendengus kesal melihat tingkah laku Gibran.

"Okeyy, Fanisa. Hati-hati bawa mobilnya. Jangan teringat mantan. Nanti kesayangan gue kenapa-kenapa,"kata Gibran mengingatkan.

"I know. Lagi pula gue sama dia udah pisah daerah. So, jangan bahas mantan-mantan kami oke? Karena itu mengganggu."balas Fanisa ketus.

Fresa memutar matanya saat ia melihat Gibran sudah duduk di motor sportnya.

"Sudah puas liatin sahabat kecilnya?"tanya Fanisa meledek

"Apaansi!"balas Fresa ketus

Membuat ketiga gadis cantik di sana tertawa. Ya, mereka sangat tahu jika Fresa sempat menyukai teman kecilnya itu. Namun, ya gitu. Fresa takut jika dia jujur dengan perasaan semua akan berubah. Dan alasan Fresa berpacaran karena ia ingin lepas dari Gibran namun tidak bisa. Dan terjadilah insiden yang membuat Fresa trauma. Nah itulah alasannya kenapa Mahda berkata jika Fresa masih terjebak dengan masa lalunya. Karena sosok Gibran sangat sulit di tolak oleh Fresa.

Jika Fresa trauma dengan cowok, maka Mahda kebalikannya. Ketua Galmoners itu memang sulit untuk move on tapi dia tidak menjaga jarak dengan laki-laki seperti halnya Fresa. Lain dengan Fanisa, putus secara baik-baik membuat Fanisa berteman dengan mantanya. Bahkan jarak jauh tidak menyurut keduanya untuk saling bertegur sapa, sampai akhirnya Fanisa memutuskan menjauh saat mantannya memiliki kekasih. Berbeda dari ketiga sahabatnya, Kiki yang ditinggal tunangan kekasihnya, harus bisa berpikir positif atas semua yang terjadi pada mereka. Dan Kiki beruntung jika mereka sudah beda negara, jadi dia bisa menata hatinya tanpa harus teringat masa lalunya.

Kini, keempat gadis cantik tersebut memasuki kawasan kampus mereka. Teman-teman yang lain sudah menunggu mereka dengan tenang, bahkan sepertinya memang mereka tidak mau memulai sebelum kedatangan mereka. Terlihat dari papan tulis yang masih bersih.

"Sorry, tadi ada yang bilang gue gak boleh ngebut jadi you know guys,"kata Fanisa.

"It's okay Fan. Kita langsung aja ya."kata anak BEM yang lain.

Mereka pun langsung menjelaskan apa yang tadi mereka bahas di kafe. Bahkan Mahda dan sahabatnya juga meminta maaf tidak mengikut sertakan mereka dalam perbincangan, karena pada dasarnya memang itu keinginan dari Mahda yang awalnya enggan ke sekolah. Setelah mendengar jawaban maaf dari teman-temannya. Arkan selaku ketua BEM langsung membagikan lembar kertas yang berisi nama kelompok untuk lusa.

Mahda dan sahabatnya tertawa saat melihat nama kelompok yang ada di kertas yang mereka pegang.

"Are you kidding me?! Lu buat gue satu kelompok sama...."

"Ini udah keputusan final tadi. So, terima aja"potong cowok yang sangat Fresa benci, Bian. Cowok brengsek yang hampir melecehkan Fresa saat ia selesai tampil beruntung ada Gibran saat itu, jika tidak?! Fresa tidak tau apa jadinya dia. Awalnya Fresa memang salah mempermainkan Bian dan memutuskannya begitu saja. Tapi semua itu ia lakukan karena keluarganya tidak menyukai Bian dan terbukti dengan sikap brengseknya.

"Sudahlah sayang, ada aku di kelompok kamu. Ouh ya, Ar! Gue sama Fresa izin ya. Mau on the way. Duluan semuanya"pamit Gibran.

Lepas kepergian Fresa dan Gibran. Mahda dan yang lain bisa melihat tatapan kebencian dari Bian kepada Fresa. Kalau Mahda punya kekuatan macem kantun Marvel pasti akan dia musnahkan Bian saat ini juga. Wajar bukan lelaki brengsek sepertinya musnah dari bumi ini. Apalagi keluarganya yang sama menyebalkannya.

"Kalau lu berniat nyakitin Fresa, gue gak segan hancurin muka lu detik ini juga."ancam Fanisa. Fanisa akan membalasnya dengan cara yang luar biasa kalau sampai terjadi.

"Lu gak bisa sentuh gue Fanisa Wijaya"balas Bian sinis.

Melihat suasana panas, Arkan langsung mengambil alih dan mulai meminta teman-temannya yang lain untuk melanjutkan tugas mereka. Sedangkan Mahda dan kawan-kawannya sudah meninggalkan pelataran kampus. Inilah alasan kenapa Mahda tidak mau ke kampus, bukan karena dia akan ketemu Alex tapi Bian lah masalahnya. Makanya tadi Mahda minta Arkan dan sahabatnya ke kafe lebih dulu. Biar kalau otaknya panas dia sudah tahu skema apa yang akan mereka lakukan selama masa pengenalan mahasiswa nantinya.

