[S1] 14. Ingin Kembali

Ketika mataku terbuka, tubuhku transparan.

Aku menolak kenyataan ini.

Tentang aku yang telah terbunuh secara fisik dan mental.

Tangisku tidak bisa berhenti. Bukankah seharusnya aku bahagia karena sebentar lagi aku akan bertemu keluargaku? Namun, kenapa rasanya aku tidak mau meninggalkan dunia fana sekarang? Aku ingin ... hidup.

Ruangan hampa penuh kegelapan. Entah beralaskan apa, tetapi ini sangat dingin. Aku sadar ini akhir hidupku. Ini akhir dari segalanya. Tidak ada lagi yang dapat kuperjuangkan. Tiba-tiba ada kehanngatan yang memelukku. Mengubah warna hitam menjadi putih.

Ada air yang menenangkan, dan ada tumbuhan yang menyejukkan. Ruangan hampa ini berubah menjadi ladang bunga. Aku menengadah dan menemukan Hana di sana. Tanpa pikir panjang aku memeluknya.

"Aku sudah mati, Hana. Naira membunuhku!" Air mata kembali mengalir membasahi gaun cantiknya. Hana membalas pelukanku. Dia mendekapku erat.

"Kamu tidak mati sendirian, Dira," bisik Hana di telingaku. Aku melihat wajahnya, terurai air mata. "Aku pun telah mati di sini."

"A ... apa maksudmu?" tanyaku. Hana kembali mendekapku. Seolah dia tidak mau menjawab.

Kami sama-sama terdiam dan memeluk satu sama lain. Tidak ada yang mau memulai percakapan. Aku terlalu hancur menerima kenyataan mana pun. Jika pun aku hidup, aku harus ikhlas jika Hana lah yang mati. Sebaliknya, jika aku yang mati ... aku bahkan tak tahu harus berucap apa.

"Maaf atas keterlambatanku!" Aku dan Hana melepas pelukan, lalu melihat ada seorang wanita muda berjalan di seberang sana. Langkahnya begitu pasti, hingga hancur lebur menjadi kepingan kaca. Wanita itu berubah menjadi peri kecil.

Tubuhnya tidak melebihi lima sentimeter. Gaunnnya seperti lembaran daun dengan simbol semanggi di tengah-tengah. Sayapnya begitu indah seperti kupu-kupu lainnya. Hitam dengan noda hijau tua bercampur putih, itulah gambaran dari sayapnya. Bubuk-bubuk perak keluar dari kepakan sayapnya yang indah. Rasanya seperti melihat para peri-peri pixie hollow. Rambutnya berwarna kemerahan digulung, itu membuatnya sangat imut.

Tanpa sadar dia sudah berada di hadapanku. Tersenyum dan menyentuh hidungku dengan tangan mungilnya. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukannya, tetapi Hana terlihat bahagia.

"Vivian," bisik Hana. Aku mengangkat sebelah alisku. Dia melepaskan jari-jemari mungilnya dari hidungku dan berbalik menatap orang yang memanggil.

Dia tertawa ringan lalu memeluk Hana, walaupun dia sadar tidak mungkin merengkuh tubuh Hana yang lebih lebar dibanding tangan mungilnya. Lalu, aku kembali mendengarnya bersuara, "Aku senang bisa melihatmu lagi!"

"Nadira," ucap Hana memanggilku, tentu saja setelah dia melepaskan pelukannya, "kenalkan, dia Vivian. Satu-satunya peri terkecil dan juga pengawalku."

Aku memandang tidak percaya, mana mungkin peri sekecil itu mampu melindungi Hana dengan tubuhnya yang tidak melebihi lima sentimeter. Dari sisi mana juga, dia terlihat lebih rapuh. Jika seseorang iseng meniup saja bisa membuat tubuh peri kecil tersebut ikut terbawa angin. Lalu Vivian tertawa. Entah karena ekpresiku atau wajah kusut selepas menangis.

Seakan mengerti, Hana menimpali, "Vivian memang tidak kuat, fisiknya lemah dan dia tidak memiliki sihir untuk berperang."

