[S1] 3. Buku Misterius

Waktu bagiku untuk berpikir dimulai sejak aku keluar dari perpustakaan saat istirahat pada sore hari. Orang bernama Hana di dalam tubuhku tidak sedikit pun memaksakan kehendaknya. Namun, semua ini masih di luar logika manusia normal. Apa aku harus percaya?

Jam pelajaran terakhir baru saja selesai dan aku menunggu Demina. Dia janji akan mengembalikan buku cerita yang direbutnya dariku. Aku melihat penunjuk waktu pada dinding kelas, tepat di atas papan tulis. Pukul 18.05 WIB, ini sudah lewat sepuluh menit dari jadwal pulang biasanya. Aku mengembuskan napas dan masuk lagi ke kelas.

"Demina, kenapa lama banget? Aku udah lumutan nih," tanyaku pada gadis di ujung sana. Bahunya bergetar, apa dia menangis? Aku tidak tahu.

Perlahan aku mendekati dan memegang pundaknya, barulah dia membalas dengan nada yang begitu lirih, "Dira ...."

Demina berbalik menatapku. Kedua tangannya memeluk buku fantasi yang kupinjam. Dia menyerahkannya begitu saja, tanpa berucap ataupun mengomel padaku.

"Dengar, Dira. Aku mau minta maaf jika selama ini aku selalu memaksamu dalam segi pelajaran. Terima kasih telah menjadi sahabatku." Aku semakin tidak mengerti. Tangannya belum juga lepas dari buku. Aku memandangnya heran; dia sukses membuat perasaanku tidak enak.

"Kamu ngomong apa sih?" tanyaku sambil tertawa hambar, tapi dia tidak tersinggung sedikit pun.

"Aku terlaku takut," ucapnya. Aku memandang bingung ketika Demina menunduk ke bawah dan melanjutkan kata-katanya dengan lirih, "takut ketika besok terbangun ... aku sudah tidak ada lagi di sisimu, Dira."

Kenapa tiba-tiba sekali?

"Kamu aneh, jangan bilang kamu mabuk soal matematika ya? Lihat aku yang nilainya paling buruk, sangat santai kok." Aku mencoba tertawa, meredam seluruh perasaan aneh di dalam hati.

Demina ikut tertawa lepas bersamaku. "Iya deh kayaknya. Yuk pulang."

Aku berjalan lebih dulu ke arah pintu kelas. Walaupun tawa Demina masih terdengar, entah kenapa tidak sedikitpun menghapus keresahanku. Di luar kelas aku berbalik melihat Demina hanya tersenyum. Mataku terbelalak, debaran jantungku begitu cepat. Atmosfer bumi lebih terasa menyesakkan. Tidak dapat disangkal jika tubuhku bergetar hebat.

Sejak kapan?

"Kamu kenapa, Dira?" tanya Demina yang masih berjalan ke arahku.

"I ... itu ...." Mulutku berhenti bicara ketika aku melihatnya. Tidak. Ralat! Bukan Demina, tapi sosok perempuan berambut pirang terang yang tersenyum di belakangnya. Mata gadis itu merah darah, seakan-akan dirinya telah menghisap darah segar makhluk hidup. Namun, gadis itu tidak berkutik, hanya memamerkan senyum dengan tatapan tajamnya.

Demina dalam bahaya, aku harus menolongnya!

"Hentikan, Nadira! Jangan ke sana!"

Aku menuliskan telinga, tentu saja. Rasa khawatir dan ketakutan menjadi bayang-bayang langkahku. Aku nyaris saja masuk ke kelas ketiga gadis itu memperlihatkan telapak tangan kirinya ke depan. Sinar merah berkumpul jadi satu dan berterbangan ke arah pintu.

Brak!

Ada dorongan kuat yang membuatku terjatuh. Begitu saja aku menangis mendengar suara pintu tertutup. Berulang kali aku meneruskan nama Demina. Aku takut, aku harus memanggil guru!

