pembunuhan
ini adalah chat story pertamaku
jadi mohon maaf kalo jelek ya😌
Anya
hahahaha wajahmu mengapa seperti monyet Asya (ucap Anya dengan keadaan mabuk)
Asya
heh! enak aja kalo ngomong,Feli sepertinya dia sudah mabuk berat (ucap Asya dengan wajah kesal)
Feli
hahahahaha tapi dia benar
Asya mulai kesal dengan kedua sahabatnya
ia pun berdiri dari duduknya dan membopong Anya untuk ke kamarnya
Anya
ih Asya kamu mau bawa aku kemana hah? (tanya Anya)
Asya membaringkan Anya di kasur dan meninggalkannya
Feli
aaaaa Asya ngambek hahahahaha
Feli
kamu kenapa Asya?biasanya kamu tidak pernah tersinggung seperti ini (ucap Feli heran)
Asya
bukan begitu Fel,aku sama sekali tidak tersinggung
Asya
ntah mengapa tiba tiba perasaanku jadi tidak enak
Asya
aku merasa akan terjadi hal yang buruk
Asya
Feli setelah pulang dari acara ini kamu menginap dirumahku saja ya
Feli
Asya itu hanya perasaanmu saja
Feli
tidak akan terjadi apa apa tenang saja ya
Feli
dan sorry banget Asya aku tidak bisa menginap dirumahmu karena hari ini ayahku pulang
Feli
selama sebulan ayah kerja menjadi pilot dan belum bisa pulang tetapi akhirnya sekarang ayahku bisa pulang
Asya
aku ikut seneng juga ya Fel
Feli
eh yaudah aku balik duluan ya Asya sejam lagi ayah pulang
Feli
oke Asya,eh btw Anya gimana?
Asya
gampang nanti biar aku yang ngurus
Perasaan Asya menjadi tidak karuan saat Feli pergi
tapi ia berusaha menenangkan dirinya
dan kemudian pergi ke kamar dimana Anya tertidur
Asya
Anya bangun,ayo kita pulang
Asya
wah bener bener ni anak di tampol dulu baru bangun
Asya menampar Anya dengan keras agar ia terbangun
Anya
Asya apa yang kamu lakukan,mengapa kamu menamparku dengan begitu keras
Asya
kamu susah banget di banguninnya
Asya
kan udah dibilangin jangan minum
Asya
gini kan kalo udah minum,mabuk berat jadinya
Asya
dia sudah pulang duluan
Asya
karena malam ini ayahnya pulang
Anya
wah serius ayahnya pulang
Anya
akhirnya ayah Feli pulang juga
Anya
sekian lama dia ninggalin Feli dan ibunya akhirnya dia pulang juga
Asya dan Anya berjalan keluar dari acara ulang tahun temannya itu
mereka berjalan bersama menuju rumah masing masing
dan rumah Anya juga Asya berada di dalam satu komplek
Anya
Asya mengapa wajahmu terlihat begitu khawatir?
Asya
hmm tidak apa apa Anya
Asya
hmm(sembari menganggukkan kepalanya)
Anya pun segera mengangkatnya
Anya terjatuh dan seketika menjadi lemas
Anya
hiks hiks hiks (Anya menangis)
Asya segera mengambil handphone Anya
dan mendengar kabar buruk itu
mata Asya tidak bisa membendung air matanya lagi
dan kemudian ia pun menangis
Anya berdiri secara tiba tiba dan kemudian berlari meninggalkan Asya
Asya
Anya kamu mau kemana? (Teriak Asya)
dan berhasil menyusul Anya
ia pun memberhentikan Anya
Anya
Asya mengapa kamu menahanku hiks hiks hiks
Asya
Anya tenangkan diri kamu dulu
Anya
Bagaimana aku bisa tenang Asya!