"Lalu kenapa kamu memilihnya?" tanyaku.

"Aku orang yang menyimpan sebagian jiwa Hana." Penjelasan Vivian membuat aku semakin tidak mengerti. Setumpuk pertanyaan jatuh dan masuk ke dalam otak. Terhempas lalu tiap lembar pertanyaannya berserakan.

"Vivian, aku tidak mengerti," ucapnya, "bagaimana bisa kamu ada di sini?"

"Ah iya! Itu yang ingin aku jelaskan ke kamu dan juga Nadira." Kami berdua sama-sama mengerutkan dahi ketika Vivian mengucapkannya. Segera dia duduk di pundak Hana dan kedua tangannya mulai bercahaya.

Cahaya biru bercampur perak yang semakin lama semakin terang. Tiap butirannya membentuk sebuah arloji. Penunjuk waktu dengan angka-angka yang ditulis dengan bahasa romawi. Warna perak dan biru berganti menjadi emas. Indah, juga antic.

"Ini tentang kalian berdua. Nadira ... kamu pasti bertanya-tanya kenapa tubuhmu yang lemah bisa menopang jiwa Hana atau tentang penyakitmu tiap tanggal delapan di setiap bulan?"

"Itu karena setelah kamu dilahirkan, kamu sekarat. Jantungmu tidak berdetak normal seperti bayi biasanya. Kamu bukan salah satu orang dari reinkarnasi, tidak ada yang salah dengan identitasmu. Apa orang tuamu pernah bercerita soal ini?" Aku bingung harus berkata apa. Hana terlihat bingung, khawatir dan panik. Semua itu bercampur menjadi satu.

Aku merunduk sambil mengingat-ingat tentang apa yang Vivian katakan. Sejujurnya aku ingat, sangat jelas bagaimana ibu menjelaskannya dengan air mata. Memelukku dengan erat dan meminta maaf, atau saat ibu melihat foto masa kecilku dia kembali menangis sambil bercerita kembali. Hana beberapa potong kalimat yang aku ingat.

"Dira, kamu adalah anak ibu yang kuat dan tangguh. Ibu bersyukur Tuhan tidak jadi mengambilmu saat itu. Takdir Tuhan itu mengejutkan, buktinya kamu kembali pada kami. Maafkan ibu dan ayahmu ini yang tidak bisa memberikan perhatian layaknya keluarga. Percayalah kami selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu."

Aku menutup muka ketika sadar tetesan air asin mengalir dan melalui pipi. Perlahan aku bisa merasakan Hana yang menyentuhku. Dia menatap khawatir, begitu juga Vivian.

"Aku tidak apa-apa. Sebenarnya aku tidak tahu jelas. Jadi, lajutkan saja," balasku pada Vivian sembari menghapus jejak-jejak air mata di wajahku.

Vivian tampak ragu dengan kedua alis mungilnya yang berkerut. Pipi mengembung lalu diembuskan. "Aku akan membawamu ke masa lalu. Hana ... bisakah kamu menunggu? Ini tidak akan lama."

"Tidak. Aku akan ikut."

Saat Vivian memutar jarum-jarum arloji dengan sihirya, Hana bergeming. Bibirnya kelu untuk berucap begitu juga aku. Vivian tidak menjawab lagi. Dia mengepakan sayapnya lalu mengangkat arloji tersebut ke atas. Serbuk emas berhamburan mengenai tubuh kami. Aku mencoba menyapu, tidak bisa. Serbuk ini melekat seperti memakai lem.

Vivian lalu memutar arloji-nya. Tiba-tiba saja seluruh tubuh kami bersinar dan perlahan menghilang, sedikit demi sedikit. Aku segera menutup mata, tidak lama bau yang sangat familier dengan indera pembau mulai berkeliaran untuk diterka.

Aku membuka mata, nyaris tidak percaya. Bahkan aku tidak ingin mempercayainya. Namun, Vivian segera menuntunku pergi ke dalam rumah sakit. Dari tiap poster aku bisa melihat tahun dan bulan yang tidak asing denganku. Sangat.