"Jangan bertindak gegabah, Nadira!"

Demina dalam bahaya dan aku harusnya menolong dia! jawabku dalam pikiran.

"Dira tolong! Tolong aku!!!" Teriakan itu semakin kencang ketika aku mendengar suara ketukan pintu yang makin cepat dan tidak beraturan.

"Demina!" teriakku. Aku bangun dan menerjang pintu. Beberapa kali aku mencoba membukanya, tapi tidak bisa. "Demina!"

Aku diam membisu. Mengapa sekolah menjadi menakutkan? Aku berbalik. Di hadapanku berdiri seorang gadis yang sebelumnya berada di dalam ruangan bersama Demina. Aku mundur beberapa langkah hingga punggungku membentur pintu kelas.

"Biarkan aku menemuinya!" seru Hana. Sebagian diriku masih menolak eksistensinya.

Gadis itu mendekatiku. Dari bawah hingga bahuku mulai bergetar seakan mewakili ketakutan di hati. Aku menggigit bibir bawahku. "Aku tidak memintamu diam. Jawab aku."

"Tutup matamu, biarkan aku menemuinya!" seru Hana lagi, tapi aku tidak menurut. Pikiranku berpusat pada orang di dalam ruang kelas, Demina.

Aku mencoba menatap lantai, membiarkan air mataku membasahi pipi. Padahal aku bisa saja kabur meninggalkan Demina. Berarti pula aku lari dari masalah. Tidak, malah masalah yang lebih besar akan menimpaku dengan pertanyaan-pertanyaan dari orangtua Demina. Aku tidak bisa kabur.

"Nadira!!!" Aku mendongak saat Demina kembali memanggilku, bersamaan pula ketika gadis itu berusaha mendekatiku. Apa yang harus kupilih? Mana yang terbaik?

Gadis itu memiringkan kepala dan menyentuh rambutku. Hana dingin memaksa diriku untuk diam. "Kamu yang memintaku memakai cara kasar."

Aku merasakan dia menarik tangannya dari rambutku. Beberapa kali dirinya menjentikkan jari. "Valvous."

"Argh. Nadira!!!"

Rasa terkejutnya bertambah ketika mendengar teriakan Demina. Aku berbalik menghadap pintu, berulang kali memutar kenop pintu dan mengetuknya. Tangisku semakin pecah, bahkan rasa takutku menjadi berlipat-lipat. Aku berteriak, "Demina! Demina!"

"Di mana Hana?" ucap gadis itu lagi.

"Nadira, aku minta tutup matamu. Tenangkan dirimu di dalam." Kali ini aku menurut. Kupejamkan mata, dengan rasa campur aduk di hatiku.

Lalu setelahnya aku tidak dapat mendengar dan melihat apapun, seakan aku tuli dan buta karena gadis tersebut.

oOo

Saat aku terbangun ... aroma asing terhirup ke hidungku. Mataku sembab, badanku sakit, mungkin saja bisa remuk kalau disentuh. Ada seorang laki-laki, berambut panjang acak-acakan hingga dagu. Dia duduk di samping kasur sambil membaca buku fantasi. Rasanya aku familier dengan buku itu itu ....

"Sudah sadar?" tanyanya ketika menutup buku dan menyimpan di atas meja.

Aku mengangguk. "Demina di mana?"

"Aku membawamu ke dunia lain, tapi yang pertama kamu tanyakan adalah sahabatmu. Aku tidak mengerti, bahkan kamu tidak bertanya siapa aku." Laki-laki itu menggeleng seolah aku melakukan kesalahan besar dengan tidak bertanya hal yang diucapkannya. Aku tahu harusnya aku juga mewanti-wanti keadaaan ini.

"Memangnya ini di mana?"

"Akhirnya kamu bertanya juga. Kita di kamar kerajaan. Sebelumnya aku sudah bilang kalau kita ada di dunia lain, bukan bumi, tepatnya Twins," jelasnya, "jujur aku kecewa, kamu belum juga menanyakan siapa aku."

