Kebelet kawin

Hari minggu adalah hari yang cocok untuk bersantai. Seperti halnya Jeje dan Raya yang tengah bermalas-malasan di ruang tengah sambil menonton drama korea 'What wrong with secretary kim?' ,drama korea yang dapat menimbulkan kehaluan dan kebaperan yang hakiki bagi siapapun yang menontonnya.

"Astaga Raya mereka berciuman,tutup mata kamu" Jeje berteriak histeris saat melihat Kim mi-so mencium Lee Young-jung. Jeje dengan cepat menutup mata Raya dengan bantal sofa.

"Ish apaan sih" Kesal Raya sambil menepis tangan Jeje. "Cuma ciuman begitu doang,bahkan aku pernah melihat secara live dan lebih hot lagi" Mulut Raya benar-benar tak belfiter membuat Jeje bersemu merah.

Jeje yakin jika yang dimaksud Raya adalah dirinya.

"Ah,aku haus mau ambil minum" Gugup Jeje. Ia masih merasa malu walaupun kejadian itu sudah berlalu.

Ketika Jeje pergi Raya baru menyadari kebodohannya.

"Aduh,dasar mulut ember,lemes" Raya memukul-mukul mulutnya sendiri sambil meruntuki kebodohannya,ia yakin saat ini Jeje pasti sangat malu.

Sampai didapur,Jeje baru bernafas lega lalu mengambil minum air dingin dari kulkas.

"Ambilkan air juga untuk ku,Honey . Dan buatkan aku kopi hitam tanpa gula" Suara Bariton itu mengejutkan Jeje yang sedang meminum air,untung saja dirinya tidak tersedak.

"Iya Dad" Jawab Jeje tanpa menoleh lalu membuatkan kopi untuk Xander.

Mata Jeje terbelalak dan hampir tersedak air liurnya sendiri saat membalikan badannya sambil membawa kopi dan segelas air di kedua tangannya,ia melihat penampilan Xander yang begitu Hot dan membuat otak polosnya traveling.

Sepertinya Pria itu baru bangun dari tidurnya,karena masih mengenakan jubah tidurnya berwarna navi serta celana panjang dengan warna senada dan Xander membiarkan jubah tidurnya terbuka dan memperlihatkan tubuhnya yang berotot.

Penampilan Xander membuat Jeje membeku ditempat,bahkan kedua tangannya pun sangat gatal ingin menyentuh Roti sobek itu.

Sorot mata tajam berwarna abu itu semakin membuat Jeje tak berkutik,Apalagi Xander menatapnya dengan gaya yang Cool, padahal hanya memakai piyama tapi pesona Xander lah yang sangat luar biasa. Sedangkan tangan kanan Xander membawa koran dan tangan kirinya di masukan kedalam kantong celana.

Kira-kira seperti ini penampilan Xander. Othor sampe ngences lihatnya🤣🤣🤣

"Honey,apa kamu tidak lelah berdiri disana?" Suara Xander,membuat Jeje tersadar.

"Ah,iya Dad. Maaf" lalu berjalan menghampiri Xander dan meletakan kopi dan segelas air itu di atas meja.

Ya tuhan,sepertinya aku sudah sejatuh jatuhnya dengan pesosan Pria tua ku ini. Batin Jeje menjerit.

"Ini Dad,kopi hitam tanpa gulanya" Ucap Jeje lalu duduk di depan Xander.

Xander menyeruput kopi itu dengan nikmat sambil menatap Muka bantal Jeje yang terlihat sangat Cantik Dimata Xander. Lalu Xander membaca koran yang ia bawa.

"Apa tidak pahit?" tanya Jeje.

"Tidak"Jawab Xander cepat "Tapi kopi ini akan terasa manis saat meminumnya sambil melihat wajahmu yang cantik". Ucap Xander terdengar datar,tapi menimbulkan ke uwuan dihati Jeje.

Ah,aku meleleh bang. Batin Jeje jingkrak-jingkrak.

"Gombal ! Masa iya sih muka bantal begini di bilang Cantik" Balas Jeje,ia tak ingin terlihat baper.

"Aku berkata sungguh-sungguh,kau memang Cantik dan selalu tetap Cantik mau seperti apa penampilanmu itu".

