❤ Happy reading ❤
🌸🌸🌸
"Semua wanita kayak lo selalu kek gini?"
Aqila membalikkan tubuhnya dan menatap Reno dengan penuh tanya. Wajah mereka yang begitu dekat dan garis- garis tampan yang di depannya membuat matanya terkunci. Bulu-bulu halus yang tumbuh di dagu lelaki ini membuatnya semakin tampan dan dada bidang serta tangan kekar itu sungguh membuatnya mabuk kepayang. Aqila merasakan pipinya memanas dan dadanya berdegup kencang. Sontak ia menyentuh dadanya yang berdegup tidak biasa. Lalu tangan hangat ia rasakan ada di dadanya juga.
"Kenapa? Dada lo sakit? Gue main kasar ya?" mata pemuda di hadapannya mengerjap polos ditambah ekpresi bodoh serta raut wajah khawatir, membuat Aqila tergelak.
"Eh!" Aqila menatap tajam Reno ketika tangan itu sudah mulai main di buah dadanya. sedangkan Reno mengerling nakal.
"Please Reno! Gue gak mau lagi lo perkosa! Capek banget." suara lembut Aqila yang mendayu-dayu sukses membuat Reno menarik tangannya dari dua gundukan yang sangat kenyal dan pas di tangannya.
"Tapi tadi lo nikmatin banget kok," gumam Reno pelan tentu masih di dengar Aqila. Aqila mengerucutkan bibirnya dan membuat Reno ******* bibirnya gemas. Sebelum ia kehilangan kendali lagi ia cepat menarik bibirnya.
"Lo belum jawab pertanyaan gue." Aqila menatap Reno dengan menautkan kedua alisnya.
"Semua wanita kayak lo selalu kayak gini yaa? Nangis sambil nonton video dakwah padahal habis make love?" ucap Reno sembari tangannya mengusap pipi Aqila yang masih terlihat jejak air mata di sana. Membuat Aqila tersipu dan dadanya berdegup kencang lagi. Hal itu membuat Aqila kembali bingung dan menyentuh dadanya.
"Lo kenapa si? sini biar gue liat!" ucap Reno sembari berusaha membuka selimut yang menutupi dada Aqila.
"Apaan si!" bentak Aqila dengan pipi merona. Membuat Reno tertawa kencang.
"Lo imut banget kalau lagi malu, lagian kenapa juga malu. Gue udah liat semuanya kok." masih dengan tertawa tapi kedua matanya menatap mata biru indah milik Aqila.
"Tetap aja gue malu."
"By the way, gue tadi kan gak pakai pengaman, kalau lo hamil gimana?"
Aqila tergelak.
"Lo pikir gue sebodoh itu?"
Reno mendengus kesal.
"Dah ah, gue mau tidur ngantuk." Aqila lalu memunggungi Reno dan memejamkan matanya. Rasa lelah dari lelaki unik ini membuatnya ingin segera terlelap. Tapi otaknya terus berpikir tentang masa depan yang harus ia rencanakan dengan matang.
Aqila yang masih menutup matanya tapi sebenarnya tidak tidur merasakan tubuhnya menghangat. Ia merasakan tubuh kekar ini memeluknya dengan mesra.
Aqila merasa tubuhkan di balikkan sehingga ia yakin sekarang ia berhadapan dengan Reno, lalu sebuah kecupan mesra di kening ia rasakan. Reno merasa Aqila tersentak.
"Lo belum tidur?"
"Gak bisa tidur. Kalau lo?" Aqila mendongakkan kepalanya dari dada Reno dan menatapnya.
"Gue insom."
Sejenak mereka hanya terdiam. Aqila terus menenggelamkan wajahnya di dada Reno.
"Aqila ...."
Aqila terus diam.
"Asma Aqilatunnisa, nama yang cantik dan mempunyai makna cerdas."
Sontak mata Aqila menatap tajam Reno. Ia tidak pernah memberi tahu kliennya tentang nama lengkapnya. Ia hanya memakai nama Aqila sebagai wanita panggilan untuk para pejabat serta pengusaha kaya.
"Gue liat KTP lo tadi," ucap Reno terkekeh. Karena saat Aqila datang dan membersihkan diri ke toilet sebelum mereka memulai menyatukan diri ia tidak sengaja melihat tas selempang Aqila yang terbuka dan KTPnya tidak sengaja keluar dari tas itu.
"Denger ya bangsat! Gue bersyukur dapet pelanggan tampan kayak lo, tapi kalau gue tau lo punya kebiasaaan membongkar barang pribadi orang lain dan memperkosa gue bakalan berpikir ratusan kali buat nerima lo!" ucap Aqila dengan geram. Lalu menjauh dari Reno dan turun dari ranjangnya dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun.