Aku mengerjapkan mata, aku hanya butuh informasi tentang Demina. "Maaf, aku rasa keadaan sahabatku lebih penting daripada namamu."

"Tidak masalah, lain kali aku tidak akan membantumu lagi," balasnya sama kasar denganku. "Jika keadaan Demina lebih penting, maka keadaan Hana sama pentingnya."

Alisku terangkat sebelah. Kenapa rasanya jadi berputar-putar? Aku menatapnya tajam, coba saja tubuhku memiliki tenaga normal untuk memukulnya.

"Kenapa kamu sangat menyebalkan? Memangnya kamu siapa? Kenapa harus menolong aku dan Demina?" Aku berteriak. Anak laki-laki itu terlihat kaget. Seumur-umur, baru kali ini ada orang yang membuatku kesal sampai berteriak seperti sekarang.

Dia mengembuskan napas. "Aku satu-satunya teman sebaya yang tahu identitas kamu sebagai Hana, aku kenal Demina, seorang wakil ketua murid harus ingat teman-temannya."

Kali ini aku yang dibuat kaget, "Radja? Tapi kamu sangat beda ...."

"Memang penampilanku di sini berbeda."

"Bukan penampilan, itu salah satunya," kilahku, "tapi sifat kamu juga beda."

"Gimana kamu tahu sifatku sementara kamu saja tidak mengenalku dengan dekat? Ya ampun!" Dia menepuk jidatnya. Aku tersenyum geli melihatnya, karena kalau di kelas dia tidak pernah bertingkah seperti ini.

Radja berbeda, terkesan dingin tapi nyatanya cerewet. Dia menyerahkan buku fantasi di atas meja. Aku bisa melihatnya. Itu buku yang aku pinjam dari perpustakaan. Terakhir kali aku memegangnya mungkin sebelum aku terjatuh dan pintu kelas tertutup. Sesak menemaniku saat aku menerima buku tersebut.

"Radja, apa yang terjadi? Aku ingin tahu soal Demina," tanyaku memberanikan diri. Padahal aku sadar kalau hatiku belum sepenuhnya siap mendengar kejadian yang telah dialami Demina.

"Peringatan pertama dari Azumi, dia ingin menghancurkan bumi dan dunia ini, lalu membuat seluruh manusia menjadi budaknya. Aku terlambat datang, Hana babak belur, dan sahabatmu ...."

"Apa yang terjadi?" Aku menggigit bibir.

"Saat aku datang, Demina nyaris tidak bernyawa. Namun, Miss Ann sedang mengobatinya. Demina masih punya harapan hidup," jelas Radja.

"Syukurlah kalau begitu ... aku mohon selamatkan dia," ucapku lirih.

Radja lalu tersenyum, "Jika kamu sudah merasakan baikan, aku akan mengantarku pulang. Ini sudah jam tujuh malam."

Aku mengangguk. Ibu dan ayah tidak akan tahu anaknya pulang larut malam, mereka sibuk bekerja. Namun, rasanya aku tidak tega meninggalkan Demina. Orangtuanya pasti kebingungan dan tentunya aku yang mereka tanyakan lebih dulu. Apa yang harus aku ucapkan?

"Oh, kalau orangtua Demina bertanya anaknya ke mana ... taburkan bubuk ini di depan mereka. Setidaknya mereka akan lupa untuk sementara. Itu juga untuk orangtuamu, jika mereka curiga dengan kejadian hari ini," jelasnya. Dia memberikan sekantung bubuk yang menyerupai pasir bedanya berwarna biru laut, tidak tahu namanya apa. Aku hanya mengangguk lalu menarik tali di sekitar kantung dan mengikatnya dengan simpul hidup agar pasir di dalamnya tidak berhamburan.

Apa lagi yang akan terjadi kira-kira?

