1
Kiera
na, kamu jadi pindahan besok?
Kiera
gpp sih na, cuma firasat aku kok gak enak banget ya dari kemarin
Reyna
mungkin perasaan kamu aja ra
Reyna
jangan terlalu dipikirin ya
Kiera
hmm, mudah-mudahan firasatku salah ya na
Reyna
oh iya, kamu jadi nginap kan malam ini
Kiera
tentu dong, kan ini hari terakhir kita bisa main bareng
Reyna
iya ra, yuk nginap dirumahku
Reyna
eh, perlu ngundang Jihan gak?
Kiera
kayaknya gak usah deh, dia masih marah denganmu sepertinya
Reyna
padahal aku sudah minta maaf dengannya
Reyna
tapi kenapa dia masih marah juga ya?
Kiera
(maaf na, itu semua sebenarnya salahku. Jihan masih marah bukan karena kesalahanmu yang waktu itu. Tapi aku tidak berani memberitahumu tentang ini. maafin aku na) batin Kiera
Reyna
sudahlah, besok aku akan pindah jadi mau gak mau aku harus pamitan dulu sama Jihan. Karena bagaimanapun juga kita bertiga kan sahabatan
Reyna
Kamu temani aku ya kerumahnya nanti sore
Tok tok tok (mengetuk pintu rumah Jihan)
Kiera
Kok, gak ada balasan ya
Reyna
apa dia gak ada dirumah?
Kiera
mungkin, ya udah na kita pergi aja yuk
Reyna
sebentar ra, kita tunggu dulu
Reyna
karena kalau besok kan aku udah gak sempat lagi pamitan sama dia
Reyna
kak, Jihannya ada gak?
Reyna
iya, apa dia lagi sakit kak?
Reyna
karena dia gak masuk sekolah dari kemarin
Kak Yuna
Dia gpp kok, sehat-sehat aja
Kak Yuna
Cuma dia gak mau ketemu kalian dulu buat sementara
Reyna
kak Yuna, please kali ini aja ya. Izinin kita buat ketemu Jihan
Kiera
Iya kak, kasihan Reyna besok dia mau pindah jadi sekarang hari terakhirnya buat ketemu Jihan lagi
Jihan keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua dan menghampiri percakapan mereka
Jihan
aduh, ada apa sih nih ribut-ribut?
Jihan
aku harus segera menghampirinya
Jihan
eh, tunggu dulu (berhenti melangkah)
Jihan
itu si Kiera ngapain kesini juga lagi
Jihan
Tenang.. tenang.. aku gak boleh emosi sekarang
pletak.. (Jihan tidak sengaja menginjak sesuatu di lantai)
Reyna dan Kiera mengintip masuk arah bunyi tersebut
Jihan mencoba berbalik badan dan melangkah masuk kembali ke kamar agar tidak ketahuan teman-temannya
Langkahnya terhenti dan menengok ke belakang
Reyna dan Kiera menerobos masuk
Kak Yuna
kalian gak boleh nerobos rumah orang lain sembarangan kayak gini lho!
Reyna
maaf kak, kali ini aja. Maafin kami ya
Kiera
Jihan, kamu ini apa-apaan sih (mendorong badan Jihan dengan salah satu tangannya sampai membuatnya hampir terjatuh)
Jihan
apa-apaan gimana? kamu tuh, Kiera yang apa-apaan! (menyeimbangkan badan agar tidak terjatuh)
Jihan
Setelah tingkah aslimu ketahuan denganku. Kamu masih berani rupanya muncul di hadapanku
Reyna
Stop! kalian jangan berkelahi lagi
Kiera
biarin aja na, dia ini kekanakan banget tingkahnya
Kiera
masa iya masalah sepele dibesar-besarin sih
Jihan
masalah kecil kamu bilang?
Reyna
cukup, kalian udah jangan ribut lagi
Kak Yuna
kamu berani ribut dengannya dirumahku
Reyna
maaf kak, kedatangan kami gak bermaksud buat keributan
Kak Yuna
huhh.. Reyna bawa Kiera pergi dari sini! Cepat!!