Kamis, 8 November.

Pukul 20.20 Waktu Indonesia Barat.

Ini tiga belas tahun lalu, saat aku dilahirkan.

Bumi kembali diguyur rintik hujan memabukkan. Angin kencang di luar sana tidak mampu menimpa rasa takut pada calon ibu untuk melahirkan. Dengan rasa sakit dan sulitnya berjalan, calon ayah tersebut menopang. Mereka saling melengkapi dan masuk ke dalam suatu ruangan operasi. Mereka orang tuaku.

"Itu aku." Aku melihat telunjuk Vivian mengarah pada sosok dokter wanita. Orang yang aku lihat dan tiba-tiba menjadi peri beberapa waktu lalu. Tidak bisa dipungkiri, proses bersalin akan segera dilakukan. Calon ayah tersebut keluar dari ruangan, duduk di salah satu bangku sambil menutup mukanya.

Waktu menjadi cepat berlalu. Dokter Vivian keluar dengan wajah yang sulit dimengerti. Aku tidak bisa mendengar suara tangisan keluar sedikit pun. Apakah itu jawabannya?

Aku menatap Vivian kecil di pundakku, lalu Hana yang berada di samping kanan tempat aku berdiri. Mereka berdua kompak membalas tatapanku. Lalu Vivian kembali bercerita, "Saat kamu lahir, degup jantungmu sudah lemah ... lalu ibumu yang tengah berbahagia hancur berkeping-keping, 'Aku melahirkan anak perempuan yang cantik, tetapi kini dia telah tiada.' Kepada ayahmu dia berkaya begitu.

"Di sisi lain, aku mendengar ayahmu begitu berharap kamu hidup. Saat itulaj aku melihat masa depanmu. Peri Ann, Peri Merry, Hana dan masih banyak lagi yang membuatku rindu," jelas Vivian kecil sambil menatap temaram lampu di atas kami.

"Lalu, jika Nadira sudah tiada, kenapa dia ... ?" Hana sengaja mengosongkan bagian terakhinya. Aku tahu.

" ...hidup?" sambungku cepat.

Tempat kami berpijak kembali berganti. Di sana terlihat sosok Vivian dalam wujud dokter tengah menangis. Sangat terpukul. Bukankah seharusnya seorang dokter tidak seperti ini?

"Vivian ... apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanya Hana, "apa yang ingin kamu tunjukan pada kami?"

"Aku ... memberikan nyawaku pada Nadira. Namun, itu semua tidak sempurna. Penyakitnya terus kembali menyerang tiap tanggal delapan. Aku tidak bisa mencegahnya.

"Lalu Nadira benar-benar ceroboh sampai menjatuhkan jam tangan itu, kamu kembali tetapi masuk pada tubuh ini. Semua orang tidak paham kenapa kalian bisa bersatu. Itu semua karena jiwaku sudah menyatu dengan Nadira, dan karena aku pula pengawal Hana.

"Saat ini, Nadira ... kamu tidak mati. Kehidupanmu masih bisa berlanjut." Vivian kembali terbang dan berhenti di hadapanku. Baik aku dan Hana sama-sama terbelalak atas ucapan peri kecil tersebut.

"Itu tidak mungkin! Jelas-Jelas Naira membunuhku, Vivian." Aku menyilangkan tangan. Tentu saja itu tidak mungkin terjadi.

Hana menyentuh lengan Vivian. Matanya menjadi lebih bening. "Aku mengerti sekarang."

Hana dan Vivian sama-sama tersenyum sedangkan aku masih tidak mengerti. Sebenarnya ada apa? Mengapa mereka bilang kehidupanku masih bisa berlanjut? Aku tidak tahu harus senang atau sedih bahkan berucap apa.

"Dira, dengarkan aku," ucap Hana, "Vivian benar kamu bisa hidup, tetapi aku tidak. Aku bersyukur, kamu menyimpan sebagian bibit kekuatanku."