Terpopuler

Comments

talita school work

talita school work

kesel bgt sama nadira gatau kenapa 😭😭 plin plan bgt

2021-09-07

0

Arinimase

Arinimase

seperti menjadi tokoh utamanya.... tapi, antagonisnya dimana? kapan munculnya nih

2020-06-03

4

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

numpang mojok

2020-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 [S1] 1. Awal dari semuanya
2 [S1] 2. Why Me?
3 [S1] 3. Buku Misterius
4 [S1] 4. Kesempatan
5 [S1] 5. Tidak Dapat Kembali
6 [S1] 6. Kemungkinan Terburuk
7 [S1] 7. Kesebelasan Kesatria
8 [S1] 8. Ancaman (1)
9 [S1] 9. Ancaman (2)
10 [S1] 10. Nadia Naira (1)
11 [S1] 11. Nadia Nadira (2)
12 [S1] 12. Aku Sudah Mati
13 [S1] 13. Forget All, Forget Them
14 [S1] 14. Ingin Kembali
15 [S1] 15. Keluarga Terakhir
16 [S1] 16. Ini Rahasia Kita
17 [S1] 17. Pengendalian Diri
18 [S1] 18. Fight for Survive
19 [S1] 19. Kunci Jawaban
20 [S1] 20. Mission Impossible
21 [S1] 21. Harapanmu Harapanku
22 [S1] 22. Belum Berakhir?
23 [ Informasi Mengenai Spin-off ]
24 Ron Pean : Dilatasi Zaman
25 Dokter Vivian [1]
26 Dokter Vivian [2]
27 Merry dan Naga Emas
28 [Informasi Season 2]
29 [S2] 00. Prolog
30 [S2] 01. Kembali Ke Permukaan
31 [S2] 02. Pertemuan Yang Tidak Diduga
32 [S2] 03. Musuh Dari Masa Lalu
33 [S2] 04. Mimpi Yang Selalu Sama
34 [S2] 05. Tidak Tahu Siapa
35 [S2] 06. Ujian Tengah Semester
36 [S2] 07. Bertemu Lagi
37 [S2] 08. Kangen Rumah
38 [S2] 09. Tidak Lagi
39 [S2] 10. Yang Tidak Terduga (1)
40 [S2] 11. Yang Tidak Terduga (2)
41 [S2] 12. Yang Tidak Terduga (3)
42 [S2] 13. Berlatih kembali
43 [S2] 14. Gadis Air
44 [S2] 15. Penyelamatan Pertama
45 [S2] 16. Mimpi yang Aneh
46 [S2] 17. Sudut Pandang Radja
47 [S2] 18. Bolehkah Mencoba
48 [S2] 19. Air adalah Teman
49 [S2] 20. Mencari Pedang
50 [S2] 21. Cerita Para Pedang
51 [S2] 22. Kamu Temanku (1)
52 [S2] 23. Kamu Temanku (2)
53 [S2] 24. Ketahuan (?)
54 [S2] 25. Cahaya dan Kegelapan
55 [S2] 26. Ingatlah
56 [S2] 27. Yang Pernah Terkenang
57 [S2] 28. Kabar (1)
58 [S2] 29. Kabar (2)
59 [S2] 30. Kabar (3)