"Pokoknya kita harus jagain Fresa! Gue bersumpah kalau Fresa kenapa-kenapa, si Arkan akan dapat balasannya"kata Kiki. Fanisa dan Mahda mengangguk paham. Mereka yakin hari berat akan menyambut mereka. Dan mereka tidak akan membiarkan orang lain menyakiti salah satu dari mereka, termasuk Bian. Karena mereka sudah seperti saudara. Saling mendukung dan melindungi satu sama lain.

❤️❤️❤️

Hello guys, aku akan jelaskan apa yang kurang di part sebelumnya!!!

Galmoners!

Group yang terbentuk saat Mahda dan kawan-kawan duduk di bangku kelas 10 SMA. Kenapa si kok bisa kepikiran buat nama ini? Alasannya, karena mereka gagal move on dari mantan atau mantan gebetan.

Sebenarnya Mahda dan yang lain bersahabat sejak kecil, Misalnya Fresa dan Fanisa bertemu saat kecil. Lalu Mahda dan Kiki. Setelahmya mereka bertemu di bangku sekolah SMA atau SMP Mahda lupa. Yang pasti Persahabatan mereka juga baik-baik saja sampai saat ini. Entahlah di kemudian hari. Nah, sekarang waktunya menjelaskan siapa si Galmoners itu. Perhatikan baik-baik.

Mahda Adijaya

Cewek blak-blakan, ceria, kadang gak tau malu, galak sama Evan, orang yang paling susah move on tapi gak tau kalau besok. Ramah, setia kawan, gampang panik dan takut dengan sosok Faza Aditya. Ah! Jangan lupa Mahda juga menyukai hal yang berbau sastra. Biasa di panggil Da, atau Mah.

Fresa Aditya.

Cewek introvert, misterius, ketus, dingin, gak suka bersosialisasi, anti cowok! Gak anti si cuma dia agak jaga jarak gitu, tapi dia suka cowok berkacamata. Fresa juga setia kawan, paling benci kalau sahabatnya di hina. Pecinta musik EDM. pecinta sastra, drakor dan serial barat terutama yang berhubungan dengan Marvel or DC. Fresa juga suka sepakbola terutama Chelsea. Dia juga sahabat kecil dari Gibran dan Fanisa. Dan selalu suka nyimpan masalahnya sendiri dan jika Fresa di mode ini dia harus di paksa! Gadis imut ini biasa di panggil Eca oleh Fanisa dan Gibran, nah karena panggilan tersebut Kiki dan Mahda mengikuti.

Fanisa Wijaya.

Si cewek ramah, kadang ketus, anti cowok brengsek, peka, ceria, pecinta sastra, drakor dan serial barat. Fanisa juga terkenal sebagai gadis yang sangat toleran terhadap sesama tapi kalau udah ada yang nyakitin sahabatnya, jangan harap mendapatkan toleransi dari Fanisa. Karena tidak akan terjadi. Ah! Jangan lupa jika dia juga sahabat Fresa sejak baby, sama seperti Gibran. Fanisa bisa di panggil Fan oleh teman-temannya. Tenang Fan itu bukan kipas angin ya gengs!

Kiki Rahardja.

Cewek cantik, bijaksana, kalem, ramah, lembut, tapi diam-diam menghanyutkan! Kenapa? Karena dia pecinta cogan-cogan. Ah! Ia juga suka dengan pria berkacamata. Beruntung saat Gibran pakai kacamata palsunya dia tidak jatuh cinta, karena ada yang lebih tampan dari Gibran, Arkan. Kiki belum cinta kok dengan ketos mungkin nanti? Who knows? Kiki juga suka sastra, serial barat. Seperti yang sedang ia waiting saat ini, Riverdale. Kiki adalah nama panggilannya karena tidak ada nama lain, kalau panggil nama keluarganya itu tyduck sopan.

Faza Aditya.

Dokter muda yang tampan, dingin, ketus, tidak suka di bantah, dan selalu melindungi adiknya dari apapun. Selain menjadi dokter, Faza juga membantu ortunya menangani perusahaan. Dan ada yang menarik dari pria dewasa di cerita ini. Dia masih JOMBLO! Karena menurut Faza menjaga adiknya lebih penting dari pada dia mengurusi wanita. Bagi Faza, jika memang berjodoh pasti datang dengan sendirinya. Kalau gak datang? Ya tunggu, kali aja besok ada. Sama halnya dengan sang adik, Faza juga menyukai hal berbau sastra, namun dia tidak suka sesuatu bergenre romance ia lebih suka thriller and action.

Okey! Masuk ke FEGA!

Fano Malik

Cowok dingin, bad boy, ketus dan pastinya dia pencinta sepakbola dan basket. Fano dan sahabatnya memang tidak pernah dekat dengan cewek lain. Karena Fano lebih senang mendekati Fanisa Wijaya. Cewek yang ia taksir diam-diam. Ya, Fano harap Fanisa bisa membuka hati untuknya. So, kalian harus bantu Fano untuk pdkt dengan Fanisa. Ah! Cowok ganteng ini biasa di panggil Fan, No atau Ano. Tapi keseringan dia di panggil No oleh sahabat-sahabatnya.