Lalu Vivian menimpali, "Tugas kamu sekarang adalah mengambil sebagian kekuatan Hana dari Naira. Mereka tahu kalau kamu muncul sebagai Nadira, baik Azumi maupun Naira kan kembali membunuhmu. Menyamarlah jadi Hana! Aku akan membantumu dari jauh!"

"Tunggu ... aku ...."

"Maaf, Dira. Ini benar-benar pertemuan terakhir kita. Setelah ini aku serahkan padamu." Saat itu, aku melihat senyum terakhir dari Hana. Sebenarnya ada apa?

-------

Terpopuler

Comments

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

jangan menyerah

2020-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 [S1] 1. Awal dari semuanya
2 [S1] 2. Why Me?
3 [S1] 3. Buku Misterius
4 [S1] 4. Kesempatan
5 [S1] 5. Tidak Dapat Kembali
6 [S1] 6. Kemungkinan Terburuk
7 [S1] 7. Kesebelasan Kesatria
8 [S1] 8. Ancaman (1)
9 [S1] 9. Ancaman (2)
10 [S1] 10. Nadia Naira (1)
11 [S1] 11. Nadia Nadira (2)
12 [S1] 12. Aku Sudah Mati
13 [S1] 13. Forget All, Forget Them
14 [S1] 14. Ingin Kembali
15 [S1] 15. Keluarga Terakhir
16 [S1] 16. Ini Rahasia Kita
17 [S1] 17. Pengendalian Diri
18 [S1] 18. Fight for Survive
19 [S1] 19. Kunci Jawaban
20 [S1] 20. Mission Impossible
21 [S1] 21. Harapanmu Harapanku
22 [S1] 22. Belum Berakhir?
23 [ Informasi Mengenai Spin-off ]
24 Ron Pean : Dilatasi Zaman
25 Dokter Vivian [1]
26 Dokter Vivian [2]
27 Merry dan Naga Emas
28 [Informasi Season 2]
29 [S2] 00. Prolog
30 [S2] 01. Kembali Ke Permukaan
31 [S2] 02. Pertemuan Yang Tidak Diduga
32 [S2] 03. Musuh Dari Masa Lalu
33 [S2] 04. Mimpi Yang Selalu Sama
34 [S2] 05. Tidak Tahu Siapa
35 [S2] 06. Ujian Tengah Semester
36 [S2] 07. Bertemu Lagi
37 [S2] 08. Kangen Rumah
38 [S2] 09. Tidak Lagi
39 [S2] 10. Yang Tidak Terduga (1)
40 [S2] 11. Yang Tidak Terduga (2)
41 [S2] 12. Yang Tidak Terduga (3)
42 [S2] 13. Berlatih kembali
43 [S2] 14. Gadis Air
44 [S2] 15. Penyelamatan Pertama
45 [S2] 16. Mimpi yang Aneh
46 [S2] 17. Sudut Pandang Radja
47 [S2] 18. Bolehkah Mencoba
48 [S2] 19. Air adalah Teman
49 [S2] 20. Mencari Pedang
50 [S2] 21. Cerita Para Pedang
51 [S2] 22. Kamu Temanku (1)
52 [S2] 23. Kamu Temanku (2)
53 [S2] 24. Ketahuan (?)