60 [S2] 31. Akhir Bunga Hitam
61 [R2] 00. Prolog Reverse
62 [R2] 01. Reverse Nadira
63 [R2] 02. Reverse Ingatan (1)
64 [R2] 03. Reverse Ingatan (2)
65 [R2] 04. Reverse Ingatan (3)
66 [S2] 32. Maaf, Aku ...
67 [S2] 33. Harus Yakin (1)
68 [S2] 34. Harus Yakin (2)
69 [S2] 35. Aku Serius
70 [S2] 36. Bekal Makan Siang
71 [S2] 37. Serangan
72 [S2] 38. Jangan Salah Paham
73 [S2] 39. Kak Ron ...
74 [S2] 40. Regenerasi
75 [S2] 41. Muak (1)
76 [S2] 42. Muak (2)
77 [S2] 43. Hati Yang Patah (1)
78 [S2] 44. Hati Yang Patah (2)
79 [S2] 45. Retakan
80 [S2] 46. Pesan Misterius
81 [S2] 47. Kita Serang Sama-Sama
82 [S2] 48. Tidak termaafkan
83 [S2] 49. Nasehat Seorang Guru
84 [S2] 50. Keputusan Tepat
85 [S2] 51. Rencana Gagal
86 [S2] 52. Rencana Paling Mengharukan
87 [S2] 53. Batas Waktu (1)
88 [S2] 54. Batas Waktu (2)
89 [S2] 55. Akhir Dari Segalanya
90 [S2] 56. Akhir Untuk Memulai
91 [S3] 01. Monster Aneh Semester Baru (1)
92 [S3] 02. Monster Aneh Semester Baru (2)
93 [S3] 03. Bayang-Bayang (1)
94 [S3] 04. Bayang-Bayang (2)
95 [S3] 05. Jebakan Jembatan Jawaban (1)
96 [S3] 06. Jebakan Jembatan Jawaban (2)
97 [S3] 07. Tiga Sahabat Dalam Masalah (1)
98 [S3] 08. Tiga Sahabat Dalam Masalah (2)
99 [S3] 09. Setitik Cahaya Dalam Gelap (1)
100 [S3] 10. Setitik Cahaya Dalam Gelap (2)
101 [S3] 11. Lawan Baru (1)
102 [S2] 12. Lawan Baru (2)
103 [S3] 13. Petunjuk
104 [S3] 14. Kekacauan
105 [S3] 15. Tabung Penyucian
106 [S3] 16. Aku Melihat Laki-Laki Itu
107 [S3] 17. Rencana Bizar
108 [S3] 18. Rencana Merry
109 [S3] 19. Pesan Kematian
110 [S3] 20. Cara Radja
111 [S3] 21. Pesan Dari Bizar
112 [S3] 22. Ucapan Selamat Tinggal
113 [S3] 23. Menyelamatkan Bizar
114 [S3] 24. Jadi Mana Yang Benar?
115 [S3] 25. Kekuatan Baru Bizar (1)
116 [S3] 26. Kekuatan Baru Bizar (2)
117 [S3] 27. Pelatihan Lomba
118 [S3] 28. Lelah Duluan
119 [S3] 29. Rahasia Dari Miss Sharron (1)
120 [S3] 30. Rahasia Dari Miss Sharron (2)
121 [S3] 31. Menenangkan Diri
122 [S3] 32. Bersiap-siap
123 [S3] 33. Aduh Gawat!
124 [S3] 34. Jangan Aneh-Aneh