Anya
Kasihan Feli,kita harus segera ke sana
Anya
Feli sangat menanti kehadiran ayahnya namun apa yang terjadi hiks hiks hiks
Anya
Ayah,ibu dan adik Feli dibunuh oleh orang hiks hiks hiks
Anya
Apakah kamu membayangkan bagaimana perasaan Feli pada saat ia sampai rumah
Anya
tetapi ia malah melihat jasad ibu,ayah,dan adiknya hiks hiks hiks
Asya
iya Anya aku paham tapi tolong tenangkan dirimu dulu
Asya
tadi hampir saja kamu tertabrak mobil karna kamu berlari seperti itu
Asya
aku akan mencari taksi yang mengantar kita kesana oke
Asya mencari taksi di sekitar mereka
dan untungnya tidak jauh dari keberadaan mereka Asya melihat taksi
dan kemudian taksi itu mengantar mereka ke rumah Feli
setelah beberapa menit Anya dan Asya sampai di kediaman Feli
Anya yang melihat Feli sedang menangis di bawah pohon depan rumahnya,segera menghampiri dan memeluknya
Anya
Feli,tenangkan dirimu hiks hiks hiks
Feli
hiks hiks hiks ayah,ibu,dan adik sudah tiada Anya
Feli
mengapa kalian meninggalkanku dengan begitu cepat huaaa
Asya
Feli tenangkan dirimu,aku dan Anya pasti akan membantumu untuk mencari tahu siapa pembunuh ayah,ibu,dan adikmu
pada saat Anya dan Asya berusaha menenangkan Feli
Anya melihat seorang lelaki di dalam mobil
Anya
siapa dia? (gumam Anya di dalam hati)
namun Anya memilih untuk diam karena ia tidak ingin menuduh orang sembarangan
polisi keluar dari rumah Feli sembari membawa jasad ayah,ibu,dan adik Feli yang sudah terbungkus oleh kantong jenazah
Feli
ayah,ibu,adik! (teriak Feli)
Anya
Fel (ucap Anya sembari mengejar Feli yang berlari ke arah jasad orang tua dan adiknya itu)
Asya
(Asya memeluk Feli agar Feli bisa menenangkan dirinya)
Asya
Feli tenangkan dirimu!
Feli
ayah,ibu,adik! hiks hiks hiks
Feli
kalian tidak boleh meninggalkanku
Anya
orang tua dan adikmu sudah tiada
Anya
kita tidak bisa menghidupkan orang tua dan adikmu
Anya
ini sudah takdir yang maha kuasa Fel
Feli
orang tua dan adikku tidak akan tiada jika tidak ada pembunuh itu
Feli
aku pastikan pembunuh itu akan mati di tanganku!
Feli
apa kamu dengar pembunuh!
tiba tiba Feli terjatuh tidak sadarkan diri
Asya
Anya sepertinya Feli pingsan kita harus membawanya ke rumahku agar Feli bisa beristirahat
Anya
iya Asya kamu tunggu disini,aku akan mencari taksi
setelah beberapa menit Anya berhasil mendapatkan taksi
dan kemudian mereka membawa Feli kerumah Asya
Asya
mengapa para warga menatap kami dengan tatapan bingung? (gumam Asya)
namun Asya tidak terlalu menghiraukan
akhirnya mereka sampai di rumah Asya
Anya dan Asya membopong Feli ke kamar
Asya
aku akan mengambilkan air putih
Asya kembali dari dapur dengan membawa segelas air putih
Asya
ini (ucap Asya dan kemudian memberikan segelas air putih itu kepada Anya)
Anya memercikan air ke wajah Feli
dan akhirnya Feli tersadar
Anya
kamu dirumah Asya Fel
Feli
aku tadi mimpi yang sangat menyeramkan
Feli
aku tidak ingin itu semua terjadi hiks hiks hiks
Feli
aku mimpi ayah,ibu,dan adik aku dibunuh
Asya dan Anya saling bertatapan muka
Anya
itu adalah kebenaran (ucap Anya terpaksa)
teriak Feli dan kemudian berlari keluar dari kamar Asya
Anya dan Asya berusaha mengejar Feli
Namun yang mereka dapatkan adalah
Comments