54 [S2] 25. Cahaya dan Kegelapan
55 [S2] 26. Ingatlah
56 [S2] 27. Yang Pernah Terkenang
57 [S2] 28. Kabar (1)
58 [S2] 29. Kabar (2)
59 [S2] 30. Kabar (3)
60 [S2] 31. Akhir Bunga Hitam
61 [R2] 00. Prolog Reverse
62 [R2] 01. Reverse Nadira
63 [R2] 02. Reverse Ingatan (1)
64 [R2] 03. Reverse Ingatan (2)
65 [R2] 04. Reverse Ingatan (3)
66 [S2] 32. Maaf, Aku ...
67 [S2] 33. Harus Yakin (1)
68 [S2] 34. Harus Yakin (2)
69 [S2] 35. Aku Serius
70 [S2] 36. Bekal Makan Siang
71 [S2] 37. Serangan
72 [S2] 38. Jangan Salah Paham
73 [S2] 39. Kak Ron ...
74 [S2] 40. Regenerasi
75 [S2] 41. Muak (1)
76 [S2] 42. Muak (2)
77 [S2] 43. Hati Yang Patah (1)
78 [S2] 44. Hati Yang Patah (2)
79 [S2] 45. Retakan
80 [S2] 46. Pesan Misterius
81 [S2] 47. Kita Serang Sama-Sama
82 [S2] 48. Tidak termaafkan
83 [S2] 49. Nasehat Seorang Guru
84 [S2] 50. Keputusan Tepat
85 [S2] 51. Rencana Gagal
86 [S2] 52. Rencana Paling Mengharukan
87 [S2] 53. Batas Waktu (1)
88 [S2] 54. Batas Waktu (2)
89 [S2] 55. Akhir Dari Segalanya
90 [S2] 56. Akhir Untuk Memulai
91 [S3] 01. Monster Aneh Semester Baru (1)
92 [S3] 02. Monster Aneh Semester Baru (2)
93 [S3] 03. Bayang-Bayang (1)
94 [S3] 04. Bayang-Bayang (2)
95 [S3] 05. Jebakan Jembatan Jawaban (1)
96 [S3] 06. Jebakan Jembatan Jawaban (2)
97 [S3] 07. Tiga Sahabat Dalam Masalah (1)
98 [S3] 08. Tiga Sahabat Dalam Masalah (2)
99 [S3] 09. Setitik Cahaya Dalam Gelap (1)
100 [S3] 10. Setitik Cahaya Dalam Gelap (2)
101 [S3] 11. Lawan Baru (1)
102 [S2] 12. Lawan Baru (2)
103 [S3] 13. Petunjuk
104 [S3] 14. Kekacauan
105 [S3] 15. Tabung Penyucian
106 [S3] 16. Aku Melihat Laki-Laki Itu
107 [S3] 17. Rencana Bizar
108 [S3] 18. Rencana Merry
109 [S3] 19. Pesan Kematian
110 [S3] 20. Cara Radja
111 [S3] 21. Pesan Dari Bizar
112 [S3] 22. Ucapan Selamat Tinggal
113 [S3] 23. Menyelamatkan Bizar
114 [S3] 24. Jadi Mana Yang Benar?
115 [S3] 25. Kekuatan Baru Bizar (1)
116 [S3] 26. Kekuatan Baru Bizar (2)
117 [S3] 27. Pelatihan Lomba
118 [S3] 28. Lelah Duluan
119 [S3] 29. Rahasia Dari Miss Sharron (1)
120 [S3] 30. Rahasia Dari Miss Sharron (2)
121 [S3] 31. Menenangkan Diri
122 [S3] 32. Bersiap-siap