125 [S3] 35. Tertangkap!
126 [S3] 36. Kita Ikuti Permainan Mereka
127 [S3] 37. Hujan
128 [S3] 38. Mencoba Paham
129 [S3] 39. Hukuman Atau Istirahat?
130 [S3] 40. Kerjasama
131 [S3] 41. Pantaskah Aku?
132 [S2] 42. Rima Sang Penulis
133 [S3] 43. Serangan
134 [S3] 44. Kristal kegelapan
135 [S3] 45. Naga Hitam
136 [S3] 46. Pertaruhan
137 [S3] 47. Kekacuan Saat Perjalanan
138 [S3] 48. Tetap Jadi Pemenang
139 [S3] 49. Bayangan Aneh
140 [S3] 50. Perubahan Sikap
141 [S3] 51. Ini Bukan Rencananya
142 [S3] 52. Rahasia Milik Miss Merry
143 [S3] 53. Bagaimana Mungkin
144 [S3] 54. Kenyataan Yang Pahit
145 [S3] 55. Terlalu Buru-Buru
146 [S3] 56. Tidak Ada Yang Berubah
147 [S3] 57. Kacau
148 [S3] 58. Sebenarnya apa
149 [S3] 59. Kecurigaan Terhadap Ratih
150 [S3] 60. Melawan Monster dengan ....
151 [S3] 61. Penyelidikan
152 [S3] 62. Sikap Aneh
153 [S3] 63. Latihan Dengan Radja
154 [S3] 64. Ternyata Selama Ini ....
155 [S3] 65. Cemas
156 [S3] 66. Kecemasan Berlebih
157 [S3] 67. Tentang Radja
158 [S3] 68. Lomba Debat?
159 [S3] 69. Kekacauan Terencana
160 [S3] 70. Bertemu Lagi
161 [S3] 71. Kalah?
162 [S3] 72. Serius, itu Kamu?
163 [S3] 73. Duel yang Gila (1)
164 [S3] 74. Duel yang Gila (2)
165 [S3] 75. Masa Kelam (1)
166 [S3] 76. Masa Kelam (2)
167 [S3] 77. Kembali Beraksi
168 [S3] 78. Kembali Beraksi (2)
169 [S3] 79. Bagian dari Rencana
170 [S3] 80. Dunia Kai (1)
171 [S3] 81. Dunia Kai (2)
172 [S3] 82. Dunia Kai (3)
173 [S3] 83. Dunia Kai (4)
174 [S3] 84. Dunia Kai (5)
175 [S3] 85. Tidak Mungkin!!! Tidak Percaya!
176 [S3] 86. Sebuah Harapan
177 [S3] 87. Kekuatan Hope
178 [S3] 88. Membalikkan Keadaan (1)
179 [S3] 89. Membalikkan Keadaan (2)
180 [S3] 90. Cerminan Diri (1)
181 [S3] 91. Cerminan Diri (2)
182 [S3] 92. Cerminan Diri (3)
183 [S3] 93. Tidak Terduga
184 [S3] 94. Jurnal Sihir (1)
185 [S3] 95. Jurnal Sihir (2)
186 [S3] 96. Penjaga Jurnal
187 [S3] 97. Cara Mengalahkan Penjaga
188 [S3] 98. Crystal
189 [S3] 99. Final Action
190 [S3] 100. The Ending
191 Part Ekstra : Satria Bumi
192 Pemenang Giveaway!!!!
Episodes

