Hujan deras sore hari itu menghentikan Bagas untuk bisa bertemu dengan Pak Browo
Pak Browo adalah seorang pemilik perkebunan teh di daerah Pangalengan
sementara hujan deras terus mengguyur, Bagas berteduh di sebuah saung di dekat pintu masuk perkebunan
Bagas
ah sial, hujan lagi.. gagal dong aku ketemu Pak Browo buat melamar kerja di perkebunan ini
gluduuug!!!
Bagas
keras sekali 😐
sementara di gedong tua milik Pak Browo.
Pak Browo dan Yasmin putrinya sedang bersantai sembari menikmati teh hangat dan biskuit.
Yasmin
Ayah? apa ayah yakin, meminta aku buat kelola perkebunan ini?
Pak Browo
tentu yakin putriku, karena memang sudah waktunya ayah memberikan tugas kepadamu. Lagian kamu sudah cukup usia buat bisa kelola perkebunan ini.
Yasmin
tapi ayah, aku ini seorang dokter umum.
aku takut aku tidak bisa mengelola perkebunan ayah, aku belum paham tentang pekerjaannya.
Pak Browo
😊 jangan khawatir putriku. Ayah akan kenalkan kamu dengan putra dari satpam di sini. Tapi ayah minta waktu dulu, karena semenjak satpam yang ayah percayai itu meninggal. Ayah belum bertemu lagi keluarganya.
Pak Browo
nanti ayah akan mencari keluarganya dulu, karena ayah juga berhutang budi pada satpam kepercayaan ayah itu.
Yasmin
baiklah ayah semoga aku bisa, tapi aku minta dibimbing sama ayah.
Pak Browo
tentu putriku.
Pak Browo
oh iya nak, tolong ambilkan buku catatan ayah di laci kamar ayah, juga kacamata nya yah.
Yasmin
baik ayah
sementara di saung tempat Bagas berteduh
karena terlalu lama menunggu hujan reda, Bagas pun ketiduran
tanpa dia sadari sebuah bambu untuk menahan saung itu mulai goyang karena derasnya hujan.
Tiba-tiba -
bruuk.. bruuk!
suara saung yang rubuh
Bagas terbangun, untung saja Bagas tidak tertindih bambu-bambu itu.
Bagas
huuft, apalagiii ini
Bagas
basah sudah bajuku
di waktu yang bersamaan, Arina datang, dia akan membeli obat untuk ibunya.
dari kejauhan.. Arina melihat Bagas dan langsung berlari karena kondisi Bagas benar-benar basah kuyup dan juga posisi Bagas dekat dengan puing-puing saung yang ambruk itu.
Arina
looh... Bagas
Arina
kamu sedang apa?
Bagas
sedang duduk Rin, mandi hujan
Arina
ish bercanda terus kamu
Bagas
aku payungin aku yah
Bagas
kamu mau kemana?
Arina
aku mau beli obat buat ibu
Bagas
anterin aku pulang Rin
Arina
boleh, tapi kamu ikut dulu beli obat yah
Bagas
hmmm
oke
Arina
ayoo berdiri
Arina
apa yang terjadi denganmu, Bagas?
Bagas
aku tadinya mau ngelamar kerja ke perkebunan teh milik Pak Browo, tapi belum sampai rumahnya.. hujan sudah turun
Arina
lalu kenapa bisa rubuh saung nya?
Bagas
yaa mana aku tau, aku ketiduran tadi
Arina
😄 dasar Bagas
Bagas
kok kamu ketawa sih
Arina
abisnya lucu aja gitu
Bagas
eh tapi Rin, sebentar
Arina
kenapa-kenapa?
Bagas
ini apa yah di dalam saku celanaku
Bagas
iih ada peluit merah
Tiba-tiba Arina merasa pusing ketika melihat peluit itu.
Arina
Bagas, aku pusing
Bagas
ah kamu jangan bercanda, kan aku yang kehujanan.. kenapa jadi kamu yang pusing
Arina
tolong pegang payungnya sebentar
Arina lalu jongkok sambil memegangi kepalanya
Bagas
Rin, Arina?
Bagas
serius kamu pusing?
Bagas terlihat panik, hingga peluit merah itu kembali dimasukan kedalam sakit celananya
Bagas
Arin, sebentar lagi sampai apotik. Kamu kuat?
Arina
sebentar Bagas, aku masih pusing
Bagas
kamu sakit?
Arina tidak menjawab. Dia hanya menunduk sambil memegangi kepalanya
Bagas merangkul Arina untuk berdiri
Bagas
ayo Rin, kamu kuat sedikit lagi. aku bantu berdiri yah
Comments