123 [S3] 33. Aduh Gawat!
124 [S3] 34. Jangan Aneh-Aneh
125 [S3] 35. Tertangkap!
126 [S3] 36. Kita Ikuti Permainan Mereka
127 [S3] 37. Hujan
128 [S3] 38. Mencoba Paham
129 [S3] 39. Hukuman Atau Istirahat?
130 [S3] 40. Kerjasama
131 [S3] 41. Pantaskah Aku?
132 [S2] 42. Rima Sang Penulis
133 [S3] 43. Serangan
134 [S3] 44. Kristal kegelapan
135 [S3] 45. Naga Hitam
136 [S3] 46. Pertaruhan
137 [S3] 47. Kekacuan Saat Perjalanan
138 [S3] 48. Tetap Jadi Pemenang
139 [S3] 49. Bayangan Aneh
140 [S3] 50. Perubahan Sikap
141 [S3] 51. Ini Bukan Rencananya
142 [S3] 52. Rahasia Milik Miss Merry
143 [S3] 53. Bagaimana Mungkin
144 [S3] 54. Kenyataan Yang Pahit
145 [S3] 55. Terlalu Buru-Buru
146 [S3] 56. Tidak Ada Yang Berubah
147 [S3] 57. Kacau
148 [S3] 58. Sebenarnya apa
149 [S3] 59. Kecurigaan Terhadap Ratih
150 [S3] 60. Melawan Monster dengan ....
151 [S3] 61. Penyelidikan
152 [S3] 62. Sikap Aneh
153 [S3] 63. Latihan Dengan Radja
154 [S3] 64. Ternyata Selama Ini ....
155 [S3] 65. Cemas
156 [S3] 66. Kecemasan Berlebih
157 [S3] 67. Tentang Radja
158 [S3] 68. Lomba Debat?
159 [S3] 69. Kekacauan Terencana
160 [S3] 70. Bertemu Lagi
161 [S3] 71. Kalah?
162 [S3] 72. Serius, itu Kamu?
163 [S3] 73. Duel yang Gila (1)
164 [S3] 74. Duel yang Gila (2)
165 [S3] 75. Masa Kelam (1)
166 [S3] 76. Masa Kelam (2)
167 [S3] 77. Kembali Beraksi
168 [S3] 78. Kembali Beraksi (2)
169 [S3] 79. Bagian dari Rencana
170 [S3] 80. Dunia Kai (1)
171 [S3] 81. Dunia Kai (2)
172 [S3] 82. Dunia Kai (3)
173 [S3] 83. Dunia Kai (4)
174 [S3] 84. Dunia Kai (5)
175 [S3] 85. Tidak Mungkin!!! Tidak Percaya!
176 [S3] 86. Sebuah Harapan
177 [S3] 87. Kekuatan Hope
178 [S3] 88. Membalikkan Keadaan (1)
179 [S3] 89. Membalikkan Keadaan (2)
180 [S3] 90. Cerminan Diri (1)
181 [S3] 91. Cerminan Diri (2)
182 [S3] 92. Cerminan Diri (3)
183 [S3] 93. Tidak Terduga
184 [S3] 94. Jurnal Sihir (1)
185 [S3] 95. Jurnal Sihir (2)
186 [S3] 96. Penjaga Jurnal
187 [S3] 97. Cara Mengalahkan Penjaga
188 [S3] 98. Crystal
189 [S3] 99. Final Action
190 [S3] 100. The Ending
191 Part Ekstra : Satria Bumi
192 Pemenang Giveaway!!!!
Episodes