Updated 192 Episodes

1
[S1] 1. Awal dari semuanya
2
[S1] 2. Why Me?
3
[S1] 3. Buku Misterius
4
[S1] 4. Kesempatan
5
[S1] 5. Tidak Dapat Kembali
6
[S1] 6. Kemungkinan Terburuk
7
[S1] 7. Kesebelasan Kesatria
8
[S1] 8. Ancaman (1)
9
[S1] 9. Ancaman (2)
10
[S1] 10. Nadia Naira (1)
11
[S1] 11. Nadia Nadira (2)
12
[S1] 12. Aku Sudah Mati
13
[S1] 13. Forget All, Forget Them
14
[S1] 14. Ingin Kembali
15
[S1] 15. Keluarga Terakhir
16
[S1] 16. Ini Rahasia Kita
17
[S1] 17. Pengendalian Diri
18
[S1] 18. Fight for Survive
19
[S1] 19. Kunci Jawaban
20
[S1] 20. Mission Impossible
21
[S1] 21. Harapanmu Harapanku
22
[S1] 22. Belum Berakhir?
23
[ Informasi Mengenai Spin-off ]
24
Ron Pean : Dilatasi Zaman
25
Dokter Vivian [1]
26
Dokter Vivian [2]
27
Merry dan Naga Emas
28
[Informasi Season 2]
29
[S2] 00. Prolog
30
[S2] 01. Kembali Ke Permukaan
31
[S2] 02. Pertemuan Yang Tidak Diduga
32
[S2] 03. Musuh Dari Masa Lalu
33
[S2] 04. Mimpi Yang Selalu Sama
34
[S2] 05. Tidak Tahu Siapa
35
[S2] 06. Ujian Tengah Semester
36
[S2] 07. Bertemu Lagi
37
[S2] 08. Kangen Rumah
38
[S2] 09. Tidak Lagi
39
[S2] 10. Yang Tidak Terduga (1)
40
[S2] 11. Yang Tidak Terduga (2)
41
[S2] 12. Yang Tidak Terduga (3)
42
[S2] 13. Berlatih kembali
43
[S2] 14. Gadis Air
44
[S2] 15. Penyelamatan Pertama
45
[S2] 16. Mimpi yang Aneh
46
[S2] 17. Sudut Pandang Radja
47
[S2] 18. Bolehkah Mencoba
48
[S2] 19. Air adalah Teman
49
[S2] 20. Mencari Pedang
50
[S2] 21. Cerita Para Pedang
51
[S2] 22. Kamu Temanku (1)
52
[S2] 23. Kamu Temanku (2)
53
[S2] 24. Ketahuan (?)
54
[S2] 25. Cahaya dan Kegelapan
55
[S2] 26. Ingatlah
56
[S2] 27. Yang Pernah Terkenang
57
[S2] 28. Kabar (1)
58
[S2] 29. Kabar (2)
59
[S2] 30. Kabar (3)
60
[S2] 31. Akhir Bunga Hitam
61
[R2] 00. Prolog Reverse
62
[R2] 01. Reverse Nadira
63
[R2] 02. Reverse Ingatan (1)
64
[R2] 03. Reverse Ingatan (2)
65
[R2] 04. Reverse Ingatan (3)
66
[S2] 32. Maaf, Aku ...
67
[S2] 33. Harus Yakin (1)
68
[S2] 34. Harus Yakin (2)
69
[S2] 35. Aku Serius
70
[S2] 36. Bekal Makan Siang
71
[S2] 37. Serangan
72
[S2] 38. Jangan Salah Paham
73
[S2] 39. Kak Ron ...
74
[S2] 40. Regenerasi
75
[S2] 41. Muak (1)
76
[S2] 42. Muak (2)
77
[S2] 43. Hati Yang Patah (1)
78
[S2] 44. Hati Yang Patah (2)
79
[S2] 45. Retakan
80
[S2] 46. Pesan Misterius
81
[S2] 47. Kita Serang Sama-Sama
82
[S2] 48. Tidak termaafkan
83
[S2] 49. Nasehat Seorang Guru
84
[S2] 50. Keputusan Tepat
85
[S2] 51. Rencana Gagal
86
[S2] 52. Rencana Paling Mengharukan
87
[S2] 53. Batas Waktu (1)
88
[S2] 54. Batas Waktu (2)
89
[S2] 55. Akhir Dari Segalanya
90
[S2] 56. Akhir Untuk Memulai
91
[S3] 01. Monster Aneh Semester Baru (1)
92
[S3] 02. Monster Aneh Semester Baru (2)
93
[S3] 03. Bayang-Bayang (1)
94
[S3] 04. Bayang-Bayang (2)
95
[S3] 05. Jebakan Jembatan Jawaban (1)
96
[S3] 06. Jebakan Jembatan Jawaban (2)
97
[S3] 07. Tiga Sahabat Dalam Masalah (1)
98
[S3] 08. Tiga Sahabat Dalam Masalah (2)
99