Evan Laksono

Cowok tengil, ceria, blak-blakan, kadang ketus dan sangat tergila-gila dengan Mahda Adijaya. Mungkin bagi kalian Evan dan yang lain bodoh karena bertahan demi seseorang yang tidak melihat ke arahnya. Tapi, bagi Evan dan teman-temannya, setia itu nomer satu. Kalau masa mudanya gak setia, bagaimana masa tua? Evan ingin seperti papanya yang hanya mencintai mamanya tanpa ada sangkut-pautnya dengan mantan. Nah, karena alasan itulah Evan bertahan dengan yayang Mahdanya. Dan cowok imut ini biasa di panggil Van, beda V dan F dengan Fanisa. Tapi berbeda lah ya.

Gibran Pahlevi

(Gibran versi kacamata yaa)

Cowok tengil, tampan, kadang kalau marah nyeremin. Sahabat kecil Fanisa dan Fresa. Ia juga mencintai Fresa sejak kecil. Perpisahannya dengan Fresa sewaktu duduk di bangku SMP membuat ia sadar, jika tidak ada Fresa hidupnya hampa. Seperti sayur tanpa garam. Kini, Gibran kembali ke sisi Fresa, menjadi sahabat terbaik untuknya dan selalu melindungi Fresa. Apalagi sejak kejadian---ah! Lupakan kita kudu move on. Gibran sangat suka dengan group sepakbola Chelsea. Bahkan saking ngefansnya kamar Gibran penuh dengan hal berbau Chelsea. Ya, tipikal cowok kalau sudah fanatik terhadap suatu hal. Ia juga suka musik EDM dan lagu yang lebih ia suka, lagu yang di cover oleh Fresa. Ah! Gibran itu Marvel addict. Selain Chelsea memenuhi kamarnya, miniatur Marvel juga ikut meramaikan. Bahkan cowok tampan itu memiliki lemari khusus untuk barang-barang ke sayangannya. Ia juga biasa di panggil dengan Bran, Ban, atau Gi. Jadi jangan bingung lagi jika salah satu sahabatnya memanggil seperti itu.

Arkan Hutama.

Ini dia ketos Starlight SHS. Cowok tegas, bijaksana, dingin, berkacamata, tampan dan pastinya dia diam-diam suka dengan Kiki. By the way. Diam-diam sukanya Arkan bukan kaya yang di sinetron ya. Dia lebih rapi alias main cantik. Jika semua sahabatnya menunjukkan langsung maka Arkan kebalikannya. Dia lebih senang jika hal romantis yang ia lakukan hanya di ketahui dirinya, sang pencipta dan orang yang ia romantis kan. Arkan juga gak suka basa-basi ia lebih senang dengan tindakan langsung. Anjayyyy Arkan club cung! Cowok yang berkacamata ini biasa di panggil Ar, atau Kan. Jadi kalian akan menemukan panggilan tersebut nantinya.

# Bian

Pria brengsek yang paling di benci Galmoners. Gak perlu ngomong banyak karena yang di diri Bian gak penting. Anjay! Intinya dia tuh tipe cowok yang harus cewek hindari.

Alex

Mantan Mahda yang sama menyebalkan dengan Bian. Memutuskan hubungan tanpa kejelasan adalah hal yang tidak masuk akal tapi yang lebih gak masuk akal lagi, mutusin alasannya fokus belajar eh malah pacaran sama orang lain. Mainstream banget tuh alasan. Ini bukan pengalaman author. Tapi pengalaman temen sekelas author. Bahkan author sampai ngukuk rasanya ingin mengumpat cowok itu.

Hayooo perempuan ini siapa?? Cantik kan wkwkwk

 

❤️❤️❤️

PENGUMUMAN, AKU ADA REVISI CERITA INI YA. CUMA UBAH BEBERAPA ISI PART AJA SUPAYA MASUK AKAL. TERIMA KASIH YANG MAU BACA CERITA KU. JANGAN LUPA FOLLOW IG @SWEETCHOCOPINK YA ATAU KUNJUNGI W.A.T.T.P.A.D DAN D.R.E.A.M.E DENGAN NAMA PENA YANG SAMA. KARENA AKU MENULIS DI SANA JUGA. TERIMA KASIH LUV 💗💗 JANGAN LUPA BACAKARYA- KARYA KU YANG LAINNYA. HAPPY READING

Terpopuler

Comments

oktabebee

oktabebee

Mampir juga kak di "MAHMUD I LOVE U" 💕
Makasih kak 🤩

2020-07-20

0

Mega Wati

Mega Wati

kjjbBkl

2020-07-09

0

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

wohoo
kereen thor 👍

mampir juga di cerita ku ya 🤗
yuk saling dukung
ditunggu

2020-06-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!