Updated 192 Episodes

1
[S1] 1. Awal dari semuanya
2
[S1] 2. Why Me?
3
[S1] 3. Buku Misterius
4
[S1] 4. Kesempatan
5
[S1] 5. Tidak Dapat Kembali
6
[S1] 6. Kemungkinan Terburuk
7
[S1] 7. Kesebelasan Kesatria
8
[S1] 8. Ancaman (1)
9
[S1] 9. Ancaman (2)
10
[S1] 10. Nadia Naira (1)
11
[S1] 11. Nadia Nadira (2)
12
[S1] 12. Aku Sudah Mati
13
[S1] 13. Forget All, Forget Them
14
[S1] 14. Ingin Kembali
15
[S1] 15. Keluarga Terakhir
16
[S1] 16. Ini Rahasia Kita
17
[S1] 17. Pengendalian Diri
18
[S1] 18. Fight for Survive
19
[S1] 19. Kunci Jawaban
20
[S1] 20. Mission Impossible
21
[S1] 21. Harapanmu Harapanku
22
[S1] 22. Belum Berakhir?
23
[ Informasi Mengenai Spin-off ]
24
Ron Pean : Dilatasi Zaman
25
Dokter Vivian [1]
26
Dokter Vivian [2]
27
Merry dan Naga Emas
28
[Informasi Season 2]
29
[S2] 00. Prolog
30
[S2] 01. Kembali Ke Permukaan
31
[S2] 02. Pertemuan Yang Tidak Diduga
32
[S2] 03. Musuh Dari Masa Lalu
33
[S2] 04. Mimpi Yang Selalu Sama
34
[S2] 05. Tidak Tahu Siapa
35
[S2] 06. Ujian Tengah Semester
36
[S2] 07. Bertemu Lagi
37
[S2] 08. Kangen Rumah
38
[S2] 09. Tidak Lagi
39
[S2] 10. Yang Tidak Terduga (1)
40
[S2] 11. Yang Tidak Terduga (2)
41
[S2] 12. Yang Tidak Terduga (3)
42
[S2] 13. Berlatih kembali
43
[S2] 14. Gadis Air
44
[S2] 15. Penyelamatan Pertama
45
[S2] 16. Mimpi yang Aneh
46
[S2] 17. Sudut Pandang Radja
47
[S2] 18. Bolehkah Mencoba
48
[S2] 19. Air adalah Teman
49
[S2] 20. Mencari Pedang
50
[S2] 21. Cerita Para Pedang
51
[S2] 22. Kamu Temanku (1)
52
[S2] 23. Kamu Temanku (2)
53
[S2] 24. Ketahuan (?)
54
[S2] 25. Cahaya dan Kegelapan
55
[S2] 26. Ingatlah
56
[S2] 27. Yang Pernah Terkenang
57
[S2] 28. Kabar (1)
58
[S2] 29. Kabar (2)
59
[S2] 30. Kabar (3)
60
[S2] 31. Akhir Bunga Hitam
61
[R2] 00. Prolog Reverse
62
[R2] 01. Reverse Nadira
63
[R2] 02. Reverse Ingatan (1)
64
[R2] 03. Reverse Ingatan (2)
65
[R2] 04. Reverse Ingatan (3)
66
[S2] 32. Maaf, Aku ...
67
[S2] 33. Harus Yakin (1)
68
[S2] 34. Harus Yakin (2)
69
[S2] 35. Aku Serius
70
[S2] 36. Bekal Makan Siang
71
[S2] 37. Serangan
72
[S2] 38. Jangan Salah Paham
73
[S2] 39. Kak Ron ...
74
[S2] 40. Regenerasi
75
[S2] 41. Muak (1)
76
[S2] 42. Muak (2)
77
[S2] 43. Hati Yang Patah (1)
78
[S2] 44. Hati Yang Patah (2)
79
[S2] 45. Retakan
80
[S2] 46. Pesan Misterius
81
[S2] 47. Kita Serang Sama-Sama
82
[S2] 48. Tidak termaafkan
83
[S2] 49. Nasehat Seorang Guru
84
[S2] 50. Keputusan Tepat
85
[S2] 51. Rencana Gagal
86
[S2] 52. Rencana Paling Mengharukan
87
[S2] 53. Batas Waktu (1)
88
[S2] 54. Batas Waktu (2)
89
[S2] 55. Akhir Dari Segalanya
90
[S2] 56. Akhir Untuk Memulai
91
[S3] 01. Monster Aneh Semester Baru (1)
92
[S3] 02. Monster Aneh Semester Baru (2)
93
[S3] 03. Bayang-Bayang (1)
94
[S3] 04. Bayang-Bayang (2)
95
[S3] 05. Jebakan Jembatan Jawaban (1)
96
[S3] 06. Jebakan Jembatan Jawaban (2)
97
[S3] 07. Tiga Sahabat Dalam Masalah (1)
98
[S3] 08. Tiga Sahabat Dalam Masalah (2)
99