[S3] 09. Setitik Cahaya Dalam Gelap (1)
100
[S3] 10. Setitik Cahaya Dalam Gelap (2)
101
[S3] 11. Lawan Baru (1)
102
[S2] 12. Lawan Baru (2)
103
[S3] 13. Petunjuk
104
[S3] 14. Kekacauan
105
[S3] 15. Tabung Penyucian
106
[S3] 16. Aku Melihat Laki-Laki Itu
107
[S3] 17. Rencana Bizar
108
[S3] 18. Rencana Merry
109
[S3] 19. Pesan Kematian
110
[S3] 20. Cara Radja
111
[S3] 21. Pesan Dari Bizar
112
[S3] 22. Ucapan Selamat Tinggal
113
[S3] 23. Menyelamatkan Bizar
114
[S3] 24. Jadi Mana Yang Benar?
115
[S3] 25. Kekuatan Baru Bizar (1)
116
[S3] 26. Kekuatan Baru Bizar (2)
117
[S3] 27. Pelatihan Lomba
118
[S3] 28. Lelah Duluan
119
[S3] 29. Rahasia Dari Miss Sharron (1)
120
[S3] 30. Rahasia Dari Miss Sharron (2)
121
[S3] 31. Menenangkan Diri
122
[S3] 32. Bersiap-siap
123
[S3] 33. Aduh Gawat!
124
[S3] 34. Jangan Aneh-Aneh
125
[S3] 35. Tertangkap!
126
[S3] 36. Kita Ikuti Permainan Mereka
127
[S3] 37. Hujan
128
[S3] 38. Mencoba Paham
129
[S3] 39. Hukuman Atau Istirahat?
130
[S3] 40. Kerjasama
131
[S3] 41. Pantaskah Aku?
132
[S2] 42. Rima Sang Penulis
133
[S3] 43. Serangan
134
[S3] 44. Kristal kegelapan
135
[S3] 45. Naga Hitam
136
[S3] 46. Pertaruhan
137
[S3] 47. Kekacuan Saat Perjalanan
138
[S3] 48. Tetap Jadi Pemenang
139
[S3] 49. Bayangan Aneh
140
[S3] 50. Perubahan Sikap
141
[S3] 51. Ini Bukan Rencananya
142
[S3] 52. Rahasia Milik Miss Merry
143
[S3] 53. Bagaimana Mungkin
144
[S3] 54. Kenyataan Yang Pahit
145
[S3] 55. Terlalu Buru-Buru
146
[S3] 56. Tidak Ada Yang Berubah
147
[S3] 57. Kacau
148
[S3] 58. Sebenarnya apa
149
[S3] 59. Kecurigaan Terhadap Ratih
150
[S3] 60. Melawan Monster dengan ....
151
[S3] 61. Penyelidikan
152
[S3] 62. Sikap Aneh
153
[S3] 63. Latihan Dengan Radja
154
[S3] 64. Ternyata Selama Ini ....
155
[S3] 65. Cemas
156
[S3] 66. Kecemasan Berlebih
157
[S3] 67. Tentang Radja
158
[S3] 68. Lomba Debat?
159
[S3] 69. Kekacauan Terencana
160
[S3] 70. Bertemu Lagi
161
[S3] 71. Kalah?
162
[S3] 72. Serius, itu Kamu?
163
[S3] 73. Duel yang Gila (1)
164
[S3] 74. Duel yang Gila (2)
165
[S3] 75. Masa Kelam (1)
166
[S3] 76. Masa Kelam (2)
167
[S3] 77. Kembali Beraksi
168
[S3] 78. Kembali Beraksi (2)
169
[S3] 79. Bagian dari Rencana
170
[S3] 80. Dunia Kai (1)
171
[S3] 81. Dunia Kai (2)
172
[S3] 82. Dunia Kai (3)
173
[S3] 83. Dunia Kai (4)
174
[S3] 84. Dunia Kai (5)
175
[S3] 85. Tidak Mungkin!!! Tidak Percaya!
176
[S3] 86. Sebuah Harapan
177
[S3] 87. Kekuatan Hope
178
[S3] 88. Membalikkan Keadaan (1)
179
[S3] 89. Membalikkan Keadaan (2)
180
[S3] 90. Cerminan Diri (1)
181
[S3] 91. Cerminan Diri (2)
182
[S3] 92. Cerminan Diri (3)
183
[S3] 93. Tidak Terduga
184
[S3] 94. Jurnal Sihir (1)
185
[S3] 95. Jurnal Sihir (2)
186
[S3] 96. Penjaga Jurnal
187
[S3] 97. Cara Mengalahkan Penjaga
188
[S3] 98. Crystal
189
[S3] 99. Final Action
190
[S3] 100. The Ending
191
Part Ekstra : Satria Bumi
192
Pemenang Giveaway!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!