Kak Yuna
Jihan, sebaiknya hentikan pertemanan kalian
Kak Yuna
Mereka semua itu telah mengganggu dan mengkhianatimu
Kak Yuna
apa kamu gak sadar juga?
Jihan
Reyna enggak begitu kak
Kak Yuna
Sudah, kakak lelah mendengar pembelaanmu
Kak Yuna
jika kamu tersakiti saja, kamu datang ke kakak sambil nangis-nangis
Kak Yuna
tapi sekarang kamu membela mereka
Jihan
bukan begitu kak, tapi..
Kak Yuna
sudah sudah, selesaikan masalahmu dengan mereka secepatnya
Kak Yuna
kakak mau berangkat kerja dulu
Kak Yuna
huhh (memalingkan wajah menghindari tatapan Reyna)
Kiera
sudah na, jangan sedih
Kiera
kamu liat sendiri kan kedatangan kita disini gak diterima
Kiera
lebih baik kita pergi sekarang
Jihan
hey, kamu jangan coba meracuni pikiran Reyna tentangku ya
Jihan
aku sangat menyambut kedatangannya
Jihan
hanya saja, aku malas dengan kehadiranmu ra
Kiera
(hngg) batin Kiera sangat kesal dengan ucapan Jihan
Jihan menyilahkan Reyna masuk ke ruang keluarga
Jihan
Reyna, ayo kamu duduk dulu sini
Jihan
kita berbincang dulu sebentar ya
Jihan menggandeng tangan Reyna
Kiera
ayo (melangkah masuk)
Jihan
kamu ngapain ikut ra
Reyna menolak melangkah masuk
Jihan
Reyna, kamu gak boleh terlalu naif
Jihan
dia itu sudah pernah mau meracunimu lho waktu itu dikantin
Jihan
apa kamu lupa dengan kejahatannya itu?
Reyna
Jihan, bagaimana pun juga dia kan teman kita
Jihan
huhh.. ya sudahlah terserah kamu aja
Jihan
tapi kalau suatu hari kamu dijahati lagi olehnya
Jihan
aku udah ngingetin kamu lho ya jauh-jauh hari
Kiera
(Jihan.. Jihan.. apa sih maunya? waktu itu juga aku kan gak berniat mencelakai Reyna. Karena dia sangat baik denganku. Tidak seperti dirimu. Itu semua juga karena kamu kan yang menukar makanan dengannya. Jadi, kamu yang jahat Jihan!) batin Kiera menggerutu
Reyna
Cukup Jihan, aku sangat percaya dengan Kiera
Reyna
Dia gak mungkin jahatin aku
Jihan
ya sudah na, aku lelah denganmu
Jihan
lebih baik kalian berdua pulang saja
Kiera
Reyna, dia sudah mengusir kita. Buat apa lagi kita disini. Ayo kita pulang saja
Reyna
Tunggu Ra, ada yang ingin aku bicarakan dengan Jihan
Reyna
Jihan, sebenarnya aku kesini cuma mau pamit sama kamu
Reyna
aku pindah besok ke kota A
Jihan
Kota A? itu kan jauh banget dari sini
Jihan
Apa berarti kita gak bakal ketemu lagi? huhuhu
Reyna
Hmm.. iya sangat jauh
Reyna
Tapi kamu tenang aja, aku bakal sering kunjungi kalian kok pas liburan
Reyna
iya, aku beneran han
Reyna
aku harap kalian berdua bisa baikan. oke?
Reyna menyatukan tangan Jihan dan Kiera agar mereka berdua mau berbaikan
Jihan
hmm.. baiklah aku akan mencoba melupakan kesalahannya
Jihan
asalkan dia berjanji gak bakal ngulangin lagi
Reyna
hmm.. bagus. kalian berdua udah baikan. Senang banget aku melihatnya
Reyna
karena kalian udah akur, Jihan gimana kalau kamu nginap dirumahku malam ini
Jihan
maaf na, aku gak bisa
Jihan
kak Yuna pasti gak izinin aku
Kiera
Kamu udah coba bilang Han?
Jihan
belum, tapi dia pasti gak bakal izinin
Reyna
aku sama Kiera pulang dulu ya
Comments