Reno terdiam tapi matanya tidak lepas dari tubuh polos Aqila. Dengan santai wanita itu berjalan ke kamar mandi. Membuat Reno cepat mengikutinya dan langsung mengunci mereka di kamar mandi.
"Astaga Reno!!"
Reno hanya tersenyum manis.
"Keluar gak!" Aqila melotot pada Reno. Menbuat Reno semakin suka menggoda wanita ini. Tanpa menjawab Aqila, Reno langsung menyalakan shower dan menarik Aqila ke pelukannya.
"Gue cuma mau bantuin lo mandi, lo pasti capek banget 'kan."
Aqila menghiraukan ucapan Reno. Karena ia tau itu hanya ucapan bullshit. Aqila memang benar.
***
"Lo harus bayar mahal atas malam ini."
Suara pelan dan lemah dari Aqila, membuatnya tersenyum.
"Sebutin aja lo mau berapa?"
"500."
"Oke baby."
Aqila terkesiap dan membalikkan tubuhnya menatap Reno dengan bingung, semudah itu ia menyetujui nominal uang yang Aqila inginkan? Ia jadi penasaran seberapa kaya pemuda ini? Apa lebih kaya dari laki-laki pelanggannya terdahulu yang biasanya memang sangat berlimpah dengan harta dan juga wanita. Karena dalam semalam ia hanya paling banyak mendapat uang 200 juta. Itu adalah harga termahal yang pernah ia dapatkan. Biasanya hanya di bawah 100 juta.
"Gue bisa ngasih lo lebih dari ini."
Aqila sekarang masih berendam dengan tubuh yang mulai bertenaga lagi menatap Reno. Ia diam, menunggu kalimat selanjutnya dari bibir seksi itu.
"Asal lo mau terus kayak gini sama gue. Berhenti jadi wanita panggilan dan jadi baby sugar gue."
Aqila memutar bola matanya. Hampir di setiap pelanggannya ia mendengar itu. Memintanya agar menjadi simpanan mereka atau lebih tepatnya 'piaraan'.
Aqila berdiri dan memasang handuknya. Lalu keluar kamar mandi di ikuti Reno.
"Lo gak mau yaa?"
Aqila mengangguk dan menggedikkan bahunya acuh. Ia lalu duduk di tepi ranjang dan melilitkan tubuhnya dengan selimut. Sekilas melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 4 dini hari.
"Gue gak mau jadi piaraan lo!"
"Bukan, lebih tepatnya jadi pacar gue."
"Maaf Reno, gue gak bisa." Aqila selalu tidak suka dengan hubungan yang melibatkan perasaan. Katakan saja ia terdengar gila karena lebih memilih jadi wanita panggilan dan melayani beberapa lelaki hidung belang dari pada terlibat dalam sebuah hubungan yang penuh perasaan. No! Ia benci itu.
Bukan hanya itu alasan ia menolak Reno, ia juga ingin berhenti. Tabungan dan bayaran dari Reno ia rasa cukup membuatnya memulai hidup baru dan membangun usaha kecil-kecilan. Sudah cukup ia merasa rendah dan hina seperti ini. Video yang ia lihat tadi juga membuat tekadnya menjadi bulat.
"Qila ...."
Aqila tersentak dan menatap Reno yang entah sejak kapan sudah di sebelahnya.
"Kenapa?" nada suara memelas dari lelaki tampan ini hampir membuatnya luluh. Tidak! Ia harus kuat. Ia harus berubah! Tekadnya sudah bulat.
"Gue mau berhenti, lo pelanggan terakhir gue."
Reno terkesiap.
Bersambung
Jempolnya yaaa❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
INGAT2 KMATIAN KTIKA AKN BRBUAT MAKSIAT ATAU DOSA, JGN SOK DGN YG NAMANYA MAUT, TK ADA MNUSIA YG TAU UMUR DN KMATIANNYA.. SPRTI ASMA, BAGUS ALLAH MSH SYG DGN LO DGN BRIKAN HIDAYAH UNTUK TAUBAT. CBA KETIKA LO LGI BRZINAH, MALAIKAT MAUT DATANG AMBIL NYAWA LOO, AUTO NO HISAB, LGSUNG NERAKA T4 LO, TPI SBLMNYA NIKMATI AZAB KUBUR DLU
2023-07-20
0
meE😊😊
emg ap yg mndasarimu smpe km jd wanita panggilan qil??
2023-07-09
0
Rahil Ramadhani
banyak yg berubah alur ceritanya kayak ada yg di tambahin yah kak,soalnya pernah baca tpi kangen ama ali jdi baca lagi heheheh
2023-02-13
0