[S3] 09. Setitik Cahaya Dalam Gelap (1)
100
[S3] 10. Setitik Cahaya Dalam Gelap (2)
101
[S3] 11. Lawan Baru (1)
102
[S2] 12. Lawan Baru (2)
103
[S3] 13. Petunjuk
104
[S3] 14. Kekacauan
105
[S3] 15. Tabung Penyucian
106
[S3] 16. Aku Melihat Laki-Laki Itu
107
[S3] 17. Rencana Bizar
108
[S3] 18. Rencana Merry
109
[S3] 19. Pesan Kematian
110
[S3] 20. Cara Radja
111
[S3] 21. Pesan Dari Bizar
112
[S3] 22. Ucapan Selamat Tinggal
113
[S3] 23. Menyelamatkan Bizar
114
[S3] 24. Jadi Mana Yang Benar?
115
[S3] 25. Kekuatan Baru Bizar (1)
116
[S3] 26. Kekuatan Baru Bizar (2)
117
[S3] 27. Pelatihan Lomba
118
[S3] 28. Lelah Duluan
119
[S3] 29. Rahasia Dari Miss Sharron (1)
120
[S3] 30. Rahasia Dari Miss Sharron (2)
121
[S3] 31. Menenangkan Diri
122
[S3] 32. Bersiap-siap
123
[S3] 33. Aduh Gawat!
124
[S3] 34. Jangan Aneh-Aneh
125
[S3] 35. Tertangkap!
126
[S3] 36. Kita Ikuti Permainan Mereka
127
[S3] 37. Hujan
128
[S3] 38. Mencoba Paham
129
[S3] 39. Hukuman Atau Istirahat?
130
[S3] 40. Kerjasama
131
[S3] 41. Pantaskah Aku?
132
[S2] 42. Rima Sang Penulis
133
[S3] 43. Serangan
134
[S3] 44. Kristal kegelapan
135
[S3] 45. Naga Hitam
136
[S3] 46. Pertaruhan
137
[S3] 47. Kekacuan Saat Perjalanan
138
[S3] 48. Tetap Jadi Pemenang
139
[S3] 49. Bayangan Aneh
140
[S3] 50. Perubahan Sikap
141
[S3] 51. Ini Bukan Rencananya
142
[S3] 52. Rahasia Milik Miss Merry
143
[S3] 53. Bagaimana Mungkin
144
[S3] 54. Kenyataan Yang Pahit
145
[S3] 55. Terlalu Buru-Buru
146
[S3] 56. Tidak Ada Yang Berubah
147
[S3] 57. Kacau
148
[S3] 58. Sebenarnya apa
149
[S3] 59. Kecurigaan Terhadap Ratih
150
[S3] 60. Melawan Monster dengan ....
151
[S3] 61. Penyelidikan
152
[S3] 62. Sikap Aneh
153
[S3] 63. Latihan Dengan Radja
154
[S3] 64. Ternyata Selama Ini ....
155
[S3] 65. Cemas
156
[S3] 66. Kecemasan Berlebih
157
[S3] 67. Tentang Radja
158
[S3] 68. Lomba Debat?
159
[S3] 69. Kekacauan Terencana
160
[S3] 70. Bertemu Lagi
161
[S3] 71. Kalah?
162
[S3] 72. Serius, itu Kamu?
163
[S3] 73. Duel yang Gila (1)
164
[S3] 74. Duel yang Gila (2)
165
[S3] 75. Masa Kelam (1)
166
[S3] 76. Masa Kelam (2)
167
[S3] 77. Kembali Beraksi
168
[S3] 78. Kembali Beraksi (2)
169
[S3] 79. Bagian dari Rencana
170
[S3] 80. Dunia Kai (1)
171
[S3] 81. Dunia Kai (2)
172
[S3] 82. Dunia Kai (3)
173
[S3] 83. Dunia Kai (4)
174
[S3] 84. Dunia Kai (5)
175
[S3] 85. Tidak Mungkin!!! Tidak Percaya!
176
[S3] 86. Sebuah Harapan
177
[S3] 87. Kekuatan Hope
178
[S3] 88. Membalikkan Keadaan (1)
179
[S3] 89. Membalikkan Keadaan (2)
180
[S3] 90. Cerminan Diri (1)
181
[S3] 91. Cerminan Diri (2)
182
[S3] 92. Cerminan Diri (3)
183
[S3] 93. Tidak Terduga
184
[S3] 94. Jurnal Sihir (1)
185
[S3] 95. Jurnal Sihir (2)
186
[S3] 96. Penjaga Jurnal
187
[S3] 97. Cara Mengalahkan Penjaga
188
[S3] 98. Crystal
189
[S3] 99. Final Action
190
[S3] 100. The Ending
191
Part Ekstra : Satria Bumi
192
Pemenang Giveaway!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!