"Stop Deh,kayaknya lama-lama aku bisa diabetes dengerin gombalan Daddy terus" Ucap Jeje sedikit ketus,padahal wajahnya sudah merona.

"Apa karena kopi hitam itu,otak Daddy jadi kongslet?" Tanya Jeje.

Sring

Xander melirik Jeje dengan tajam seperti pedang yang siap diasah. Terlihat jelas sekali jika pria itu tidak suka dengan ucapan Jeje.

"Ah tidak-tidak cuma bercanda kok,hehehe"Jeje mengerucutkan bibirnya sambil mengacak-acak rambutnya asal.

Muka bantal Jeje,yang bikin Daddy 😍😍😍

"Jeje kenapa kau lama sekali sih" Teriak Raya berjalan menuju dapur.

"Ishh,menyebalkan !" Gerutu Raya saat sampai didapur ia melihat Jeje dan Xander duduk berhadapan. "Pantas saja kau lama ternyata kalian pacaran" Raya kesal sambil mengerucutkan bibirnya,lalu mendudukan dirinya di kursi sebelah Xander.

"Hei,jaga ucapanmu itu !" Jeje memberi tatapan tajam ke Raya.

"Lihatlah Dad,calon ibu tiriku menatapku dengan tajam,apa kau yakin akan menikahinya?" Adu Raya dengan manja. Raya hanya bercanda mengucapkannya. Sedangkan Jeje memutar kedua bola matanya dengan malas.

Xander melipat korannya lalu meletakkannya di atas meja.

"Tentu saja Daddy akan menikahinya,karena dia yang terbaik dan Daddy sangat mencintainya" Ucap Xander seraya tersenyum dan mengusak kepala Raya dengan lembut.

"Ah,Daddy saranghae" Jeje berteriak girang sambil memberikan finger heart untuk Daddy Xander.

"Ish,menggelikan" Cibir Raya.

"Biarin Wlekkkkk" Jeje menjulurkan lidahnya.

Xander menggelengkan kepalanya saat melihat kedua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya itu selalu seperti kucing dan tikus,tidak pernah akur tapi mereka saling menyayangi satu sama lain.

"Ayo Daddy jangan disini,ada pengganggu" Ajak Jeje lalu menarik tangan Xander dan membawa pria itu kelantai atas.

Raya mendengus kesal dengan pasangan bucin tersebut,kemudian ia mengambil ponselnya yang berada di kantong celananya lalu ia menghubungi seseorang.

🌷🌷🌷🌷

"Kau ingin mengulangi kejadian semalam,hum?" Tanya Xander,saat sampai dikamarnya.

"Daddy sangat mesum. Jangan kelewat batas lagi !". Jeje memberi peringatan,kejadian semalam membuatnya hampir kehilangan hal yang berharga dalam hidupnya.

"Maafkan aku,honey. Aku khilaf tapi kau juga menikmatinya bukan ?" Xander tersenyum menggoda membuat Jeje semakin kesal lalu mencubit perut kekasihnya itu.

"Aduhh" Xander pura-pura kesakitan saat Jeje mencubit perutnya.

"Rasakan itu !".

"Makanya ayo kita harus secepatnya menikah,aku takut jika kelewat batas lagi".

"Dad,mengertilah. Apa daddy menikahku hanya untuk kikuk-kikuk doang?" Tanya Jeje.

"Pikiranmu itu" Xander menjitak kening Jeje. "Aku menikahimu karena aku sangat mencintaimu ! Aku tidak ingin kau berpaling dari ku,lihatlah dirimu masih muda dan sangat cantik, sedangkan aku ? Sudah tua dan mulai meredup" Ucap Xander,ia merasa takut kehilangan Jeje.

"Hei,lihat aku Dad" Jeje menangkup wajah Xander dengan kedua tangannya agar kekasihnya itu mau menatap wajahnya. " Aku sangat mencintaimu,parcayalah Dad bahwa aku tidak akan pernah berpaling darimu. Kau adalah jantung hatiku sampai kapan pun itu. Percayalah kita akan menua bersama" Ucap Jeje dengan tulus dan menatap Xander dengan penuh Cinta.